Thursday, September 6, 2018

√ Objek Kajian Dan Ruang Lingkup Biologi

 kali ini kami akan bagikan materi biologi kelas  √ Objek Kajian dan Ruang Lingkup Biologi

Assalamu alaikum rekan jalurppg.id - kali ini kami akan bagikan materi biologi kelas 10 ihwal Biologi Sebagai Ilmu, yang bisa anda jadikan rujukan atau materi bacaan untuk mendalami materi didik khususnya bagi guru dan siswa di sekolah.

Daftar Isi:

  1. Pengertian Ilmu
  2. Objek Kajian Biologi
  3. Metode dalam Ilmu Biologi
  4. Cara Pemecahan Masalah Dalam Mempelajari Biologi
  5. Ruang Lingkup Biologi
  6. Peranan Biologi Dalam Kehidupan



Pengetahuan Awal

1. Manusia ialah ciptaan Tuhan yang paling tepat lantaran diberi logika budi. Dengan logika kecerdikan insan mempunyai sifat ingin tahu sehingga bisa membuat suatu ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

2. Ilmu pengetahuan, termasuk biologi merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibuat melalui serang-kaian acara ilmiah dengan ciri-ciri: mempunyai objek kajian, memi-liki metode, bersifat sistematis, bersifat universal, bersifat objektif, bersifat analitis, dan bersifat verifikatif.

3. Dalam penelitian ilmiah dibutuhkan langkah-langkah metode ilmiah yang sering digunakan ilmuwan sehingga berhasil menemukan suatu ilmu. Metode-metode itu adalah: menemukan dan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis (menyusun dugaan sementara), merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, melaksanakan percobaan, mengadakan observasi atau pengumpulan data, menarik kesimpulan, menguji kesimpulan dengan eksperimen lain, merumuskan hukum, konsep, atau prinsip.

4. Kegiatan mempelajari biologi, sebaiknya dengan melaksanakan pendekatan proses untuk mendapat fakta atau konsep sendiri menyerupai yang dilakukan ilmuwan terdahulu dalam menemukan ilmu pengetahuan, yaitu dengan mengobservasi, menggolongkan, menafsirkan, memperkirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variabel.

5. Apabila kita berguru dengan cara melaksanakan pendekatan proses, maka langkah selanjutnya ialah melaksanakan eksperimen yang merupakan acara melalui tata cara tertentu yang biasa dilaku-kan oleh ilmuwan, dengan tujuan untuk memecahkan duduk kasus atau menemukan balasan terhadap suatu masalah.

6. Beberapa indikator yang digunakan untuk memecahkan duduk kasus ialah sebagai berikut.
a. Merumuskan masalah
b. Menguji hipotesis
c. Observasi dalam eksperimen
d. Menjawab masalah
e. Menguji jawaban
f. Menarik kesimpulan


Pembahasan Lengkap

Pengertian Ilmu

Kenapa Biologi dikatakan Sebagai Ilmu? Untuk mengetahuinya, silahkan simak penjelasannya berikut ini.

Analoginya begini kalau insan merasa lapar, upaya apakah yang akan dilakukan? Dorongan rasa lapar mengakibatkan insan berupaya mencari makanan, yaitu dengan mencoba-coba memakan flora atau binatang yang ada di sekitarnya.

Usaha tersebut terkadang salah dan terkadang benar. Namun, hasilnya dari pengalaman tersebut insan sudah bisa membedakan antara flora dan binatang yang bisa dimakan maupun yang tidak bisa dimakan.

Sumber materi masakan insan antara lain berasal dari hewan, contohnya daging sapi, ayam, dan lain-lain. Semula insan memakannya dengan olahan yang sederhana. Selanjutnya, sejalan dengan perkembangan pemikiran, insan mulai mencari cara menjadikan makanannya lebih berkualitas, contohnya daging untuk materi masakan diolah supaya menjadi lebih baik kualitasnya, menyerupai supaya lebih lunak, higienis, serta bebas dari kuman penyakit.

Bagaimana syarat-syarat itu bisa terpenuhi? Akhirnya insan menemukan gagasan, yaitu dengan cara menggoreng, merebus, membakar, atau dengan proses yang lain. Peristiwa tersebut merupakan contoh dari awal mula ditemukan ilmu, yaitu dengan cara berpikir sederhana dan dilakukan dengan cara mencoba-coba, hingga selanjutnya mendapat pengalaman yang menjadi dasar sebuah pengetahuan.

Seiring dengan perkembangan zaman, pola pikir insan semakin berkembang pula. Manusia mulai memikirkan ihwal alam sekitar ber-dasarkan rasa keingintahuannya, dengan mengadakan pengamatan dan penyelidikan sehingga ilmu pengetahuan semakin berkembang dengan pesat.

