Monday, October 22, 2018

10 Tumpuan Teks Drama Singkat Dari Banyak Sekali Tema

Contoh Naskah Drama Pendek. Hallo faktakah.com, sempat enggak sih kalian waktu sekolah main drama gitu ? Mungkin jikalau di ingat-ingat lucu juga yah. Nah dalam postingan ini anda bakal coba membahas mengenai beberapa macam naskah drama. Mulai dari naskah drama komedi, naskah drama persahabatan, naskah drama pendidikan, naskah drama kehidupan sehari-hari, naskah drama dongeng rakyat, naskah drama bahasa jawa, & naskah drama di sekolah.

 sempat enggak sih kalian waktu sekolah main drama gitu  10 Contoh Teks Drama Singkat dari Berbagai Tema


Sebelum anda ke contoh teks drama. Sebaiknya anda haruslah mengenal terlebih dahulu apa tersebut teks drama. Nah berikut ini bakal akan mulai membahas dari arti drama, jenis-jenis drama, unsur-unsur drama, ciri-ciri drama.

Pengertian Drama

Drama merupakan sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk percakapan, obrolan, dialog, & nantinya bakal dipentaskan ataupun bakal dipertunjukkan di depan orang banyak. Drama juga biasa disebut dengan teater, jadi sanggup dibilang contoh drama ini ada di teater.

Makara singkatnya, drama yaitu dongeng yang disaapabilan dalam bentuk perbincangan & gerakan yang bakal dipentaskan di atas panggung ataupun di lokasi-lokasi tertentu.

Jenis Tipe Drama

Ada beberapa tipe drama yang biasa dipakai, tergantung dari dasar yang dipakainya. Dalam bentuk pemecahan drama, biasanya digunakan 3 dasar, yakni berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan kehadiran naskah drama tersebut & berdasarkan sarana.

Berdasarkan penyajian kisah, drama dibedakan menjadi 8 jenis, yaitu :

  1. Drama peristiwa : Drama yang menceritakan kekecewaan
  2. Drama komedi : Drama yang menceritakan kelucuan
  3. Drama Tragekomedi : Perpaduan antara drama komedi & drama tragedi
  4. Drama opera : Drama yang dialognya dinyanyikan & diiringi dengan musik
  5. Drama melodrama : Drama yang dialognya ducapkan & diiringi dengan musik
  6. Drama farce : Drama yang mirip dagelan, bakal tetapi tidak sepenuhnya drama tersebut misalnya dagelan
  7. Drama tablo : Tipe drama yang lebih menonjolkan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan sebuah dialogpun, tetapi dengan melaksanakan beberapa gerakan.
  8. Drama sendratari : Perpaduan antara seni drama dengan seni tari.

Berdasarkan dari sarana pementasannya, drama dibagi menjadi 6 tipe yaitu :

  1. Drama panggung : Drama yang sepenuhnya dimainkan di atas panggung.
  2. Drama radio : Drama ini tidak sanggup dilihat, bakal tetapi hanya sanggup di dengarkan oleh penikmatnya saja dengan melewati radio.3. 
  3. Drama televisi : Drama ini dimainkan diatas panggung, bakal tetapi alasannya anda hanya sanggup menyaksikannya melewati televisi, 4. maka tidak sanggup diraba.
  4. Drama film : Drama film menggunakan media layar lebar & biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  5. Drama wayang : Drama ini di iringi oleh pagelaran wayang.


Berdasarkan ada ataupun tidak adanya naskah drama, drama sanggup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

  1. Drama modern : Drama yang menggunakan naskah
  2. Drama tradisional : Drama yang tidak menggunakan naskah

Unsur Unsur Drama

Berikut ini yaitu klarifikasi mengenai unsur-unsur drama :

  1. Tema yaitu pandangan gres pokok ataupun sebuah gagasan mutlak yang terdapat dalam dongeng drama.
  2. Alur, yakni jalannya dongeng drama dari pertunjukkan dimulai hingga berakhir.
  3. Tokoh drama terdiri atas tokoh mutlak & tokoh pembantu.
  4. Watak yaitu sikap yang diperankan oleh tokoh drama. Terdiri dari tabiat antagonis & tabiat protagonis.
  5. Latar merupakan fotoan tempat, waktu, serta kondisi yang terjadi di dalam kisah drama yang sedang berjalan.
  6. Amanat, yaitu pesan yang disampaikan dari pengarang terhadap semua penonton. Amanat dalam drama disampaikan dengan melewati kiprah tokoh di dalam drama tersebut.
Inilah kumpulan naskah drama yang dirangkum dalam tema: contoh naskah drama teater, drama persahabatan, drama sekolah dan lain lain.

Ciri Ciri Teks Drama

Berikut ini yaitu klarifikasi mengenai ciri ciri teks drama :

  1. Semua dongeng drama berbentuk dialog, entah tersebut tokoh & juga naratornya. Inilah ciri mutlak dalam naskah dialog, semua ucapan haruslah ditulis dalam bentuk teks.
  2. Obrolan dalam drama tidak menggunakan tanpa petik. Hal ini dikarenakan obrolan drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh alasannya itu, naskah drama sendiri seharuslahnya tidak menggunakan tanda petik.
  3. Naskah drama dibekali dengan sebuah petunjuk yang haruslah dilakukan pada tokoh pemain film yang bersangkutan. Petunjuk tersebut sanggup ditulis dalam tanda kurung ataupun sanggup juga dengan menggunakan tipe aksara yang tidak sama dengan aksara yang lainnya.
  4. Naskah drama terletak diatas obrolan ataupun disamping dialog.
Nah, inilah teks drama singkat:

Contoh Naskah Drama Singkat Dimainkan 6 Orang


Skenario

Dalam skrip drama ini pemainnya berjumlah 6 orang. Drama ini menceritakan sekelompok perjaka yang berasal dari keluarga yang sangat kaya yang tidak mementingkan perasaan orang lain & rutin beropini bahan yaitu segala-galanya. Berikut ini yaitu alur dari skenario drama tersebut :

Tema: Arti dari Sebuah Kehidupan

1. Eksposisi :

Tommy
Brandon
Anna
Elsa
Helen
Ivan

2. Perpersoalanan

Brandon, Anna, Tommy, & Ivan menyingkirkan Elsa dengan seenaknya semenjak gadis tersebut jatuh miskin.

3. Komplikasi

Elsa berencana untuk bunuh diri alasannya orang tuanya gulung tikar & kawan-kawannya meninggalkan dirinya begitu saja.

4. Catatan 1

Anna & Ivan sering sekali menyakiti hati Elsa dengan perkataan mereka.

5. Catatan 2

Helen, yakni abang kelas Elsa, berbesar hati untuk memaafkan mereka & tersebut menciptakan mereka menyadari atas kesalahan yang mereka lakukan.

Karakter

Brandon (Antagonis)
Helen (Prontagonis)
Ivan (Antagonis)
Elsa (Tritagonis)
Tommy (Tritagonis)
Anna (Tritagonis)

