Sunday, December 3, 2017

√ Objective-Oriented Evaluation Approach

OBJECTIVE-ORIENTED EVALUATION APPROACH – AsikBelajar.Com.  Pernahkah anda mendengar istilah objective-oriented approach? Model Objective-Oriented Approach (pendekatan penilaian berorientasi tujuan) yaitu pendekatan dalam melaksanakan penilaian jadwal yang menitik beratkan pada penilaian ketercapaian tujuan. Oleh sebab itu, pandangan ini mempersyaratkan bahwa suatu jadwal pendidikan harus memutuskan atau merumuskan tujuan-tujuan spesifiknya secara jelas. Terhadap tujuan-tujuan jadwal yang sudah ditetapkan tersebut barulah penilaian jadwal difokuskan. Tujuan jadwal yang dimaksud bisa saja hanya tujuan dari sebuah jadwal pembelajaran di kelas dalam satu mata pelajaran, atau juga tujuan jadwal dalam pengertian yang lebih luas, contohnya tujuan jadwal sekolah dalam satu tahun, tujuan jadwal pembangunan pendidikan tahun 200X di Kabupaten/ Kota ‘A’, dsb.


Agar anda tidak menganggap konsep ini sesuatu yang sangat gres bagi anda, coba anda ingat-ingat apa yang sering dilakukan di lingkungan sekolah. Apakah anda ingat apa yang dilakukan seorang guru saat melaksanakan penilaian keberhasilan pembelajaran yang dilakukanya? Kebanyakan guru melaksanakan penilaian dengan menawarkan tes kepada siswa. Bentuk acara tes bagi siswa sebagai penilaian terhadap keberhasilan pembelajaran dilandasi perkiraan bahwa suatu pembelajaran dianggap berhasil baik bila tujuan-tujuan berguru tercapai. Ketercapaian tujuan berguru tersebut tercermin dari hasil tes siswa. Oleh sebab itu, tes sebagai alat (instrument) untuk melaksanakan penilaian selalu dibentuk menurut pada tujuan-tujuan berguru yang telah ditetapkan. Kalau anda pernah menjadi seorang guru, anda tentu masih ingat bagaimana menciptakan kisi-kisis penyusunan soal yang selalu didasarkan pada ranah-ranah hasil berguru yang sudah ditetapkan sebagai tujuan pembelajaran. Kegiatan penilaian ibarat yang dilakukan guru itu yaitu salah satu referensi penerapan pendekatan penilaian jadwal yang berorientasi tujuan (objective-oriented approach).


Tyler mendefinisikan penilaian pendidikan sebagai suatu proses untuk menentukan sejauhmana tujuan-tujuan pendidikan dari jadwal sekolah atau kurikulum tercapai. Pendekatan penilaian yang dikemukakan Tyler ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan tujuan secara jelas

2) Mengklasifikasikan tujuan-tujuan tersebut

3) Mendefinisikan tujuan-tujuan dalam istilah sikap terukur

4) Temukan situasi dimana prestasi atau tujuan sanggup diperlihatkan

5) Mengembangkan atau menentukan teknik-teknik pengukuran

6) Mengumpulkan data

7) Membandingkan data kinerja dengan tujuan-tujuan yang dinyatakan dalam sikap terukur.


Langkah-langkah sebagaimana diuraikan di atas merupakan suatu siklus, artinya bahwa bila dari hasil membandingkan data kinerja dengan tujuan sudah diperoleh berupa kesenjangan-kesenjangan, maka perlu dilakukan perumusan/ penentuan ulang tujuan jadwal yang telah dievaluasi tersebut.

Kalau kita simak secara secama, langkah-langkah di atas terdiri dari dua serpihan pokok, yaitu: 1) serpihan yang terkait dengan acara perencanaan jadwal (langkah satu hingga tiga), 2) serpihan yang secara eksklusif memang merupakan acara dalam tahap penilaian jadwal (langka empat dan selanjutnya). Dengan demikian, siklus acara yang dimaksud bekerjsama lebih merupakan siklus acara pengelolaan dan pengembangan program. Hal ini bisa dimaklumi oleh sebab pemikiran ini dilahirkan dalam rangka pengembangan kurikulum.


Pola pikir yang ditawarkan Tyler ini sangat logis dan sanggup diterima secara ilmiah, bahkan gampang untuk ditiru atau dilakukan oleh para pelaksana penilaian pendidikan (evaluator). Salah satu penerapan model ini oleh Tyler yaitu bagaimana melaksanakan pengukuran tes kemampuan awal siswa (pre-test) dibandingkan dengan hasil pengukuran paska acara pembelajaran (post-test). Kegiatan ini menjadi salah satu teknik yang banyak kuat terhadap cara-cara penilaian jadwal pembelajaran di dunia pendidikan. Contoh yang dilakukan Tyler ini pula lah yang banyak dilakukan oleh guru-guru kita dalam melaksanakan penilaian keberhasilan jadwal pembelajaan di kelas selama ini. Secara praktis, pendekatan ini memang tidak terlalu menyita waktu sebab hanya dilakukan pada tamat acara pembelajaran. Di samping itu, dengan pendekatan ibarat ini sangat sejalan dengan tradisi pemikiran administrasi (pengelolaan) yang menempatkan acara penilaian sebagai acara terakhir.


Dari pengalamannya melaksanakan penilaian jadwal pendidikan, Tyler mengadvokasikan tujuan-tujuan umum pendidikan yang perlu menjadi criteria dalam melaksanakan penilaian jadwal pendidikan. Untuk pendidikan di Amerika, Tyler merekomendasikan 6 (enam) tujuan umum pendidikan, yaitu:

1) memperoleh informasi,

2) menyebarkan kebiasaan bekerja dan ketrampilan belajar,

3) menyebarkan cara berfikir yang efektif,

4) menginternalisasikan sikap social, minat, apresiasi, dan sensitifitas,

5) memelihara kesehatan fisik, dan

6) menyebarkan filsafat hidup.



Sumber https://www.asikbelajar.com