Friday, June 9, 2017

√ Pengertian Dan Konsep Pewarisan Sifat Manusia

A. PENGERTIAN PEWARISAN SIFAT
Manusia, binatang maupun tumbuhan mempunyai kemampuan menurunkan sifat-sifat kepada keturunannya. Karena kemampuannya itulah manusia, binatang maupun tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda. Penurunan sifat-sifat dikenal dengan pewarisan sifat atau disebut juga dengan hereditas.

Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak). Sifat yang diturunkan ini sanggup apa saja. Sebagai contohnya, warna kulit yang diturunkan oleh orang bau tanah kepada anaknya ataupun tinggi tubuh yang diturunkan oleh orang bau tanah kepada anaknya. Ilmu yang mempelajari wacana pewarisan sifat ini disebut Genetika. Pewarisan sifat ini dikendalikan oleh materi genetis yaitu gen dan kromosom.
 binatang maupun tumbuhan mempunyai kemampuan menurunkan sifat √ Pengertian dan Konsep Pewarisan Sifat Manusia
PENGERTIAN DAN KONSEP PEWARISAN SIFAT 
B. KROMOSOM
Kromosom merupakan materi genetis yang bentuknya berupa benang-benang halus (kromatin) yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya. Kromosom hanya sanggup dilihat di bawah mikroskop yaitu pada ketika pembelahan sel terjadi. Jika diamati dengan mikroskop, akan tampak kromosom akan menebal, memendek dan menyerap warna.
               
Kromosom pada makhluk hidup mempunyai jumlah yang berbeda-beda. Seperti pada table di bawah ini:
Pada insan kromosom terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Autosom
Autosom atau yang disebut juga dengan kromosom tubuh berfungsi untuk mengatur sifat-sifat tubuh. Kromosom tubuh (Autosom) ada 22 pasang atau berjumlah 44 buah. Kromosom tubuh pada individu pria maupun wanita mempunyai sifat dan bentuk yang sama.

b. Gonosom
Gonosom atau kromosom sec berfungsi untuk menentukan jenis kelamin. Jumlah kromosom sec pada insan yakni 1 pasang atau 2 buah. Kromosom sec pada individu pria maupun wanita mempunyai sifat dan bentuk yang tidak sama. Pada pria symbol kromosom sec (gonosom) nya yaitu XY. Sedangkan, pada wanita yakni XX.
Kromosom yang terletak pada sel tubuh dan berpasangan sehingga disebut kromosom diploid (atau ditulis dengan 2n). Sedangkan, kromosom yang terletak pada sel kelamin tidak berpasangan alasannya yakni akhir dari pembelahan meiosis sehingga disebut kromosom haploid (atau ditulis dengan n).

2. Struktur Kromosom
Pada Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu bab kepala kromosom (atau disebut juga dengan sentromer) dan bab lengan kromosom (atau dikenal dengan lokus). Pada bab sentromer tidak terdapat gen didalamnya sedangkan, pada bab lengan atau lokus yang juga merupakan tubuh pada kromosom didalamnya terdapat gen.

3. Bentuk Kromosom
Kromosom mempunyai beberapa bentuk yang berbeda. Ada 4 bentuk kromosom menurut letak sentromernya, yaitu metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik. Cara gampang mengingatnya yakni MeSuAkroTe.
 binatang maupun tumbuhan mempunyai kemampuan menurunkan sifat √ Pengertian dan Konsep Pewarisan Sifat Manusia
BENTUK BENTUK KROMOSOM
C. GEN
Substansi kimia yang terdapat pada kromosom yang berfungsi untuk menghipnotis ataupun menentukan sifat atau karakteristik setiap makhluk hidup disebut dengan gen.
Gen mempunyai beberapa fungsi, antara lain yaitu:
  • Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu;
  • Menyampaikan informasi genetik dari induk ke anaknya;
  • Sebagai zarah tersendiri yang terdapat di dalam kromosom.

