Thursday, July 27, 2017

√ Reptil : Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Klasifikasi

A. PENGERTIAN REPTIL
Istilah reptile berasal dari kata Reptum yang artinya melata. Reptile juga termasuk tetrapoda yaitu binatang berkaki empat. Jadi, Reptil merupakan organism vertebrata (bertulang belakang) yang melata dan sebagian berkaki empat, mempunyai sisik yang menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan bersifat poikiloterm (berdarah dingin). Menurut para ahli, reptile merupakan organism pertama yang sanggup bertahan hidup di lingkungan yang kering.
Artikel Penunjang : Klasifikasi Makhluk Hidup
PENGERTIAN, CIRI, STRUKTUR TUBUH DAN KLASIFIKASI REPTIL
B. CIRI – CIRI REPTIL
Selain mempunyai struktur dan fungsi badan yang unik dengan kelas vertebrata yang lainnya. Reptil juga mempunyai cirri-ciri khusus. Adapun ciri-cirinya yaitu:
  • Reptil mempunyai kulit bersisik dan kering yang terbuat dari zat tanduk yang fungsinya untuk melindungi dari kekeringan.
  • Reptil berjalan dengan melata dimana seluruh badan menelungkup ke tanah, sedangkan pada bangsa ular bergerak dengan mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakang secara bergantian.
  • Reptil mempunyai dua pasang kaki dan pada tiap kaki mempunyai cakar. Sedangkan pada penyu kakinya memipih berbentuk kayuh untuk membantu ketika berenang.
  • Reptil berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar), misalnya pada penyu dan bertelur melahirkan (ovovivipar), misalnya pada ular boa. Fertilisasi secara internal, alat kelamin jantan disebut sebagai hemip3enis.
Artikel Penunjang : Kingdom Animalia : Pengertian, Ciri, Klasifikasi
C. STRUKTUR TUBUH REPTIL
Tubuh reptil mempunyai sisik yang menutupi seluruh badan yang berfungsi untuk melindungi diri dari kekeringan. Selain itu, reptil juga mempunyai kaki-kaki yang pendek disertai ekor yang panjang. Pada setiap kakinya terdapat kuku jari yang tajam yang fungsinya sebagai santunan dan pertahanan diri.
STRUKTUR TUBUH REPTIL
Pada bangsa ular, tidak terdapat kaki dan cakar sehingga untuk alat geraknya ular mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakangnya. Sebagai alat pertahanan diri sebagian ular dilengkapi bisa misalnya pada King Cobra dan sebagiannya lagi dilengkapi dengan otot yang berpengaruh sehingga sanggup melilitkan tubuhnya pada mangsa sampai mangsa tersebut tidak sanggup bergerak sampai mati misalnya yaitu pada Phyton.

Ular bisa menelan mangsanya bulat-bulat yang ukurannya 2x lebih besar dari ukuran tubuhnya. Hal ini disebabkan struktur anatomis dari rahang ular menempel dengan longgar sehingga sanggup membuka sampai 1500 . Karena itulah bangsa ular, terutama dari kelas piton, anaconda dan sejenisnya sanggup memangsa seekor  anak sapi.

Pada bangsa kadal, sebagai alat pertahanan diri mereka dilengkapi system pertahanan diri secara autotomi. Autotomi yaitu suatu system pertahanan diri dengan cara melepaskan pecahan tubuhnya bila dalam ancaman misalnya yaitu cecak yang sanggup melepaskan ekornya ketika bahaya. Selain itu, ada pula jenis kadal yang sanggup merubah warna tubuhnya menjadi warna yang sama dengan lingkungan sekitar Contohnya yaitu pada bunglon yang sanggup berganti warna kulit sebagai kamuflase.

D. SISTEM ORGAN REPTIL
System organ reptil terdiri atas system sirkulasi, sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem ekskresi dan yang terakhir sistem reproduksi.

1. Sistem sirkulasi
Kelas reptilian mempunyai sistem sirkulasi yang lebih maju dari kelas amfibi. Jantung reptilian terbagi atas empat ruangan yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri serta sebuah sinus venosus. Sistem sirkulasi pada reptil termasuk sistem sirkulasi ganda yang artinya darah yang miskin akan oksigen masuk ke jantung melalui sinus venosus ke atrium kanan kemudian ke ventrikel kanan. Lalu darah tersebut dipompa ke paru-paru. Nah, darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari paru-paru masuk ke atrium kiri dan kemudian masuk ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju seluruh tubuh.

2. Sistem pernapasan
Anatomis paru-paru dari setiap reptil berbeda-beda. Pada paru-paru buaya, kadal dan kura-kura lebih kompleks dengan beberapa belahan yang menciptakan paru-paru tsb terlihat mirip spons. Pada beberapa jenis kadal mirip bunglon afrika, mempunyai kantung hawa sehingga binatang tersebut sanggup melayang di udara.

3. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada reptil terdiri atas beberapa terusan dan kelenjar pencernaan. Saluran tersebut terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Sedangkan kelenjarnya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati. Makanan dari lisan yang telah dilumasi oleh kelenjar ludah masuk ke kerongkongan dan kemudian masuk ke lambung. Di lambung masakan ini dicerna dan kemudian menuju usus untuk diserap nutrisinya. Sisa dari masakan tersebut dibuang melalui kloaka dalam bentuk feses (tinja) dengan proses defekasi.

4. Sistem ekskresi
Sistem eksresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru dan kulit dan kloaka. Fungsi ginjal yaitu untuk menyaring zat-zat yang tidak diharapkan sisa hasil metabolisme badan dan mengeluarkannya dalam bentuk urine melalui kloaka. Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk setengah padat yang berwarna putih.

