Monday, August 20, 2018

√ Aras Napal, Wisata Alam Di Daerah Taman Nasional Gunung Leuser

Bagi Kamu yang menggemari wisata berbasis alam dengan bermacam-macam acara yang atraktif dan tak membosankan, maka Aras Napal yaitu jawabannya.


Menjelajah wisata Aras Napal



Baca Juga: Bukit Holbung Medan, Panorama Bukit Teletubbies di Samosir Toba


Wisata Aras Napal berjarak 125 kilometer dari kota Medan ke arah perbatasan kabupaten Langkat dan Aceh Tamiang Propinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD).


Termasuk Kawasan Ekosistem dalam Taman Nasional Gunung Leuser, Aras Napal ini dahulunya yaitu bekas areal pertambangan hutan. Kini statusnya sudah dibebaskan oleh Departemen Kehutanan dari masyarakat yang lalu dijadikan daerah konservasi.


Tak heran, bila Kamu berkunjung kemari, maka masih tampang formasi pohon-pohon laiknya hutan yang bersanding di kanan kiri.


Secara administratif pemerintahan, daerah ini bahwasanya terletak di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat dan di huni oleh lebih banyak didominasi penduduk suku Batak Karo, Batak Tapanuli dan Jawa.


Cara menuju Aras Napal


Bagi Kamu yang menggemari wisata berbasis alam dengan bermacam-macam acara yang atraktif dan t √ Aras Napal, Wisata Alam di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser

aras napal (Foto/travelparasumatera)


Mengunjungi Aras Napal  tentu bukan pekerjaan gampang, dari Medan kita harus naik kendaraan beroda empat atau angkutan umum ke Besitang sekitar 2,5 jam.


Setelah itu, terus masuk ke dalam dengan memakai ojek sekitar 45 menit dan dilanjutkan masuk ke areal hutan sekitar 45 menit dengan kapal (bisa naik kapal jikalau sungai cukup besar) atau naik kendaraan beroda empat besar (off road) lantaran jalannya tak memadai, terlebih dikala trend hujan.


Bersenda gurau dengan gajah-gajah lucu


Bagi Kamu yang menggemari wisata berbasis alam dengan bermacam-macam acara yang atraktif dan t √ Aras Napal, Wisata Alam di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser

Jangan tunggangi gajah! sumber foto


Banyak hal yang dapat Kamu lakukan di Aras Napal ini. Kamu dapat membangun tenda, patroli gjah, bermain di perkebunan jeruk, hingga memandikan gajah-gajah yang menggemaskan.


Jadi, ada beberapa gajah terlatih dari Pusat Latihan Way Kambas Lampung yang digunakan untuk patroli. Gajah-gajah ini bertugas mengelilingi hutan dan berpatroli untuk mencari para penebang pohon atau ladang-ladang liar di daerah tersebut.


Tentu kita dapat bercengkrama dejngan gajah-gajah yang menggemaskan tersebut, lantaran kapan lagi, kan? Namun, satu yang perlu diperhatikan, jangan hingga kita menaiki atau menungganginya, terlebih untuk berjalan-jalan dan bahkan kesenangan semata.


Baca Juga: Menjelajah Pesona Little India di Kampung Madras Medan


Hal tersebut dilarang, lantaran struktur punggung gajah terdiri atas tonjolan tulang-tulang tajam yang hanya dilapisi jaringan tipis. Lebih parah lagi dikala dikasih dudukan akan semakin melukai dan menimbulkan cedera tulang belakang jangka panjang pada gajah.


Tentu sikap menaiki gajah, tampaknya sudah lumrah kita lihat ketika berwisata di suatu tempat. Namun hal tersebut bahwasanya berdampak sangat buruk. Jadi, menjadi bijak dalam traveling tentu juga merupakan suatu sikap yang kita perlukan bersama.



Sumber https://phinemo.com