TEMUAN pihak Panitia Pusat SNMPTN soal banyaknya mahasiswa yang lolos melalui jalur Seleksi Nasionla Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), sementara nilai Indeks Prestasi Kumulatifnya di bawah rata-rata ketika berguru di kampus, ditanggapi konkret oleh kalangan pemerhati pendidikan.
Bahkan pengamat Pendidikan Itje Chodidjah mengusulkan abolisi SNMPTN. Itje pun mengakui bahwa temuan di atas mengindikasikan adanya praktik memanipulasi nilai rapor siswa di sekolah. Meskipun ia mengakui, bahwa hal itu sulit dibuktikan.
Salah satu penyebab terjadinya manipulasi yaitu nilai rapor masih diisi secara manual sehingga dengan gampang guru bisa mengubahnya.
Itje mengduga jika guru melaksanakan hal tersebut untuk menjaga gengsi sekolah ibarat ratifikasi dan pandangan dari masyarakat. Menurutnya, ada dua hal yang kemudian terjadi tanggapan tindakan curang tersebut. Semuanya merugikan siswa.
“Sekolah itu memberi nilai tinggi biar lolos SNMPTN. Kemudian ada lagi kesalahan lain, belum dewasa yang mustahil terundang (lolos SNMPTN) alasannya tinggal di kota besar, kemudian pindahlah mereka ke tempat lain, dan ini terjadi,” kata Itje Selasa (24/1).
Masalah kedua kata Itje, secara tidak eksklusif (manipulasi rapor) hanya membahagiakan sesaat. Anak ketika masuk kuliah tidak bisa bertarung.
“Saya kira hapus saja SNMPTN alasannya siswa yang lolos melalui jalur tersebut tidak merepresentasikan kualitasnya,” katanya.
Tindakan pihak sekolah tersebut sangat bertentangan dengan tujuan utama dari SNMPTN, yakni untuk pemerataan mahasiswa, biar siswa di tempat tertentu mempunyai kesempatan untuk masuk PTN.
“Sepanjang nilai rapor belum mencerminkan kualitas anak-anak, lebih baik pakai satu cara, SBMPTN saja. Jangan berpikir pemerataan, adil atau tidak, tapi mementingkan kualitas. Selama ini, nilai rapor sudah tidak mencerminkan kemampuan siswa alasannya sekolahnya memanipulasi,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, hasil penilaian terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap mahasiswa angkatan tahun 2016 yang lolos melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menyisahkan tanda tanya.
source : http://gobekasi.pojoksatu.id/
Sumber http://www.pgrionline.com