Saturday, February 17, 2018

√ Cara Membedakan Objek Dan Pemanis Dalam Bahasa Indonesia Detail

Cara Membedakan Objek dan Pelengkap dalam Bahasa Indonesia - Objek dan embel-embel yaitu dua unsur kalimat yang hampir mempunyai kesamaan. Kesamaan – kesamaan tersebut diantaranya, yaitu kedua unsur ini sanggup berbentuk nomina, maupun, frasa nomina, posisinya terletak dibelakang verba. 

Oleh alasannya yaitu persamaan tersebut, keduanya sulit untuk dibedakan. Bahkan orang – orang cenderung menyamakan kedua unsur kalimat ini. Artikel kali ini akan membahas bagaimana cara membedakan objek dan pelengkap. Namun, sebelumnya marilah kita bahasa kedua unsur ini satu persatu.

Objek


Objek yaitu si penderita atau unsur yang dikenai tindakan oleh subjek. Objek dan subjek merupakan dua hal yang terpisah.

Contoh :

Saya membaca buku.
Ayah memarahi Adi.
Harimau menerkam rusa.

Perhatikanlah kalimat – kalimat di atas, kata yang bercetak tebal yaitu objek. Sebelumnya telah disebutkan bahwa objek dan subjek yaitu dua hal yang berbeda. Mereka mempunyai kekerabatan langsung, yaitu subjek memperlihatkan suatu aktivitas atau efek kepada objek. Contohnya Saya sebagai subjek memperlihatkan tindakan kepada objek.


Pelengkap


Pelengkap yaitu unsur yang berfungsi sebagai embel-embel unsur – unsur kalimat lain, menyerupai subjek dan predikat. Dengan kata lain, embel-embel tidak mempunyai kekerabatan dengan subjek, tetapi mereka yaitu satu kesatuan yang tidak sanggup dipisahkan. Sedangkan hubungannya dengan predikat, embel-embel juga menjadi bagiannya bukan menyerupai objek yang menjadi sasarannya.

Contoh :

Pamanku yaitu seorang tentara.
Ibu Danang bekerja sebagai seorang guru matematika.
Andika sedang berdagang buah apel. 

Perhatikanlah referensi kalimat di atas, kata – kata yang bercetak tebal merupakan pelengkap. Sekali lagi penulis menekankan bahwa embel-embel merupakan bab dari unsur – unsur lain. Contoh pada kalimat pertama pamanku yaitu seorang tentara. Paman dan tentara yaitu satu kesatuan yang utuh. 

Advertisement
Untuk mengambarkan kedua unsur ini merupakan satu kesatuan, kita sanggup membuktikannya dari pertanyaan, siapakah paman ? Paman yaitu tentara. Siapakah tentara itu ? Tentara itu yaitu paman saya. 

Contoh lainnya yaitu Ibu danang bekerja sebagai guru matematika. Nomina Ibu dan guru yaitu satu kesatuan. Ibu yaitu guru dan guru yaitu ibu. Bandingkan dengan kalimat berikut ini, Ibu danang mengajar guru matematika. Pada kalimat tersebut nomina ibu dan guru bukan merupakan satu kesatuan, tetapi kedua ini mempunyai kekerabatan menyerupai pada umumnya subjek dan objek. 

Sedangkan untuk embel-embel predikat, Unsur embel-embel tidak menjadi kesatuan dengan subjek melainkan menjadi kesatuan dengan predikat. Contoh pada kalimat Andika sedang berdagang buah apel. Nomina Andika dan Apel bukan merupakan satu kesatuan, tetapi Nomina apel merupakan embel-embel predikat itu sendiri.

Untuk mengecek apakah nomina yang berada di belakang predikat bukanlah objek, coba ubah kalimat tersebut menjadi bentuk pasif. Contoh Buah apel sedang didagang Andika. Kalimat tersebut tidaklah masuk nalar alasannya yaitu nomina apel tidak sanggup menjadi subjek. Oleh alasannya yaitu itu, apel bukanlah objek melainkan embel-embel predikat. 


Objek atau Pelengkap


Setelah mengetahui perbedaan objek dan embel-embel di atas, berikut ini yaitu kalimat – kalimat yang mengandung objek dan pelengkap. Cobalah temukan mana yang unsur objek dan pelengkap.

1.  Ibu mengabdi sebagai perawat desa.
2. Anton memakan buah apel.
3. Imah yaitu pembantu rumah tangga di rumah itu.
4. Para perjaka yaitu masa depan bangsa ini.
5. Siska berenang gaya katak. 

Kunci jawaban

1. Perawat desa embel-embel alasannya yaitu satu kesatuan dengan Ibu
2. Buah apel objek alasannya yaitu mempunyai kekerabatan pribadi dengan Anton.
3. Pembantu rumah tangga yaitu embel-embel alasannya yaitu satu kesatuan dengan Imah.
4. Masa depan bangsa yaitu embel-embel alasannya yaitu satu kesatuan dengan para pemuda.
5. Gaya katak yaitu embel-embel predikat alasannya yaitu satu kesatuan dengan berenang.    

Sumber http://www.kelasindonesia.com