AsikBelajar.Com | Pembinaan perjuangan kecil masuk akal kalau menghadapi kendala. Pada bab awal telah dijelaskan hambatan pembinaan perjuangan kecil pada ketika persiapan dan pelaksanaannya. Berikut ini secara singkat akan dijelaskan hambatan pembinaan perjuangan kecil pada ketika evaluasi.
Kendala yang dihadapi ketika penilaian jadwal pembinaan perjuangan kecil antara lain:
1. Alat ukur hasil pembinaan bias: Sampai ketika ini belum ada alat baku yang sanggup dipakai secara umum untuk mengukur tingkat keberhasilan jadwal pembinaan perjuangan kecil. Karena tidak adanya alat ukur ini menjadikan kita tidak mengetahui secara niscaya hingga sejauh mana hasil pembinaan tersebut. Akibatnya semua bagaikan air yang mengalir begitu saja.
2. Indikator penilaian tidak jelas: Bukan hanya alat ukur yang tidak jelas, tapi indikator Yang akan diukur juga tidak jelas. Jika indikator ini tidak terperinci maka hampir sanggup dipastikan akan menemukan kesulitan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembinaan perjuangan kecil.
3. Banyak pihak yang turut membina perjuangan kecil: Sebenarnya dengan banyaknya pihak yang berpartisipasi dalam pembinaan perjuangan kecil akan semakin baik. Tetapi tentunya antara satu pembina perjuangan kecil dengan yang lainnya, baik dari unsur pemerintah, tubuh usaha, dan masyarakat harus bahwasanya secara sinergi. Para pembina perjuangan kecil dilarang centang-perenang dalam melakukan jadwal pembinaan. Tidak jarang kalau perjuangan kecil yang dibina tumbuh menjadi perjuangan kecil yang besar lengan berkuasa dan berhasil, semua pembina bahkan yang tidak turut membina sekali pun mengakui bahwa perjuangan kecil tersebut merupakan salah satu perjuangan kecil yang telah dibinanya. Sebaliknya kalau perjuangan kecil yang dibina bukannya terbina melainkan binasa, maka para pembina tersebut seperti basuh tangan.
4. Tidak ada kesinambungan pembinaan: Sebenarnya pembinaan perjuangan kecil merupakan proses yang berkesinambungan. Secara sederhana pembinaan dirnulai dengan tahap persiapan. Tahap ini sanggup ditempuh dengan banyak sekali metode, salah satu metode yang banyak diterapkan yakni metode survei untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan perjuangan kecil. Tahap selanjutnya yakni pelaksanaan pembinaan. Pada umumnya ditempuh dengan cara pelatihan, konsultasi, dan monitoring. Tahap final yakni evaluasi, yang akan ditindaklanjuti dengan feed back. Jika kita amati sering sekali proses pembinaan ini berakhir pada tahap pelatihan. Kadang-kadang training ini pun tidak diawali dengan proses persiapan yang matang, serta tidak ditindaklanjuti dengan konsultasi dan monitoring.
Sumber: Suparyanto, R.W. 2012. Kewirausahaan: Konsep dan Realita pada Usaha Kecil. Bandung: Alfabeta. Hal. 83-85.
Sumber https://www.asikbelajar.com