Gen terdapat pada lokus kromosom. Ada ribuan gen yang terkandung dalam setiap kromosom. Setidaknya ada ±100.000 gen yang terdapat pada setiap kromosom manusia. Gen-gen yang terdapat di dalam lokus kromosom yang berpasangan atau mempunyai bentuk, warna, jumlah, ukuran maupun jenis yang sama disebut dengan alel.

Gen sering disimbolkan dengan aksara kapital ataupun aksara kecil. Dimana aksara kapital untuk gen yang sifatnya “dominan” contohnya M (Merah). Dan aksara kecil untuk gen yang sifatnya “resesif” contohnya m (putih). Gen selalu berpasangan contohnya MM, Mm atau mm. Gen yang mempunyai alel yang sama mirip MM atau mm itu disebut dengan homozigot. Sedangkan gen yang mempunyai alel yang berbeda mirip Mm disebut dengan heterozigot.

Susunan gen yang berfungsi untuk menentukan sifat atau karakteristik suatu individu dikenal sebagai genotipe. Genotipe itu nantilah yang akan memunculkan sifat fenotipe. Secara umum, genotipe yakni sifat pada makhluk hidup yang tidak terlihat atau tampak oleh indera mata. Contohnya, gen warna merah yang disimbolkan dengan MM, gen buah yang lingkaran disimbolkan dengan BB. Simbol MM dan BB tersebutlah yang dinamakan genotipe. Berbanding terbalik dengan genotipe, fenotipe yakni sifat pada makhluk hidup yang terlihat atau tampak oleh indera mata. Contohnya, bunga warna merah, tinggi badan, rambut keriting, buah bulat, dan buah kisut. Fenotipe ini ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu gen dan lingkungan.
D. PERSILANGAN DALAM PEWARISAN SIFAT
1. Hukum Mendel I
Pewarisan sifat dikemukakan pertama kali oleh Gregor Johann Mendel (1858-1866) yang dikenal sebagai Bapak Genetika. Gregor Johann Mendel melaksanakan percobaan pada kacang ercis (Pisum sativum). Mendel menentukan kacang ercis sebagai materi percobaannya alasannya yakni beberapa alasan, yaitu:
  • Mudah dikembangbiakkan dan disilangkan
  • Mempunyai keturunan yang banyak
  • Mempunyai daur hidup yang pendek

Berdasarkan hasil percobaannya tersebut, Mendel menuliskan beberapa hipotesis, yaitu:
  • Sifat pada organisme atau individu dikendalikan oleh faktor keturunan dari induknya (baik jantan maupun betina).
  • Setiap pasang faktor keturunan mengatakan alternative sesamanya mirip tinggi atau rendah, lingkaran atau rendah, dan sebagainya.
  • Bila faktor tersebut terdapat dalam satu tumbuhan maka faktor lebih banyak didominasi akan menutupi faktor resesif.
  • Pada waktu pembelahan meiosis alel akan memisah secara bebas.
  • Individu murni mempunyai pasangan sifat yang sama yaitu lebih banyak didominasi saja atau resesif saja.

Dari hasil percobaan dan hipotesis Mendel tersebut, Mendel menyatakan suatu hokum yang bunyinya, “pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”. Hukum ini dikenal dengan Hukum Mendel I. Hukum Mendel I dikenal juga dengan Hukum Segregasi Bebas. Hukum Mendel I menyebutkan bahwa pada proses gametogenesis gen-gen akan memisah secara bebas.

a. Persilangan Monohibrid
Persilangan Monohibrid (Mono artinya satu, hybrid artinya persilangan) yakni persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda.
Contohnya: persilangan antara tumbuhan kacang ercis berbiji kuning bergalur murni dengan kacang ercis berbiji hijau. Dimana kacang ercis berbiji kuning lebih lebih banyak didominasi terhadap kacang ercis berbiji hijau.

