Friday, July 28, 2017

√ Sistem Kekebalan Badan (Imun) Manusia

A. PENGERTIAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH (SISTEM IMUN)
Sistem kekebalan badan atau disebut juga imunitas merupakan suatu kemampuan badan untuk melawan hampir semua jenis organisme atau toksin yang cenderung merusak jaringan dan organ tubuh. Organisme atau toksin ini merupakan protein asing yang berbeda dari protein badan insan yang disebut antigen dan sanggup mengakibatkan penyakit. Oleh alasannya itu, antigen tersebut harus disingkirkan, dinetralisir dan dihancurkan. Sistem kekebalan badan yang berperan menjalankan kiprah tersebut yaitu antibodi. Antibodi merupakan suatu zat yang berasal dari protein darah jenis gama globulin dan berfungsi melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
SISTEM KEKBALAN TUBUH (IMUN) MANUSIA
Dalam upaya melawan bermacam agen-agen yang infeksius dan toksik, sistem kekebalan badan kita terdiri atas leukosit darah (sel darah putih) dan sel-sel jaringan yang berasal dari leukosit. Sel ini bekerja secara bahu-membahu melalui dua cara untuk mencegah penyakit, (1) merusak basil atau virus yang menginvasi melelui proses fagositosis, (2) membentuk antibodi dan limfosit yang tersensitisasi. Namun, dalam melaksanakan kiprah tersebut, prinsip kerja kedua sel yaitu menghacurkan atau menciptakan biro menjadi tidak aktif.

B. MACAM – MACAM IMUNITAS
Berdasarkan cara mempertahankan diri terhadap penyakit, sistem pertahanan badan digolongkan menjadi dua meliputi:

1. Imunitas Bawaan (Non-spesifik)
Imunitas bawaan merupakan sistem pertahanan yang sudah ada di dalam tubuh. Mekanisme kerja imunitas bawaan meliputi:
  • Proses fagositosis basil dan organisme lainnya oleh leukosit dan sel pada jaringan makrofag jaringan;
  • Penghancuran orgenisme yang tertelan ke dalam susukan cerna oleh asam lambung dan enzim pencernaan;
  • Daya tahan kulit terhadap invasi organisme
Adanya senyawa kimia tertentu dalam darah yang menempel pada organisme asing atau toksin dan kemudian menghancurkannya. Senyawa tersebut meliputi, (1) lisozim, suatu polisakarida mukolitik yang menyerang basil dan membuatnya larut, (2) polipeptida, yang bereaksi dengan basil gram kasatmata terrtentu dan membuatnya menjadi tidak aktif, (3) dasar kompleks komplemen, suatu sistem yang terdiri dari kurang lebih 20 protein yang sanggup diaktifkan melalui banyak sekali macam cara untuk menghancurkan bakteri, dan (4) limfosit pembunuh alami (natural killer lymphocyte), yang sanggup mengenali dan menghancurkan sel-sel asing, sel-sel tumor, bahkan beberapa sel yang terinfeksi.

2. Imunitas Didapat (Spesifik)
Sistem imun didapat merupakan imunitas yang dihasilkan oleh sistem imun khusus yang membentuk antibodi dan/atau mengaktifkan limfosit yang bisa menyerang dan menghancurkan organisme spesifik atau toksin. Sistem imun ini teraktivasi apabila patogen berhasil melewati sistem pertahanan badan bawaan.

Imunitas didapat mempunyai dua tipe dasar. Tipe-tipe dasar imunitas ini merupakan respon badan terhadap antigen. Tipe-tipe dasar tersebut meliputi:

a. Imunitas humoral
Imunitas humoral disebut disebut juga imunitas sel B, alasannya limfosit B membentuk antibodi. Pembentukan antibodi dipicu oleh kehadiran antigen dimana prosesnya dimulai dari sel B pembelah yang akan membentuk sel B plasma dan sel B pengingat. Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang berfungsi mengikat antigen dimana antibodi bekerja secara spesisfik. Antigen yang terikat akan mempermudah sel makrofag untuk menangkap dan manghancurkan patogen tersebut. Berikut variasi cara antibodi menghadapi antigen.