Latar

Tempat : Cafe & rumah sakit
Waktu : Siang hari

DIALOG
Brandon : Pesen yang banyak deh! Kelak saya yang bayar. Pokoknya kalian haruslah makan sampe kenyang.
Tommy  : Baru gajian ya? Kok royal banget sih?
Brandon : Banyak bicara ah! Mau ditraktir nggak nih?
Anna  : Ya terang mau lah! Hari ini kan giliran kau yang keluar duit.
Tidak usang kemudian Elsa tiba menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia gres pamit dari toilet untuk mendapatkan telepon.
Anna  : Elsa kenapa? Kok kecewa? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu!
Ivan  : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang?
Brandon & Tommy tertawa menimpali lelucon Ivan tesebut.
Elsa  : Mamaku barusan telepon. Dirinya bilang papaku bangkrut. Semua rumah, kendaraan beroda empat & tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami haruslah pindah ke tempat tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi semua kebangkrutan ini alasannya papa terlibat permasalahan korupsi & kini dirinya menjadi buronan polisi (Menangis)
Brandon : HAH? Yang bener?!
Ivan  : Berarti kau anak buronan?!
Anna  : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
Brandon, Ivan, Anna & Tommy memasang raut muka tegang & memandang hina terhadap Elsa yang sedang menangis.
Elsa  : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, namun kalian tetap mau kan temenan sama aku? Anda kan bersahabat semenjak lima tahun lalu.
Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat kearah Brandon yang berada disebelahnya.
Anna  : Ya, kau tahu sendiri lah, Sa anda ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kau sanggup menuruti gaya hidup kita?
Tommy  : Mending kau pulang & tengok kondisi orang tuamu, Sa.
Ivan & Brandon hanya memandang hambar kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat kecewa.
Elsa  : Kupikir persahabatan anda selama lima tahun ini berarti. Tetapi anda saya jatuh miskin, kalian menempakku begitu saja!
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah baik makananmu kubayari!
Elsa bangun berdiri dari kursinya kemudian menatap kecewa keempat kawannya. Lalu ia meninggalkan mereka & keluar dari cafe.
Ivan  : Gila si Elsa, masa anda disuruh anggep dirinya mitra sih. Sementara dirinya udah melarat. Aku sehingga nggak nafsu makan.
Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
Tiba-tiba Anna yang sudah hampir hingga ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon & Ivan.
Anna  : Guys! Barusan saya sanggup informasi kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya seakan-akan Elsa hendak lompat dari fly over!
Ivan  : Serius?!
Anna  : Masa kayak gini bohong? Coba cek ponsel kalian!
Brandon & Ivan menilik ponsel masing-masing & mendapatkan informasi yang sama dari pesan broadcast.
Brandon : Yuk, anda pribadi ke fly over itu! Kamu bareng anda aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh dirinya pribadi kesana.
Anna, Ivan & Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan kendaraan beroda empat kearah fly over tempat dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, ponsel Ivan berbunyi & raut muka Ivan bermetamorfosis sangat tegang.
Ivan  : Guys.... Anda telat. Elsa melompat dari fly over tersebut & ia tewas.
Brandon pribadi menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
Ivan  : Anda pribadi ke Rumah Sakit Permata Biru aja, mayit Elsa dibawa kesana.
Brandon mahir nafas panjang kemudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit itu.
Sesampainya disana, mereka bertiga berlari & didepan ruang mayit sudah ada bunda & Helen, abang Elsa yang duduk membisu.
Anna berlari memeluk Helen.
Anna  : Kak, maafkan kami. Ini semua salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, niscaya jadinya tidak bakal begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja ketika ia membutuhkan kami.
Helen membalas pelukan Anna & mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak sanggup menahan air matanya.
Helen  : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon supaya kalian terus mendoakan Elsa supaya ia hening disana.
Brandon & Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak murka terhadap mereka & malah memaafkannya.
Ivan  : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami niscaya terus mendoakan Elsa.
Helen  : Tidak butuh minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak berpengaruh mendapatkan kenyataan bahwa kami semua jatuh miskin. Aku sangat mengerti alasannya semenjak kecil ia hidup dengan bergelimang harta.
Brandon, Ivan & Anna takjub bakal keagungan hati Helen & semenjak tersebut mereka bertekad untuk lebih menghargai orang lain & tidak menggunakan uang sebagai tolak ukur.
TAMAT

Contoh Naskah Drama 5 Orang Lucu


Drama biasanya diambil dari momen yang sangat mungkin terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Drama tidak bersifat fiksi misalnya cerita-cerita yang terdapat dalam novel & sebagainya. Nah, sebelum anda ke naskah dramanya, anda bakal membahas terlebih dahulu mengenai beberapa tokoh yang terlibat di dalam drama ini. Inilah contoh naskah drama singkat untuk 5 orang untuk drama sekolah.

Contoh naskah drama anak sekolah, naskah drama pendek 5 orang dengan nama-namanya sebagai berikut:
Rio : Cerdik, pandai mengeles , & pembohong level akut.
Asep : Sangar, tegas, & emosional
Renata : Kepo, komentator, cerewet, & puitis yang dipaksakan.
Renal : Semuanya di bawah standar
Ririn : Pintar, disiplin, rajin, & baik hati

DIALOG
Di sebuah meja yang berada di sebuah kelas. Di sebuah kelas yang berada di sekolah. Di suatu sekolah yang entah ada ataupun tidaknya. Hiduplah 4 orang murid yang sedang bahagia-bahagianya, namun semua tersebut berubah ketika ulangan bakal datang.
Renata : “ Eh. Kalian udah ngapalin buat ulangan besok? “ ( Datang )
Rio          : “ Belum “
Renal   : “ Innalillahi “
Renata : “ What the hell, Oh my God. Kalau kualitas ulangannya jelek, kelak dieksekusi “
Renal   : “ Paling hukumannya lari di lapangan “
Renata : “ Bukan. Hukumannya pelajaran aksesori setiap pulang sekolah “
Renal   : “ Innalillahi “
Rio          : “ Aku cek dulu, barangkali guru “ ( Berangkat )
Renal   : “ Ngapaling pecahan yang mana a- “
Rio          : “ Ada guru “ ( Dateng ) ( Semua melihat ke pintu )
Ririn        : “ Loh. Kok sepi? “ ( Datang )
Renal : “ Huuu. Katanya ada guru “ ( Nepuk pundak Rio )
Rio          : “ Iya ini guru. Guru masa depan “
Ririn        : “ Kamu sanggup aja “
Renata : “ Kamu udah ngapalin Rin? “
Ririn        : “ Udah dong. Ririn “
Rio          : “ Ellleh. Arogan amet “
Ririn        : “ Biarin “
Renata : “ Udah-udah jangan berantem “
Renal   : “ Iya, daripada berantem mendingan gini, siapa yang kualitasnya paling gede, Dirinya yang menang, & yang menang sanggup nyuruh 1 kali terhadap yag kalah “
Ririn + Rio : “ Setuju! “
( Asep tiba dari belakang ) Asep : “ Bapa juga setuju! “
Ririn & Rio terus mempersiapkan ulangannya matang-matang. Ririn melaksanakan gerakan 3B yaitu Belajar, Ber’doa, & Berusaha yang sudah biasa dilakukan. Sedangkan Rio merangkum semua pecahan & menulisnya di kertas kecil untuk kelak dihapal ketika ulangan dengan kata lain nyontek. Akhirnya ketika ulanganpun tiba.
Asep    : “ Baiklah anak-anak, buka lembar soalnya se-se-sekarang “
Ririn    : “ Bismillah “ ( Membuka & mengisi soal)
Rio          : “ Inimah enteng “ ( Membuka soal ) ( Saat Asep berbalik menempelkan kertas di punggung Asep untuk menyontek )
Rio          : “ Kalo ginikan ga bakal tertangkap berair “ ( Ngisi )
Asep        : “ Bapa keluar dulu, jangan nyontek, jangan kerja sama, & jangan ribut “ ( Keluar )
Rio          : “ Rencana B “ ( Nyilang kaki & di bantalan sepatunya ada contekan )
Rio          : “ Ah. Bukan yang ini “ ( Buka baju penghabus di dalamnya ada contekan “
Rio          : “ Ah yang ini “ ( Nulis ) ( Ngeluarin contekan dari dasi )
Rio          : “ Ah yang ini juga “ ( Nulis )
Rio          : “ Berakhir “ ( Liat Ririn & yang lainnya tetap belum berakhir )
Akhirnya ulangan berakhir & kemarin hari kemudian Asep membagikan hasil ulangan.
Asep    : “ Ini “ ( Membagikan )
Ririn        : “ Ye. Kualitasku 85 “
Renal   : “ Hahaha. Aku ding 65, naik 5 dari ulangan yang kemudian “
Rio          : “ Lah. Pak, kok kualitas Saya 50? “
Asep    : “ Tersebut alasannya soal nomor 11-20 di balik kertas ga kau isi “
Rio          : “ Aduh. Kok bapa ga kasih tahu Saya? “
Asep        : “ Kamu tersebut seharuslahnya sanggup tahu dengan sendirinya, jangan ceroboh “
Renata : “ Siap-siap terima perintah Ririn aja “
Rio          : “ Iya deh iya “
Ririn        : “ Dengan ini Saya nyatakan Kamu dihentikan nyontek lagi “
Asep        : “ Sehingga Kamu nyontek?. Kualitas Kamu bapa kekurangani 6, sehingga kualitas Kamu -1 “ ( Mukul kepala Rio )
Akhirnya Rio tidak menggunakan cara yang yang kotor lagi. Dirinya menjadi lebih ulet mencar ilmu & lebih berhati-hati dalam mengisi soal
TAMAT

Contoh Naskah Drama Persahabatan Dimainkan 6 Orang


Berikut ini anda bakal memperlihatkan pola naskah drama persahabatan yang dimainkan oleh 7 orang. Sebelum anda melihat teksnya, terlebih dahulu anda bakal membahas mengenai unsur intrinsiknya.

Tema: Persahabatan

Judul

Musuh Menjadi Sahabat

Alur

Alur yang digunakan yaitu alur maju

Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan cafe, kantin kampus, kelas, & ruangan perpustakaan.

Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan pagi, siang, & sore.

Amanat

Amanat yang terkandung di dalam drama ini yaitu terkadang seseorang yang melaksanakan lakukanan yang tidak baik sanggup dibalas dengan lakukanan yang baik. Hal tersebut dikarenakan semua lakukanan yang jahat bakal menjadi pelajaran bagi dirinya sendiri bagi yang melakukannya.