Hal ini saling terkait dengan kehidupan masyarakat yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Contohnya, inovasi varietas bibit unggul, kawin suntik pada sapi, kelapa hibrida, padi hasil mutasi buatan dari Batan, yaitu padi jenis Atomita yang mempunyai kegunaan untuk meningkatkan produksi pangan bagi manusia.

Akan tetapi, di sisi lain dengan adanya dengan kemajuan ilmu pengetahuan sanggup menjadikan dampak negatif, menyerupai timbulnya pencemaran lingkungan. Anda tentu sudah mengetahui bahwa ilmu pengetahuan merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibuat melalui serang-kaian acara ilmiah.

Bagaimana sifat atau ciri suatu ilmu pengetahuan? Suatu pengetahuan sanggup disebut sebagai ilmu apabila memenuhi syarat atau ciri-ciri sebagai berikut.

a. Memiliki Objek Kajian
Suatu ilmu harus mempunyai objek kajian, contoh ilmu matematika memi-liki objek kajian berupa angka-angka, ilmu kimia mempunyai objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya. Bagaimana dengan objek kajian biologi? Coba Anda deskripsikan!

b. Memiliki Metode
Pengembangan ilmu pengetahuan tidak sanggup dilakukan secara asal-asalan, tetapi memakai cara atau metode tertentu. Metode yang digunakan itu bersifat baku dan sanggup dilakukan oleh siapapun. Metode apakah yang digu-nakan untuk menemukan kebenaran secara ilmiah? Coba ingatlah kembali pelajaran ihwal metode ilmiah yang Anda pelajari di SMP/MTs!

c. Bersifat Sistematis
Dalam biologi, kalau kita akan mempelajari ihwal sel, maka materi yang akan kita pelajari perlu mendapat dukungan materi lain, contohnya ihwal jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Demikian pula sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu tidak bertolak belakang. Ilmu pengetahuan bersifat sistematis ialah bahwa sebuah pengetahuan harus mempunyai hu-bungan ketergantungan dan teratur, dilarang ada unsur-unsur yang saling bertolak belakang.

d. Bersifat Universal
Apakah yang dimaksud dengan universal? Coba Anda ingat kembali ihwal materi reproduksi yang terjadi pada makhluk hidup! Reproduksi secual selalu dimulai dengan adanya pertemuan antara sperma dan sel telur. Anda pikirkan, apakah hal itu berlaku untuk semua jenis makhluk hidup? Jika benar, berarti ilmu itu berlaku secara umum atau bersifat universal. Jadi, kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara umum.

e. Bersifat Objektif
Bagaimana kalau ilmu bersifat tidak objektif? Dapatkah ilmu itu dimanfaat-kan untuk kesejahteraan manusia? Sebuah ilmu harus menggambarkan keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebetulnya (bersifat jujur), bebas dari prasangka, kepentingan, atau kesukaan pribadi.

Saat ini, ilmu biologi sudah mengalami perkembangan yang luar biasa. Telah disebutkan di awal materi bahwa pada ketika terjadi insiden bom Bali, untuk mengungkap identitas pelaku peledakan bom tidak bisa dilakukan dengan memakai sidik jari lantaran badan pelaku peledakan bom juga ikut hancur. Untuk mengetahui identitas pelaku hanya sanggup digunakan satu cara, yaitu dengan memakai tes DNA yang berasal dari serpihan badan pelaku peledakan yang kemudian dicocokkan dengan DNA orang tuanya.

f. Bersifat Analitis
Ingatlah kembali pelajaran IPA ketika Anda berguru di SMP/MTs! Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan mempe-lajari bagian-bagian yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun, dan seba-gainya. Itulah sebabnya kajian suatu ilmu sanggup terbagi-bagi menjadi cuilan yang lebih rinci guna memahami banyak sekali hubungan, sifat, serta peranan dari bagian-bagian tersebut.

g. Bersifat Verifikatif
Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori ihwal Generatio Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang sudah diyakini kebenarannya, tetapi hasilnya teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya hingga sekarang.
Coba Anda pikirkan, apakah suatu konsep yang diperoleh hanya dengan mengira-ngira atau mengira saja dan hasilnya berupa pendapat atau asumsi sanggup juga disebut sebagai ilmu?



Objek Kajian Biologi

Sekarang Anda sudah memahami ihwal ilmu pengetahuan beserta sifat-sifatnya. Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan. Ilmu biologi sering pula disebut ilmu hayat, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari ihwal makhluk hidup.

Objek kajian biologi meliputi manusia, hewan, tumbuhan, serta mikroorganisme yang sanggup dilihat dengan mata telanjang maupun dengan memakai dukungan alat, contohnya mikroskop.

Jika Anda mengamati dengan mata telanjang, kesan apa yang Anda peroleh dari suatu objek? Anda hanya sanggup mengamati ihwal warna, bentuk, wujud, serta ukuran objek. Apakah pengamatan tersebut sudah cukup untuk dalam suatu acara ilmu pengetahuan? Tentu saja masih banyak yang harus kita ketahui ihwal banyak sekali hal dari suatu objek, menyerupai berat benda, rasa, bau, suhu, berangasan halus, bunyi atau bunyi dan sifat lainnya, sehingga alat indra insan mempunyai keterbatasan untuk mengamatinya.

