Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ungkapan yang sering kali dianggap sepele, namun bekerjsama mengandung petuah yang dalam bagi para generasi muda. Petuah biar selalu mengingat dan mempelajari sejarah masa kemudian Indonesia biar bisa menjadi bangsa yang lebih baik.
Belajar sejarah pun tak melulu dengan membaca buku atau ikut kelas khusus sejarah yang mungkin membosankan. Kamu bisa sesekali melaksanakan perjalanan ke tempat-tempat wisata sejarah yang ada di Indonesia. Tak banyak yang tahu bahwa bekerjsama Indonesia punya banyak destinasi wisata sejarah. Bahkan beberapa di antaranya yaitu bekas area perang, misalnya:
Jelajahi keseruan dan asyiknya wisata sejarah dengan klik di sini!
1. Pulau Nusa Barong dan sejarah peperangan Kerajaan Blambangan
Pulau Nusa Barong merupakan salah satu pulau yang berada di Jember, Jawa Timur. Keindahan Pulau Nusa Barong ini sering kali disebut-sebuh sebagai Phi-Phi Island-nya Indonesia. Pantainya yang higienis dan indah, pasir putihnya yang lembut dan hutannya yang masih asri menciptakan pulau ini tampak begitu memesona.
Di balik keindahannya ini ternyata Pulau Nusa Barong menyimpan sejarah kelam wacana peperangan Kerajaan Blambangan. Menurut sejarah, dulunya pulau ini merupakan penghasil sarang burung walet. Majunya perekonomian dan politik di tempat ini menciptakan Belanda tertarik untuk memperhatikan area ini lebih ketat. Hingga hasilnya pecahlah peperangan pada tahun 1777 dan menewaskan 27 orang.
Tak usang sehabis peperangan tersebut, muncul larangan bagi penduduk sekitar untuk berkunjung ke Pulau Nusa Barong. Sampai hasilnya area pulau ini diresmikan sebagai tempat cagar alam tahun 1920.
2. Kepulauan Morotai yang menjadi saksi keganasan Perang Dunia II
Mungkin tak banyak orang yang tahu bahwa Indonesia pernah menjadi saksi keganasan Perang Dunia II. Kepulauan Morotai di Halmahera Maluku Utara merupakan satu tempat yang menjadi basis tentara Jepang dikala menyerbu sekutu. Maka jangan heran kalau dikala berkunjung ke Kepulauan Morotai Kamu akan menemukan banyak sekali macam peralatan sisa PD II. Mulai dari pesawat tempur, kendaraan lapis baja, dan barang milik tentara ada di sini.
Tak hanya melihat peninggalan PD II di daratan, Kamu yang ingin melihat bangkai-bangkai pesawat dan kapal tempur yang tenggelam pun bisa menyelam di sini. Salah satu kapal legendaris yang akan Kamu temui dikala menyelam di Kepulauan Morotai yaitu bangkai Bristol Beufold yang di kedalaman 40 meter. Meski menyeramkan, namum kapal ini jadi spot yang manis dengan ribuan karang dan biota bahari di dalamnya.
3. Museum Fatahillah dan dongeng melayangnya ribuan nyawa warga Tionghoa
Museum Fatahillah sekarang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang banyak diminati di Jakarta. Banyak spot fotogenik yang menarik untuk ditelisik oleh wisatawan. Saat malam hari Kamu akan dengan gampang menemukan pertunjukan seniman jalanan bebas di lapangan depan museum.
Kamu perlu tahu, dulu di kurun 17-19 Museum Fatahillah merupakan balaikota Batavia yang menjadi sentra tongkrongan penduduk setempat. Di sisi lain museum ini juga pernah dijadikan sebagai penjara sekaligus tempat sanksi . Pada tahun 1740 silam misalnya, Museum Fatahillah menjadi saksi pembantaian ribuan orang Tionghoa atas perintah Gubernur Hindia Belanda Adriaan Valckenier. Sampai dikala ini peristiwa pembantaian tersebut dikenal dengan Geger Pecinan.
