Sunday, December 3, 2017

√ 7 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Menulis Kisah Pendek (Cerpen)


7 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menulis Cerita Pendek (Cerpen)

Cerita pendek (cerpen) merupakan sebuah karya seni yang berbentuk cerita. Berbeda dengan novel yang mempunyai dongeng yang kompleks dan panjang, cerpen ini sesuai namanya mempunyai dongeng yang singkat dan permasalahan yang tidak terlalu kompleks. Menulis cerpen bukanlah sebuah hal yang mudah, melainkan ada hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini yakni 7 hal yang harus diperhatikan dikala menulis dongeng pendek (cerpen).

1.      Alur
Setiap dongeng niscaya mempunyai alur. Pastikan bahwa cerpen yang kau tulis mempunyai alur yang lengkap: pembukaan, pertengahan cerita, dan penutup. Pertengahan dongeng mengandung titik puncak dan pastikan bahwa pada bab ini ditulis tidak terlalu panjang atau pun terlalu pendek biar para pembaca tidak sanggup menebak bagaimanakah selesai dongeng yang kau tulis tersebut.

2.      Struktur Cerita
Hal pertama yang harus diperhatikan dikala menulis cerpen yakni struktur cerita. Pikirkan struktur menyerupai apa yang akan kau gunakan dalam penulisan cerpenmu. Seringkali para penulis ketika akan menulis sebuah cerpen disarankan untuk memakai pengandaian menyerupai di bawah ini:
1)      Posisikan seseorang berada di atas pohon
2)      Lempari orang tersebut dengan batu
3)      Buatlah orang tersebut turun dari pohon.

Apakah kalian mendapat makna yang tersirat dari pengandaian tersebut? Jika kau memikirkan perihal pengandaian tersebut secara lebih dalam, terdapat makna yang sanggup membantumu biar sanggup menulis cerpen dengan lebihbaik lagi.

Pengandaian pertama mengindikasikan sebagai sebuah keadaan yang harus dihadapi oleh tokoh utama dalam dongeng pada bab awal. Sedangkan pengandaian kedua, lempari dengan batu, berarti bahwa tokoh utama mengalami duduk kasus dan perubahan keadaan. Si tokoh utama haruslah menuntaskan duduk kasus yang ia hadapi. Dalam cerpen, duduk kasus yang dibebankan kepada tokoh utama tidaklah harus kompleks menyerupai dalam novel, cukup satu atau dua duduk kasus saja. Contoh duduk kasus yaitu menyerupai kesempatan yang hilang, identitas yang salah, kesalahpahaman, dan sebagainya.

Selanjutnya yakni pengandaian ketiga yang bermakna bahwa duduk kasus yang dihadapi oleh tokoh utama dongeng haruslah dicari titik terang / penyelesaiannya. Pengandaian ketiga ini mengindikasikan bab selesai dari dongeng dimana biasanya sang penulis menuliskan pesan yang ingin disampaikan, baik secara tersirat maupun tersurat. Beberapa tumpuan pesan dalam dongeng yaitu kebaikan akan selalu mengalahkan kejahatan, kekuatan cinta niscaya akan menemui jalan, persatuan akan membawa kekuatan, kejujuran yakni hal yang terbaik, dan sebagainya.

3.      Tema Cerita
Setiap dongeng niscaya mempunyai sebuah tema. Tema dianggap sebagai sebuab tali yang menghubungkan awal dan selesai sebuah dongeng dimana sang penulis menggantungkan karakter, alur cerita, setting cerita, penokohan, dan lain sebagainya. Oleh alasannya yakni itu, dikala sedang menulis cerpen, ingatlah bahwa semua aspek dalam dongeng harus mengarah dan berkaitan dengan tema yang telah dipilih.

