Mesir merupakan sebuah negeri yang mempunyai banyak sekali situs sejarah dan artefak berharga peninggalan peradaban mesir kuno, salah satunya mumi. Mumi-mumi milik para Pharaoh yang sempat memimpin Peradaban Mesir Kuno banyak ditemukan di negara ini. Berbagai film fiksi ilmiah ihwal mumi telah banyak diproduksi dengan Mesir sebagai latarnya. Hal tersebut menciptakan Mesir semakin identik dengan mumi.
Tak banyak yang tahu, bahwasanya Mesir bukanlah negara pertama yang menemukan teknik mumifikasi pada jasad mati manusia. Para arkeolog yakin bahwa teknik mumifikasi pertama kali ditemukan oleh masyarakat Chincorro yang tinggal di teluk pantai Gurun Atacama sekitar 7.000 SM. Saat ini lokasi tersebut masuk dalam wilayah administratif Negara Chile.
Keyakinan para hebat diperkuat dengan ditemukannya sebuah mumi kuno di pesisir Pantai Arica yang dianggap sebagai mumi tertua di dunia, lebih renta dari Peradaban Mesir Kuno. Setidaknya sekitar 282 mumi ditemukan di Arica. Mumi ini sudah ditemukan semenjak satu era yang kemudian oleh seorang arkeolog Jerman berjulukan Max Uhle.
Mumifikasi yang dilakukan oleh masyarakat mesir dan Chincorro mempunyai banyak perbedaan. Jika masyarakat Mesir hanya melaksanakan mumifikasi pada jasad para Pharaoh yang mati dengan teknik yang kompleks, sedangkan masyarakat Chincorro melaksanakan mumifikasi pada setiap jasad mati sebagai bentuk penghormatan dengan teknik mumifikasi alam.
Masyarakat Chincorro sudah menyebarkan teknik mumifikasi sekitar 5.000 SM, 2.000 tahun lebih dulu dari Peradaban Mesir Kuno. Mengingat dikala itu masyarakat Chincorro hanya seorang pemburu dan pengumpul pra keramik sehingga belum terlalu memahami teknik mumifikasi yang rumit. Proses mumifikasi hanya mengandalkan alam contohnya dengan memakai lumpur atau pasir pantai.
Sumber https://phinemo.com