Jenis-jenis Sablon Kaos Distro – Industri konfeksi memang tidak akan pernah sepi pasar. Wajar saja, lantaran sandang merupakan kebutuhan primer manusia.
Daftar Isi
Hal tersebut menjadi peluang bagi para pebisnis untuk menyebarkan usahanya ke arah yang tidak hanya baik tetapi juga kreatif.
Maka hari ini kita akan sanggup dengan gampang menemukan distro dan jasa cetak kaos custom. Dari yang manual hingga terkomputerisasi.
Nah, satriabajahitam akan mencoba memperlihatkan apa yang kalian cari yaitu, teknik menyablon; manual dan computer/digital, jenis-jenis sablon; sablon plastisol, rubber, plastik, polyflex, bahan-bahan/jenis-jenis tinta sablon, alat-alat sablon, dll.
Sablon Itu Apa?

Sablon secara khusus diartikan sebagai teknik mencetak dengan menggunakan layar (screen) yang rapat. Layar tersebut biasanya berbahan dasar sutra atau nilon yang kemudian dipola menurut desain yang ingin dibuat.
Setelah itu, layar yang sudah berkala diletakkan di atas pakaian/kaos dan diberi tinta sablon supaya pola yang berada di layar tercetak di kaos.
Namun hari ini kita sanggup menemukan banyak sekali macam jenis sablon yang tidak perlu ribet menciptakan layar dan memola desain ke layar.
Namanya sablon digital.
Memang tidak 100% terkomputerisasi dalam prosesnya, tetapi bila dibandingkan dengan sablon manual, proses pengerjaan sablon digital ini lebih cepat dan tidak memerlukan banyak tenaga.
Sablon Manual vs Sablon Digital

Segala sesuatu mempunyai baik buruknya, laba dan kelemahannya. Maka satriabajahitam katakan, tidak perlu untuk membandingkan kedua teknik tersebut.
Karena team sablon manual dengan bisnisnya akan menganggap dirinyalah yang terbaik; begitupun team sablon digital.
Namun untuk pengetahuan, laba sablon manual ialah kualitas dan keawetan; sedangkan sablon digital ialah kekreatifan.
Maksudnya, dengan sablon manual kita bisa mencetak desain yang tahan lama, kemungkinan luntur/pecah-pecahnya sedikit (tapi sebagian ada yang mudah), tetapi biasanya hanya untuk satu warna solid saja.
Sementara dengan sablon digital, kita bisa mencetak desain dengan banyak warna bahkan dengan warna gradient, tetapi dalam segi kualitas, biasanya kaos yang desainnya dicetak dengan sablon digital gampang luntur (meskipun ada yang kuat).
Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital

Secara teknis ada beberapa perbedaan antara Sablon Manual dan Sablon digital. Sekali lagi, ini tidak menjadi parameter mana yang lebih baik di antara keduanya.
Semua kembali pada proses pengerjaan. Bila apik, tentu akan baik.
Beberapa perbedaannya adalah,
1. Banyaknya Order

Kita terjun ke lapangan. Hal mirip berikutlah yang sering terjadi.
Sablon Manual
Biasanya dalam bisnis sablon manual ditetapkan minimum order untuk setiap desain. Ini untuk mengurangi biaya produksi dan keefisienan dari layar yang dibuat.
Sablon Digital
Untuk sablon digital, beberapa jasa percetakan kaos membolehkan konsumennya untuk mencetak desain kaos satu buah saja, alasannya sablon digital tidak memerlukan biaya lebih untuk menciptakan layar.
2. Proses Pengerjaan

