AsikBelajar.Com | Dari banyak sekali ulasan tersebut, nampak bahwa mempelajari banyak sekali aspek & psikologi anak sangat membantu keberhasilan proses pengajaran lantaran dengan memahami banyak sekali faktor yang merupakan kondisi awal anak, akan menjadi alat bantu yang penting bagi penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan pemahaman tersebut, dibutuhkan setiap pengajar akan sanggup melayani anak didik secara sempurna sesuai dengan kondisi yang mereka miliki. Berbagai macam acara dalam proses pendidikan yang memerlukan pemahaman terhadap akseptor didik, di antaranya yaitu perencanaan pendidikan, pemilihan alat dan sumber belajar, pemilihan materi, interaksi mencar ilmu mengajar, proteksi motivasi, layanan bimbingan penyuluhan dan banyak sekali faktor yang lain.
Dalam situasi pengajaran atau dalam proses mencar ilmu mengajar, guru yaitu figur sentral yang berpengaruh dan berwibawa, tetapi juga harus selalu sanggup menunjukkan perilaku akrab dengan anak. Guru yaitu pengambil keputusan (decision maker) yang harus sanggup mengambil keputusan yang bijaksana dalam banyak sekali situasi dan untuk kepentingan pendidikan. Pemahaman perihal kemampuan awal, cara mencar ilmu anak, serta kepribadian anak secara menyeluruh juga akan sanggup digunakan untuk landasan dalam pengambilan keputusan dalam proses mencar ilmu mengajar yang menyangkut proteksi bahan perbaikan ataupun pengayaan, kenaikan kelas, penempatan anak sesuai dengan kemampuannya dan sebagainya.
Dengan mencermati begitu sentralnya dilema pemahaman akseptor didik dalam keseluruhan proses pendidikan tersebut, nampaknya tidak ada pilihan lain bagi pengajar untuk berusaha semaksimal mungkin memahami banyak sekali perbedaan yang ada pada anak didik untuk kemudian menghubungkan banyak sekali perbedaan tersebut dengan pelayanan yang harus diberikan tidak saja pelayanan secara individual yang berupa pengajaran remedial, layanan bimbingan penyuluhan ataupun penanganan untuk belum dewasa bermasalah, tetapi juga pelayanan secara klasikal, contohnya dalam pemilihan alat dan sumber belajar, proteksi ilustrasi dalam menjelaskan materi/bahasan tertentu.
Tugas tersebut bukanlah merupakan pekerjaan yang sederhana, tetapi memerlukan ketelatenan dan pengabdian yang tinggi untuk sanggup selalu memahami anak, menyesuaikan pembiasaan tersebut dalam cara mengajar dan dalam pengambilan keputusan. Cara yang paling sederhana dan tidak menyalahi hukum main sebagai pengajar yaitu selalu memperlakukan anak sebagai anggota kelompok yang selalu diperlakukan dan dituntut sama, meskipun hal tersebut bukanlah tindakan yang bijak. Faktor lapangan juga masih sangat banyak ditemukan pengajar yang berlaku menyerupai ilustrasi tersebut, hal tersebut sanggup disebabkan oleh banyak sekali hal di antaranya adalah:
1) Kurangnya pemahaman guru akan pentingnya memahami perkembangan dan perbedaan individual.
2) Kurangnya kesadaran dan pengabdian guru, untuk mau direporkan dengan banyak sekali perbedaan yang ada pada anak.
3) Guru juga merupakan eksklusif yang unik, yang juga perlu dipahami mengenai banyak sekali perbedaan yang ada pada mereka.
Apapun kendala yang dialami di lapangan dan bagaimanapun sulitnya memahami setiap individu siswanya merupakan kiprah guru sebagai tenaga pengajar untuk terus melaksanakan usaha, semoga proses pengajaran sanggup membuahkan hasil yang maksimal.
Menjadi beban yang tidak ringan juga bahwa untuk sanggup melaksanakan kiprahnya sebagai pengajar dan pendidik ini akan sering dialami oleh guru kontradiksi batin antara dirinya sebagai guru dan pendidik yang harus banyak memahami orang lain dengan fungsinya sebagai eksklusif yang juga mempunyai banyak sekali perbedaan yang kadang kalajuga memerlukan pemahaman khusus.
Sumber:
Dra.Hj.Sitti Hartinah DS, MM. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama. Hal. 20-21.
Sumber https://www.asikbelajar.com