Jika Anda mengamati jasad renik atau melihat benda yang jaraknya sangat jauh, apakah Anda bisa mengamati dengan mata telanjang? Tentu saja tidak, Anda memerlukan alat bantu, menyerupai mikroskop atau teleskop.

Seiring dengan berkembangnya majemuk ilmu pengetahuan, biologi sebagai ilmu pengetahuan alam juga berkembang, sehingga objek kajian ilmu biologi semakin banyak.

Para ilmuwan tidak sanggup lagi mempelajari secara mendalam seluruh kajian biologi sebagai satu objek studi yang akan dipelajari. Berdasarkan hal itu, maka ilmu biologi mempunyai cabang ilmu spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk memudahkan cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang hanya bisa mendalami salah satu cabang ilmu. Ibarat pohon, ilmu biologi mempunyai cabang-cabang menyerupai berikut.

Anatomi :   Ilmu yang mempelajari ihwal bagian-bagian struktur badan dalam makhluk hidup
Agronomi : Ilmu yang mempelajari ihwal tumbuhan budidaya
Andrologi : Ilmu yang mempelajari ihwal macam hormon dan kelainan reproduksi pria
Algologi : Ilmu yang mempelajari ihwal alga/ganggang
Botani : Ilmu yang mempelajari ihwal tumbuhan
Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari ihwal bakteri
Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari ihwal kajian biologi pada tingkat molekul
Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari ihwal penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk materi pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia
Ekologi : Ilmu yang mempelajari ihwal korelasi timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
Embriologi : Ilmu yang mempelajari ihwal perkembangan embrio
Entomologi : Ilmu yang mempelajari ihwal serangga
Evolusi : Ilmu yang mempelajari ihwal perubahan struktur badan makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama
Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari ihwal penularan penyakit
Eugenetika : Ilmu yang mempelajari ihwal aturan pewarisan sifat
Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari ihwal hormon
Enzimologi : Ilmu yang mempelajari ihwal enzim
Fisiologi :   Ilmu yang mempelajari ihwal faal (fungsi kerja) organ tubuh
Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari ihwal pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
Farmakologi : Ilmu yang mempelajari ihwal obat-obatan
Genetika : Ilmu yang mempelajari ihwal pewarisan sifat
Histologi : Ilmu yang mempelajari ihwal jaringan
Higiene : Ilmu yang mempelajari ihwal pemeliharaan kesehatan makhluk hidup
Imunologi : Ilmu yang mempelajari ihwal sistem kekebalan (imun) tubuh
Ichtiologi : Ilmu yang mempelajari ihwal ikan
Karsinologi : Ilmu yang mempelajari ihwal crustacea
Klimatologi : Ilmu yang mempelajari ihwal iklim
Limnologi : Ilmu yang mempelajari ihwal perairan mengalir
Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari ihwal mikroorganisme
Malakologi : Ilmu yang mempelajari ihwal moluska
Morfologi : Ilmu yang mempelajari ihwal bentuk atau ciri luar organisme
Mikologi : Ilmu yang mempelajari ihwal jamur
Organologi : Ilmu yang mempelajari ihwal organ
Onthogeni : Ilmu yang mempelajari ihwal perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
Ornitologi : Ilmu yang mempelajari ihwal burung
Phylogeni : Ilmu yang mempelajari ihwal perkembangan makhluk hidup
Patologi : Ilmu yang mempelajari ihwal penyakit dan pengaruhnya bagi manusia
Palaentologi : Ilmu yang mempelajari ihwal fosil
Parasitologi : Ilmu yang mempelajari ihwal makhluk parasit
Protozoologi :   Ilmu yang mempelajari ihwal Protozoa
Sanitasi : Ilmu yang mempelajari ihwal kesehatan lingkungan
Sitologi : Ilmu yang mempelajari ihwal sel
Taksonomi : Ilmu yang mempelajari ihwal penggolongan makhluk hidup
Teratologi : Ilmu yang mempelajari ihwal cacat janin dalam kandungan
Virologi : Ilmu yang mempelajari ihwal virus
Zoologi : Ilmu yang mempelajari ihwal hewan



Metode dalam Ilmu Biologi

Pernahkah Anda berpikir, mengapa para ilmuwan bisa menemukan teori atau aturan dalam ilmu pengetahuan? Sebenarnya, mereka bukan orang-orang yang super, tetapi mereka mempunyai kelebihan dalam hal ketekunan, kerajinan, serta tidak gampang merasa putus asa. Keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan saja, tetapi harus didukung dengan kerja keras dan ketekunan sehingga sanggup diperoleh suatu keberhasilan.

