Sunday, April 15, 2018

√ Agenda Keahlian Ganda Jadi Jalan Pintas Dapatkan Sertifikasi Guru

 sebagai jalan pintas untuk mendapat sertifikasi √ Program Keahlian Ganda Kaprikornus Jalan Pintas Dapatkan Sertifikasi Guru

Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Banda Aceh antusias mengikuti program keahlian ganda, sebagai jalan pintas untuk mendapat sertifikasi. 

Herry Suansa dan Iswandi, keduanya guru Sekolah Menengah kejuruan 1 Nagan Raya dan Guru Sekolah Menengah kejuruan 4 Banda Aceh  Rani Yuliati mengaku mengikuti aktivitas keahlian ganda untuk mendapat sertifikasi. 

Iswandi menganggap aktivitas ini sebagai komplemen ilmu. Apalagi dirinya yaitu guru automotif ilmu bidang teknik kendaraan ringan.

Sebagai tenaga pendidik, beliau harus akan training dan aktivitas keahlian ganda ini bentuk training yang akan menjadi nilai plus bagi portofolionya. "Program ini yaitu jalan tercepat untuk mendapat sertifikasi, " katanya ketika ditemui di Sekolah Menengah kejuruan 4 Banda Aceh.

Pemerintah yang tak bisa menambah jumlah guru produktif pun melatih guru adaptif normatif sebagai guru produktif. 

Guru Sekolah Menengah kejuruan yang awalnya hanya mengajar teori sekarang diberi training biar bisa mengajar praktik. Ini yang terjadi pada Iswandi dan Rani Yuliati. Sementara, Rani mengaku mengajar sejarah tapi bersedia berguru teknik sepeda motor alasannya yaitu sering ke bengkel. 

"Juga nantinya saya akan sanggup akta pendidik dan keahlian ganda yang kedua-duanya akan diakui pemerintah," kata Rani.

Kepala Sekolah Sekolah Menengah kejuruan 4 Banda Aceh, Ermidiati mengatakan, guru produktif sangat kurang jumlahnya. Menurut dia, ketika kekurangan ini terjadi, tugas guru honorer yang selalu dianggap ada dan tiada mengisi celah tersebut. Tapi pendapatan guru honorer dikala ini menyedihkan. 

Sebab ketika pendidikan menengah belum diambil alih pemerintah provinsi, mereka bisa digaji Rp50.000 per bulan, katanya, tapi sekarang hanya Rp15.000 perjam.

Kepala Sekolah SMKN AL Murbakeya, Baihaqi mengatakan, aktivitas keahlian ganda jadi solusi untuk mengatasi kekurangan jumlah guru produktif yang sekarat. Namun ini hanya bisa menjadi obat sementara. 

"Mengatasi sementara baiklah tapi ke depan kita harap guru Sekolah Menengah kejuruan ini memang dididik khusus atau dipersiapkan khusus sehingga tenaga yang disiapkan menjadi betul-betul tenaga kerja yang bisa bersaing di kancah internasional," tuturnya.

Peserta aktivitas keahlian ganda bidang Rekayasa Perangkat Lunak di Sekolah Menengah kejuruan Al Murbakeya Rahmi Fitri berharap Kemendikbud memperbaiki modul yang ada. 

Dia mengaku, bahan yang ada di modul tersebut sangat berat dipelajari bagi penerima jurusan umum ibarat dirinya. "Mungkin alasannya yaitu bahan berat ditambah kemudahan kurang nyaman jadi menambah stres," katanya.

sumber lihat disini

Sumber http://www.pgrionline.com