Thursday, February 8, 2018

√ Proses Pembuatan Keris, Pusaka Tanah Jawa Dari Watu Meteor


Keris telah dikenal usang sebagai senjata tradisional yang berasal dari tanah jawa. Pembuatan keris hanya dapat dilakukan oleh seorang Empu yang menguasai perhitungan rumit dan teknik tingkat tinggi. Seorang Empu di jawa telah andal dalam membedakan 19 jenis logam terbaik dan 17 jenis logam jelek untuk menciptakan sebuah keris. Ketika tanah jawa masih dikuasai kerajaan Hindu-Budha, pembuatan keris sifatnya diam-diam dan tidak dapat disaksikan oleh setiap orang.





Bukan sekedar senjata, keris dianggap sebagai sebuah benda pusaka yang mempunyai kesaktian yang luar biasa. Pada era ke-12 dan 13 dipercaya seorang Empu menciptakan keris dari materi dasar kerikil meteor yang jatuh dari luar angkasa. Batu meteor dipilih alasannya ialah mengandung unsur titanium yang berpengaruh dan tidak dapat berkarat.





Hal ini telah dibuktikan melalui sejumlah riset ilmiah oleh para peneliti dari Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) pada keris-keris peninggalan kerajaan jawa. Dari semua keris yang diteliti, diketahui bahwa keris dari Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Sultan Agung pada era ke-16 mengandung paling banyak unsur titanium.





Keris telah dikenal usang sebagai senjata tradisional yang berasal dari tanah jawa √ Proses Pembuatan Keris, Pusaka Tanah Jawa dari Batu Meteor
(Instagram/@batugrafis)




Sangat sulit dipercaya, mengingat kerikil meteor merupakan sebuah batuan yang tidak berasal dari bumi. Menurut kisah dan iktikad masyarakat jawa, seorang Empu sebelum menciptakan sebuah keris diharuskan melaksanakan tirakatan dan banyak melihat langit. Saat terlihat meteor jatuh, para Empu berlomba memburunya. Melalui meditasi atau transformasi seorang Empu dapat menemukan kerikil meteor yang jatuh ke bumi.





Dahulu mencari sebuah kerikil meteor bukanlah hal yang sulit alasannya ialah intensitas jatuhnya meteor di jawa sangat tinggi. Catalogue of Meteorites mencatat sebuah Meteor Jatipengilon pernah jatuh di Alastoewa Madiun tahun 1884 dengan berat 166 kg. Saat jatuh, Meteor Jatipengilon merangsak masuk sedalam tiga meter di tanah.





Namun sekarang pembuatan keris sudah dimodernisasi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur budaya jawa. Penggunaan meteor sudah digantikan dengan logam lain menyerupai besi atau baja. Sebelum menciptakan keris, seorang pandai besi harus melaksanakan sebuah tirakatan terlebih dahulu. Bongakahan besi ditempa secara manual dengan memakai tangan secara konvensional.





Setelah jadi, sebilah keris berkualitas tinggi dapat dihargai sangat mahal sampai ratusan juta. Keris ketika ini beralih fungsi dari senjata menjadi suatu kelengkapan ritual, sekaligus simbol status sosial pemiliknya.



Sumber https://phinemo.com