Sablon Manual
Karena sablon manual memerlukan waktu untuk menciptakan layar dan pola desain, biasanya untuk satu lusin kaos memerlukan waktu seharian.
Sablon Digital
Sablon digital relatif lebih cepat dalam pengejaannya, biasanya untuk jumlah kaos yang sama sanggup dikerjakan dalam 1 jam saja.
Ada juga sablon semi automatic, yang menggabungkan sablon digital dan manusia. Kaprikornus selain cepat, kualitas bisa terkontrol. Hal itu diterapkan di sini: jasa sablon kaos
3. Penggunaan Media Cetak
Sablon Manual
Sablon manual menggunakan kertas HVS untuk membentuk pola pada layar sablon, kemudian mencetak ke dalam kaos dengan meratakan tinta yang lebih bervariatif dari sablon digital.
Sablon Digital
Sablon digital menggunakan kertas transfer (transfer paper) sebagai media yang dipakai untuk mencetak desain ke kaos. Kertas transfer ini menjadi faktor yang memilih kualitas dari sablonan itu sendiri. Ada banyak sekali jenis kertas transfer, di antarnya vinyl, gliter, glow in the dark, beludru, oracle, dll.
Tetapi ada juga yang tidak menggunakan kertas transfer, yakni DTG (Direct to Garment). Ini ialah teknologi baru. Prosesnya sangat praktis. Tidak perlu media cetak berlebihan lantaran kaos polos langsung dijadikan media cetak.
Kaos Polos Anak
Artinya, desain langsung dicetak dari mesin ke kaos tanpa melalui mediator lain.
4. Eksklusifitas Desain

Sablon Manual
Karena sablon manual –biasanya- mempunyai minimum order untuk pencetakan satu desain, otomatis akan ada orang lain yang memakain baju sama dengan kita. Artinya, tidak ekslusif. Tetapi untuk kaos tim sepakbola, kaos kelas, bisa menjadi pilihan tepat.
Sablon Digital
Pengusaha sablon digital membolehkan satu desain langsung cetak. Ini artinya desain yang kita inginkan tertempel di kaos bisa jadi hanya kita saja yang memakai. Eksklusif.
Dengan keeksklusifan itu, kita bisa dengan bebas memanfaatkannya untuk apa saja. Seperti mengajak nikah, misalnya.
5. Kualitas

Sablon Manual
Kebanyakan sablon manual mempunyai kualitas yang manis dan awet. Tetapi ini tidak bisa menjadi teladan selamanya. Sebab banyak perkara di lapangan, kaos yang disablon secara manual saat dicuci tintanya mengelupas dan pudar.
Hal ini dipengaruhi oleh tinta yang kurang tepat dan proses pengeringan yang kurang maksimal.
Apa maksudnya kurang tepat? Beberapa tinta, mirip tinta rubber, kurang manis bila diterapkan di kaos berwarna gelap. Kaprikornus alangkah baiknya bila ingin membuka perjuangan sablon manual, ditanya dulu cita-cita konsumen mirip apa.
Dan jelaskan kekurangan kelebihannya.
Sablon Digital
Kualitas sablon digital ditentukan dari jenis kertas transfer (transfer paper) yang digunakan. dan tentu, kualitas tinta. Seringkali ditemukan kaos yang dicetak dengan sablon digital bila ditarik kaosnya, hasil sablon jadi pecah-pecah …
… nah itulah penyebab dari kertas transfer yang dipakai kualitasnya kurang bagus. Kaprikornus usahakanlah, bila ingin membuka perjuangan sablon digital, menggunakan kertas transfer dan tinta yang kualitasnya baik.
Jenis-jenis Sablon
Setelah secara singkat mengetahui perihal apa itu sablon manual dan sablon digital, mari kita lanjut ke pembahasan mengenai jenis-jenis sablonyang beredar di pasaran.
1. Sablon Rubber
Nama lain dari sablon ini ialah sablon karet. Sablon dengan menggunakan tinta ini bisa menutup serat-serat kain dan mempunyai imbas timbul …
… balasannya juga elastis.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sablon ini banyak dikhususkan untuk kaos berwarna gelap lantaran sifat dari tinta ini pekat.
Tinta ini sering dipakai sebagai ganjal desain atau underbase. Maksudnya sebagai warna dasar sebelum penyablonan warna-warna lain.
2. Sablon Pigmen