4. Gua Belanda-Jepang di Bandung, sisa-sisa benteng pertahanan Belanda dan gudang mesiu tentara Indonesia
Kamu yang pernah berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda Bandung mungkin tak akan menyangka bahwa tempat ini dulunya pernah jadi basis pertahanan tentara Belanda. Di area taman ini terdapat wisata Gua Belanda dan Gua Jepang, yang ternyata dulu pernah dijadikan sebagai area persembunyian Belanda dari serangan udara.
Awal tahun 1941 Belanda membangun sebuah terowongan sejumlah 15 lorong dengan dua pintu masuk setinggi 3,25 meter dan panjang 547 meter. Pada masa perang kemerdekaan, Gua Belanda dan Gua Jepang ini dijadikan gudang penyimpanan mesiu oleh tentara Indonesia.
Saat ini Gua Belanda dan Gua jepang dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah. Kamu yang berada di Bandung harus sesekali mencoba masuk dan meyusuri kedua gua ini.
Lihat perubahan Bandung dulu dan sekarang dengan klik di sini!
5. Gua Jomblang dan misteri hilangnya nyawa para terduga PKI
Gua Jomblang, salah satu destinasi wisata alam yang menantang adrenalin dan sedang digandrungi banyak pencinta acara ekstrem. Gua yang mempunyai ekspresi gua vertikal ini memang banyak dipakai para caver untuk berlatih dan mengasah kemampuan mereka dalam keilmuwan caving.
Gua Jomblang juga dikenal sebagai gua “Cahaya dari Surga”, yang bekerjsama merupakan proyeksi cahaya masuk ke dalam kegelapan gua lewat ekspresi guanya. Keindahan lain yang akan Kamu temukan dikala berhasil turun ke perut gua yaitu bebatuan dan hutan purba yangmasih alami dan asri.
Jika ada nuansa angker dan mencekam di dalam gua mungkin ini alasannya dulunya tempat ini pernah jadi tempat pembantaian para terduga PKI. Konon berdasarkan sejarah, para terduga PKI ditangkap dan dibariskan di pinggir ekspresi gua dengan tangan yang saling terikat. Mereka dibantai dengan cara ditembak. Sehingga dikala salah satu terduga PKI ini ditembak dan tewas maka ia akan terjatuh ke perut gua dan menyeret yang lainnya juga hingga ikut jatuh dan hasilnya tewas. Menyeramkan!
6. Pemenang Lombok Utara, pesona bawah bahari yang menyimpan sejarah peperangan masa lalu
Pemenang Lombok Utara merupakan salah satu destinasi yang sedang banyak diincar wisatawan nusantara dan juga mancanegara. Keindahan di bawah bahari Gili Trawangan menjadi salah satu daya tariknya. Di sini Kamu bisa menemukan bangkai kapal perang yang tenggelam peninggalan Perang Dunia II.
Bangkai kapal tenggelam yang ada di Gili Trawangan ini bernama Japanese Wreck dan Bounty Wreck. Kedua kapal ini sekarang menjadi spot diving yang mengagumkan dengan ragam terumbu karang dan biota lautnya.
Tak hanya wisata sejarah di kapal karam, Kamu juga bisa menyusuri jejak-jejak peperangan masa kemudian di beberapa gua Jepang yang ada di pulau ini. Bahkan di beberapa area pulau Kamu akan menemukan cuilan meriam dan alat perang lain di daratan.
7. Pulau Biak Papua yang juga jadi bukti adanya penyerangan Jepang pada sekutu
Selain Morotai dan Pemenang, Pulau Biak Papua juga menjadi salah satu tempat berlangsungnya penyerangan Jepang pada sekutu dalam PD II. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa peperangan yang masih terjaga hingga dikala ini menyerupai meriam, peluru, dan alat peperangan lainnya.
Yang lebih menyeramkan lagi, di Pulau Biak ini Kamu bisa menemukan ribuan tulang belulang manusia. Konon tulang belulang ini merupakan tulang para tentara Jepang yang tewas alasannya serangan dari sekutu. Sampai saatini banyak wisatawan jepang yang tiba ke pulau ini. Beberapa dari mereka sengaja mengambil tulang belulang tersebut untuk dibawa pulang. Ada juga wisatawan yang aben tulang tersebut sebelum dibawa pulang ke Jepang.
Sumber https://phinemo.com