A. PENGERTIAN TRAKEA
Trakea ialah cuilan dari sistem pernapasan berbentuk pipa tabung dengan panjang 10 – 16 cm dan diameter sekitar 20 – 25 mm. Trakea terletak sehabis laring dan sebelum bronkus serta bersebelahan dengan esofagus. Trakea merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan udara yang masuk ke bronkus dan alveolus sekaligus menyaring debu atau kotoran yang terdapat di dalam udara tersebut. Trakea dalam bahasa indonesia sering disebut dengan Batang Tenggorokkan. Bentuk trakea pada makhluk hidup sanggup bervariasi, namun pada insan deskripsinya menyerupai klarifikasi diatas.
Artikel Penunjang : Sistem Pernapasan Pada Manusia
B. FUNGSI TRAKEA
1. Sebagai cuilan dari sistem pernapasan
Trakea merupakan tabung pernapasan yang terletak sehabis laring. Udara yang melewati trakea akan menuju bronkus, kemudian alveolus gres ke paru. Di dalam trakea, debu atau kotoran yang masih ada di dalam udara yang dibawa akan disaring oleh trakea.Selain itu trakea juga dapa menjaga kelembaban udara serta ikut serta dalam pengaturan suhu udara sebab mempunyai lendir (mukus) pada mukosanya.
2. Ikut berperan dalam proses pencernaan
Sebagian dinding trakea menyatu dengan dinding organ pencernaan, yaitu esofagus. Makara secara tidak pribadi trakea juga mempunyai efek terhadap proses pencernaan pada manusia. Apabila terjadi sumbatan pada trakea maka akan menjadi duduk kasus juga bagi esofagus yang menempel dengannya. Contohnya saat terjadi sumbatan jalan napas anda akan tersedak sekaligus melaksanakan refleks batuk sehingga susukan trakea dan esofagus higienis lagi dari benda abnormal yang tersumbat tadi.
Artikel Penunjang : Sistem Pencernaan Manusia
3. Mencegah benda berbahaya masuk ke dalam paru-paru (melindungi susukan pernapasan)
Ketika ada benda abnormal yang masuk melalui susukan pernapasan dan hingga ke trakea, maka benda tersebut akan terjebak dan menempel pada lendir trakea yang lengket. Kemudian benda atau basil itu akan dikeluarkan dari badan dalam bentuk dahak atau cairan kental (karena bercampur dengan mukus trakea).
Artikel Penunjang : Paru - Paru : Pengertian, Struktur, Fungsi
B. STRUKTUR TRAKEA
Trakea merupakan tabung yang dibuat oleh 16 – 20 cincin tulang rawan yang berbentuk menyerupai abjad C. Cincin ini tidak berbentuk bulat sebab kedua ujungnya tidak menyatu akhir penempelan esofagus pada dinding trakea. Selain itu hal ini juga berkhasiat semoga trakea tetap terbuka serta melaksanakan sedikit perubahan diameternya saat diharapkan sehingga udara masuk dan keluar dengan lancar. Cincin ini juga diikat bersama dengan jaringan fribrosa. Trakea bersifat kuat, tetapi juga elastis. Trakea disusun oleh epitel bersilia yang mempunyai sel goblet, sel ini akan menghasilkan mukus (cairan kental/lendir) yang melindungi dinding trakea. Ketika hampir hingga ke paru, struktur trakea membentuk dua cabang (kiri dan kanan) yang akan berafiliasi pribadi dengan bronkus, alveolus dan paru-paru.
Dinding Trakea disusun oleh 3 lapisan, yaitu (dari dalam keluar) :
1. Lapisan Dalam (Jaringan Mukosa)
Lapisan mukosa pada trakea disusun oleh sel epitel silindris bersilia dengan sel goblet. Lapisan ini berfungsi untuk menghasilkan mukus (lendir/cairan kental) yang melindungi dinding trakea juga untuk melindungi susukan pernapasan dari benda abnormal (proteksi).
2. Lapisan Tengah (Jaringan Otot dan Tulang Rawan)
Lapisan tulang rawan merupakan lapisan kawasan terletaknya tulang rawan berbentuk sepertin abjad C yang telah kami jelaskan sebelumnya. Bagian yang terbuka pada tulang rawan ini terletak pada cuilan posterior (belakang)nya yaitu kawasan bertemunya trakea dengan esofagus. Di sekitar cincin tulangr rawan tersebut terdapat jaringan otot yang berupa otot polos, fungsinya ialah untuk pergerakan pernapasan, mengontrol refleks batuk atau tersedak. Pada lapisan ini juga terdapat struktur yang mengubungkan antar cincin tulang rawan trakea serta menjaga kedua ujung cincin tetap dalam keadaan optimalnya.
3. Lapisan Terluar Adventitia (Jaringan Ikat)
Merupakan lapisan terluar yang disusun oleh jaringan ikat. Pada lapisan ini juga sanggup ditemukan pembuluh darah, saraf, dan jaringan lemak.
Beberapa sumber lain juga menyebutkan bahwa dinding trakea mempunyai 4 lapisan, kalau demikian berarti satu lapisan lagi yang dimaksud ialah lapisan submukosa yang terletak sehabis lapisan mukosa. Lapisan submukosa ini tersusun oleh jaringan ikat yang terlihat terpisah dari epitel pada lapisan mukosa. Pada lapisan ini sanggup ditemukan banyak pembuluh darah dan saraf. Lapisan ini memungkinkan terjadinya pergerakan mukosa trakea.
Sumber http://www.ilmudasar.com