Sunday, December 17, 2017

√ Dua Pola Teks Diskusi Bahasa Indonesia Pendek

Dua Contoh Teks Diskusi Bahasa Indonesia Pendek - Terdapat beberapa jenis teks dalam bahasa Indonesia, contohnya ibarat teks narasi, teks, berita, teks prosedur, teks diskusi, dan lain sebagainya. Setiap jenis teks tersebut mempunyai struktur yang berbeda – beda, contohnya ibarat teks diskusi yang strukturnya terdiri dari pembuka, pendapat yang berlainan (2 pendapat) perihal sebuah topik, dan penutup. Agar lebih jelasnya, berikut yakni beberapa pola teks diskusi bahasa Indonesia pendek.

Contoh 1


Manakah yang Lebih Baik untuk untuk Anak-Anak: Smartphone atau Gadget?

Bagi setiap orang, termasuk anak – anak, smartphone atau gadget telah menjadi cuilan dari kehidupan sehari-hari. Penggunaan gadget ini sering disalahgunakan oleh beberapa pihak, ibarat orang renta yang pribadi menawarkan akomodasi berupa gadget sebagai media dalam mendidik belum dewasa mereka yang sedang tumbuh dewasa. Bentuk gadget yang tipis, menarik dan mempunyai bermacam-macam aplikasi memungkinkan setiap anak untuk gampang sekali mengakses banyak sekali aplikasi yang ada di dalamnya. Gadget ini tidak hanya berdampak pada menciptakan belum dewasa berdiam diri selama berjam-jam, namun juga memperlihatkan bahwa penggunaan gadget ini sanggup menurunkan kinerja anak nanti ketika ia masuk sekolah.

Di periode teknologi canggih ini, gadget menciptakan setiap orang renta berpikir untuk memakai cara "langsung" dalam mendidik belum dewasa mereka. Kaprikornus pada dikala ini, sudah menjadi hal yang umum bagi para orang renta untuk menyediakan akomodasi ibarat gadget untuk putra - putri mereka yang masih berusia dini. Gadget memang lebih gampang dipakai bagi semua orang untuk mengakses banyak sekali informasi, tetapi bagaimana ketika gadget dipakai oleh belum dewasa usia dini yang seharusnya bermain dengan teman-teman mereka, bersosialisasi dengan lingkungan, mengeksplorasi diri mereka, dan berpikir kreatif untuk memecahkan sebuah masalah?

Dampak gadget pada belum dewasa akan sangat terasa ketika seorang anak mengalami penurunan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Anak-anak yang terlalu sibuk bermain gadget cenderung tidak peduli dengan lingkungannya, sehingga mereka tidak mengerti adab bersosialisasi. Selain itu, situs jejaring sosial di dunia maya secara berlebihan juga sanggup menciptakan belum dewasa sering berpikir bahwa mencari sahabat sanggup dilakukan dengan gampang melalui internet, dan mereka melupakan teman-teman yang ada di lingkungan sekitarnya.

Selain berdampak pada perkembangan kecerdasan, dampak gadget pada perkembangan anak juga mempengaruhi perkembangan mata mereka. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan gadget yang berlebihan sanggup mempengaruhi kinerja otot mata dalam mengatur fokus penglihatan sehingga menimbulkan ketegangan mata. Hal ini jikalau diteruskan akan sanggup mempercepat timbulnya gangguan miopia (minus mata) pada anak-anak.

Namun ternyata, gadget juga mempunyai dampak positif bagi anak-anak. Dengan memakai gadget berteknologi tinggi, belum dewasa akan gampang dan cepat mendapat informasi perihal kiprah mereka di sekolah. Gadget juga sanggup memperluas jaringan pertemanan sebab sanggup dengan gampang dan cepat memakai media sosial. Selain itu, gadget juga sanggup mengembangkan kreativitas belum dewasa dalam banyak sekali hal, contohnya saja dalam memakai aplikasi untuk mendesain sesuatu.

Dalam penggunaan gadget bagi anak - anak, orang renta memainkan kiprah penting untuk mencegah hal-hal yang berdampak negatif pada putra dan putri mereka sehingga anak sanggup mengambil manfaat dari gadget ibarat yang dijelaskan di atas. Orangtua didorong untuk mengetahui dan memahami perihal batasan usia anak yang sanggup diperkenalkan dengan gadget biar penggunaannya bisa lebih optimal dan lebih bermanfaat di masa depan mereka.

Advertisement

Contoh 2


Pengaruh Situs Jaringan Sosial di Kalangan Remaja

Instagram, Facebook, Twitter, dan situs jejaring sosial lainnya sekarang menjadi aplikasi teknologi yang sangat terkenal di kalangan remaja maupun anak-anak. Dengan situs jejaring sosial ini, kita sanggup memperluas jaringan  pertemanan dengan komunitas yang lebih luas, tidak hanya dalam lingkup lingkungan itu sendiri, tetapi dari banyak sekali latar belakang kehidupan, lingkungan, dan status sosial yang berbeda. Hal inilah yang menjadi alasan utama jejaring sosial sangat dibutuhkan oleh setiap orang, termasuk kalangan remaja.

Oleh sebab itu, situs jejaring sosial sanggup menimbulkan banyak sekali dampak positif dan negatif. Dampak positif dari jejaring sosial yakni kita sanggup mempunyai banyak teman, sanggup menyambung tali silaturahmi antar anggota keluarga yang jauh, sanggup menemukan dan mengembangkan informasi, sanggup menjadi sumber ide, sanggup menjadi kawasan yang sempurna untuk menyalurkan banyak sekali hobi ibarat menulis, menciptakan promosi, dan bisa menghindari stress dengan melihat tayangan lucu ibarat di Instagram.

Namun jejaring sosial pun mempunyai dampak negatif terutama bagi para remaja dan anak-anak. Dengan seringnya memakai banyak sekali jejaring sosial ini, para remaja dan anak - anak akan merasa kecanduan dan tidak peduli dengan waktu, tidak peduli dengan lingkungan sekitar, kurangnya sosialisasi dengan lingkungan, pemborosan uang yang dihabiskan untuk membeli kuota, dan rawan perselisihan atau kesalahpahaman. Seringkali jejaring sosial juga sanggup menjadi kawasan penipuan. Penggunaan gadget yang terlalu usang juga sanggup merusak kesehatan mata orang yang menggunakannya, termasuk anak-anak.

Kesimpulan yang sanggup ditarik dari banyak sekali klarifikasi di atas yakni bahwa jejaring sosial memang mempunyai banyak manfaat, tetapi tidak sanggup disangkal bahwa jejaring sosial juga mempunyai banyak sekali ancaman dan konsekuensi lain ibarat banyak anak pria dan wanita membuka situs jejaring sosial selama jam sekolah.

Oleh sebab itu, remaja dan belum dewasa harus memakai jejaring sosial dengan bijak dan sanggup menyortir waktu antara berguru dan membuka situs jejaring sosial sehingga mereka tidak akan meratapi dampak negatifnya nanti. Di sekolah, para siswa harus mendapat  training atau sosialisasi dari pihak sekolah, ibarat para guru, secara berkelanjutan sehingga nantinya mereka sanggup memahami bagaimana dampak yang ditimbulkan dari penggunaan jejaring sosial sehingga sanggup dibutuhkan bahwa anak – anak dan para remaja sanggup menyadari dan memahami kewajiban atau kiprah mereka sebagai siswa.

Demikianlah beberapa pola teks diskusi bahasa Indonesia pendek. Semoga beberapa pola teks diskusi tersebut sanggup bermanfaat. Terima kasih.


Sumber http://www.kelasindonesia.com