Para ilmuwan tersebut bekerja secara sistematis, tekun, teliti, dan disiplin. Metode apakah yang digunakan para ilmuwan tersebut? Langkah-langkah metode ilmiah yang digunakan ilmuwan sehingga berhasil menemukan suatu ilmu ialah sebagai berikut.

a. Menemukan dan merumuskan masalah.
b. Merumuskan hipotesis (menyusun dugaan sementara).
c. Merancang eksperimen untuk merancang hipotesis.
d. Melakukan percobaan.
e. Mengadakan observasi atau pengumpulan data.
f. Menarik kesimpulan.
g. Menguji kesimpulan dengan eksperimen lain.
h. Merumuskan hukum, konsep, atau prinsip.

Bagaimana cara mempelajari ilmu biologi? Apakah Anda harus berguru harus dengan pendekatan fakta, yaitu dengan cara menghafalkan nama, definisi, dan gambar? Apakah dengan cara hafalan, data-data tersebut gampang untuk diingat? Daya ingat setiap orang terbatas, sehingga hafalan tersebut gampang untuk dilupakan. Bagaimana kalau berguru dengan pendekatan konsep?

Pendekatan secara konsep merupakan pendekatan dua fakta atau lebih yang membentuk satu pengertian. Cara berguru menyerupai ini masih kurang baik, lantaran masih banyak fakta dan Anda masih lebih banyak bertindak pasif dan belum berupaya sendiri.

Kegiatan untuk mempelajari biologi sebaiknya dengan melaksanakan pendekatan proses lantaran Anda akan mendapat fakta atau konsep sendiri. Belajar menyerupai ini akan sanggup bertahan dalam waktu yang usang dan sanggup membentuk perilaku serta keterampilan ilmiah, menyerupai yang dilakukan ilmuwan terdahulu.

Contohnya, Mendel dalam menemukan ilmu pengetahuan. Apabila Anda berguru dengan melaksanakan keterampilan proses, yaitu meliputi acara observasi, menggolongkan, menafsirkan, mem-perkirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variabel, maka Anda akan ‘menemukan’ ilmu itu sendiri.

Berikut ini langkah-langkah berguru dengan pendekatan proses.

a. Mengobservasi
Observasi merupakan hasil dari pengamatan melalui indra, maka Anda akan berguru dengan mencari citra atau informasi ihwal objek penelitian. Hasil apa saja yang kita peroleh dari suatu pengamatan? Coba Anda sebutkan fungsi alat indra kita.

Dengan mata, kita bisa melihat bentuk, warna, serta gerak suatu objek. Dengan alat pendengaran, kita bisa men-dengar bunyi atau suara. Dengan lidah, kita bisa mencicipi banyak sekali rasa, dengan perabaan bisa mengetahui permukaan objek, adapun dengan penciuman kita bisa mencicipi macam-macam bau.

Dalam mempelajari biologi, acara observasi ini bisa dibantu dengan alat bantu, antara lain mikroskop, kertas lakmus, lup, termometer, penggaris, dan sebagainya. Hasil observasi sanggup berupa gambar, bagan, tabel, atau grafik.

b. Menggolongkan
Untuk memudahkan cara mempelajari suatu objek, maka kita lakukan penggolongan suatu objek itu. Jika kita melaksanakan acara untuk meng-golongkan makhluk hidup, maka hasilnya sanggup berupa bagan.

c. Menafsirkan
Menafsirkan artinya memperlihatkan arti terhadap suatu insiden berdasar-kan insiden lainnya. Ketika menafsirkan suatu data, hendaknya kita meng-gunakan pola atau patokan.

d. Memperkirakan
Kegiatan memperkirakan bukan berarti meramalkan, tetapi membuat asumsi menurut pada insiden sebelumnya atau hukum-hukum yang berlaku.

e. Mengajukan Pertanyaan
Seringkah Anda mempunyai naluri ‘ingin tahu’ untuk mengetahui suatu permasalahan? Untuk menemukan suatu permasalahan, Anda harus sanggup membuatkan pertanyaan-pertanyaan, contohnya apa, bagaimana, di mana, kapan, mengapa, dan siapa terhadap suatu objek.

f. Mengidentifikasi Variabel
Variabel merupakan faktor-faktor yang kuat dan mempunyai nilai (ukuran tertentu) serta sanggup berubah atau diubah. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat.

Pada contoh tersebut, tanah sebagai variabel bebas lantaran akan diteliti pengaruhnya terhadap pertumbuhan tumbuhan cabai. Variabel bebas ialah faktor yang sanggup dibuat bervariasi. Adapun faktor menyerupai cahaya, suhu, pH, air, udara, dan pupuk merupakan variabel kontrol, yaitu faktor lain yang ikut kuat dan dibuat sama serta terkendali, sedangkan pertumbuhan tumbuhan cabe sebagai variabel terikat, yaitu faktor yang muncul akhir variabel bebas.



