Monday, June 5, 2017

√ Teori Akuntansi Tujuan Pelaporan Keuangan

Sebelum membahas apa tujuan dari pelaporan keuangan, harus dibedakan terlebih dahulu apa itu pengertian Laporan Keuangan (Financial Statements) dan Pelaporan Keuangan (Financial Reporting) (Yadiati, 2007)

1. Laporan Keuangan (Financial Statements)
Laporan Keuangan ialah warta keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh administrasi dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan perjuangan yang merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi administrasi kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan merupakan seperangkat laporan keuangan formal (full set) yang terdiri dari:
• Neraca (balance sheet), yang menggambarkan posisi keuangan dari satu kesatuan perjuangan yang merupakan keseimbangan antara aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal (equity) pada suatu tanggal tertentu.
• Laporan keuntungan rugi (income statement) merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan beban dari satu kesatuan perjuangan untuk satu periode tertentu.
• Laporan perubahan ekuitas (statement of change of equity) ialah laporan perubahan modal dari satu kesatuan perjuangan selama satu periode tertentu, yang mencakup keuntungan komprehensif, investasi dan distribusi dari dan kepada pemilik (investment by and distributions to owner’s)
• Laporan arus kas (cash flow statement) berisi seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang berasa dari acara operasional, investasi dan pendanaan dari satu kesatuan perjuangan selama satu peride tertentu.
• Catatan atas pelaporan keuangan (notes of financial statement) berisi warta yang tidak sanggup diungkapkan dalam keempat laporan keuangan di atas, yang mengungkapkan seluruh prinsip, prosdur, metode, dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut.

2. Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)
Pelaporan keuangan ialah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik eksklusif maupun tidak eksklusif dengan warta yang disediakan oleh sistem akuntansi keuangan, ibarat warta perihal sumber daya perusahaan, earnings, current cost, warta perihal prospek erusahaan yang merupakan baian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat pengungkapan yang cukup. 

Menurut SFAC Nomor 1 perihal Objective of Financial Reporting by Business Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah:
• Menyediakan warta yang berkhasiat bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis.
• Menyediakan warta yang berkhasiat bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir anutan kas masuk (future cash flow) pada perusahaan.
• Memberikan warta perihal sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya. 

Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut:
• Informasi yang berkhasiat untuk keputusan kredit dan investasi.
• Informasi yang berkhasiat untuk menilai prospek arus kas.
• Informasi perihal alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya.

Dalam paragraf berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus menyajikan perihal kinerja dan earnings dari satu kesatuan perjuangan tersebut, yaitu:
• Pelaporan harus menyediakan warta perihal kinerja keuangan perusahaan (financial performance) selama suatu periode tertentu.
• Pelaporan kinerja keuangan tersebut berkhasiat untuk mengukur earning power dengan seluruh komponennya, alasannya ialah para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan kas higienis dari perusahaan.
• Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana administrasi perusahaan mempertanggungjawabkan kepada para stakeholders¬-nya atas pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen. 

Sementara itu, bagi organisasi nirlaba (nonbisnis) tujuan pelaporan keuangan akan berbeda dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisni. Perbedaan tujuan tersebut dikarenakan karakteristik organisasi yang berbeda. Berikut ialah karakteristik dari organisasi nonbisnis, antara lain:
• Tidak terdapatnya indicator kinerja ibarat pada perusahaan bisnis.
• Tujuannya tidak mencari keuntungan.
• Jumlah sumber daya yang diterima dari penyedia sumber daya, maka penyedia sumber daya tersebut tidak berharap mendapatkan pembayaran atau manfaat ekonomi dari sumber daya yang diberikannya.
• Hak kepemilikan tidak sanggup dijual, ditransfer atau ditebus, atau tidak terdapat hak untuk memperoleh bab distribusi sumber daya residual dikala organisasi tersebut dilikuidasi.