Rika : Baik , Pendiem , Jago beladiri ( Mita )
Eca : Jutek & Jail ( Resa )
Kara : Jail & Cuek , Tomboy ( Zahra )
Mario : Jail & Asik . ( Fahri )
Amanda : Rajin & Baik ( Aulidia )
Roy : Baik & Rajin . ( Aji )
Jony : Jahat , Jail & Pintar . ( Sony )

Suatu ketika 4 orang anak kampus yang jail dan1 orang anak yang baik & rajin menjalin persahabatan . Saat tersebut ada anak gres di kampus mereka , mereka beropini anak gres tersebut bakal menjadi anak yang angkuh di kampus mereka. Lalu mereka menciptakan sebuah planning jail yang mereka anggap sebagai cara perkenalan dari mereka . Saat tersebut hanya Roy yang menemani Rika , alasannya ia msih belom memiliki kawan. Mesikipun kejahatan dankejailan yang mereka lakukan terhadap Rika , namun ia membalasnya dengan sebuah lakukanan baik yang mulia . Lalu semua perkiraan mereka dilontarkan pada Rika yaitu salah , nyatanya ia yaitu seseorang yang baik hati. Semua tersebut sesaat bermetamorfosis sebuah persahabatan .
“ Musuh Menjadi Sahabat “
Di sebuah café di kawasan Dago ada seorang pria yang berjulukan Mario sedang menantikan kawan-kawannya .
Mario : “Yang lainnya mana sih , usang banget,, dari tadi gak dateng-dateng.” (Sambil duduk-duduk santai)
Tak usang kemudian Kara tiba menghampiri Mario .
Kara : “Hey bro,, sorry ya telat tiba nya macet di jalan .”
Mario : “Alah lo ngomongnya aja macet padahal kaga , Gue telpon lo kaga di angkat-angkat lagi!” ( Dengan wajah kesal )
Kara : “Ih,, Suer deh macet beneran jalannya . Biasa orang sibuk kayak gini.” ( Sambil menepuk pundak Mario )
Mario : “Alah,, sok-sok an loh.”
Kara : “Udahlah jangan marah-marah terus, tar muka lo sehingga tambah buruk lagi kaya shaun the sheep , mending anda ngopi.“ ( Sambil becanda )
Kemudian mereka berdua memesan dua gelas kopi yang terkenal di caféz tersebut.
Mario : “Eh sebenernya gue gak ngajak lo doang Ra, Namun ngajak temen-temen yang lainnya juga”
Tak usang kemudian datanglah Jony dengan kawan-kawan lainnya
Jony : “Hey bro,, udah usang yah nunggunya? Sory nunggu yang lain pulang kuliah” ( Sambil duduk)
Eca : “Wihh, rajin-rajin amat kalian berdua dateng duloan”
Mario : “Apaan orang gue duluan yang dateng si Kara mah gres ke sini-sini datengnya!’
Amanda : “Udah-udah ah mending anda bahas mengenai pelajaran kuliah tadi.”
Kopi yang tadi di pesan pun tiba .
Jony : “Eits,, ko Kopi nya cuman dua sih ?”
Mario : “Lagian kalian sih pada gres dateng”
Eca : “Eh eh .. Ngomong-ngomong ada anak gres loh di kelas gue”
Jony : “siapa ca ? kok gue gak tau sih?”
Eca : “kalo gak salah namanya Rika, anak kampung gitu lah,, gak usah ditanya-tanya jijik gue sama dia!”
Kara : “Ada kerjaan gres nih kayanya.”
Keesokan Harinya di Kampus tempat mereka kuliah. Di Kantin kampus mereka sedang mengobrol-ngobrol ringan
Rika : “Hai selamat pagi . Boleh kenalan ?” ( Sambil menyodorkan tangan, mengundang bersalaman)
Sapaan tersebut mereka acuhkan , tetapi hanya Amanda yang membalas sapaannya & berkenalan.
Kara : “Ish” ( Dengan muka sinis )
Amanda : “Pagi juga ,, Kamu anak gres tersebut ya ?” ( Bersalaman dengan Rika )
Rika : “Iya ,,Emang ada apa ?”
Amanda : “Oh,, Enggak cuman nanya doing.”
Sementara tersebut Rika & Amanda berbincang bincang menuturkan tidak banyak mengenai kampus ini
Jony : “Gue punya pandangan gres bagaimana kalo anda kasih perkenalan ala kita.”
Mario : “Hahaha,, gue sepakat dengan pandangan gres lo itu.”
( Kara danEca serempak menjawab “SETUJU” )
Amanda pun tiba setelah tidak mengecewakan usang berbincang-bincang dengan Rika
Eca : “Ngomongin apaan lo sama Rika ? Kaya yang udah bersahabat banget
Amanda : “Enggak , Cuman ngobrol-ngobrol aja.”
Mario : “Oh,, Kaya nya udah bersahabat ya .” ( Nada sinis )
Kara : “Rio,, Kayanya kelas anda mau mulai mencar ilmu deh , yok ah pergi.” ( Berdiri dari tempat duduknya)
Amanda : “Eh iya kayanya kelas anda juga ca, jon”
Mereka pun berangkat ke kelas masing-masing . Sementara tersebut di kelas Jony
Eca : “Jon kebetulan banget nih si anak gres tersebut duduknya deket kita.”
Jony : “Iya , mau anda apain dulu nih ?”
Amanda : “Ih,, kasian bagaimana jikalau tersebut sanggup sehingga duduk masalah buat kita."
Eca : “Terserah lo aja jon.”
Saat jony mengikat tas nya Rika ke dingklik nya sendiri disitu lah di lihat oleh Roy
Roy : “Ngapain lo jon ? Wah wah lo jangan jangan mau ngejailin si Rika ya ?”
Jony : “Apaan sih lo , ikut-ikutan aja , kalo gak tau gak usah sok tau.” ( Ngebela Rika )
Roy : “Emang lo ngejailin si Rika kan , gue sanggup bilangin lo ke dosen seKarang juga.” ( Mengancam Roy )
Jony : “Emang lo siapanya dirinya sok sok sehingga pahlawan.”
Roy : “Dih, dih gue cuman kasian dirinya tetap gres disini.”
Jony pun melepas kembali tali yang sempat mengikat tas & dingklik nya Rika tadi. Sesudah jam pelajaran abis mereka kembali berkumpul untuk merencanakan sesuatu pada Rika.
Eca : “Gue punya pandangan gres , gue liat tadi dirinya ada di perpus . Bagaimana kalo anda kasih sesuatu di lantai depan perpus semoga licin , nah pas Rika keluar dari Ruang Perpus dirinya niscaya jatoh .”
Kara : “Haha,, pandangan gres lo baik ca , bagaimana nih kalian sepakat gak ?”
Mario : “Setuju aja sih , namun yakin ini gak bakal nyampe bikin dirinya celaka.”
Jony : “Gak mungkin lah , ini cuman buat dirinya gak sehingga anak gres yang songong.”
Amanda : “Gue gak ikutan ah takut kena persoalan.”
Depan Ruang Perpus mereka sedang menyiapkan planning yang tadi di rundingkan. Saat Rika keloar dari Perpustakaan benar saja dirinya jatuh terpeleset.
Rika : “Aduh ,,, siapa sih yang kayak gini. ”
Dari kejauhan Roy melihat Rika yang sedang jatuh tersungkur dilantai , Lalo ia berlari menolong Rika
Roy : “Rik , Lo gak apa-apa ?”
Rika : “Nggak ko cuman pinggang agak sakit aja.” ( Menunjukkan kesakitannya )
Roy : “Ya udah , mending anda ke poliklinik aja semoga pinggang lo agak mendingan.”
Rika : “Makasih , gak usah repot repot lagian saya udah mau pulang.”
Roy : “Bener nih gak usah ?, kayanya gue tau deh yang ngejailin lo nyampe jatoh gini.”
Rika : “Hah siapa ?”
Roy : “Tadi pas di kelas gue liat si Jony danThe gank gitu gres berangkat dari Ruang perpus , gue pikir sih kayanya mereka yang ngejailin lo Rik!”
Rika : “Masa iyah ?, Ah gak boleh nething gitu , mungkin aja mereka juga gres dari Ruang Perpus.”
Roy : “Ya udah lah terserah , gue mau ngasih tau mereka tersebut terbukti jail belum dewasa nya .”
Rika : “Oke makasih lain kali saya bakal hati-hati apabila ada mereka.”
Kemudian mereka pulang kerumah nya masing-masing sementara tersebut Jony danThe Gank malah tertawa & merasa senang alasannya planning yang mereka lakukan sukses .
Jony : “Haha,, Gue liat tadi si Rika jatoh , planning anda sukses.”
Mario : “Bener bener gue juga tadi liat , kaya nya udah tidak mengecewakan tersebut sehingga perkenalan dari kita.”
Amanda : “Kasian gue gak tega ngeliat si Rika kesakitan kaya gitu.”
Mario : “Yok ah balik udah sore nih.” ( Mengundang yang lain )
Kemudian mereka pulang , tetapi rumah mereka tidak searah Jony danMario pulang bareng , sedangkan Kara , Eca , danAmanda pulang searah. Pada ketika di jalan ke tiga cewek tersebut berjumpa dengan para preman , Rika melihat mereka sedang di palak oleh para preman kemudian di segera berlari menolong ke tiga cewek itu.
Amanda : Tolong , tolong ,,, ada preman.” ( Dengan ketakutan )
Kara : “Gimana nih preman tersebut kayanya mau malak kita.”
Dari kejuhan Rika melihat mereka ,Rika pun tiba & segera menolong mereka , alasannya Rika memiliki tidak banyak pengalaman bela diri.
Rika : “Jangan ganggu mereka , mereka tersebut kawan-kawan aku.”
Para preman tersebut pun berangkat meninggalkan mereka .
Amanda : “Makasih ya,Rik , Kalau ga ada lo mungkin anda udah terpalak sama para preman-preman itu.”
Rika : “Sama-sama , kebetulan aja tadi saya juga lewat jalan sini.”
Amanda : “ohh.. namun kayaknya bukan kebetulan dehh ( dengan nada lucu )
Eca : “Rik , gue minta maaf sebenernya yang ngejailin lo di depan Ruang Perpus tersebut kita.”
Rika : “Iya gak apa-apa , saya udah maafin kalian ko.”
Kara : “Iya Rik , gue juga minta maaf , alasannya gue udah jahat banget sama lo”
Rika : “Udah ih ,, gak apa apa kalian udah saya maafin ko.”
Keesokan harinya di kampus Amanda , Kara danEca menceritakan semua insiden kemaren pada Jony danMario .
Kara : “Ehh.. semua tau gak kemaren..
Amanda : “Iya kemaren anda hampir aja diapalak sama para preman,”
Mario : “Terus ,, kalian gak kenapa-kenapa kan ?”
Eca : “Enggak , untung aja ada Rika nolongin kita.”
Jony : “Loh kok sanggup ? , emang si Rika lagi ngapain disitu ?”
Kara : “Rika nyatanya rumah nya searah sama anda , pas di jalan dirinya kebetulan ngeliat anda lagi di cegat para preman , Untungnya dirinya punya tidak banyak ilmu beladiri.”
Amanda : “Iya jon , Rio . Kayanya kalian juga haruslah minta maaf deh sama Rika , Soalnya dirinya tersebut baik gak kaya yang kalian kira.”
Mario : “Ya udah Jon , Kini aja anda minta maaf ke Rika, Mungpung dirinya tetap di perpus , biasanya kan dirinya jam segini ada di perpus sama si Roy.”
Jony : “Ya udah yuk,,.”
Mereka pun segera ke berangkat Ruang Perpustakaan untuk meminta maaf pada Rika ,atas semua lakukanan yang mereka lakukan terhadapnya.
Di Perpustakaan, Roy danRika sedang menuturkan mengenai kegemaran membaca buku nya masing-masing.
Roy : “Rik , lo paling suka baca buku apaan di sini ?”
Rika : “Paling baca-baca buku mengenai sejarah sejarah gitu lah , kau sendiri sering baca buku apa kalo disini ?”
Roy : “Gue sih disini paling baca buku hukum-hukum gitu.”
Jony danMario tiba di Perpustakaan & pribadi menemui Rika untuk meminta maaf atas segala yang di lakukan mereka pada Rika.
Roy : “Ngapain lo Jon disini, mau baca buku juga ?”
Jony : “Dih,, ngapain juga baca buku males banget ye gak rio.”
Mario : “Iye ,, lagian anda disini mau minta maaf sama Rika, Rik anda minta maaf sama lo.”
Rika : “Aku udah maafin kalian ko.”
Jony : “Makasih udah maafin anda , gue udah salah nganggep lo yang nggak nggak.”
Rika : “Iya gak apa-apa.”
Sesudah beberapa usang Amanda , Kara , danEca tiba ke Perpustakaan .
Eca : “Udah lo Rio , Jon minta maaf nya.”
Jony :”Udah minta maaf ko.”
Amanda :”Ohh baik dong”
Kara : “Gimana jikalau anda bersahabat aja sebagai undangan maaf dari kita.”
Akhirnya permusuhan tersebut berujung sehingga persahabatan. Adakalanya Lakukanan kurang baik bakal dibalas dengan Lakukanan baik .
TAMAT