Ingatlah untuk tidak terlalu fokus kepada satu elemen / bab saja pada dikala menulis cerpen. Cerpen mempunyai banyak bab yang harus diperhatikan, menyerupai alur, setting, tokoh / karakter, dan lain sebagainya, namun janganlah menghabiskan waktu untuk menaruh perhatian penuh kepada satu bab saja. Buatlah biar setiap bab mendapat perhatian yang seimbang sehingga inti cerpen yang ditulis tidak akan kabur. Sebuah dongeng yang baik adlah dongeng yang mengikuti garis batas. Ingatlah untuk selalu fokus pada inti dongeng meskipu terkadang tema yang kau buat sanggup diperlebar. Saat menulis cerpen selalu pikirkan untuk tidak memperlebar tema atau ceritamu akan berakhir menyerupai sebuah novel yang panjang atau sebuah dongeng yang mempunyai banyak sekali inspirasi yang tidak fokus.

Advertisement
4.      Penokohan
Sama halnya menyerupai dalam novel, cerpen pun mempunyai penokohan. Dalam cerpen, sebaiknya kau menentukan satu hingga tiga tokoh utama saja. Hal ini dikarenakan jalan dongeng akan kabur seandainya kau menambahkan lebih banyak tokoh utama. Hal lain yang perlu diingat yakni untuk tidak menjelaskan secara detail latar belakang setiap huruf yang ada di ceritamu alasannya yakni akan mengganggu jalan dongeng dan menciptakan para pembaca bingung. Cukup jelaskan latar belakang beberapa tokoh yang kau anggap penting dalam dongeng tersebut.

5.      Dialog
Keberadaan obrolan dalam sebuah dongeng merupakan salah satu hal yang sangat penting dan berfungsi sebagai bumbu dalam masakan. Dialog bisa membangkitkan selera pembaca alasannya yakni dengan adanya obrolan ini para pembaca sanggup lebih mengetahui sifat atau emosi huruf yang ada dalam dongeng sehingga huruf tersebut terasa lebih hidup. Namun ingatlah bahwa obrolan yang kau tulis haruslah sesuai dengan tema dan jalan dongeng yang telah kau buat.

6.      Setting Cerita
Dikarenakan cerpen mempunyai keterbatasan kata – kata dan tempo dongeng yang singkat, kau haruslah berhati – hati pada dikala menciptakan setting cerita. Pastikan bahwa setting dongeng yang kau buat sanggup mendukung jalannya cerpenmu tersebut. Salah satu tips untuk mmebuat setting yang baik, terutama setting tempat, janganlah menciptakan setting daerah yang gampang ditebak oleh para pembaca. Sebagai contoh, kau akan menulis cerpen romantis, maka janganlah kau menciptakan setting ceritamu gampang ditebak, namun buatlah setting daerah yang mengindikasikan keromantisan huruf dalam ceritamu yang mungkin dialami oleh sebagain pembaca sehingga mereka akan terkenang dengan pengalaman pribadi mereka. Atau kau juga sanggup memakai pengalaman pribadi mu sehingga kau akan lebih gampang untuk menggambarkan setting nya dan para pembaca akan lebih gampang memahaminya.

7.      Tempo Waktu Cerita
Cerita pendek pada umumnya mempunyai tempo waktu yang singkat dan tidak terlalu panjang menyerupai sebuah novel. Untuk mendapat tempo waktu yang singkat ini, pada dikala kau menulis sebuah cerpen, kau sanggup menulis perihal satu insiden dalam kehidupan huruf ceritamu atau satu dongeng yang terjadi / berlangsung selama sehari atau satu jam dan dialami oleh huruf tersebut. Tetap ingatlah bahwa meskipun cerpen mempunyai tempo yang singkat, namun tema dongeng haruslah tetap ada dan terlihat dalam ceritamu.


Demikianlah 7 hal yang harus diperhatikan dikala menulis dongeng pendek (cerpen). Ada baiknya teman – teman mengedit penulisan cerpen kalian sembari membaca artikel ini biar membantu kalian dalam menulis cerpen dengan baik. Semoga bermanfaat!


Sumber http://www.kelasindonesia.com