Cara Pemecahan Masalah Dalam Mempelajari Biologi

Jika Anda sudah mempelajari biologi dengan cara melaksanakan pendekatan proses, maka langkah selanjutnya ialah melaksanakan eksperimen. Eksperimen merupakan acara melalui tata cara tertentu yang biasa dila-kukan oleh ilmuwan, dengan tujuan untuk memecahkan duduk kasus atau menemukan balasan terhadap suatu masalah.

Samakah cara yang dilakukan para ilmuwan untuk memecahkan suatu masalah? Ada beberapa indikator/petunjuk untuk menuntaskan suatu duduk kasus dalam pembelajaran biologi. Apa saja indikator tersebut?

Beberapa indikator yang digunakan untuk memecahan duduk kasus ialah sebagai berikut.

1. Merumuskan Masalah
Dari hasil suatu pengamatan akan timbul suatu permasalahan. Selan-jutnya duduk kasus itu dirumuskan, kemudian akan diperoleh fakta yang berkait-an dengan duduk kasus yang akan dihadapi.
Contoh: Anda ingin mencoba memperlihatkan pupuk kompos terhadap tana-man cabai. Perubahan kondisi yang akan diteliti ialah per-tumbuhan tumbuhan cabai, yaitu ihwal perubahan tinggi tumbuhan serta besar daunnya dibandingkan dengan tumbuhan cabe yang tidak diberi pupuk. Selanjutnya, Anda sanggup merumuskan suatu masalah, contohnya adakah efek pupuk kompos terhadap pertumbuhan tumbuhan cabai? Dari permasalahan ini kemudian disusun hipotesis/dugaan sementara.

2. Menguji Hipotesis
Setelah menyusun balasan sementara, contohnya bahwa pupuk kompos kuat terhadap pertumbuhan tumbuhan cabai, selanjutnya hipotesis itu diuji dengan melaksanakan eksperimen melalui tahap-tahap berikut.

a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini dilakukan sebelum melaksanakan eksperimen, yaitu dengan merencanakan dan mempersiapkan alat serta materi terlebih dahulu. Semua peralatan yang dibutuhkan hendaknya didaftar, jangan hingga ada yang terlupakan atau tidak tersedia ketika diperlukan. Misalnya untuk contoh di atas, maka alat dan materi yang diharapkan ialah biji tumbuhan cabai, pot, tanah, pupuk kompos, air, penggaris/meteran, pensil, kertas, sekam, cetok, timbangan, dan sendok.

b. Pelaksanaan Eksperimen
Pada tahap ini acara yang harus dilakukan ialah menyiapkan semua kondisi yang sama terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Pada pelaksanaan eksperimen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut.

1) Taraf Perlakuan
Kegiatan pada taraf perlakuan ialah memilih dan mengontrol variabel. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak.
Misalnya:
Sesuatu yang akan dicobakan, yaitu pupuk disebut sebagai variabel bebas, kemudian diberikan taraf perlakuannya, yaitu dengan mem-berikan pupuk dengan takaran yang berbeda-beda. Antara takaran pertama dengan takaran berikutnya sebaiknya meningkat secara tetap. Misalnya, per-lakuan pertama dosisnya 1, perlakuan kedua dosisnya 2, perlakuan ketiga dosisnya 3, dan seterusnya. Setiap tingkatan dosisnya naik 1 kali.

2) Pengendalian Faktor Lain
Jika dalam suatu eksperimen akan dibuktikan efek pupuk, maka efek faktor lain harus dikendalikan, yaitu dengan cara memperlihatkan faktor (variabel) pada semua kelompok perlakuan yang sama.
Misalnya:
Pemberian air, besarnya pot, banyak tanah, jenis cabai, cahaya matahari, frekuensi pemupukan semuanya harus diperlakukan sama. Variabel ini dinamakan variabel tak bebas atau variabel terkendali.

3) Pengulangan
Sebaiknya dalam melaksanakan perlakuan eksperimen tidak hanya terhadap satu individu atau satu kelompok saja alasannya ialah sangat riskan lantaran data yang diperoleh bisa mengalami kesalahan yang tidak disengaja. Selain itu, satu individu/satu kelompok saja tidak bisa mewakili seluruh populasi.
Misalnya:
Jumlah setiap perlakuan ada 3 individu, berarti dalam eksperimen tersebut ada 6 perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali sehingga untuk semua perlakuan terdapat 18 individu. Jadi, besarnya sampel (jumlah individu/ kelompok yang diberi perlakuan) seluruhnya ialah 18 individu. Semakin banyak ulangannya, berarti sampel juga semakin besar, sehingga hasilnya semakin sahih/mendekati kebenaran.

4) Pengukuran
Agar diperoleh data yang kuantitatif dan akurat, sebaiknya dilakukan pengukuran. Misalnya, untuk mengukur tinggi tumbuhan cabai, panjang batang, dan lebar daunnya dengan memakai meteran/mistar.