Contoh Naskah Drama Pendek Persahabatan Dimainkan 7 Orang


Dalam proses pembuatan naskah drama membutuhkan ketelitian dalam memperlihatkan dongeng yang terang & sanggup gampang dipahami oleh setiap orang yang melihatnya. Tidak hanya tersebut juga membutuhkan ilmu mengenai cara untuk mengungkapkannya. Supaya nantinya menjadi sebuah drama yang utuh & yummy untuk dibaca & ditonton ketika dipentaskan untuk dilihat oleh banyak orang.

Hari ini anda bakal memperlihatkan pola naskah drama pendek mengenai persahabatan yang dimainkan oleh 7 orang pemain. Tokoh dalam drama ini memiliki karakter yang tidak sama-beda & memiliki kiprah tertentu yang membangun dongeng ini dengan cara keseluruhan yang utuh. Tidak hanya tersebut drama ini juga merupakan kisah seorang perempuan yang berusaha keras bekerja untuk sanggup menolong ibunya yang sedang terlilit hutan di sebuah bank di desanya.

Sebelum anda melihat naskah dramanya, anda bakal membahas terlebih dahulu mengenai skenario dramanya. Berikut ini yaitu ulasannya :

Tema: Kualitas Perjuangan

Ritma

1. Eksposisi

Gadis
Rista
Gilang
Sinta
Intan
Rudi
Bayu
2. Perpersoalanan

Gadis berusaha keras untuk pindah pekerjaan yang memperlihatkan honor yang lebih besar untuk menolong ibunya yang sedang kelilit hutang di bank desanya.

3. Komplikasi

Gilang ingin gadis tetap menjadi karyawan di tokonya supaya ia tidak kerepotan untuk mencarikaryawan gres yang tidak serajin Gadis.

4. Catatan 1

Gilang meminta santunan terhadap Bayu untuk menciptakan Gadis kesusahan mencari pekerjaan yang baru.

5. Catatan 2

Rista ingin menolong Gadis untuk segera memperoleh pekerjaan yang gres dengan honor yang lebih besar.

6. Kesimpulan

Gadis berjuang keras yang pada akibatnya ia memperoleh sebuah pekerjaan yang sanggup menolong untuk melunasi hutang-hutang ibunya.

Karakter

Protagonis : Gadis
Antagonis : Gilang
Tritagonis : Rista
Figuran : Sinta, Intan, Bayu, Rudi
Latar

Drama ini menggunakan latar tempat di rumah Rista & waktunya di sore hari.

