Bahasa yang tidak dipakai oleh penduduk di suatu wilayah akan disebut sebagai bahasa asing. Bahasa Inggris boleh jadi bahasa resmi di Australia, tapi di Indonesia statusnya yakni bahasa asing, dan berlaku sebaliknya. Kira-kira begitulah anggapan umum wacana bahasa asing.
“Kenapa bahasa Inggris tidak dijadikan bahasa resmi ke-2 saja?”
Untuk memilih bahasa resmi di suatu negara, ada sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan. Dalam hal ini biasanya akan melibatkan latar belakang sejarah, budaya, kondisi sosial-politik.
Contohnya menyerupai yang terjadi di Amerika. Penduduk orisinil daratan Amerika sejatinya tidak memakai bahasa Inggris sebagai bahasa resmi, namun sehabis imigran Inggris tiba dan mendominasi baik dari segi sosial atau politik, bahasa Inggris balasannya menjadi bahasa resmi di negara tersebut.
Hal serupa terjadi di negara-negara lain. Di dunia ini, ada lebih dari 50 negara yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa resminya. Dari angka tersebut, hampir semuanya merupakan bekas negara jajahan Kerajaan Inggris Raya. Seperti yang sudah kita tahu, sejarah menyampaikan bahwa Inggris yakni negeri yang sempat menguasai banyak wilayah di Bumi ini.
Nah, lantaran Inggris tidak pernah menguasai wilayah Indonesia secara langsung, tidak pula mempunyai kekerabatan sejarah-budaya, maka cukup masuk logika kalau bahasa Inggris tidak berjejak di negara ini. Kendati demikian, bahasa Inggris tetap menjadi bahasa dunia sekaligus lingua franca. Artinya, setiap orang perlu menguasai bahasa ini bila ingin menjalin hubungan secara global.
Kenapa harus bahasa Inggris yang menjadi bahasa dunia dan lingua franca? Supaya lebih jelas, begini ringkasannya:
Lingua Franca
Lingua franca (bahasa pengantar) yakni bahasa umum yang dipakai orang-orang dengan latar belakang bahasa yang berbeda untuk saling berkomunikasi. Singkat kata, lingua franca yakni semacam ‘bahasa bersama’. Bahasa yang termasuk lingua franca diantaranya:
- Bahasa Inggris
- Bahasa Mandarin
- Bahasa Arab
- Bahasa Spanyol
- Bahasa Melayu
Sebenarnya, bahasa yang paling banyak dipakai di dunia yakni bahasa Mandarin, sedangkan bahasa Inggris menempati posisi ke-2. Namun bahasa Inggris lah yang balasannya menjadi bahasa dunia. Alasannya bukan semata-mata lantaran bahasa Inggris termasuk lingua franca, ada beberapa lantaran dibalik itu semua.
Dampak Kolonialisasi
Seperti yang sudah dijabarkan diatas, pada suatu masa Kerajaan Inggris Raya pernah menjadi negeri paling berkuasa di dunia. Dalam perjalanannya, mereka juga turut mengembangkan dampak budaya di setiap wilayah kekuasannya, salah satunya yakni bahasa.
Penggunaan Bahasa Inggris di Amerika
Pasca kedatangan para imigran Inggris yang selanjutnya mendominasi wilayah Amerika, lambat laun negara ini semakin maju dan bermetamorfosis negara adikuasa, bahkan lebih berkuasa dibanding Kerajaan Inggris itu sendiri. Dengan begitu, bahasa yang mereka gunakan otomatis ikut mendominasi dunia.
Globalisasi
Disaat yang bersamaan dengan melebarnya dominasi Amerika di dunia, arus globalisasi menciptakan dampak mereka semakin gampang menjangkau setiap orang di dunia. Contoh sederhana yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari yakni produk budaya berupa musik, film, fashion, dll. Pengaruh yang sama juga dilakukan perusahaan-perusahaan raksasa Amerika.
Tiga hal tersebut merupakan lantaran utama mengapa bahasa Inggris bisa menjadi bahasa dunia, dan hingga kini pun penggunaan bahasa Inggris masih terus berkembang, bahasa Inggris diprediksi akan tetap menjadi lingua franca arus utama untuk puluhan tahun kedepan. Oleh lantaran itu, orang-orang harus terus mengasah kemampuan bahasa inggris mereka semoga bisa bersaing di level internasional.
Sumber https://azbahasainggris.com