Sifat tintanya gampang meresap ke serat-serat kain, sehingga bagus. Tetapi sablon pigmen hanya bisa dipakai di kaos berwarna terang.
Bila dipakai di kaos yang berwarna gelap balasannya kurang bagus, bahkan cenderung buruk. Kaprikornus kebanyakan tukang sablon tidak meromendasikan menggunakan sablon pigmen ke kaos gelap. Mereka mengatakan, “Tidak boleh!”
3. Sablon Foam

Dinamakan foam (busa) lantaran memang hasil sablonan dengan menggunakan tinta ini memperlihatkan imbas timbul bulat ibarat busa dengan warna kusam.
Bahan dasarnya karet, jadi sedikit elastis. Sablon foam ini bisa dicampur dengan sablon rubber atau plastisol.
4. Sablon Plastisol
Sablon plastisol banyak dipakai para pengusaha sablon khususnya untuk mencetak dot (titik kecil) atau raster yang sangat mendetail.
Plastisol merupakan cati/tinta yang oil based atau berbahan dasar minyak. Karena kemampuannya yang istimewa, biasanya sablon plastisol ini lebih memakan biaya daripada jenis-jenis sablon lainnya.
Peralatan yang dipakai pun berbeda dari jenis-jenis sablon yang lain, mirip halnya alat pengering khusus, yang biasanya sinar infrared. Karena sablon plastisol ini tidak bisa kering sendiri mirip tinta-tinta sablon pada umumnya.
Untuk sanggup kering dengan baik, butuh suhu sekira 160-170 derajat celcius serta membutuhkan peralatan lain mirip flash curing dan conveyor curing.
Setelah kering sempurna, sablon plastisol ini mempunyai kualitas dan daya rekat yang sangat baik. Tetapi perlu diperhatikan, tinta ini jangan langsung disetrika langsung alasannya akan meleleh.
Makanya kaos yang menggunakan plastisol sebagai tinta desainnya akan menyertakan goresan pena “Do not iron on design.”
5. Sablon Glitter
Sablon transparan yang mempunyai imbas kerlap-kerlip sehingga terkesan langsung dan mewah.
Glitter ini terbentuk dari partikel-partikel kecil berukuran mikro yang tersedia dengan efek, selain kerlap kerlip, yakni metalik, hologram, dan pelangi.
Sablon jenis ini biasa dipakai untuk baju belum dewasa wanita lantaran efeknya yang lucu dan menarik. Seperti dalam goresan pena ‘Barbie’ atau ‘Frozen’ yang mungkin sering kita jumpai di pasar.
6. Sablon Glow in The Dark
Sablon glow in the dark ini terbuat dari adonan bubuk fosfor yang sanggup menyerap sinar matahari sehingga bersinar terang di daerah yang gelap.
Bubuk fosfor ini bisa dicampurkan dengan sablon/tinta rubber, pigmen, dan plastisol.
7. Sablon Super White

Jenis tinta yang dipakai sifatnya sama mirip rubber dan pigmen, bisa menyerap ke serat-serat kain. Sablon super white ini manis dipakai untuk kaos berwarna gelap …
… lantaran akan menghasilkan warna putih terang yang cemerlang. Selain itu lantaran sifatnya menyerap ke serat-serat, sablon super white ini mempunya daya tutup yang baik.
8. Sablon Foil
Sablon yang desainnya terbuat dari materi kertas logam mirip alumunium foil. Cara pencetakannya biasanya dengan menempelkan dengan lem khusus kemudian dipress.
Kesan yang ditimbulkan ialah warna metalik sehingga terlihat eksklusif.
9. Sablon Flocking