5. Sistem Reproduksi
Beberapa jenis reptil yang bersifat ovipar (bertelur) dan ovovivipar (bertelur-beranak). Contoh dari binatang yang bersifat ovovivipar yaitu pada ular dan beberapa jenis kadal. Telur-telur ular dan kadal tersebut menetas dalam badan induknya. Akan tetapi masakan mereka diperoleh dari cadangan masakan yang ada dalam telur, berupa kuning telur. Perbedaan dengan amfibi yaitu fertilisasi terjadi secara internal atau terjadi dalam badan betina.

Pada ketika trend kawin, p3enis dari jantan dimasukkan ke dalam terusan kelamin betina. Ovum yang telah dibuahi akan melalui oviduct dan akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Pada kebanyakan jenis reptil telur tersebut akan ditinggalkan di daerah yang hangat oleh induknya., sedangkan induknya menjaga telur tsb dari jauh. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang melimpah sebagai cadangan makanan.

E. KLASIFIKASI REPTIL
1. Ordo Squamata
Squmata merupakan binatang reptil yang umumnya mempunyai kulit bersisik. Ordo Squamata merupakan ordo terbesar dari kelas reptil. Sebagian binatang reptil termasuk kedalam ordo squamata. Contohnya yaitu pada bangsa ular dan kadal. Ordo ini terbagi atas 3 subordo, diantaranya yaitu:
ORDO SUAMATA
a. Subordo Lacertilia
Hewan yang termasuk kedalam subordo ini umumnya mempunyai sisik yang bervariasi, bercakar dan bersifat pentadactylus yaitu kaki belakang yang terdiri atas 5 jari dan terdapat selaput renang diantara jari-jari kaki tsb.

Hewan yang termasuk kedalam subordo ini mempunyai kelopak mata dan lubang telinga. Selain itu, mereka juga mempunyai pengecap yang panjang dan sanggup dilontarkan untuk menangkap mangsa, misalnya yaitu Bunglon. Adapun kebanyakan binatang dari subordo ini juga bersifat autotomi yaitu sanggup melepaskan ekornya ketika ada ancaman misalnya Cecak.

b. Subordo Serpentes
Bangsa ular merupakan jenis binatang yang termasuk ke dalam subordo ini. Subordo ini dikenal dengan keunikannya yaitu tidak mempunyai kaki. Cirri lainnya yaitu mereka tidak mempunyai kelopak mata sehingga kelopak mata tsb digantikan oleh selaput transparan yang fungsinya untuk melindungi mata.
Keunikan lain dari subordo ini yaitu mereka mempunyai thermosensor, organ perasa (tactile organ) dan organ Jacobson sebagai reseptornya sehingga bangsa ular mempunyai penciuman tajam yang peka terhadap rangsangan kimia di rongga hidungnya. Sebagian dari bangsa ular mempunyai taring bisa yang fungsinya sebagai pertahanan dan melumpuhkan mangsa.

c. Subordo Amphisbaenia
Subordo Amphisbaenia tidak berkaki namum mempunyai kenampakan mirip cacing lantaran warnanya yang agak merah muda dan sisiknya yang tersusun mirip cincin. Karena kerap menghabiskan waktu di bawah tanah, sehingga sedikit sekali warta yang bisa di sanggup dari binatang reptil ini.

Kepalanya bersatu dengan lehernya, tengkorak terbuat dari tulang keras, mempunyai gigi median di pecahan rahang atasnya tidak mempunyai indera pendengaran luar dan matanya tersembunyi oleh sisik dan kulit. Tubuhnya memanjang dan pecahan ekornya hampir mirip kepalanya, pola dari binatang ini yaitu wormlizards.

2. Ordo Crocodilia
Bangsa buaya merupakan termasuk dari ordo ini. Ordo crocodilian mempunyai sisik yang tebal dan terbuat dari keratin yang diperkuat dengan lempengan tulang yang disebut skuta sebagai pelindung. Berbeda dengan ular, sisik pada buaya rontoh satu persatu. Buaya juga mempunyai otot yang berpengaruh pada ekornya. Kepala pada ordo crocodilian berbentuk piramida, keras dan berpengaruh disertai dengan gigi yang runcing untuk mencabik-cabik mangsanya. Contoh dari ordo ini yaitu Buaya Air Tawar, Buaya Air Asin dan banyak sekali jenis bangsa buaya lainnya.
ORDO CROCODILIA
3. Ordo Chelonia
Ordo chelonian merupakan binatang reptilian yang mempunyai cangkang, badan yang pendek dan lebar dilindungi karapas dan plaston, tidak bergigi dan pengecap tidak sanggup menjulur. Cangkang pada ordo ini merupakan pecahan dari tulang belakang dan modifikasi dari tulang rusuk yang mempunyai fungsi untuk pertahanan serta santunan dari predator. Cangkang pecahan atas dari chelonian disebut dengan karapaks sedangkan pecahan bawahnya disebut dengan plaston. Contoh hewannya yaitu Kura-kura dan penyu.
ORDO CHELONIA
4. Ordo Rynchochephalia
Nah, ini merupakan ordo terakhir dari kelas reptil. Hewan yang termasuk ke dalam ordo ini yaitu Tuatara dan satu satunya spesies yang termasuk ke dalam ordo ini. Dikabarkan bahwa tuatara ini telah hidup semenjak zaman dinosaurus. Tuatara ini berasal dari pulau lepas pantai di Selandia Baru. Cirri-ciri dari tuatara sendiri yaitu mempunyai duri yang berderet di sepanjang tulang belakang dan mempunyai mata ketiga yang berfungsi untuk mengenali perbedaan antara gelap dan terang.
Ordo Rynchochephalia

Sumber http://www.ilmudasar.com