Pengertian dan kegunaan data – Kata “data” sangat sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, namun sebagian besar dari kita belum memahami apa itu data. Dan sebagian lainnya tidak sanggup membedakan antara data dan informasi. Data merupakan citra dari suatu objek yang ditampilkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, warna, dan sebagainya.
Misalnya, pada tanggal 21 Maret 2017 harga cabe di pasar induk keramat Jati yaitu Rp60.000 per kg dan tanggal 22 turun menjadi Rp50.000 per kg. Dari rujukan tersebut terdapat dua data harga cabe dan dua data waktu yang berbeda. Kumpulan dari beberapa data sanggup dirangkai menjadi sebuah gosip yang bermanfaat ibarat pada rujukan tersebut.
Contoh lainnya :
Data hasil ujian Statistika Kelas A yaitu sebagi berikut :
86, 87, 89, 99, 85, 73, 80, 89, 80, 85, 73, 92, 90, dan 90
Lalu bagaimana dengan pendapat dan anggapan seseorang apakah juga sanggup dikatakan sebagai data? Jawabannya yaitu Ya, namun data ibarat itu belum tentu benar. Saya menyebutnya hipotesis yang perlu diuji terlebih dahulu kebenaran.
Kesimpulannya tidak semua data yaitu valid. Sehingga data perlu dipastikan bahwa Sumber dan cara memperolehnya benar dan sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Metode pengumpulan data atau cara pengumpulan data harus memenuhi kriteria tertentu secara ilmiah.
Kegunaan Data
Pada dasarnya data sanggup dipakai sebagai alat bantu untuk menciptakan keputusan. Itu alasan mengapa data menempati urutan pertama aspek terpenting dalam segala kepentingan. Jika memahami konsep dan definisi mengenai data dan rujukan yang telah kita bahas di atas.
Kumpulan data sanggup diolah menjadi gosip yang berguna. Dengan metode statistika kita sanggup melaksanakan peramalan terhadap kondisi masa mendatang dengan tersedianya data yang lengkap. Untuk hingga pada peramalan dan pengambilan keputusan, data harus melalui serangkaian panjang melalui prosedur-prosedur yang dilarang dilanggar, rangkaian tersebut umum dikenal dengan statistik inferensia.
Baca: Pengertian Inferensia statistik
Sebagai contoh, pemerintah perlu mengetahui data produksi beras dalam negeri, stok beras, jumlah penduduk, dan konsumsi beras per kapita untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Seperti seberapa besar jumlah beras yang akan diimpor, atau keputusan bahwa negara tidak perlu melaksanakan impor beras dengan kondisi stok beras dalam negeri yang tercantum dalam data produksi dan stok beras dalam negeri.
Sumber https://statmat.id