Dari hasil percobaan Mendel ketika mempersilangkan kacang ercis dengan satu sifat beda, didapatkan 7 macam sifat beda yang mana hasil keturunan pertamanya (F1) mengatakan ciri-ciri yang sama dengan salah satu induknya. Berikut tabel hasil percobaan Mendel dari persilangan satu sifat beda:
Setelah mendapat keturunan pertama (F1), Mendel mengulang kembali percobaannya tersebut dengan menyilangkan F1 dengan F1 dan menghasilkan F2 yang ternyata beraneka ragam. Sifat-sifat resesif yang sebelumnya tidak muncul pada keturunan pertama (F1) ternyata muncul pada keturunan kedua (F2).
Berikut pola persilangannya:
Keturunan F2 diatas sanggup ditentukan dengan memakai tabel Punnet, sebagai berikut:
Maka perbandingan fenotipe dari F2 nya yakni :
Biji kuning : Biji hijau = 3 : 1
Sedangkan untuk perbandingan genotipe dari F2 nya yakni :
KK : Kk : kk  =  1 : 2 : 1
  • Persilangan monohibrid bisa dipakai pada beberapa persilangan seperti:
  • Persilangan resiprok : persilangan dengan induknya (jantan maupun betina) yang ditukarkan sehingga menghasilkan keturunan yang sama.
  • Persilangan backcross : persilangan antara individu keturunan F1 dengan salah satu induknya (baik yang homozigot lebih banyak didominasi maupun homozigot resesif).
  • Persilangan test cross : persilangan antara individu keturunan F1 dengan induk yang resesif.

b. Persilangan Intermediet
Persilangan Intermediet (Intermediet artinya sifat individu yang merupakan adonan dari kedua induknya). Persilangan ini dilakukan percobaannya oleh Mendel pada bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). Mendel menyilangkan bunga pukul empat warna merah dan putih dan menghasilkan keturunan F1 yang merupakan adonan dari kedua induknya tersebut yaitu berupa warna merah muda.
Contoh persilangannya sebagai berikut:
F2 dari persilangan ini sanggup ditentukan dengan memakai tabel Punnet mirip pada persilangan monohibrid.
Maka, perbandingan fenotipe dari F2 nya adalah:
Merah : Merah muda : putih  =  1 : 2 : 1
Dan untuk perbandingan genotipe dari F2 nya adalah:
MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1

c. Persilangan Dihibrid
Persilangan Dihibrid (Di artinya dua, hibrid artinya persilangan) yaitu persilangan antar dua individu dengan dua sifat beda.

Contohnya yaitu persilangan antara tumbuhan kacang ercis berbiji lingkaran berwarna kuning dengan tumbuhan kacang ercis berbiji kisut berwarna hijau. Dimana, biji lingkaran lebih banyak didominasi terhadap biji kisut, dan biji berwarna kuning lebih banyak didominasi terhadap biji berwarna hijau.
Contoh persilangannya mirip berikut ini:
Maka, F2 dari persilangan tersebut sanggup ditentukan juga dengan memakai tabel Punnet sebagai berikut:
Dari tabel diatas, maka didapatkan rasio (perbandingan) fenotipe dari F2, yaitu:
Bulat kuning : lingkaran hijau : kisut kuning : kisut hijau = 9 : 3 : 3 : 1
Dan untuk rasio genotipe dari F2 adalah:
BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk =
1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
Untuk mengetahui korelasi antara banyaknya sifat beda, jumlah gamet, serta banyaknya macam fenotipe dan genotipe pada F2, sanggup dilihat pada tabel dibawah ini:
2. Hukum Mendel II
Hukum Mendel II dikenal juga dengan aturan pengelompokkan gen secara bebas. Dimana Mendel menyatakan bahwa, ketika pembentukan gamet faktor-faktor yang menentukan karakter-karakter berbeda yaitu gen diwariskan secara bebas satu sama lain. Hukum tersebut dikenal dengan Hukum Mendel II.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel
i. Interaksi antargen (atavisme)
Pengaruh antara dua pasang gen atau lebih yang menghipnotis suatu individu.
Contohnya yakni pada pial ayam. Misalnya perkawinan antara ayam berpial rose dengan ayam berpial biji. Pada keturunan F1 tidak mirip salah satu induknya dan pada F2 mempunyai perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Dan pada F2 muncul sifat gres yang tidak muncul pada F1 sebelumnya, yaitu pial walnut dan pial bilah.