DIALOG
Gadis sore ini setelah jam kerjanya menjaga toko Bu Gilang berakhir, ia mengunjungi rumah Rista sahabatnya semasa Sekolah Menengan Atas dulu.
Gadis  : Sore Ris...
Rista  : Sore juga, apa berita?
Gadis  : tetap misalnya biasanya. Merasa gila alasannya usai gajian pribadi jatuh miskin se miskin-miskinnya.
Rista  : Pindah kerja saja Dis, kau ada setoran rutin dengan honor misalnya kutukan segitu kau gak bakal sanggup makan layak.
Gadis  : Maunya juga gitu, namun jikalau tak lepas belum niscaya saya segera sanggup kerja yang baru. Kelak tambah kasihan ibuku...
Rista  : Kelak coba tak tanya temen jikalau ada informasi lowongan.
(Rista kemudian mengambil device-nya, & menghubungi salah satu kontak di sana).
Rista  : Hallo Intan, sanggup bantu?
Intan  : Bantu apa Ris..?
Rista  : Kalau ada informasi lowongan di resto bapakmu hubungi saya ya?
Intan  : Wah... mau kuliah nyambi kerja?
Rista  : Bukan, ini untuk kawanku... ok..?
(Rista menutup telepon & seulas senyum tersirat di wajah manisnya yang kalem).
Rista  : Kawanku bilang jikalau ada lowongan dirinya hubungi aku. Resto bapaknya tidak mengecewakan besar, gajinya gak bakal mengecewakan. Di sana kau sanggup jatah libur, gak kerja rodi misalnya yang sekarang.
Gadis  : Iya, makasih ya Ris...
Gadis hendak berpamitan pulang, ketika hingga di depan psupaya rumah Rista. Lewatlah sepasang suami istri, Bu Gilang & Pak Bayu.
Gilang  : Jangan tidur larut malam Dis, ingat besok kerja!
Rista sesaat merasa marah, di luar jam kerja mash saja diurusi maapabilan yang cerewetnya minta ampun. Heran Gadis sanggup betah, coba jikalau tidak ada tanggungan sudah usang Gadis kabur!
Bayu  : Bunda apa-apaan sih, kan sudah bukan urusan anda Gadis mau tidur jam berapa. Yang penting besok sanggup masuk kerja.
Gilang  : Bapak tahu gak, jikalau Rista tersebut contohnyanya mau menciptakan Gadis keluar dari toko. Kelak ancaman Pak, anda sanggup kerepotan! Mbok cari cara semoga Gadis gak sanggup pindah kerja...
Bayu  : Anda kan sudah menggajinya sedikit, mana sanggup pinda dia? Kelak juga kesusahan buat nabung & gak berani keluar...
Gadis ketika ini sudah hingga di kostnya, merasa lelah & pening kepalanya. Serasa mau pecah, memikirkan nasibnya yang terasa buram nyaris suram masa depan. Ia hanya sanggup berdoa malam ini, semoga keajaiban datang! Tiba-tiba pintu kostnya diketuk.
Rista  : Dis, anda ke rumahku. Temenku datang, bilang resto bapaknya terbukti butuh karyawan.
Akhirnya Gadis pun kembali ke rumah Rista.berjumpa dengan Pak Rudi.
Rudi  : Resto saya sedang butuh waitress. Kalau kau mau.
Gadis  : Saya mau Pak, namun saya belum keluar dari tempat kerja yang sekarang.
Rudi  : Wah, susah ya...
Rista  : Tersebut bukan duduk masalah Pak, toh Gadis butuh uang buat bantu ibunya. Bapak bantu lah pak...
Rudi  : Kamu keluar dulu, kelak kau tiba ke resto bapak.
Gadis merasa lega bukan main. Saat ini tinggal selangkah lagi untuk sanggup keluar dari pekerjaan yang menyiksanya lahir batin. Sayangnya ketika mengajukan pengunduran diri, Gadis diberi waktu enam bulan. Alasanya untuk memperoleh karyawan penggantinya terlebih dahulu. Gadis merasa berat apabila haruslah mengencangkan sabuk hingga 6 bulan lamanya. Khawatir tubuh tinggal tulang, takut pulang berjumpa sang ibu.
Gadis  : Saya gak sanggup jikalau menantikan 6 bulan lagi. Besok lusa saya sudah haruslah bekerja di tempat baru.
Gilang  : Kok bisa??! Gak sanggup ini...!
Sinta  : Kok gak sanggup kenapa Bu? Wong bunda juga gak ngasih honor layak. Ya haruslah terima karyawan gak sanggup loyal... sudah, ayo pulang Dis. Yang penting sudah bilang. Toh lusa kau sudah kerja di tempat yang lebih baik.
Gilang  : Kamu tak laporkan polisi loh...
Sinta  : Laporkan saja Bu, kelak saya juga tak laporkan bunda ke Depnaker... semoga digerus toko ibu!
Bu Gilang hanya diam seribu bahasa, tidak sanggup menyampaikan meskipun hanya sepatah. Gadis akibatnya berangkat bersama Rista.
Gadis  : Wah... kau berani juga ya sama orang tua...
Rista  : Orang dzalim tersebut haruslah dilawan. Diam tersebut emas Dis, namun menyampaikan kebenaran yaitu intan permata. Gak bakal sadar orang jikalau anda cuma menantikan & diam saja...
Sinta mengangguk sepakat dengan pendapat Rista barusan. Selang sehari sesudahnya, Gadis ketika ini sudah bekerja di resto besar. Membuatnya merasa bersyukur, ketika kesabarannya berbuntut manis. Ia berharap rezeki yang didapatkan bakal lebih baik, & memperlihatkan santunan yang pantas terhadap ibunya di rumah. Supaya tidak lagi bersusah & berkecewa.
TAMAT

<<UPDATE ARTIKEL 27 Agustus 2017>>


CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT 5


Skenario: Didalam skrip drama ini pemain berjumlah 6 orang. Drama ini menceritakan sekelompok perjaka dari keluarga kaya yang tidak mementingkan perasaan orang lain & rutin beropini bahan yaitu yang paling penting. Berikut yaitu alur skenario dari drama tersebut.

Sinpilihans: 1. Tema : Pengertian Kehidupan
2. Ritme  :
a) Eksposisi
        Brandon
        Tommy
        Elsa
        Anna
        Ivan
        Helen
b) Perpersoalanan
Brandon, Tommy, Anna & Ivan menyingkirkan Elsa begitu saja semenjak gadis tersebut menjadi miskin.
c) Komplikasi
Elsa berencana untuk bunuh diri alasannya orang tuanya gulung tikar & kawan-kawannya meninggalkan dirinya.
d) Catatan 1
Ivan & Anna menyakiti hati Elsa dengan perkataan mereka.
e) Catatan 2
Helen, abang Elsa, berbesar hati memaafkan mereka & tersebut menciptakan mereka menyadari kesalahannya.
f) Kesimpulan
Brandon, Tommy, Anna & Ivan sadar mengenai pengertian kehidupan alasannya Helen & simpulan hidup Elsa.
3. Karakter:
Brandon (Antagonis)
Ivan (Antagonis)
Helen (Prontagonis)
Tommy (Tritagonis)
Elsa (Tritagonis)
Anna (Tritagonis)
4. Latar
Tempat : Cafe & Rumah Sakit
Waktu : Siang Hari
Skenario (Dialog)
Brandon : Pesen yang banyak deh! Kelak saya yang bayar. Pokoknya kalian haruslah makan sampe kenyang.
Tommy  : Baru gajian ya? Kok royal banget sih?
Brandon : Banyak bicara ah! Mau ditraktir nggak nih?
Anna  : Ya terang mau lah! Kali ini kan giliran kau yang keluar duit.
Tidak usang kemudian Elsa tiba menghampiri meja dimana mereka duduk. Ia gres pamit dari toilet untuk mendapatkan telepon.
Anna  : Elsa kenapa? Kok kecewa? Pamali loh sabtu-sabtu murung gitu!
Ivan  : Iya kenapa sih, Sa? Dompetmu hilang?
Brandon & Tommy tertawa menimpali lelucon Ivan tesebut.
Elsa  : Mamaku barusan telepon. Dirinya bilang papaku bangkrut. Seluruh rumah, kendaraan beroda empat & tabungan di bank ludes. (Terisak pelan) kami haruslah pindah ke tempat tinggal yang lebih kumuh. Parahnya lagi seluruh kebangkrutan ini alasannya papa terlibat permasalahan korupsi & kini dirinya menjadi buronan polisi (Menangis)
Brandon : HAH? Yang bener?!
Ivan  : Berarti kau anak buronan?!
Anna  : Kamu jatuh miskin sekarang, Sa?
Brandon, Ivan, Anna & Tommy memasang raut muka tegang & memandang hina terhadap Elsa yang sedang menangis.
Elsa  : Aku sudah nggak punya apa-apa sekarang, namun kalian tetap mau kan temenan sama aku? Kita kan dekat semenjak lima tahun lalu.
Anna menjauhkan kursinya yang tadinya berada di dekat kursi Elsa. Ia merapat kearah Brandon yang berada disebelahnya.
Anna  : Ya, kau tahu sendiri lah, Sa kita ini sekumpulan pemuda-pemuda kaya. Jadi, mana mungkin kau sanggup menuruti gaya hidup kita?
Tommy  : Mending kau pulang & tengok kondisi orang tuamu, Sa.
Ivan & Brandon hanya memandang hambar kearah Elsa. Elsa pun menatap mereka dengan tatapan yang sangat kecewa.
Elsa  : Kupikir persahabatan kita selama lima tahun ini berarti. Tetapi kita saya jatuh miskin, kalian menempakku begitu saja!
Brandon : Sudahlah, Sa. Pulanglah. Betul tadi apa kata Tommy. Sudah baik makananmu kubayari!
Elsa bangun berdiri dari kursinya kemudian menatap kecewa keempat kawannya. Lalu ia meninggalkan mereka & keluar dari cafe.
Ivan  : Gila si Elsa, masa kita disuruh anggep dirinya mitra sih. Sementara dirinya udah melarat. Aku jadi nggak nafsu makan.
Brandon : Sama nih, ya udah minta bill aja deh!
Tiba-tiba Anna yang sudah hampir hingga ke mobilnya, berlari menghampiri Brandon & Ivan.
Anna  : Guys! Barusan saya sanggup informasi kalo ada seorang gadis yang ciri-cirinya seakan-akan Elsa hendak lompat dari fly over!
Ivan  : Serius?!
Anna  : Masa kayak gini bohong? Coba cek ponsel kalian!
Brandon & Ivan menilik ponsel masing-masing & mendapatkan informasi yang sama dari pesan broadcast.
Brandon : Yuk, kita pribadi ke fly over itu! Kamu bareng kita aja, Anna! Hubungi Tommy, suruh dirinya pribadi kesana.
Anna, Ivan & Brandon masuk kedalam mobil. Brandon mengemudikan kendaraan beroda empat kearah fly over tempat dimana Elsa hendak bunuh diri. Tiba-tiba di separuh perjalanan, ponsel Ivan berbunyi & raut muka Ivan bermetamorfosis sangat tegang.
Ivan  : Guys…. Kita telat. Elsa melompat dari fly over tersebut & ia tewas.
Brandon pribadi menghentikan mobilnya. Anna menangis tersedu-sedu di jok belakang mobil.
Ivan  : Kita pribadi ke Rumah Sakit Permata Biru aja, mayit Elsa dibawa kesana.
Brandon mahir nafas panjang kemudia mengemudikan mobilnya kearah rumah sakit itu.
Sesampainya disana, mereka bertiga berlari & didepan ruang mayit sudah ada bunda & Helen, abang Elsa yang duduk membisu.
Anna berlari memeluk Helen.
Anna  : Kak, maafkan kami. Ini seluruh salah kami. Kalau kami kasih support ke Elsa, niscaya jadinya tidak bakal begini. Tetapi kami malah meninggalkan Elsa begitu saja ketika ia membutuhkan kami.
Helen membalas pelukan Anna & mengusap punggung Anna dengan lembut. Helen tidak sanggup menahan air matanya.
Helen  : Sudahlah, kami sudah memaafkan kalian. Ini seluruh sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Aku Cuma memohon supaya kalian terus mendoakan Elsa supaya ia hening disana.
Brandon & Ivan terkesiap menatap Helen yang tidak murka terhadap mereka & malah memaafkannya.
Ivan  : Kami mohon maaf sebesar-besarnya, Kak. Kami niscaya terus mendoakan Elsa.
Helen  : Tidak butuh minta maaf terus menerus, Van. Elsa hanya tidak berpengaruh mendapatkan kenyataan bahwa kami seluruh jatuh miskin. Aku sangat mengerti alasannya semenjak kecil ia hidup dengan bergelimang harta.
Brandon, Ivan & Anna takjub bakal keagungan hati Helen & semenjak tersebut mereka bertekad untuk lebih menghargai orang lain & tidak menggunakan uang sebagai tolak ukur.

CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT 6


Sinpilihans: Tema kesehatan terbukti layak untuk rutin diangkat, mengingat banyak orang yang melepaskan dunia dengan mengalami sakit parah. Hal ini niscaya memperlihatkan kita perhatian, alasannya akhir ditinggalkan orang terkasih melewati serangan penyakit. Pastinya memiliki kualitas trauma tersendiri bagi orang terdekat yang ditinggalkan.
Tema  : Pendidikan
Judul  : Kesehatan Sang Ibu
Pemeran :
Ibu
Fensa
Noftavia
Dokter
Naskah
Suatu ketika ponsel Fensa bergetar di pagi hari, sebuah hal yang tidak lumrah alasannya nomor yang etrtera yaitu nomor kakanya, Noftavia. Merasakan ada hal yang aneh, di pagi buta sudah menelfon padahal biasanya tidak mengecewakan mengirimkan pesan singkat. Fensa pribadi membawa pada deringan yang pertama.
Fensa:”Halo.. Assalamu’alaikum..”
Noftavia:”Wa’alaikumsalam.. Dek, sanggup pulang ke rumah sekarang?”
Fensa:”Ada apa mbak?”
Noftavia:”Pulang sanggup pagi ini juga?”
Fensa:”Ada apa dulu, saya haruslah pergi kerja. Kalau alasan tidak masuk tidak terang sanggup dikeluarkan!”
Noftavia:”Ibu dek, bunda masuik rumah sakit. Diabetesnya nyatanya belum sembuh total. Pulang dulu, tengok ibu. Barangkali keadaanya sanggup lebih baik.”
Sesaat tumpah air mata Fensa medengar sang ibu, yang merupakan pecutnya bekerja dengan giat. Saat ini terbaring di rumah sakit, ketakutan tersebut sesaat muncul. Tetapi fensa berusaha menepis dengan kuat.
Fensa:”Iya, saya pulang sekarang…!”
Telepon ditutup segera, Fensa pribadi menymbar tas punggungnya ia masukkan sepasang baju yang gampang diraih. Membawa barang sebutuhnya, & bergegas menuju ke halte bus terdekat. Sepanjang perjalanan, air mata tak bis adibendung misalnya air bah banjir Jakarta yang turun dari wilayah Bogor. Fensa sudah tidak peduli dengan sekeliling yang terus mengamati, alasannya dalam benaknya hanya ada ibu, ibu, & ibu. Tidak ada yang lain lagi.
Sesudah tiga jam perjalanan yang melelahkan & panjang, akibatnya Fensa hingga di rumah sakit di kabupaten kota kelahirannya. Ia bergegas memencet nomor kakaknya, Noftavia menanyakan ruang rawat sang ibu.
Noftavia:”Di ruang manggis, kamar no 4 ya dek. Disini ada dokter yang tetap menilik ibu..”
Fensa:”Iya kak..”
Sampailah Fensa di kamar sang ibu, di samping ranjang ada dokter & perawat serta kakanya tersayang. Sementara di ranjang pesakitan, ketika ini terbaring tubuh malaikat penyemangatnya selama ini. Kaget Fensa melihat kondisi ibunya, tetapi sang bunda bukannya tampak sakit tak berdaya. Justrus eulas senyum tersungging penuh nrimo & penawar rasa khawatir.
Fensa:”Ibu wajahnya kok sanggup begini?”
Ibu:”Tidak apa-apa..”
Fensa:”Dok, bunda kok sanggup begini kenapa?”
Dokter:”Ada komplikasi yang tidak mengecewakan kompleks dari diabetes yang diderita bunda anda.”
Fensa:”Apa itu?”
Dokter:”Ada komplikasi di kanal pencernaan, yakni usus & lambung. Paling para komplikasi di ginjal. Makara menciptakan bunda kita sukar membuang sampah dlaam tubuhnya mbak.”
Noftavia:”Sudah 2 hari kemarin bunda tidak sanggup buang air kecil maupun besar, tidak juga sanggup keluar keringat dek..”
Dokter:”cairan yang tidak sanggup keluar, baik keringat maupun air seni karen aginjal yang terganggu. Mengakibatkan kulit bunda kita menggembung berisi cairan. Untuk sementara mengguankan infus khusus supaya sanggup kencing & berkeringat.”
Fensa:”Apakah sanggup diatasi dok?”
Dokter:”Untuk sementara sanggup dengan infus ini. Tetapi selebihnya semoga diberikan akomodasi dari-Nya!”
Noftavia:”Saya tetap bimbang dok, apa penyebab komplikasi ginjal ini?”
Dokter:”Dari hasil pemeriksaan, bunda saudara contohnyanya sering mengkonsumsi minuman instan. Padahal tidak baik bagi penderita diabetes, penumpukan ini berakibat pada ginjal bunda anda.”
Terkejut sudah pasti, tetapi tetap saja hanya sanggup tabah & berusaha menjalani cobaan ini dengan rutin berhusnuzdon pada-Nya. Sang dokter meninggalkan ruangan, beserta perawatanya.
Noftavia:”Tadinya ingin rawat jalan saja supaya lebih hemat, namun dokter tidak mengijinkan. Kondisi bunda tidak stabil dek, obat infus ini mahalnya luar biasa. Bunda juga tidak mau makan nasi, hanya mau makan buah. Itupun tidak seberapa jumlahnya.”
Tangisan ketika ini berderai makin deras, Fensa tidak kuasa untuk tidak menahannya. Merasa bersalah, membiarkan ibunya memperkurang baik kesehatan yang sudah kekurangan baik sedari dulu oleh diabetes. Sang bunda terbukti gemar minum minuman yang manis, apalagi apabila minum minuman instan yang mudah cara membuatnya. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, berharap ibunya sanggup bersi kukuh & melewati ini seluruh yaitu jalan yang paling baik.
Fensa:”Soal anggaran kelak dipikirkan, kini semoga bunda sehat dulu.”
Noftavia:”Iya dek, namun mau sanggup uang darimana? Seharuslahnya kita ikutkan bunda asuransi kesehatan supaya tidak tunggang langgang begini.”
Fensa:”Sudah kak, jangan disesali. Kalau sudah rezeki tidak bakal kemana, toh ini bunda kita, bunda yang baik.rutin bersedekah dengan sesamanya. Pasti kita diberikan jalan.
Noftavia:”Semoga saja”
Siang ini kedua saudara saling menguatkan satu sama lain, saling berjanji ketika bunda sudah sehat mereka bakal memperhatikan hal remeh sekalipun. Tanpa terkecuali ihwal minuman yang dianggap sepele.
Ibu:”Kapan hingga sa?”
Fensa:”Barusan bu.. bunda kenapa tidak mau makan? Kelak gak sanggup minum obat, kapan sembuhnya?”
Ibu:”gak apa-apa.”
Fensa:”Ibu rutin saja bilang ‘gak apa-apa’. Yang sakit apa bu? Perutnya sakit jikalau makan?”
Pertanyaan ini hanya dijawab dengan gelengan, Fensa terus kecewa. Wajah & sekujur tubuh ibunya tampak penuh keriput. Karen akulit yang tadinya menggembung alasannya penumpukan cairan ketika ini tepah kempis & meinggalkan bekas. Bekas yang sangat menyakitkan, mencerminkan penderitaan ibunya yang tidak perbah diungkapkan terhadap kedua putrinya.
Sesudah seminggu di rumah sakit, akibatnya sang bunda boleh pulang. Tetapi setelah meperbuat permohonan dengan sangat terhadap tim dokter. Sebab keterbatasan biaya, yang menciptakan memelihara di rumah sakit menjadi amat sangat berat. Keputusan yang diambil sudah bulat, bunda bakal dirawat di rumah oleh Noftavia. Sebab fensa haruslah ebkerja untuk mencari anggaran berobat sang bunda setiap bulannya. Terus hari kondisi bunda terbukti terus membaik, meskipun semenjak keluar dari rumah sakit. Sang bunda suda tidak sempat lagi berpijak di tanah dengan kedua kakinya. Kesehatan tersebut mahal harganya, sakit berat seharuslahnya tetap dijaga asupan konsumsi hariannya.