Contoh organisasi nirlaba ialah yayasan social, forum swadaya masyarakat (LSM), non-government organization (NGO), universitas, unit pemerintahan sentra dan daerah, dan organisasi keagamaan. Makara siapa pengguna warta dari organisasi nonbisnis ini? Berikut ini merupakan pengguna warta dari organisasi nirlaba, diantaranya:
1. Penyandang dana dan pemberi kontribusi.
2. Anggota dari organisasi tersebut yang memperoleh manfaat dari jasa yang diberikan oleh organisasi tersebut.
3. Badan pengawas yang mengatur dan bertangungjawab dalam menyusun kebijakan dari organisasi tersebut.
4. Manajer yang mengelola organisasi tersebut. (Yadiati, 2007:53)
Statement of Financial Accounting Concepts (SPAC) mengemukakan bahwa tujuan pelaporan keuangan organisasi nonbisnis sebagai berikut:
a. Memberikan warta yang berkhasiat kepada pengguna dalam mengambil keputusan rasional perihal alokasi sumber daya dalam organisasi.
b. Memberika warta yang berkhasiat bagi penyedia sumber daya dalam menilai jasa yang diberikan dalam olhe organisasi nonbisnis dan kemampuannya untuk meneruskan penyediaan jasa tersebut.
c. Memberika warta yang berkhasiat untuk menilai pekerjaan administrasi dan kinerja manajer organisasi nonbisnis dalam melaksanakan tugasnya, ibarat akuntabilitasnya.
d. Memberikan warta perihal sumber daya ekonomi, kewajiban, penggunaan sumber daya, (aktivitas organisasi), atau sumber daya higienis dari organisasi nonbisnis tersebut. 

Tujuan laporan keuangan berdasarkan Trueblood Report dalam diikhtisarikan ibarat dalam gambar 3.2 pada halaman berikut ini. Gambar tersebut menunjukkan struktur hierarki dari tujuan akuntansi yang sanggup dijelaskan sebagai berikut:
• Tujuan dasar laporan keuangan ialah menyediakan warta untuk menciptakan dasar keputusan ekonomi.
• Pemakai warta mempunyai keterbatasan wewenang informasi. Oleh alasannya ialah itu, bagaimana laporan keuangan tersebut harus sanggup menyajikan warta kepada aneka macam jenis pengguna yang mempunyai segala keterbatasan.
• Memberikan warta yang dibutuhkan oleh investor dan kreditor dalam menaksir earning power dan anutan kas perusahaan, perbandingan dan penilaian anutan kas, baik jumlah dan ketidakpastian yang meliputinya.
• Earning power ialah bukan semata-mata kemampuannya dalam menghasilkan keuntungan higienis semata (akuntansi) tetapi mencakup kemampuan perusahaan untuk menghasilan kas. 

Tujuan laporan keuangan harus menyajikan warta yang factual, akurat, objektif, dan informative yang cukup untuk melaksanakan penafsiran perihal transaksi-transaksi bisnis yang berkhasiat untuk memprediksi, membandingkan earning power tersebut. Perlu diketahui bahwa warta yang diharapkan untuk penafsiran dan prediksi tersebut adakala bersifat subjektif, oleh Karen aitu, asumsi-asumsi yang dipakai yang mendasari penilaian dan prediksi tersebut harus diungkapkan. 

Dari tujuan pelaporan dalam teori akuntansi yang telah diuraikan di atas, diakui bahwa kenyatannya masih ada kelemahan yang dirasakan dari konseptual framework tersebut. Kelemahan tersebut pada jadinya akan menimbulkan abrasi dapat dipercaya pelaporan keuangan, ibarat berikut ini:
• Beberapa metode akuntansi diterapkan untuk fakta yang sama.
• Metode akuntansi kadang diterapkan untuk melaksanakan praktik income smoothing secara artificial.
• Laporan keuangan gagal memberiakn tanda terhadap duduk kasus keuangan perusahaan di masa mendatang.
• Off balance sheet financing dianggap praktik lazim.

Yadiati, Winwin. 2007, Teori Akuntansi – Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana. Kata kunci: contoh laporan, laporan keuangan, pendahuluan laporan, keuangan perusahaan, administrasi keuangan, akuntansi keuangan, sistem akuntansi, soal akuntansi, jurnal akuntansi, pengertian akuntansi, administrasi akuntansi, akuntansi biaya, akuntansi dasar.

Sumber http://tesisdisertasi.blogspot.com