Pemberian otonomi kepada kepala sekolah, sebagai konsekuensi otonomi sekolah, mengharuskan kepala sekolah meningkatkan kemampuan intelegensi manajerialnya. Intelegensi manajerial yaitu kecerdasan memimpin dan terampil mengelola organisasi, dengan memanfaatkan banyak sekali sumber daya yang ada atau yang tersedia, sehingga dengan seluruh perangkat yang dimiliki organisasi membuat sinerji, diarahkan untuk menuju kepada pencapaian tujuan organisasi secara maksimal.
Intelegensia manajerial oleh Kydd, Crawford, dan Riches (2004:11-13) diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Mencipta
- Memiliki gagasan bagus
- Menemukan pemecahan orisinal bagi duduk masalah yang bersifat umum.
- Mengantisipasi konsekuensi pengambilan keputusan dan tindakan
- Menerapkan pemikiran
- Menggunakan imajinasi dan intuisi
2) Merencanakan
- Mengaitkan kebutuhan masa sekarang dengan masa yang akan datang
- Mengenali apa yang penting dan apa yang semata mendesak
- Mengatasi tren masa depan
- Menganalisis
3) Mengorganisasikan
- Membuat tuntutan yang adil
- Mengambil keputusan dengan cepat
- Berada di depan bilamana perlu
- Tetap damai dalam situasi yang sulit
- Mengetahui kapan pekerjaan tamat
4) Berkomunikasi
- Memahami orang
- Mendengarkan
- Menjelaskan
- Komunikasi tertulis
- Menggugah sesama untuk berbicara
- Taktis
- Bersikap toleran terhadap kekeliruan sesama
- Berterima kasih dan menawarkan dorongan
- Memastikan setiap orang mendapatkan informasi
- Memanfaatkan teknologi gosip
5) Memotivasi
- Mengilhami sesama
- Menyuguhkan tantangan yang realistis
- Membantu sesama untuk tetapkan tujuan dan target
- Membantu sesama untuk menghargai sumbangsih dan prestasi mereka sendiri
6) Mengevalusi
- Membandingkan hasil dengan niat
- Menilai diri sendiri
- Mengevaluasi pekerjaan sesama
- Meralat kekeliruan di mana perlu
Berbagai kemampuan di atas yaitu sesuatu yang tidak sanggup ditawar-tawar bagi kepala sekolah dalam konteks kepemimpinan masa depan yang menerapkan administrasi pendidikan berbasis sekolah. Beberapa penelitian yang dilakukan di berbagai Negara dalam konteks manajemen pendidikan, menunjukkan bahwa keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan dan tujuan sekolah ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kekuasaan dan wewenang ini terkait dengan tanggung jawab kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas sekolah yang dipimpinnya.
Sumber https://www.asikbelajar.com