Berawal dari hayalan Meilani Sugiarto atau erat disapa Cik Me Me yang berharap makanan ringan khas Semarang lumpia bisa dinikmati dalam jangka waktu yang usang dan tanpa harus sekali habis maka terciptalah keripik lumpia.
Pemilik Lumpia Cik Me Me di Jalan Gajahmada, Semarang ini merasa harus memengikuti tren perkembangan pasar sehingga makanan tradisional Semarang ini sanggup diterima oleh aneka macam kalangan, utamanya yaitu milenial.
Dalam penemuan gres ini Cik Me Me membutuhkan waktu sampai satu tahun untuk benar-benar menerima resep yang sesuai. Meski begitu Cik Me Me tetap berusaha mempertahankan resep orisinil lumpia Semarang dalam keripik lumpia ini.
Keripik lumpia dibentuk memakai materi yang sama menyerupai pembuatan lumpia pada umumnya yaitu kulit lumpia dan rebung yang ditumbuk sampai halus menjadi tepung. Tidak ada penambahan pengawet, penyedap rasa, atau materi kimia lainnya dalam pembuatannya sehingga dijamin kondusif dikonsumsi. Terdapat dua varian rasa keripik lumpia Cik Me Me yaitu keripik lumpia original dan keripik lumpia pedas sehingga sanggup dinikmati dari aneka macam kalangan usia.
Saat ini hanya ada satu ukuran keripik lumpia yang dijual di pasaran yaitu ukuran 100 gram dengan harga Rp. 45.000,-. Keripik lumpia ini sudah sanggup dibeli di aneka macam sentra buah tangan di Jawa Tengan dan Yogyakarta. Dilansir dari TribunJateng.com Cik Me Me akan menunjukkan promo khusus yaitu bonus satu bungkus untuk pemebelian minimal Rp. 300.000,-.
Kehadiran keripik lumpia ini menjadi penemuan terbaru dari Lumpia Cik Me Me sesudah sebelumnya menyebarkan enam cita rasa gres menyerupai lumpia plain untuk konsumen vegetarian, lumpia raja nusantara dengan rasa jamur dan kacang mete, lumpia crab dengan isian kepiting, lumpia fish dengan isian ikan kakap, lumpia kejamu dengan isian daging kambing jantan muda, serta lumpia original dengan isian rebung, ayam, dan udang.
Sumber https://phinemo.com