CONTOH TEKS DRAMA SINGKAT 7


Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi & Banu duduk sebangku, Sita & Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan yaitu matematika, seluruh murid tampak kebingungan & kewalahan melihat soalnya.terjadi lah perbincangan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita & Dini.
Dialog
Banu:      “Din, saya minta balasan soal nomor  5 & 6!”
Dini:         “A & C”
Sita:         “kalau soal nomor 10,11 & 15 jawabannya apa Ban?
Banu:      “10 A, 11 D, nomor 15 saya belum”
Adi:          “Huss, jangan kencang-kencang kelak gurunya dengar”
Sita:         “soalnya susah sekali, tetap banyak yang belum saya kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek misalnya pelajar lainnya. Namun tidak dengan Budi, ia tampak rileks & mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu:      “Bud,kamu sudah berakhir?”
Budi:        “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu:      “Aku minta balasan nomor 15 hingga 20 Bud!”
Budi:        “Tidak Bisa Ban,”
Banu:      “Kenapa? Kita sobat bud, kita haruslah kerjasama”
Dini:         “Iya Bud, kita haruslah kerja sama”
Adi:          “Iya, kau kan yang paling pandai disini bud”
Budi:        “tapi bukan kerjasama misalnya ini kawan-kawan”
Sita:         “Kenapa terbukti Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi:        “Mencontek ataupun pun memberi contek yaitu hal kurang baik, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek alasannya dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Sita:         “Tapi ketika ini, sangat mendesak Bud”
Dini:         “Iya Bud, bantu kami”
Budi:        “tetap tidak bisa”
Adi:          “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, & kami urus diri kami sendiri.” (marah                      & kesal)
Banu:      “biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu kemudian mengeluarkan buku dari kolong bangkunya dengan cara diam-diam, kemudian melihat rumus & balasan di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita:         “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu:      “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Sebab bunyi Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya & menghampiri mereka berempat.
Guru:      “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di aturan di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu:      “Aku tidak menyangka bakal misalnya ini”
Dini:         “Aku juga tidak menyangka, bakal dihukum”
Sita:         “Seharuslahnya kita mencar ilmu ya”
Adi:          “Iya, Budi benar”
Banu:      “Disaat misalnya ini, gres kita menyadarinya yah!”
Sita:         “Aku rugi!”
Adi,Dini&Banu:   “Aku juga” bersama
Sesudah tersebut Budi keluar dari kelas & menghampiri mereka. Lalu Budi ikut berdiri hormat misalnya yang lain.
Dini:         “kenapa bud? Kamu di aturan juga?”
Budi:        “Tidak, saya ingin menjalani sanksi kalian juga.
                  Kita sobat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita:         “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini:         “dan tidak kita ulangi lagi”
Adi:          “Kita sobat sejati”
Lalu mereka seluruh menjalani sanksi dengan penuh senyum & tawa. Persahabatan bakal mengalahkan segala kekurang baikan.

CONTOH NASKAH DRAMA SINGKAT 8


Judul : patuh pada orangtua.
Tema : sosial.
Jumlah pemain film : Drama 3 orang.
1. Tomy
2. Lisa
3. Sinta
Sinpilihans drama
Tomy sedang ngobrol dengan Lisa disebuah taman yang tidak jauh dari rumah mereka. Tomy & Lisa yaitu dua berilmu balig cukup akal yang sangat patuh pada orangtua. Tidak usang kemudian datanglah Sinta. Sinta yaitu sosok berilmu balig cukup akal yang kekurangan memperhatikan perintah orangtua & sering melanggarnya.
Sinta : Eh.. ada apa kok kelihatannya lagi pada serius gitu?
Tomy :Eh kau Sinta.. nggak kok, Lisa dongeng ke saya jikalau dirinya kemarin disuruh Ibunya untuk beli barang kebutuhan dapur, namun dirinya kelupaan.
Lisa : Iya, Sinta.
Sinta : Terus? Kenapa gitu aja kok kayak jadi duduk masalah serius gitu buat kau Lisa?
Lisa : Ya iya dong, tersebut namanya kan saya nggak ngendahin perintah Bunda aku. Kan nggak baik jikalau seorang anak sering nggak memperhatikan perintah orangtuanya.
Tomy : Betul tu.. haruslahnya Lisa nggak suka lupa gitu.
Sinta : Yea elah.. jikalau cuman gutu aja mah saya sering. Ngapain juga urusan kecil gitu aja kalian pikir ampe segitunya.
Tomy : Kok kau misalnya tersebut sih Sinta? Ya sudah seharuslahnya dong Lisa rugi, kan tersebut nggak baik namannya. Nggak memperdulikan perintah orangtua.
Sinta : Kalau saya sih, bukan sekali-dua kali saja begituan. Lagian yang namanya nggak ingat mau gimana lagi. Masak setiap orangtua nyuruh kita haruslah dipenuhin, nggak juga kan?
Lisa : Ya haruslah dong Sinta. Yang namanya orangtua jikalau udah nyuruh kita yang kita haruslah kerjakan.
Tomy : Ah.. saya sih jikalau sempat yang saya kerjain, jikalau nggak yang nggak.
Lisa : Tersebut nggak baik Sinta. Tersebut namanya kau anak yang tidak patuh pada perintah orangtua. Kamu haruslah sanggup mengubah sikap kamu, ntar kau jadi anak yang durhaka lagi.
Tomy : Betul kata Lisa tersebut Sinta. Kamu haruslah berubah. Jangan membiasakan diri meremehkan perintah Ibu/Ayah kamu. Nggak baik itu.
Sinta : Iya deh.. saya ngerti.