Nama lain dari sablon flocking ialah sablon beludru lantaran hasil simpulan dari sablon ini ialah desain yang timbul dengan bulu-bulu halus.
Cara mencetaknya sama dengan sablon foil, ditempel menggunakan lem khusus kemudian dipress supaya merekat sempurna.
10. Sablon Cabut Warna atau Discharge
Khusus sablon discharge, kaos yang dipakai harus berbahan katun atau cotton, lantaran jenis tinta ini akan melunturkan warna kaos dan menggantinya dengan warna lain sesuai kebutuhan.
Tinta untuk sablon discharge ini menggunakan materi kimia yang sanggup mencabut warna orisinil kain, atau yang lebih ekstrim menampilkan warna benang kaos yang sebenarnya.
Makanya, saran untuk penggunakan tinta ini supaya mendapatkan hasil yang maksimal, materi pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
11. Sablon High Density
Sablon yang menggunakan cat/tinta plastisol dengan tingkat ketajaman yang lebih tinggi. Tinta ini bersifat transparan. Efek yang ditimbulkan ialah mengkilap dan terkesan basah. Tetapi bisa juga dibentuk doff.
12. Sablon Separasi

Sablon jenis separasi maksudnya proses penyablonan dengan memisahkan warna desain untuk dijadikan film.
Sablon separasi ada dua jenis, yaitu warna blok atau spot color untuk desain vector dan raster yang biasa disebut process color atau raster.
13. Sablon Aspal

Sablon aspal menggunakan cat plastisol yang dicetak dengan teknik khusus, sehingga hasil dari sablon ini menghasilkan teksture unik. Bisa dibilang mirip aspal.
14. Sablon Direct to Garment (DTG)
Nah, ini yang satriabajahitam sebutkan di atas tadi. Penyablonan dengan mesin yang tidak memerlukan media cetak untuk desainnya.
Cara penyablonan dengan sablon DTG ini ialah dengan mesin khusus yang biasanya berukuran besar. Hasilnya sangat detail dan jelas, serta warna yang sanggup dihasilkan bisa gradien, tidak hanya terfokus pada satu pola satu warna.
Pengusaha sablon yang mempunyai mesin DTG biasanya mendapatkan order sablon satuan lantaran prosesnya tidak usang dan ribet.
Alat-alat Sablon Manual
Sablon manual masih bertahan dengan segala kelebihannya meskipun bertahap mulai tergeser dengan sablon digital.
Sablon manual masih banyak diminati lantaran kualitas yang dihasilkan biasanya lebih abadi daripada sablon digital.
Nah, berikut satriabajahitam rangkumkan apa saja sih bersama-sama yang perlu dipersiapkan untuk menciptakan sablon manual.
1. Layar atau Screen

Ini perangkat yang paling utama dalam sablon manual. Layar biasanya terbuat dari kain sutra, kain gasa, kain nilon, atau kain-kain lain yang berpori-pori.
Fungsi dari screen ini untuk menyaring tinta yang nantinya akan melekat di kaos sesuai desain. Tetapi sebelum itu, screen ini menjadi media pembentuk pola desain yang tercetak di kertas HVS.
Semakin besar nomor screen, maka semakin rapat pori-porinya. Dan semakin rapat pori-porinya maka hasil cetakan akan semakin halus.
2. Obat Afdruk
Obat afdruk ini berfungsi untuk memindahkan desain dari kertas HVS ke dalam screen yang nantinya akan tercetak pola gambar.
Di sanalah tinta akan diratakan.
Obat afdruk ini banyak merknya, yang sering dipakai adalah: Ulano TZ, Super Emulsion 5, dan Rainbow.
3, Obat Penghapus M3 / 3M
Obat penghapus ini diperlukan, alasannya manfaatnya bila sewaktu-waktu kita ingin mengubah pola desain yang ada di screen. Atau ingin menghapusnya secara keseluruhan untuk kemudian screennya disimpan.
4. Rakel

Rakel biasa juga disebut sebagai perata tinta. Karena dengan rakel ini, tinta yang dikucurkan ke screen diratakan supaya meresap masuk ke kaos yang akan disablon.
***
Nah, itulah jenis-jenis sablon kaos distro dan teknik-teknik menyablon yang perlu kau ketahui sebelum membuka perjuangan jasa sablon kaos.
Semoga bermanfaat.
Sumber https://satriabajahitam.com