3. Observasi dalam Eksperimen
Maksud observasi dalam eksperimen ialah mengamati dengan teliti perubahan atau tanda-tanda yang terjadi ketika melaksanakan percobaan dengan maksud mengumpulkan data yang lebih banyak.
Contoh:
Percobaan yang dilakukan pada contoh pengulangan tersebut di atas diketahui ternyata tumbuhan cabe mempunyai ketinggian yang berbeda-beda walaupun diberikan pupuk yang sama.

4. Menjawab Masalah
Dari duduk kasus yang akan dijawab, melalui acara eksperimen dicari dan ditemukan jawabannya menurut analisis data yang diperoleh dalam eksperimen, kemudian didiskusikan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mencari rata-rata dari semua data yang diperoleh atau diubah ke dalam persen kemudian dibuat grafik. Hasil rata-rata itu kemudian ditafsirkan dan dijadikan pijakan untuk membuat kesimpulan.

5. Menguji Jawaban
Tahap ini dilakukan untuk meyakinkan kebenaran suatu jawaban. Pengujian sekali lagi perlu dilakukan melalui percobaan menyerupai contoh di depan. Pengujian ini dilakukan dengan kondisi dan perlakuan yang sama menyerupai semula. Contoh dilakukan percobaan pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan tinggi tumbuhan cabe dengan perlakuan pada sejumlah individu yang sama. Hasilnya memperlihatkan bahwa semakin banyak pemberian pupuk, semakin banyak memperlihatkan hasil yang paling baik dari sampel yang dicobakan.

6. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh menurut hasil dari eksperimen. Kemungkinan kesimpulan pertama, hipotesis ditolak kalau dugaan sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Apabila hipotesis diterima, berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil eksperimen. Manakah hasil eksperimen yang baik, kalau hipotesis ditolak atau diterima? Semua hasil eksperimen dikatakan baik kalau dilakukan dengan mekanisme secara ilmiah, contoh dari hasil percobaan terhadap pemberian pupuk diketahui pemberian pupuk kuat ter-hadap pertumbuhan tinggi tumbuhan cabai.

Setelah Anda mengetahui pemecahan duduk kasus melalui metode biologi, bandingkan dengan langkah-langkah melalui metode ilmiah yang dilakukan ilmuwan terdahulu!



Ruang Lingkup Biologi

Sampai di sini Anda sudah memahami arti biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan dan metode yang digunakan dalam mempelajari biologi. Tahukah Anda, apa saja yang dipelajari dalam biologi? tentu Anda sudah mengetahui bahwa objek kajian biologi sangat banyak dan objek itu berkaitan dengan makhluk hidup, baik pada tingkat molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, eko-sistem, hingga tingkat bioma.

1. Objek Tingkat Molekul
Semua makhluk hidup, termasuk kita, insan selalu membutuhkan air untuk kelangsungan hidup. Untuk mengingat kembali pelajaran kimia, atom apakah yang menyusun air? Tentu Anda sudah mengetahui bahwa air terdiri atas dua atom, yaitu dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.

Jika dua buah atom atau lebih bergabung melalui reaksi kimia, maka akan terbentuk partikel yang disebut molekul. Jadi, Anda sudah mengetahui bahwa air merupakan salah satu contoh molekul.

Tahukah Anda bahwa dalam badan makhluk hidup ada empat unsur yang mendominasinya, yaitu sekitar 99,35% dari jumlah atom, di antaranya ialah hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen. Penyusun utama organisme ialah air dan senyawa-senyawa karbon.

Sekitar 70% berat sel ialah air, dan apabila air dipisahkan dari sel, maka sekitar 95% berat kering sel ialah senyawa-senyawa karbon yang meliputi 4 jenis molekul organik besar dan sekitar 100 jenis molekul organik kecil, sisanya sebanyak 5% ialah senyawa-senyawa anorganik berupa garam-garam mineral.

Keempat jenis molekul organik besar sering dinamakan makromolekul yang terdiri atas protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat.

a. Protein
Tubuh kita sangat memerlukan zat protein. Apa fungsi protein bagi tubuh? Protein bertindak sebagai material pembangun, yaitu pada otot, kulit, dan rambut serta bisa berfungsi sebagai pengangkut molekul kecil, contohnya hemoglobin yang mengangkut O2. Fungsi paling penting dari protein ialah sebagai katalis seluruh reaksi dalam sel (enzim-enzim).

b. Karbohidrat
Karbohidrat sangat diharapkan dalam badan kita. Ibarat “bahan bakar” dalam sebuah kendaraan, itulah kegunaan dari karbohidrat, yaitu akan menghasilkan energi bagi badan kita. Contoh karbohidrat ialah glukosa, selulosa, amilum, dan glikogen.

c. Lipid
Lipid merupakan senyawa yang sanggup diekstraksi dari makhluk hidup dengan pelarut organik. Lipid ini meliputi banyak sekali ragam senyawa, termasuk lemak. Apa fungsi lemak? Salah satu jenis lipid ialah fosfolipid yang merupakan membran sel. Ada juga jenis lipid yang merupakan hormon menyerupai steroid, ada pula jenis lipid yang berfungsi sebagai pigmen menyerupai karotenoid.

d. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan senyawa polimer untuk sintesis protein yang spesifik, yaitu menyimpan informasi genetika yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Asam ini terdiri atas RNA dan DNA.

