Sunday, July 1, 2018

√ Tips Traveling Murah Untuk Traveler Millennial

Tidak sanggup kita pungkiri lagi, pada karenanya muncul istilah traveler millennial atau dikenal juga sebagai digital traveller. Sebagai generasi yang lahir di tahun 80-an, saya pun masuk dalam golongan ini, golongan yang sangat bersahabat dengan banyak sekali kemajuan teknologi.


Kemajuan teknologi inilah yang memberikankemudahan-kemudahan dalam travelling yang sanggup kita jangkau sejauh genggaman tangan.


Saya terbiasa memulai pre-research sebelum travelling dan saya melaksanakan ini jauh sebelum ada banyak sekali situs pembanding harga yang menjamur akhir-akhir ini. Ketika itu, riset yang saya lakukan hanya berbekal internet dengan secarik kertas dan bolpen. Itulah sebabnya mengapa saya begitu bersyukur dengan kemunculan situs-situs pembanding harga yang memudahkan acara pra-riset saya.


Berikut ialah kegiatan yang biasa saya lakukan untuk mendapat budget travelling yang sesuai isi dompet:


1. Rajin mengecek promo di situs travel online


Promo situs disini maksudnya ialah situs-situs travel online yang menyediakan pemesanan tiket ataupun hotel. Untuk tiket, biasanya saya memakai traveloka.com lantaran hingga ketika ini harganya seringkali lebih murah daripada situs sejenis lainnya.


Selain itu, kita juga perlu sering-sering mengecek promo dari tiap situs-situs yang ada lantaran kadangkala promo ini cukup membantu untuk mendapat harga tiket yang sesuai dengan kantong kita. Hal ini juga berlaku untuk pemesanan hotel.


Ada banyak diskon kartu kredit maupun poin dari banyak sekali situs yang ada. Yang gak kalah penting dari promo dan diskon di atas ialah mulai mencari tiket beberapa bulan sebelumnya, lebih usang lebih baik. Namun, kalau wangsit travellingnya dadakan, tampaknya promo dan diskon kartu kredit lebih ampuh untuk mendapat tiket murah.


Untuk hotel, biasanya agoda.com menjadi pilihan pertama saya ketika harus memesan hotel. Sistem filter dan interface-nya yang user friendly menciptakan saya jadi lebih gampang untuk menemukan hotel yang sesuai dengan keinginan. Baru sehabis itu, saya akan mencari pembanding harga di situs lain.


Meskipun ketika ini sudah ada beberapa situs yang pribadi memunculkan harga dari banyak sekali situs pemesanan hotel, namun saya masih lebih nyaman memakai cara pembanding yang biasa saya lakukan yaitu dengan membuka beberapa tab-window dan catatan di selembar kertas.


2. Buka tripadvisor.com


Buat sebagian orang, tripadvisor ini sudah ibarat kamus untuk para traveller. Mostly goresan pena review yang ada di sana sangat membantu baik itu untuk menentukan tujuan wisata ataupun hotel yang akan kita pilih.


Biasanya ketika mencari hotel, sehabis didapatkan hotel dan harga yang sesuai keinginan, tahap final yang saya lakukan ialah mengecek review hotel tersebut di tripadvisor.com.


Yang Istimewa dari tripadvisor ini ialah kita sanggup melihat foto-foto hasil jepretan traveller jadi kita tidak perlu takut lagi tertipu gambar ibarat yang biasanya ditampilkan website hotel.


Untuk ulasan kawasan wisata, dari beberapa ulasan yang pernah saya baca, hasilnya cukup relevan dengan keadaan yang sebenarnya. Hal lain yang juga membantu ialah tripadvisor punya semacam ranking dari setiap kawasan yang mereka munculkan menurut tingkat popularitas dari para member tripadvisor. Semakin terkenal kawasan tersebut maka akan semakin tinggi rangkingnya. Selain itu, evaluasi dari para reviewer juga ikut menentukan popularitas dari kawasan tersebut.


3. Rajin ikut travel fair


Kalau mau dihitung-hitung, beberapa tahun terakhir ini yang namanya travel fair itu hampir ada setiap bulannya. Ada yang diselengarakan di Jakarta, ada juga yang di kota besar lain ibarat Medan, Bali, ataupun Surabaya. Keuntungan ikut travel fair ini ialah kadangkala ada happy hour yang menjadi puncak dari promo dan diskon dari fair tersebut.


Biasanya pihak travel yang ikutan di travel fair juga menyediakan merchandise menarik bila kita membeli tiket ataupun paket wisata selama travel.


4. Ikut news-letter maskapai


Biasanya kalau kita sudah join news-letter maskapai, kita akan dikirimkan e-mail mengenai event dan promo yang mereka adakan. Tidak jarang pihak maskapai juga mengadakan lomba-lomba yang berhadiah tiket gratis ibarat yang pernah dilakukan Garuda dan Jetstar. Beberapa maskapai juga menyediakan sistem price watching dimana mereka akan secara rutin mengirimkan perubahan harga tiket di tanggal yang kita inginkan ke e-mail kita.


5. Tidak perlu pakai jasa tur


Bagi traveller yang punya jiwa petualang, mungkin hal ini sanggup dicoba lantaran ada pengeluaran-pengeluaran yang sanggup kita ekonomis bila jalan sendiri tanpa tur. Namun, perlu juga diperhatikan bila tujuan kita ialah jalan-jalan bersama orang tua, pilihan memakai tur masih lebih baik ketimbang kita jalan sendiri, kecuali kita sudah sangat hafal dengan kawasan yang akan kita kunjungi.


Keuntungan lain dari jalan sendiri tanpa tur ialah kita sanggup mencicipi menjadi penduduk setempat. Kita sanggup menyicip sedikit ritme kehidupan penduduk lokal ibarat contohnya jam sibuk di subway, berjalan di trotoar yang bebas sampah, dan lain sebagainya.


Bagi kita yang menentukan jalan sendiri tanpa tur, kita perlu rajin buka blog ataupun situs lain terkait kawasan yang akan kita kunjungi. Bila perlu, kita juga sanggup mend0wnl0ad aplikasi sistem transportasi di kawasan tersebut kalau memang di kawasan tujuan kita sudah ada sarana tersebut.


***


Saya percaya setiap orang punya cara dan strateginya masing-masing, maka dari itu saya pun tetap terbuka dengan banyak sekali kisah dari para traveller lainnya. Jadi, bagaimana dengan Anda? Bagikan di kolom komentar, ya!


Baca juga:




Sumber https://phinemo.com