Pengumpulan Data Penelitian dengan Dokumentasi | Dokumentasi sering dicontohkan dengan foto-foto baik dalam program tertentu maupun dalam penelitian. Namun perlu dicermati bahwa yang dimasud dokumentasi tidak hanya foto-foto saja. Contoh dokumentasi yang dimaksud dalam artikel kali ini yaitu gambar, tulisan, buku, monografi dan lain sebagainya. Selanjutnya untuk memperdalam pemahalan kita wacana Pengumpulan Data Penelitian dengan Dokumentasi yaitu sebagai berikut.
Menurut Sugiyono [2011:329-330]
Dokumentasi merupakan catatan insiden yang sudah berlalu. Dokumen sanggup berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk goresan pena contohnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, contohnya foto, gambar hidup, skema dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya contohnya karya seni, yang sanggup berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kridibel atau sanggup mengemban amanah jika di dukung oleh sejarah langsung kehidupan masa kecil, sekolah, di kawasan kerja, di masyarakat, dan autobografi.
Kelemahan Dokumentasi
Perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen mempunyai dapat dipercaya yang tinggi, sebagai teladan banyak foto yang tidak mencerminkan keadaan aslinya, alasannya yaitu foto dibentuk untuk kepentingan tertentu. Demikian juga autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering subjektif.
Sekian artikel dengan judul Pengumpulan Data Penelitian dengan Dokumentasi. Baca juga artikel dengan judul Triagulasi Data Peneltian.
[Sumber referensi : Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta]
[Img : tid3ustj]
Sumber http://www.konsistensi.com