Keempat jenis makromolekul sudah dipelajari, tetapi sel organisme masih mengandung sekitar 100 jenis molekul organik yang kecil. Beberapa contohnya, antara lain ATP (adenosin trifosfat) yang berfungsi sebagai satuan penyimpan energi kimia, contohnya pembakaran glukosa yang disimpan dalam bentuk molekul ATP. Contoh lain ialah vitamin-vitamin.

2. Objek Tingkat Sel
Coba perhatikan diri Anda sendiri! Bagian-bagian apakah yang menyusun anggota badan Anda? Pada cuilan kepala terdapat mata, hidung, telinga, mulut, dan lain-lain. Pada cuilan verbal terdapat gigi dan lidah. Pada cuilan dalam badan kita terdapat organ-organ yang tak terlihat, menyerupai jantung, hati, lambung, dan lain-lain. Jika kita teliti lebih lanjut, maka bagian-bagian badan itu terdiri atas bagian-bagian paling kecil yang disebut dengan sel.

Sel pertama kali ditemukan  oleh Robert Hooke (1635-1703). Ia menemukan bentuk-bentuk mikroskopis dalam gabus pada kulit pohon Quercus suber yang terlihat barisan-barisan gabus menyerupai sarang lebah yang disebutnya ‘sel’.

Sel merupakan satuan struktur organisme hidup atau sel merupakan satuan fungsi dalam organisme hidup. Semua sel ini berasal dari sel yang telah ada. Di antara sel-sel terdapat banyak perbedaan dalam ukuran, bentuk, dan struktur dalam.

Pengkajian ihwal sel hingga ketika ini telah mencapai kemajuan yang sangat pesat sehingga dipelajari tersendiri dalam cabang ilmu sitologi, yang meliputi morfologi dan jenis-jenis sel, banyak sekali macam organel penyusun sel, contohnya nukleus, mitokondria, retikulum endo-plasma, ribosom, dan membran sel.
Demikian juga dalam ilmu ini juga dipelajari ihwal fungsi banyak sekali macam sel, metabolisme dalam sel, transportasi zat ke dalam dan keluar sel, maupun cara sel bereproduksi atau membelah diri.

3. Objek Tingkat Jaringan
Anda telah memahami ihwal sel yang merupakan satuan terkecil dari makhluk hidup. Sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama akan membentuk suatu jaringan. Jaringan ini akan dipelajari tersendiri dalam cabang ilmu histologi.

Kajian yang dipelajari meliputi banyak sekali macam jaringan, contohnya jaringan ikat, jaringan epitel, dan jaringan penyokong. Dipelajari pula mengenai fungsi banyak sekali macam jaringan tersebut, pembentukan dan perkembangan jaringan dari kultur jaringan, serta kelainan pada jaringan.

Bagaimana dengan jaringan pada flora dan jaringan hewan?
a. Jaringan Tumbuhan
Jaringan pada flora terdiri atas jaringan epidermis, jaringan perenkim, jaringan penunjang, dan ja-ringan pembuluh.

b. Jaringan Hewan
Jaringan pada binatang hampir sama dengan jaringan pada manusia. Jaringan pada binatang meliputi jaringan otot, jaringan epitel, jaringan darah, jaringan tulang, jaringan ikat, dan sebagainya.

4. Objek Tingkat Organ
Sekelompok jaringan yang mempunyai fungsi (pekerjaan) tertentu akan membentuk suatu organ. Cabang biologi yang mempelajari organ disebut dengan organologi. Organ apa saja yang terdapat di dalam badan Anda?

Organ yang ada di dalam badan kita, antara lain mata, jantung, telinga, ginjal, paru-paru, lambung, dan lain-lain. Kajian biologi pada tingkat organ meliputi asal permintaan organ, perkembangannya, fungsi banyak sekali macam organ, kompo-nen penyusun organ, kelainan pada organ, serta tranplantasi organ.
Bagaimana dengan organ pada flora dan hewan? Dis-kusikan bersama teman-teman Anda!

5. Objek Tingkat Sistem Organ
Sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem gerak, sistem reproduksi, dan sistem transportasi masing-masing sistem itu terbentuk oleh beberapa organ.

Misalnya, sistem pencernaan terdiri atas organ-organ pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Jadi, sistem organ ialah kumpulan organ yang saling berhubung-an, bekerja sama, dan berinteraksi mem-bentuk suatu sistem untuk menangani pekerjaan tertentu. Kajian yang akan dipelajari meliputi fungsi dari banyak sekali sistem dalam mendukung kehidupan, penyusun sistem, cara kerja sistem, serta kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem tersebut.

