Sebuah aplikasi default bawaan Windows ini kebanyakan dilupakan bahkan disepelekan oleh sebagian besar pengguna sistem operasi Windows. Apalagi kalau sudah menginstall Antivirus. Aplikasi ini seolah tidak mempunyai kegunaan bahkan dimatikan fiturnya oleh Antivirus tersebut. Aplikasi tersebut yakni System Restore. Apakah itu System Restore pada Windows dan apakah memang berguna? Mari coba kita cermati ulasan berikut.
System Restore yang tidak perlu melaksanakan instalasi lagi ini banyak dicampakkan. Padahal keuntungannya sangat powerfull sekali. Apalagi dikala sistem operasi Windows pada komputer sedang dalam kondisi kritis. Kondisi kritis sistem operasi Windows ini contohnya terinfeksi oleh virus atau pengaturan registry yang kacau sehingga kinerja komputer menjadi berlebih yang menjadikan respon yang lamban.
System Restore Windows yang bisa diakses melalui Start Menu – Accesories – System Tools ini pada dasanya cara kerjanya yakni mengembalikan setting ulang dan file-file Windows menurut titik pengembalian atau restore point tertentu. Restore point ini secara otomatis dibentuk oleh sistem operasi Windows yang sedang berjalan itu sendiri. Restore point ini dibentuk otomatis kalau Windows mengalami perubahan yang signifikan menyerupai sebelum dan sehabis menginstall driver atau software yang cukup memakan space.
Harapannya yakni dikala driver atau software tersebut tidak berjalan sesuai dengan semestinya atau bahkan menimbulkan crash pada Windows, sanggup dengan gampang dikembalikan pada kondisi sesuai restore opint yang ditentukan. Restore point selain dibentuk otomatis oleh Windows, juga bisa dibentuk dan disetting secara manual. Tujuannya tentu biar user bisa melaksanakan kostumisasi mana saja dan pada kondisi menyerupai apa yang akan dijadikan restore point dan tidak terpaku oleh titik pengembalian yang dibentuk Windows.
Pengguna sistem operasi Windows banyak yang memakai software antivirus dan Tune Up atau Tweaking Windows untuk mengatasi problem tersebut. Mudah dan berjalan otomatis jadi akomodasi sendiri dan memang jadi pilihan banyak orang memakai software antivirus dan tweaking Windows.
Memang tidak ada salahnya memakai software-software tersebut. Namun, bisa dibilang kesalahannya yakni dikala software antivirus dan tweaking Windows tersebut diinstall dan diaktifkan, software tersebut melaksanakan setting atau pengaturan mematikan fitur System Restore Windows. System Restorepun jadi tidak aktif dan Windows tidak melaksanakan pembuatan restore point.
Sebagian besar pengguna komputer terutama pemula beranggapan bahwa kalau sudah memakai antivirus dan tune up software maka sudah kondusif terhindar dari virus dan kinerja komputer lemot. Padahal belum tentu juga demikian. Karena setiap software tidak ada yang sempurna, bahkan bisa menjadi bumerang. Antivirus yang tidak bisa mengatasi virus misalnya, akan menimbulkan virus semakin menyebar tidak terkendali. Atau software tune up Windows yang melaksanakan delete atau peniadaan pada registry yang penting akan berdampak jelek pada kinerja sistem operasi.
Berbeda kondisi kalau System Restore diaktifkan dan senantiasa rutin dilakukan pembuatan restore point. Saat antivirus tidak bisa mengatasi dan software tune up justru menciptakan lambat, bisa dilakukan pengembalian kondisi sebelum problem tersebut timbul. Sehingga sistem operasi Windows pun sanggup dengan gampang pulih menyerupai sebelum ada masalah. Jika System Restore menjadi terblokir dan tidak bisa diakses, masih ada Safe Mode untuk membukanya. Berbeda dengan software antivirus dan tweaking, pada Safe Mode tidak bisa berbuat banyak kalau sudah gagal mengatasi.
Sebenarnya banyak yang mengerti dan tahu cara memakai System Restore ini. Namun entah mengapa jarang ada yang mau menerapkan. Ketika antivirus gagal dan komputer berjalan berlebihan sampai resah harus diatasi dengan apa lagi, pengguna dengan serta merta akan memakai cara jalan pintas, yaitu format dan install ulang.
Setelah tau urgensinya, ternyata System Restore sangat mempunyai kegunaan sekali demi menjaga keberlangsungan kinerja Windows. Agak risih juga kalau sedikt ada problem pada komputer harus diatasi dengan install ulang Windows. Memang gampang melaksanakan instalasi Windows pada komputer. Namun terlalu banyak melaksanakan install ulang sanggup berakibat menurun performa komputer terutama harddisk alasannya install ulang memerlukan peniadaan dan penulisan data pada harddisk yang besar. Jika dilakukan berkali-kali dalam periode bersahabat tentunya memaksa harddisk bekerja terlalu keras. Dengan memakai dan mengaktifkan System Restore ini akan meminimalisir install ulang dan masalah-masalah yang muncul.
Related Posts:
Sumber aciknadzirah.blogspot.com