ii. Epistasis-Hipostasi
Gen lebih banyak didominasi atau gen resesif yang menutupi gen lainnya yang bukan se-alel. Gen yang menutupi disebut dengan epistasis. Dan gen yang ditutupi disebut dengan hipostasi. Pada keturunan F2 perbandingan fenotipenya = 12 : 3 : 1.

iii. Kriptomeri
Gen lebih banyak didominasi yang tidak memunculkan atau menampakkan pengaruhnya bila sendiri tanpa adanya dampak gen lebih banyak didominasi lainnya. Tapi, bila gen tersebut dalam satu individu, maka akan muncul fenotipe baru. Dan perbandingan fenotipe F2 = 9 : 3 : 4.

iv. Polimeri
Pembastaran heterozigotik dengan banyaknya sifat beda yang masing-masing bangun sendiri, tapi akan menghipnotis bab yang sama pada individu. Perbandingan fenotipe F2 = 15 : 1.

v. Gen komplementer
Gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi, bila salah satu gen tidak hadir maka munculnya suatu sifat atau karakter akan terhalang. Perbandingan fenotipe F2 = 9 : 7.

E. ISTILAH ISTILAH DALAM PEWARISAN SIFAT
  • Hereditas yakni pewarisan atau penurunan sifat dari induk kepada keturunannya (anaknya).
  • Genetika yakni ilmu yang mempelajari wacana hereditas atau pewarisan sifat.
  • Gen yakni substansi kimia yang terdapat pada kromosom yang berfungsi untuk menentukan sifat atau karakter pada makhluk hidup.
  • Kromosom yakni benang-benang halus yang berfungsi untuk membawa informasi genetis kepada keturunannya.
  • Diploid yakni kromosom yang terletak pada sel tubuh dan berpasangan.
  • Haploid yakni kromosom yang terletak pada sel kelamin dan tidak berpasangan alasannya yakni pembelahan meiosis.
  • Sentromer yakni bab kepala pada kromosom yang tidak berisi gen.
  • Lokus yakni bab lengan pada kromosom yang berisi gen pembawa sifat.
  • Alel yakni gen-gen yang terletak pada lokus kromosom dan berpasangan serta mempunyai jumlah, warna, bentuk, jenis dan ukuran yang sama.
  • Dominan yakni salah satu sifat pada individu yang sanggup menutupi sifat individu lainnya.
  • Resesif yakni kebalikan dari sifat dominan, yaitu sifat pada individu yang tidak tampak alasannya yakni tertutupi oleh munculnya sifat dari individu lain yang lebih dominan.
  • Homozigot yakni gen yang mempunyai alel yang sama atau gen se-alel, contohnya MM, mm, BB, bb, dll.
  • Heterozigot yakni gen yang mempunyai alel yang tidak sama atau gen tidak se-alel, contohnya Mm, Bb, dll.
  • Genotip yakni salah satu sifat pada makhluk hidup yang tidak tampak oleh indera mata, contohnya gen bunga berwarna merah disimbolkan dengan MM.
  • Fenotipe yakni salah satu sifat pada makhluk hidup yang tampak atau terlihat oleh indera mata, contohnya sifat bunga berwarna merah.
  • Monohibrid yakni persilangan antar dua individu dengan satu sifat beda. Misalnya, Kacang ercis biji lingkaran disilangkan dengan kacang ercis biji kisut.
  • Dihibrid yakni persilangan antar dua individu dengan dua sifat beda. Misalnya, kacang ercis biji lingkaran berwarna kuning disilangkan dengan kacang ercis biji kisut berwarna hijau.
  • Intermediet yakni sifat pada suatu individu yang pemunculannya merupakan gabungang dari kedua induknya.
  • P (parental) yakni induk atau orang tua.
  • F1 yakni fililal pertama atau keturunan pertama.
  • F2 yakni filial kedua atau keturunan kedua.

Sumber http://www.ilmudasar.com