Netralisasi, yaitu antibodi akan memblokir tempat-tempat dimana antigen seharusnya berikatan dengan sel inang. Selain itu, antibodi akan menetralkan basil beracun dengan menyelubungi serpihan beracun dengan menyelubungi serpihan beracunnya sehingga makrofag sanggup dengan gampang memfagositnya.
Aglutinasi, antibodi akan menciptakan patogen atau antigen mengalami aglutinasi sehingga gampang difagositosis oleg makrofag.
Pengendapan, antibodi akan menciptakan antigen terlalut mengendap sehingga antigen tersebut tidak sanggup bergerak dan gampang ditangkap oleh makrofag.
Aktivasi sistem komplemen, antibodi akan mengikat antigen yang kemudian mengaktifkan sistem embel-embel untuk membentuk lubang/pori pada sel patogen.

Setelah nanah berakhir, sel B plasma akan mati dan sel B pengingat akan bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama. Terpajannya badan dengan patogen pertama kali yang melibatkan serangkaian respon imun awal ini disebut sebagai respon  imunitas primer. Saat badan terpajan patogen yang sama untuk kedua kalinya akan direspon oleh sel B pengingat yang kemudian akan menstimulasi pembentukan sel B plasma untuk memproduksi antibodi. Respon badan terhadap pajanan antigen kedua kali ini disebut respon imunitas sekunder.

b. Imunitas selular atau imunitas sel T
Sistem imunitas seluler dimodulasi oleh sel T. Pada mulanya sel T helper akan menstimulasi se T sitotoksi yang berperan dalam menyerang sel-sel asing atau jaringan badan yang telah terinfeksi secara langsung. Sel tersebut akan membunuh patogen dengan melekatkan diri pada permukaan antigen. Apabila nanah sudah berhasil ditangani sel T supresor akan menghambat aktivitas sel T sitotoksik dan membatasi produksi antibodi biar tidak terjadi respon kekebalan yang berlebihan.

1. Sel yang Berperan dalam Imunitas Bawaan
Berikut ini sel-sel yang membantu dalam menjalankan sistem imunitas bawaan dalam tubuh, diantaranya:
SEL IMUN DALAM TUBUH
a. Makrofag
Makrofag merupakan sel fagositosis yang terbentuk dari sebuah jenis sel darah yang disebut monosit putih. Makrofag mengeluarkan zat yang menarik sel darah putih lainnya ke lokasi nanah dan juga membantu sel T mengenali antigen.

b. Neutrofil
Neutrofil merupakan jenis yang paling umum dari sel darah putih dalam anutan darah yang mengandung butiran yang melepaskan enzim untuk membantu membunuh dan mencerna sel-sel asing. Selain itu, neutrofil juga melepaskan suatu zat yang menghasilkan serat dalam jaringan sekitarnya. Serat tersebut mempunyai kegunaan untuk menjebak basil sehingga menciptakan basil sulit menyebah dan gampang dihancurkan.

c. Eosinofil
Eosinofil normalnya meliputi 2% dari seluruh leukosit darah. Eosinofil dapaat mencerna basil dan juga menargetkan sel-sel asing yang terlalu besar untuk ditelan. Eosinofil mengandung butiran yang melepaskan enzim dan zat beracun lainnya dikala adanya patogen asing. Zat-zat tersebut akan menciptakan lubang pada sel target. Selain itu, eosinofil sanggup menghancurkan sel-sel kanker dan telibat dalam upaya membantu melumpuhkan dan memmbunuh parasit. Peran eosifofil sebagai sel fagosit masih lemah dan diragukan dibanding neutrofil dan makrofag.

d. Basofil
Basofil dalam sirkulasi darah serupa dengan sel mast, yakni jaringan besar yang terletak di sisi luar banyak kapiler darah dalam badan dan melepaskan heparin ke dalam darah. Selain itu, basofil juga melepaskan histamin, sejumlah kecil bradikinin dan serotonin yang merupakan mediator-mediator yang telibat dalam reaksi alergi. Oleh alasannya itu, dikala basofil menghadapi alergen, basofil akan merilis mediator-mediator tersebut.

e. Natural Killer Cell
NK cell atau disebut juga sel pembunuh alami merupakan sel yang penting dalam pertahanan awal terhadap nanah virus. NK sel berperan dalam mengenali dan menempel pada sel yang terinfeksi atau sel-sel kanker yang kemudian akan melepaskan enzim dan zat lain yang merusak membran luar sel-sel ini. Selin itu, Nk sel juga berperan dalam produksi siotkin yang mengatur beberapa fungsi sel lain, ibarat sel T, sel B dan makrofag.

