di lapangan.Proses pembelajaran secara eksklusif sanggup memperlihatkan pengalaman faktual pada siswa, artinya pengalaman itu akan semakin kongkret, sehingga siswa akan terhindar dari kesalahan persepsi dari pembahasan materi pelajaran tertentu. Misalnya untuk meningkatkan pemahaman siswa akan hewan laut, atau binatang-binatang yang mustahil di bawa ke dalam kelas menyerupai gajah, kerbau dan lain sebagainya, untuk mencapai tujuan senacam ini akan lebih bermakna manakala guru mendesain proses pembelajaran eksklusif di lapangan, dengan menghadapkan siswa pada objek yang sebanarnya. Bukankan untuk mempelajari Candi Borobudur, akan lebih bermakna manakala siswa secara eksklusif pada objek candi tersebut, dibandingkan dengan mencar ilmu lewat benda tiruan, apalagi hanya melalui ceramah dalam kelas?
Proses pembelajaran di lapangan sanggup dibedakan antara pembelajaran melalui Praktek Kerja Lapangan atau sering disebut engan PKL dengan pembelajaran dengan memakai metode lapangan menyerupai karyawisata.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) biasanya dilakukan oleh siswa untuk lebih memahami dan menghayati lapangan pekerjaan beserta tugas-tugas yang harus dikerjakan di samping menambah skill atau keterampilan dalam pelaksanaan kiprah pekerjaannya. Biasanya PKL dilakukan oleh siswa-siswa seko-lah kejuran menjelang tamat studi. PKL dimaksudkan, biar dikala siswa lulus dari suatu forum pendidikan tertentu, sudah mengenal lapangan pekerjaannya. Sedangkan, proses pembelajaran melalui karyawisata, yaitu proses pembelajaran dengan membawa siswa mempelajari bahan-bahan (sumber-sumber) mencar ilmu di luar kelas, dengan maksud biar siswa lebih memahami serta mempunyai wawasan yang luas perihal materi asuh yang dipelajarinya di dalam kelas. Banayak istilah yang digunakan, tetapi maksudnya sama dengan karyawisata, menyerupai widyawisata, study-tour dan lain sebagainya.
Prinsip-prinsip pembelajaran di lapangan sama dengan prinsip pembelajaran di laboratorium, bahwa mencar ilmu itu bukan hanya mencatat dan menghafal, akan tetapi mencar ilmu intinya proses berbuat yang didorong oleh rasa ingin tahu dari siswa.
Manakala guru memakai karyawisata dalam proses pembelajaran di lapangan, maka dalam pelaksanaanya sanggup mengikuti langkah-langkah menyerupai dijelaskan di bawah ini.
1. Perencanaan
a. Rumuskan tujuan karyawisata yang akan dilakukan secara spesifik. Tujuan karyawisata tidak terlepas dari tujuan pembelajaran.
b. Menetapkan objek sesuai dengan tujuan karyawisata. Karyawisata bukan hanya sekedar rekreasi, akan tetapi merupakan metode untuk mencapai tujan pembelajaran. Oleh alasannya itu penetapan daerah harus sanggup menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Sebelum siswa memakai objek sebagai daerah mencar ilmu melalui karyawisata, sebaiknya dilakukan penjajagan atau observasi pendahuluan terlebih dahulu.
c. Manakala daerah kayawisata cukup jauh dari lokasi sekolah sebaiknya dibuat organisasi kepanityaan. Hal ini dimaksudkan biar pelaksanaan karyawisata berjalan lancar.
d. Buatlah petunjuk teknis dan atau lembaran aktivitas yang harus dikerjakan siswa selama karyawisata. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari karyawisata hanya sekedar rekreasi.
2. Pelaksanaan
1) Pada waktu pelaksanaan karyawisata, perhatikan semua aktivitas yang dilakukan siswa baik kegiatn pada kelompok maupun aktivitas individual. Sekalipun unsur rekreasi dalam karyawisata penting, akan tetapi janganlah dijadikan sebagi prioritas pertama.
2) Apabila menemui persoalan atau hambatan, segeralah dicari jalan keluar dengan merundingkannya baik panitya maupun dengan peserta.
3) Kontrol siswa dalam mengerjakan lembar kerja atau mengerjakan kiprah yang lain. Sempatkan waktu utuk mendiskusikan penemuan-penemuan yang menarik dengan siswa. Berikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk memaparkan hasil atau fenomena yang terjadi.
3. Tindak lanjut
1) Mintalah laporan karyawisata baik laporan kelompok maupun individual. Laporan sangat penting sebagai materi informasi untuk memilih ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Berdasarkan hasil laporan bisa dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya contohnya dengan demonstrasi.
2) Berilah nilai, baik evaluasi yang bersifat umum ataupun evaluasi khusus. Penilaian umum yaitu evaluasi yang diberikan pada proses pelaksanaan yang bersifat normatif, sedangkan evaluasi khusus yaitu evaluasi kepada setiap siswa sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
Apabia dipandang perlu, guru bisa memperlihatkan tugas-tugas lanjutan, mi-salnya menciptakan artikel atau mengarang yang berafiliasi dengan perjalanan karyawisata.
Sumber https://www.asikbelajar.com