CONTOH TEKS DRAMA SINGKAT 9

contoh drama anak sekolah:
Sebuah nuansa pagi hari yang tidak mengecewakan cerah. Jenitama & Voni, dua orang siswa kelas VII sedang asyik membaca buku Biologi diperpustakaan sekolah. Pasalnya kelak siang bakal ada ulangan harian mata pelajaran tersebut. Lalu datanglah Anggira, salah satu sobat mereka.
Anggira: “Mit, Von, rajin sekali kalian berdua!”
Jenitama: “Iya lah, kiprah kita sebagai pelajar kan terbukti haruslah belajar. Hehehe…”
Anggira: “Iya juga sih. Eh Oya kalian tahu tidak, ada siswa gres yang bakal masuk ke kelas kita kali ini.”
Voni: “Oh ya, siapa namanya? Lelaki ataupun perempuan?”
Anggira: “Lelaki, namun saya juga belum tahu siapa namanya & misalnya apa rupanya.”
[Bel sekolah berbunyi]
Jenitama: “Eh ayo masuk kelas!”
[Ketiganya memasuki ruang kelas. Bu Guru masuk bersama seorang siswa baru.]
Bu Guru: “Selamat pagi, anak-anak. Kali ini kita kedatangan mitra gres dari Sulawesi, ia bakal menjadi mitra sekelas kalian. Silakan perkenalkan dirimu, nak!”
Wantara
Wantara: “Selamat pagi, sahabatku. Nama saya Muhammad Wantara. Saya berasal dari Sulawesi.”
Jenitama [berbisik pada Anggira]: “Jauh sekali ya, dari Sulawesi pindah ke Bandung!”
[Anggira hanya mengangguk petanda setuju]
Bu Guru: “Wantara, kau duduk di belakang Voni ya [menunjuk sebuah meja kosong]. Untuk sementara kau duduk sendiri dahulu alasannya jumlah siswa di kelas ini ganjil.”
[Wantara segera duduk di kursi yang disediakan]
Bu Guru: “Ya baiklah, kini kita mulai pelajaran kali ini. Buka buku kalian di halaman 48….”
[Pelajaran pun dimulai]
Tiba saatnya jam istirahat. Wantara, yang belum memiliki kawan, diam saja duduk di kursinya sambil menunduk. Rupanya belum ada yang mau mendekati Wantara. Seluruh siswa di kelas tersebut tetap sungkan & hanya mau tersenyum saja padanya tanpa berani mengundang ngobrol lebih lanjut.
Voni: “Psst, Mit, Nggi, coba lihat anak gres itu, sendirian saja ya!” [berbisik pada Jenitama & Anggira ketika mereka gres kembali dari kantin]
Jenitama: “Ayo kita dekati saja.” [Ketiganya menghampiri Wantara]
Anggira: “Hei, Wantara. Kenalkan, saya Anggira, ini Wantara & Jenitama [menunjuk kedua kawannya].”
[Ketiganya duduk di sekeliling Wantara]
Wantara: “Hai, salam kenal.”
Voni: “Kamu kok tidak jajan ke kantin?”
Wantara: “Aku… Aku bawa bekal kuliner [pelan sekali, sambil tertunduk].”
Jenitama: “Oh begitu, rajin sekali kamu, Wan!
[Keempat siswa ini mulai terlibat obrolan ringan jadi Wantara merasa dikawani]
Saat jam pulang sekolah, Bu Guru memAnggiral Anggira & Voni yang hendak pulang ke rumah.
Bu Guru: “Anggira, Voni! Ke sini sebentar. Bunda mau menanyakan sesuatu.”
[Anggira & Voni menghampiri Bu Guru]
Voni: “Ada apa, Bu?”
Bu Guru: “Itu, gimana sikap Wantara di kelas? Apakah ia sanggup membaur?”
Voni: “Dia agak pendiam, Bu.suka menunduk ketika berbicara.”
Anggira: “Tadi di jam istirahat, kami berdua & Jenitama berusaha mendekatinya. Kami mengobrol tidak mengecewakan lama, ia anak yang baik kok, hanya saja ia misalnya agak kekurangan percaya diri & muram.”
Bu Guru: “Hmm… begitu ya. Anak-anak, Wantara yaitu salah satu korban selamat peristiwa tsunami Sulawesi banyak sekali bulan yang lalu. Kedua orang tuanya tewas terhempas ombak. Saat ini hanya tinggal ia & adik perempuannya, Annisa. Annisa tetap duduk di kelas 4 SD, di SD V kota kita ini.”
Anggira: “Ya Tuhan, sungguh berat cobaan yang menimpanya…”
Bu Guru: “Iya. Untungnya, seorang pamannya tinggal di Bandung jadi ia & adiknya tinggal di sini. Mereka termasuk masyarakat prasejahtera, jadi Wantara sangatlah haruslah berhemat. Pamannya menyampaikan pada Bunda tadi pagi, ia tak sanggup memberi uang jajan yang tidak mengecewakan untuk Wantara jadi Wantara haruslah bekal nasi setiap hari supaya tidak lapar di sekolah.”
Voni: “Oh layak saja tadi jam istirahat ia tidak ke kantin.”
Bu Guru: “Ya sudah, Bunda cuma mau bilang begitu. Kalian berbaik-baiklah dengannya. Kawani dirinya supaya tak merasa kesepian & terus berduka.”
[Anggira & Voni pamit kemudian pulang]
Di rumahnya, Voni terus menerus memikirkan mitra barunya, Wantara. Akhirnya ia memperoleh sebuah ide. Diberitakannya Anggira & Jenitama melewati SMS. Keesokan harinya di jam istirahat….
Voni: “Eh, kalian membawa apa yang saya bilang kemarin, kan?”
Jenitama: “Bawa lah. Yuuuk kita dekati Wantara.”
Anggira: “Wantara, bolehkah kami bertiga makan bersama kamu?”
Wantara: [kikuk & kebingungan] “Eh, eemm.. boleh saja..”
Voni, Anggira, & Jenitama mengeluarkan kuliner mereka. Ketiganya juga membawa kuliner cemilan untuk dimakan dengan cara bersama-sama, niscaya saja Wantara juga kebagian. Dengan makan bersama setiap hari, mereka berharap sanggup menciptakan Wantara lebih ceria. Sesudah makan…
Wantara: “Terima kasih, sahabatku. Kalian tidak mengecewakan baik kepadaku.”
Jenitama: “Kamu ini bicara apa, sih? Kita kan kawan, masuk akal saja apabila kita saling bersikap baik.”
Semenjak ketika tersebut Wantara menjadi terus berpengaruh alasannya menerima dukungan dari sobat barunya. Siswa-siswi lain di kelas tersebut pun banyak yang bergabung membawa bekal untuk dimakan tolong-menolong pada jam istirahat, & suasana terus terasa tidak mengecewakan menyenangkan.

CONTOH TEKS NASKAH DRAMA SINGKAT 10


Judul drama : Wawasan Masa Depan
Jenis drama : Naskah Drama singkat
Jumlah pemain film drama : 4 orang
Toni : Apabila kalian kelak diberikan alternatif untuk bekerja di sebuah perusahaan besar, tetapi gajinya rendah & bekerja di perusahaan kecil namun gajinya mahal, mana yang kalian pilih?
Linda : Kalau aku, lebih baik di perusahaan kecil namun gajinya mahal.
Norman : Aku tidak sepakat dengan Linda. Lebih baik di perusahaan besar meskipun gajinya kecil, alasannya jikalau bekerja di perusahaan besar masa depan kita kan lebih terjamin kedepannya.
Toni : Kalau kau Ami? mana yang lebih kau pilih, di perusahaan kecil honor besar ataupun di perusahaan besar honor terjangkau?
Ami : Kalau bagi saya yang penting tersebut kan potensi kedepannya. Tidak mengapa honor terjangkau untuk sementara waktu, asalkan kedepannya lebih menjanapabilan.
Toni : Tersebut artinya kau lebih menentukan untuk bekerja di perusahaan besar & gajinya kecil daripada di perusahaan kecil yang gajinya mahal.
Ami : Iya, benar.
Norman : Kalau kau Toni? mana alternatif kamu?
Toni : Kalau pilihanku kekurangan lebih sama dengan alternatif Ami. Kita bekerja tersebut kan untuk jangka panjang. Kalaupun honor kita besar, tetapi tidak ada jenjang jabatan kan tersebut juga sebuah kerugian untuk masa depan kita?!
Norman : Iya, benar juga ya kata kamu. Yang paling penting tersebut kan jangka panjangnya.
Linda : Iya, contohnyanya alternatif yang paling sempurna & bijaksana tersebut yaitu memperhitungkan jangka panjangnya. Kalaupun honor mahal, namun hanya bersifat sesaat ataupun jalan di tempat kan rugi juga kita.
Ami : Ok, kini kalian kan sudah tahu kekekuranganan & kelebihannya. Makanya, kelak jikalau sudah bekerja pilihlah tipe pekerjaan & perusahaan yang sempurna untuk masa depan kalian.
Kawan-kawan Ami : Sip! kami sepakat dengan kamu. Sangat bijaksana berdasarkan kami.

Baca Juga:
Itulah artikel mengenai contoh drama singkat, artikel ini menciptakan banyak sekali tema : contoh naskah drama komedi, pola teks drama anak sekolah, pola teks naskah drama persahabatan.

Semoga dengan adanya contoh naskah drama singkat, semoga praktek dialog drama kalian di sekolah berjalan dengan lancar.

Sumber http://www.faktakah.com