Wednesday, July 26, 2017

√ Pengembangan Agribisnis Perkebunan Karet Di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi

Abstrak

Pengembangan Agribisnis Perkebunan Karet Di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
Studi ihwal seni administrasi pengembangan agribisnis perkebunan karet yang diproyeksikan menjadi sektor unggulan
96 halaman, 5 bab, xi, 10 tabel, 2 gambar, 3 lampiran
Daftar Pustaka : 17 buku dan peraturan (1989 - 2005)

Fenomena yang dijadikan obyek penelitian yaitu pPengembangan agribisnis sub sektor perkebunan karet di Kabupaten Sarolangun yang dianggap belum optimal. Meskipun belum optimal, namun dari data PDRB diketahui bahwa bantuan Sub Sektor Perkebunan Karet tergolong besar jika dibandingkan dengan bantuan sub-sub sektor lainnya, lantaran produksi Sub Sektor Perkebunan Karet di Kabupaten Sarolangsung termasuk yang paling tinggi di antara produksi sub-sub Sektor Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan. Dengan pertumbuhan produksi yang tinggi itu, mestinya Sub Sektor Perkebunan Karet di Kabupaten Sarolangun sanggup dikembangkan menjadi sektor unggulan, lantaran sub sektor tersebut potensial untuk menjadi sektor unggulan dalam menumbuhkan perekonomian daerah. Dan untuk menimbulkan sub sektor perkebunan karet di Kabupaten Sarolangun sebagai sektor unggulan terang diharapkan suatu kebijakan dan seni administrasi pengembangan sub sektor tersebut.

Konsep penelitian memakai pendekatan penelitian deskriptif. Pengolahan data memakai metode analisis kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer kuantitatif dari 30 responden penelitian dan data primer kualitatif dari 1 Informan Penelitian. Pengumpulan data primer kuantitatif memakai Kuesioner Penelitian, pengumpulan data primer kualitatif memakai teknik wawancara tertulis.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diperoleh pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut :
  1. Sumber daya ekonomi perkebunan karet yang terdapat dalam lingkungan strategis belum tergarap secara optimal lantaran terkendala oleh kondisi tumbuhan karet yang bau tanah dan rusak; sumber daya sosial perkebunan karet belum dioptimalkan untuk menyebarkan perkebunan karet sebagai sektor unggulan lantaran partisipasi para petani perkebunan masih redah; pembangunan infrastruktur perkebunan untuk mendukung pengembangan perkebunan karet sebagai sektor unggulan sangat terbatas; cukup banyak hambatan pengembangan pemasaran hasil perkebunan karet; dan arah kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun dalam mengelola potensi dan permasalahan perkebunan karet sebagai sektor unggulan masih belum jelas.
  2. Pemda Kabupaten Sarolangun belum mengidentifikasi dan menetapkan secara terang faktor kunci keberhasilan dalam menyebarkan sumber daya perkebunan karet sebagai sektor unggulan.
  3. Belum tercantum rumusan Visi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Karet sebagai sektor unggulan; dan belum ada deskripsi Misi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Karet sebagai sektor unggulan.
  4. Kebijakan yang menunjukkan rumusan tujuan pembangunan yang perlu dicapai melalui pengembangkan agribinis perkebunan karet belum jelas; dan oleh alasannya yaitu itu target pembangunan yang perlu dicapai melalui pengembangkan agribinis perkebunan karet juga tidak jelas.
  5. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sarolangun tidak mempunyai formulasi seni administrasi pengembangan agribisnis perkebunan karet sebagai sektor unggulan; dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan tidak mempunyai prioritas seni administrasi untuk segera menyikapi persoalan-persoalan pengembangan agribisnis perkebunan karet sebagai sektor unggulan.
  6. Belum ada pelaksanaan crash kegiatan pengembangan agribisnis perkebunan karet sebagai sektor unggulan yang benar-benar terintegrasi, efektif dan efisien; dan belum ada perencanaan kegiatan jangka menengah pengembangan agribisnis perkebunan karet yang sanggup menjamin terwujudnya pengembangan agribisnis perkebunan karet sebagai sektor unggulan.
  7. Dengan demikian secara umum diperoleh citra kasatmata bahwa seni administrasi pengembangan agribisnis perkebunan karet di Kabupaten Sarolangun belum terencana secara terarah, terpadu dan berkesinambungan.


Sumber http://tesisdisertasi.blogspot.com