Friday, September 21, 2018

Anjrit! Di Arab Saudi Pengangguran Di Honor Rp.4.8 Juta/Bulan, Ayo Pindah Negara

 nyatanya jadi pengangguran di Arab Saudi tersebut yummy Anjrit! Di Arab Saudi Pengangguran di Gaji Rp.4.8 Juta/Bulan, Ayo Pindah Negara
Pengangguran bahagia

- Di Arab Saudi Pengangguran di Gaji Rp.4.8 Juta/Bulan. Wah, nyatanya jadi pengangguran di Arab Saudi tersebut enak, loh! Pasalnya di Saudi pengangguran “digaji” Rp. 4,8 juta/bulan. Sebenarnya pemerintah tidak menyebutnya sebagai gaji, melainkan “tunjangan”.

Ternyata peraturan ini tidak hanya dikerjakan di Negara penghasil minyak tersebut, tapi di Negara Amerika & di Eropa, tunjangan sosial untuk para penganggur juga sudah diperbuat semenjak lama.

Lalu, apa alasan mereka menawarkan tunjangan tersebut terhadap warga negaranya yang menganggur? Bukankah dengan begitu mereka malah tidak punya niat untuk bekerja sama sekali?

Sebenarnya kabar ini sudah semenjak usang terdengar, ada lebih dari satu juta penganggur di Arab Saudi dimana 80 persennya adalah perempuan yang harus mendapatkan tunjangan tersebut lewat aktivitas “Hafiz”. Bukan hanya itu saja, tunjangan yang diberikan jauh meningkat jumlahnya dari tahun-tahun sebelumnya.

Besar tunjangan tersebut adalah 2,000 riyal yang jika dikurskan kurang lebih 4,8 juta per bulan, persis misalnya orang kerja kantoran di Indonesia, wow! Bayangkan jika Negara Indonesia menganut sistem tersebut, apa yang bakal terjadi? Apakah kelak malah terus banyak orang yang menganggur?

Meskipun dengan derma tunjangan sosial ini, tapi pemeritah Arab Saudi masih berupaya untuk membuat lapangan pekerjaan. Penerima tunjangan tersebut sebagian besar adalah perempuan & hal ini pertanda upaya pemerintah Arab untuk membuat pekerjaan bagi kaum hawa.

Pengangguran di Saudi digaji 4,8 juta rupiah per bulan, tapi bukan berarti perjuangan pemerintah untuk terus menambah lapangan pekerjaan. Tidak hanya itu, ada kurang lebih 90 persen warga negaranya bekerja di sektor pemerintahan, sedangkan orang yang bekerja di sektor swasta 90 persen justru diisi oleh warga Negara asing. Kalau begini tidak heran jika pengangguran terus bertambah.

Upaya pemerintah Arab Saudi dalam menanggulangi hal tersebut adalah dengan membuat sistem kuota pegawai untuk mereka yang bekerja di perusahaan swasta. Dengan sistem ini, maka perbandingan pekerja abnormal dengan pribumi sanggup sebanding jadi sanggup mengurangi warga Negara Arab yang mengganggur lantaran kekurangan lapangan pekerjaan.

Apa Manfaat & Konsekuensi Dari Pemberian Gaji Kepada Pengangguran?

Pasti Anda seluruh bertanya-tanya apa maksud pemerintah di Negara-negara tertentu terutama Negara maju dengan menawarkan tunjangan terhadap pengangguran. Berikut ini manfaat & konsekuensi dari penggangguran digaji:

1. Manfaat:

  1. Ada yang berasumsi bahwa derma honor merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah lantaran tidak sanggup menawarkan lapangan pekerjaan.
  2. Bakal ada kenaikan standar honor dari beberapa perusahaan, misal pengangguran saja digaji Rp 1 juta rupiah, & apabila ada satpam, karyawan cleaning service ataupun OB, buruh, & pekerja lain digaji di bawah jumlah tersebut tentunya perusahaan mau tidak mau bakal menaikkan standar gaji. Sebab menganggur saja sanggup bisa Rp 1 juta, jadi lebih baik tidak usah bekerja sama sekali padahal sudah niscaya perusahaan membutuhkan tenaga kerja.

2. Konsekuensi:

  1. Tentang konsekuensinya sudah terperinci bakal ada banyak orang yang menganggap bahwa hal tersebut pembodohan publik & pemalasan publik serta perkiraan lainnya.
Nah, sehabis membaca pernyataan di atas, apakah Anda oke jika sebaiknya Negara Indonesia juga menerapkan sistem yang sama? Di Saudi penggangguran digaji Rp. 4,8 juta/bulan, mengapa Indonesia tidak?

Apabila diingat dahulu juga sempat ada desas desus pengangguran bakal digaji sesuai dengan tingkat pendidikan dari SD hingga dengan tingkat Sarjana. Wah, jika terbukti hal tersebut kesampaian, lalu apakah hal ini bakal membuat tingkat penggangguran justru semakin bertambah?

Sumber http://www.faktakah.com