Tuesday, July 25, 2017

√ Pemberdayaan Petani Melalui Agenda Rehabilitasi Dan Pengembangan Jeruk

Abstrak
Pemberdayaan Petani Melalui Program Rehabilitasi Dan Pengembangan Jeruk ( Studi Kasus di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat )
{xiii, V bab, 130 hal, 13 tabel, 3 gambar, bibliografi : 38 buku, 8 dokumen, lampiran-lampiran (1965-2004)

Pemberdayaan ialah upaya untuk meningkatkan daya yang ada pada diri manusia, de¬ngan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengem¬bangkannya. Setiap insan pada hakikatnya mempunyai potensi yang da¬pat dikembangkan. Artinya, tidak ada insan yang sama sekali tanpa daya, alasannya ialah bila demikian akan punah. Pemberdayaan ialah upaya untuk membangun daya itu.

Oleh alasannya ialah itu penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang merupakan langkah awal yang harus ditempuh yang diiikuti dengan langkah faktual berupa penyediaan banyak sekali masukan (input), serta pem¬bukaan kanal banyak sekali peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi makin berdaya, dan selanjutnya membuat suatu seni administrasi pembangunan kawasan yang menghasilkan produk unggulan (core competence).

Salah satu produk unggulan (core competence) sekaligus peluang (opportunities) yang dimiliki oleh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sambas ialah prospek pengembangan tanaman jeruk siam (citrus nobilis). Melalui produk unggulan inilah Pemerintah Kabupaten Sambas kemudian mencanangkan aktivitas rehabilitasi dan pengembangan jeruk untuk menggali potensi yang ada seiring dengan upaya memberdayakan petani.

Adapun tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan proses pemberdayaan yang dilakukan terhadap petani melalui aktivitas rehabilitasi dan pengembangan jeruk di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas serta mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pemberdayaan.

Penelitian ini merupakan suatu analisis deskriktif terhadap proses pemberdayaan terhadap petani melalui aktivitas rehabilitasi dan pengembangan jeruk dengan memakai metode kualitatif. Adapun sumber data yang diperoleh yaitu dengan memakai studi pustaka, observasi, dan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap pemerintah kawasan setempat, masyarakat serta dunia perjuangan sebagai informan dengan teknik purposive sampling. Hal ini dilakukan untuk mendapat data yang lebih mendetail dan akurat.

Berdasarkan hasil penelitian, pemberdayaan petani melalui aktivitas rehabilitasi dan pengembangan jeruk dilakukan dalam beberapa tahapan yang dimulai dengan pemilihan obyek binaan, proses pelaksanaan kegiatan yang mencakup rekrutmen tenaga fasilitator, proses pembentukan kelompok, dan proses penyusunan rencana kegiatan kelompok. Tahap selanjutnya ialah penyaluran pertolongan serta monitoring dan penilaian terhadap banyak sekali kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Dari keseluruhan rangkaian tahapan yang telah dilakukan, terlihat bahwa pemberdayaan yang dilakukan terhadap petani melalui aktivitas rehabilitasi dan pengembangan jeruk belum sepenuhnya berjalan dengan baik.

Sumber http://tesisdisertasi.blogspot.com