
Banyak karya-karya luar biasa yang telah “dilahirkan” oleh bubuk musa Al-khawarizmi, diantaranya:
- Karya Al-Khawarizmi yang pertama yakni kitab al-Jabar yang dipublikasikan tahun 830 M. Nama Al-Jabar berasal dari al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala atau: "Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapkan dan Menyeimbangkan”, buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada kala ke-12. Buku ini menjelaskan secara detil mengenai solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Buku Al-jabar dijadikan acuan dan digunakan secara luas diseluruh dunia (termasuk di Indonesia tentunya) dari mulai dipublikasikan hingga sekarang. Nah sebab jasanya Al-Khawarizmi dikenang dunia sebagai Bapak Aljabar.
- Karya ia yakni buku Dixit algorizmi. Karya spektakuler ini isinya perihal ilmu aritmatika. Namun sayang karya orisinil yang berbentuk bahasa arab ternyata hingga ketika ini tidak ditemukan alias hilang. Dixit algiruzmi yakni terjemahan dari kitab Al-Khawarizmi yang dilakukan dilakukan pada kala ke-12 oleh Adelard of Bath. Pada buku Dixit algorizmi (ditulis tahun825) kalkulasi dengan angka Hindu memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam per angkaan timur tengah dan lalu Eropa. Buku ia diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum.
- Buku ketiga ia yang populer yakni Kitab Surat Al-Ardhi atau "Buku Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi" diterjemahkan selanjutnya lebih dikenal dengan Geography. Kitab ini selesai dibentuk padatahun 833. Kitab ini yakni revisi dan penyempurnaan konsep Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat kota-kota dan daerah geografis lainnya didunia. Naskah orisinil kitab ini masih tersisa satu dan tersimpan di perpustakaan Universitas Strasbourg Prancis. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de España di Madrid. Judul lengkap buku ia yakni Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi menurut pendalaman geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius. Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang menulis imbas lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sanagat bermanfaat untuk memilih posisi kita dalam kondisi yang jelek untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh sebab itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang menyerupai dengan peta tersebut.
- Buku keempat ia yakni kitab Zij al-sindhind (tabel astronomi) yakni karya yang terdiri dari 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui sekarang. Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh astronomer Spanyol Maslama al-Maritli (1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothèque publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).
- Al-Khawarizmi juga menulis perihal Penanggalan Yahudi Risala fi istikhraj taʾrikh al-yahud (Petunjuk Penanggalan Yahudi). Buku ini mengambarkan 19-tahun siklus interkalasi, aturan yang mengatur bulan Tishri dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi (penciptaan Adam) dan era Seleucid ; dan memperlihatkan aturan perihal bujur matahari dan bulan memakai Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh al-Biruni dan Maimonides
- Karya lain Al-Khawarizmi yaitu beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris berisi pendekatan material. Manuskrip di Istanbul berisi perihal sundial, yang disebut dalam Fihirst. Karya lain, menyerupai determinasi arah Mekkah yakni salah satu astronomi sferik.Dua karya berisi perihal pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq fī kull balad) dan determinasi azimut dari tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal al-irtifā’). Beliau juga menulis 2 buku perihal penggunaan dan perakitan astrolaboratorium. Ibnu al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab) juga menyebutkan Kitab ar-Rukhama dan Kitab al-Tarikh (buku sejarah) tapi 2 yang terakhir disebut telah hilang.
Sumber http://www.m4th-lab.net