2. Sel yang Berperan dalam Imunitas Didapat
Sistem imunitas didapat dalam melaksanakan fungsinya melibatkan limfosit dan antibodi. Berikut ini uraian lebih lanjut.

a.  Limfosit
Limfosit berperan penting dalam kelangsungan hidup seseorang. Limfosit terbanyak ditemukan dalam nodus limfe dan tersebar di beberapa lokasi lain di dalam badan untuk menahan invasi organisme atau toksin sebelum sanggup menyebar lebih luas. Limfosit terdiri dari dua jenis yaitu limfosit B dan limfosit T dan mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

1. Limfosit B
Limfosit B merupakan sel yang diproduksi dan dimatangkan di sumsum tulang yang kemudian melalui anutan darah akan menuju ke sistem limfatik. Sel B bertanggung jawab dalam menjalankan sistem imunitas humoral. Sel B terdiri atas 3 jenis yaitu, (1) sel B plasma, berfungsi memproduksi antibodi; (2) sel B pengingat, berfungsi sebagai sel memori terhadap antigen yang sudah terpajan sebelumnya dan menstimulasi sel B plasma kalau terjadi infesksi kedua; dan (3) sel B pembelah, berfungsi menyeimbangkan jumlah produksi sel B plasma dan sel B pengingat dalam waktu yang cepat.

2. Limfosit T
Limfosit T diproduksi di sumsum tulang yang kemudian akan berimigrasi ke kelenjar timus dan berdiferensiasi secara cepat untuk melawan banyak sekali antigen spesifik. Sel T berperan dalam menjalankan kerja sistem imunitas seluler dan juga membantu produksi sel B plasma. Sama halnya ibarat limfosit B, limfosit T juga terdiri atas 3 jenis meliputi, (1) sel T helper (CD4+), berfungsi menstimulasi pembentukan klon untuk produksi sel T sitotoksik dan sel T supresor juga faktor perangsang dan pertumbuhan sel B; (2) sel T sitotoksik, merupakan sel yang menyerang patogen yang masuk ke badan atau sel badan yang terinfeksi; dan (3) sel T supresor, berfungsi menekan fungsi sel T sitotoksik dan sel T helper biar segera sehabis nanah berhasil ditangani biar tidak mengakibatkan reaksi imun yang berlebihan.

b. Antibodi
Antibodi merupakan gamma globulin yang disebut immunoglobulin yang meliputi sekitar 20% dari protein plasma. Antibodi bekerja terutama melalui dua cara untuk melindungi badan terhadap biro yang menginvasi yaitu dengan eksklusif menyerang penyebab penyakit tersebut atau mengaktifkan sistem embel-embel yang kemudian dengan banyak sekali cara yang dimiliki akan menghancurkan penyebab penyakit tersebut. Terdapat lima golongan umum antibodi, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, IgE. Namun, diantaranya golongan yang sangat penting yaitu IgG, IgE dan IgM.
IgG merupakan antibodi bivalen dan meliputi 75% dari seluruh antibodi pada orang normal. IgG sanggup menembus dinding pembuluh darah dan plasenta sehingga berperan menunjukkan pinjaman terhadap bakteri, virus, dan toksin.
IMUNOGLOBULIN
IgM juga merupakan imunoglobulin yang penting, alasannya sebagian besar antibodi jenis inilah yang terbentuk selama respon imunitas primer. IgM sanggup mengikat antigen atau patogen menjadi gumpalan ataupun mengaglutinasinya sehingga gampang difagositosis makrofag. Selain itu, IgM juga sanggup memicu aktifnya protein komplemen.

IgE merupakan antibodi dengan jumlah yang sedikit tapi khususnya terlibat dalam proses alergi. Selain itu, IgE juga memicu peradangan kalau cacing benalu menyerang tubuh.
Artikel Penunjang : Alergi : Pengertian, Penyebab, Proses
B. FUNGSI SISTEM KEKEBALAN TUBUH (SISTEM IMUN)
Secara umum, fungsi sistem imun diantaranya meliputi:
  • Melindungi badan dari bibit penyakit
  • Menghancurkan substansi asing/mikroorganisme dalam tubuh
  • Menghilangkan sel mati untuk perbaikan jaringan
  • Mengenali dan menghilangkan jaringan abnormal

Sumber http://www.ilmudasar.com