Anda sudah mengetahui sistem organ manusia, bagaimana dengan sistem organ pada tumbuhan? Sistem organ flora pada umumnya terdiri atas:
a. sistem pengangkutan yang meliputi pembuluh kayu dan pembuluh tapis;
b. sistem pernapasan, terdiri atas stomata (mulut daun) dan pembuluh pengangkut;
a. sistem reproduksi (perkembangbiakan), terdiri atas putik dan benang sari pada bunga.

6. Objek Tingkat Individu
Setiap insan melaksanakan proses hidup dalam tubuhnya. Proses hidup ini berjalan terpisah dan berbeda dalam tiap-tiap badan manusia. Jadi, kita masing-masing merupakan individu. Bagaimana dengan tiap-tiap ekor sapi, tiap-tiap ikan, tiap-tiap batang pohon karet, dan sebagainya? Dapatkah Anda membedakan antara individu satu dengan yang lain?

Kadang-kadang organisme yang sama berkelompok menjadi satu sehingga secara keseluruhan terlihat sebagai satu individu, tetapi tidak demikian kalau diselidiki lebih lanjut. Untuk itu, perlu dipelajari lebih lanjut ihwal kajian biologi yang meliputi jenis-jenis organisme, kedudukan secara taksonomis, cara memperoleh makanan, cara bereproduksi, cara bergerak, cara mempertahankan diri, dan cara mengikuti keadaan terhadap lingkungannya.

7. Objek Tingkat Populasi
Anda sudah memahami pengertian ‘individu’. Sekelompok individu sejenis yang tinggal di suatu kawasan pada waktu tertentu disebut ‘populasi’. Contoh populasi, yaitu sepuluh tumbuhan bunga mawar di kebun bunga; sepasang merpati atau kupu-kupu di taman bunga.

Objek kajian biologi pada tingkat populasi ini meliputi perkembangan populasi, angka atau jumlah kelahiran/kematian, perpindahan atau migrasi, kompetisi atau persaingan antaranggota populasi dalam memperebutkan pasangan, makanan, atau tempat.

8. Objek Tingkat Ekosistem
Kajian biologi pada tingkat ekosistem meliputi banyak sekali jenis ekosistem, komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem, fungsi masing-masing komponen dalam ekosistem, korelasi antara makhluk hidup dan lingkungannya, aliran energi, rantai makanan, serta jaring-jaring makanan.

9. Objek Tingkat Bioma
Apakah perbedaan antara kolam, sungai, dengan gurun, tundra, taiga, padang rumput atau hutan hujan tropis? Jika Anda berpikir bahwa gurun, tundra, mempunyai wilayah yang jauh lebih luas daripada kolam, sungai, dan seterusnya, inilah yang disebut dengan bioma.

Selain mempunyai wilayah yang jauh lebih luas, bioma juga mempunyai ciri khas, yaitu dipengaruhi adanya iklim tertentu. Objek kajian biologi pada tingkat bioma meliputi banyak sekali macam bioma yang ada di dunia dan dipengaruhi oleh iklim, contohnya curah hujan, kelembapan, suhu, dan angin.



Peranan Biologi Dalam Kehidupan

Dengan mempelajari ilmu biologi, diharapkan Anda sanggup memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Peranan biologi dalam kehidupan, yaitu membentuk insan supaya sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungannya.

Telah Anda pelajari bahwa objek kajian biologi mengenai makhluk hidup sangat luas, mulai dari tingkat molekul hingga tingkat bioma sehingga diharapkan mempunyai pemahaman yang lebih mendalam mengenai diri sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup, mempunyai pengetahuan untuk memanfaatkan sumber daya alam hayati kemudian mengolahnya bagi pemenuhan kebutuhan insan secara optimal, dan berupaya melaksanakan pelestarian sumber daya alam hayati itu supaya tidak punah.

Sejalan dengan kemajuan biologi serta teknologi yang berkembang pesat menyerupai sekarang, maka banyak sekali kebutuhan insan lebih bisa dipenuhi, contohnya dengan teknologi rekayasa genetika sanggup dibuat banyak sekali jenis organisme dengan sifat-sifat unggul, menyerupai ditemukannya bibit-bibit unggul, baik pada tumbuhan maupun binatang yang sanggup dimanfaatkan untuk kebu-tuhan manusia.

Dengan kemajuan bioteknologi, sanggup ditemukan pula sumber masakan baru. Selain itu, dengan pengetahuan biologi, para ilmuwan sanggup menemukan penyebab penyakit, penyebarannya, serta cara penularannya sehingga sanggup ditemukan pula cara yang gampang untuk menanggulangi atau memberantas penyakit tersebut.
Sumber http://jalurppg.blogspot.com