Sunday, June 3, 2018

√ Perbedaan Antara Prosa Usang Dengan Prosa Baru

Perbedaan Antara Prosa Lama dengan Prosa Baru - Prosa ialah suatu bentuk karya sastra yang tidak terikat aturan-aturan penulisan sastra ibarat pada karya sastra lainnya, contohnya pantun dan puisi. Aturan-aturan yang mengikat tersebut contohnya banyak baris, rima, diksi, dan pemilihan kata tidak berlaku pada prosa.

Meskipun tidak mempunyai aturan-aturan dalam penulisan, prosa mempunyai beberapa unsur pembangun di dalamnya, diantaranya adalah:

1. Tema

Tema merupakan jiwa atau inti dari sebuah prosa. Tema jugalah yang akan memilih jalannya sebuah dongeng pada prosa.

2. Plot (Alur)

Plot ialah proses jalannya sebuah cerita. Ada beberapa macam alur yang sering ditemukan di dalam prosa yaitu, alur maju, alur mundur, dan alur campuaran.

3. Tokoh

Tokoh ialah aksara yang terlibat di dalam dongeng tersebut. Tokoh di dalam prosa terbagi menjadi 3 macam yaitu, antagonis (tokoh jahat), protagonis (tokoh baik), dan tritagonis (tokoh penengah).

4. Setting

Setting ialah keadaan atau situasi yang dialami atau ada pada dongeng tersebut. Setting sendiri ada beberapa macam, diantaranya ialah setting waktu, tempat, dan suasana.

5. Sudut pandang (Point of view)

Sudut pandang ialah posisi pengarang dalam menyebarkan ceritanya. Dalam memberikan ceritanya, ada beberapa sudut pandang yang biasa digunakan oleh pengarang, yaitu sudut pandang orang pertama, orang ke dua dan orang ke tiga. 

6. Gaya bahasa

Gaya bahasa ialah ciri khas pengarang dalam mengkomunikasikan gagasan-gagasanya di dalam cerita. Setiap pengarang mempunyai gaya bahas yang berbeda-beda satu sama lain.

 

Macam-Macam Prosa


Prosa pada awalnya merupakan sebuah karya sastra yang tidak tertulis, mereka hanyalah kisah-kisah yang diceritakan oleh orang bau tanah kepada anak-anaknya. Namun, sehabis perkembangan zaman, prosa sekarang sudah banyak ditulis dan banyak mengalami perkembangan. Akibat perkembangan tersebut, prosa dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu prosa usang dan prosa baru.

Prosa lama

Prosa usang ialah karya sastra yang belum dipengaruhi oleh budaya-budaya asing. Prosa ini masih murni dan kebanyakan bersifat kedaerahan. Ada aneka macam contoh-contoh prosa lama, diantaranya ialah dongeng, hikayat, kisah, bidal, dan sejarah.

Prosa gres

Prosa gres ialah prosa yang muncul sehabis adanya perkambangan zaman dan telah menerima imbas dari budaya-budaya aneh yang masuk. Budaya aneh tersebut mempengaruhi isi, tema bahkan tujuan dari prosa itu sendiri. Contoh prosa gres antar lain, novel, cerpen, roman, esai, riwayat, kritik, resensi dan esai.
Advertisement

Perbedaan antara Prosa Lama dan Prosa Baru


Meskipun keduanya merupakan bentuk karya sastra yang sama, tetapi prosa gres dan prosa usang mempunyai perbedaan yang cukup nyata. Diantaranya adalah:

1. Isi

Jika dilihat dari isinya cerita-cerita pada prosa usang kebanyakan menceritakan wacana kehidupan istana (istana sentris), dongeng kepahlawanan, dan fantasi-fantasi yang tidak masuk akal. Sedangkan pada prosa baru, ceritanya mulai berkembang sangat luas. Prosa-prosa usang kebanyakan menceritakan kisah kehidupan konkret di masyarakat, fantasi tekhnologi, bahkan ada yang berupa pendapat atau pandangan seseorang terhadap suatu hal dan prosa gres lebih realistis.

2. Bahasa

Bahasa yang digunakan pada prosa usang kebanyakan menggunakan bahasa-bahasa kedaerahan, khususnya melayu kuno kalaupun ada bahasa yang bukan bahasa kuno sanggup dipastikan prosa tersebut merupakan prosa adaptasi. Jika pada prosa usang banyak menggunakan bahasa kuno, prosa gres menyajikan ceritanya dengan menggunakan bahasa-bahasa umum, bebas dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh alasannya itu, prosa usang sulit untuk dipahami oleh sebagian orang dibandingkan dengan prosa baru. 

3. Tujuan

Pada awalnya bentuk-bentuk prosa usang hanya mempunyai tujuan untuk menghibur. Namun, sekarang prosa  gres banyak yang dibentuk selain untuk media hiburan juga dibentuk sebagai media komersil atau demi kepentingan pribadi penulisnya.

4. Pengaruh budaya

Prosa usang sangat dipengaruhi oleh budaya-budaya yang berkembang pada ketika itu. Pengaruh budaya yang paling berpengaruh ialah budaya Hindu dan Arab. Sedangkan prosa gres banyak ditemukan pengaruh-pengaruh budaya barat. Tak heran pada prosa usang banyak ditemukan cerita-cerita yang mengangkat kehidupan budaya barat.

5. Bentuk

Prosa usang pada umumnya tidak mempunyai nama pengarang alasannya ketiadaan media untuk menulis pada ketika itu. Proses penyebarannya pun secara pribadi atau melaui verbal ke mulut. Dengan kata lain, prosa usang dicertiakan kembali oleh orang yang pernah mendengarkan sebelumnya. Sedangkan prosa gres kebanyakan mempunyai nama pengarang yang terperinci dan proses penyebaranya banyak dilakuakan secara tak langsung.

6. Perubahan

Prosa usang sangat sulit untuk berkembang atau disebut dengan statis. Sedangkan prosa gres sangat dinamis dan gampang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Perkembangan tersebut terjadi pada isi atau tujuan prosa tersebut. 

Sumber http://www.kelasindonesia.com