Saturday, June 16, 2018

√ Prosedur Registrasi Dan Jumlah Kuota Bidikmisi 2017


Biaya pendidikan bukan lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak mengenyam dingklik kuliah. Sebab, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memperlihatkan banyak kuota untuk mahasiswa kurang bisa melalui jalur bidikmisi. Tahun ini Kemenristekdikti menambah kuota derma biaya pendidikan bagi mahasiswa tidak bisa itu menjadi 80 ribu dari tahun kemudian 60 ribu.

Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Jatim Prof Teguh Soedarto menyatakan, jumlah mahasiswa bidikmisi tahun ini bertambah menjadi 318 mahasiswa. Pagu mahasiswa di UPN Veteran Jatim mencapai 2.650 mahasiswa. Jumlah itu akan diisi dari 35 persen jalur SNM PTN, 35 persen mahasiswa jalur SBM PTN, dan 30 persen jalur mandiri.

Mekanisme registrasi bidikmisi dilakukan lewat laman tersendiri. Untuk bisa menjadi peserta bidikmisi, calon mahasiswa harus melalui prosedur seleksi yang telah ditentukan pemerintah pusat. Ada beberapa persyaratan bidikmisi. Di antaranya, calon mahasiswa yang bersangkutan tidak bisa secara ekonomi.

Berdasar laman bidikmisi, tidak bisa secara ekonomi itu bisa dibuktikan melalui siswa akseptor beasiswa miskin (BSM), pemegang kartu Indonesia pandai (KIP), atau sejenisnya. Selain itu, pendapatan kotor adonan orang bau tanah atau wali maksimal Rp 3 juta per bulan. Bisa juga, pendapatan kotor adonan orang bau tanah atau wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp 750 ribu per bulan.

Teguh mengungkapkan, sehabis diterima, para mahasiswa pendaftar bidikmisi itu akan kembali diverifikasi. Yakni, untuk memastikan bahwa mahasiswa yang bersangkutan benar-benar dari keluarga kurang mampu. Sebab, berdasar penilaian tahun lalu, ada juga mahasiswa yang tidak jujur. ”Tapi, sebagian besar sudah mendapat rekomendasi sekolah,” jelasnya.

Wakil Rektor I Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Yuni Sri Rahayu menjelaskan, sesuai surat Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti, kuota bidikmisi yang diterimanya 1.010 mahasiswa. Jumlah itu mencakup mahasiswa di jalur SNM PTN, SBM PTN, dan jalur mandiri.

Kuota itu ditetapkan dengan mempertimbangkan tahun sebelumnya. Yakni, jumlah mahasiswa yang kurang bisa pada tahun sebelumnya dan daya tampung mahasiswa di Unesa. Yuni menyatakan, upaya untuk merangkul mahasiswa kurang bisa terus dilakukan. ”Keseluruhan ada lebih dari 5.000 mahasiswa,” katanya.

Sementara itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair) mendapatkan jatah 20 persen dari total penerimaan keseluruhan. Tahun ini ITS menerima 3.415 mahasiswa. Jumlah itu meningkat daripada tahun sebelumnya 3.330 mahasiswa. ”Tapi, jumlah pastinya masih menunggu hasil seleksi ujian masuk,” ujar Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa dan Pengelolaan Kuliah Bersama ITS Siti Machmudah.

Calon mahasiswa gres bisa mendaftar bidikmisi dari semua jalur masuk. Juga, bisa mendaftar di semua jurusan di ITS. Kecuali, teknik sistem perkapalan double degree. Sementara itu, Unair tahun ini mendapatkan calon mahasiswa gres lebih dari 5.000 orang.

Di lain pihak, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) telah memastikan jumlah siswa yang bisa diterima melalui jalur bidikmisi. Di antara 4.385 mahasiswa baru, ada 173 orang yang bisa meraih biaya pendidikan itu.

Meski demikian, bukan hanya beasiswa bidikmisi yang bisa diambil di UINSA. Kampus di Jalan Ahmad Yani itu juga menyediakan beasiswa lain yang seakan-akan dengan bidikmisi. Karena itu, masih ada kesempatan bagi mereka yang belum berhasil meraih bidikmisi.

Pemerintah sentra memang melaksanakan banyak sekali upaya untuk meningkatkan generasi muda berprestasi. Selain menambah kuota, pemerintah menaikkan komplemen biaya hidup untuk para mahasiswa bidikmisi. Yakni, dari Rp 600 ribu per bulan menjadi Rp 650 ribu per bulan.

Dirjen Belmawa Kemenristekdikti Intan Ahmad dalam kunjungannya ke Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) awal Februari kemudian menyebut bahwa pemerintah tidak main-main dalam membantu peningkatan pendidikan. Dalam satu tahun, anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 3,2 triliun untuk lebih dari 320 ribu mahasiswa. Calon mahasiswa dari keluarga kurang bisa dibantu. Para calon mahasiswa bidikmisi bisa melamar melalui jalur SNM PTN, SBM PTN, dan jalur mandiri.

Penerimaan mahasiswa gres melalui jalur berdikari selama ini dikenal sebagai jalur bagi calon mahasiswa dari keluarga berada. Namun, Intan menegaskan, mahasiswa yang masuk dari jalur berdikari juga bisa mendapatkan bidikmisi. ”Bisa saja tidak diterima di SNM Perguruan Tinggi Negeri dan SBM PTN, kemudian masuk ke jalur mandiri,” katanya.

Menurut dia, jalur berdikari merupakan cara masuk saja. Sebab, selama ini banyak mahasiswa di jalur berdikari yang terima bidikmisi. Intan menambahkan, kuota bidikmisi sebanyak 80 ribu tersebut akan disebar untuk perguruan tinggi tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi tinggi swasta (PTS) di Indonesia.

Sumber http://www.pgrionline.com