Tana Toraja merupakan tempat di Sulawesi Selatan yang sampai sekarang masih menghormati tradisi nenek moyang. Daerah ini kerap dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara alasannya kebudayaannya yang masih kental dan tentu saja unik dari yang lain. Bagi Kamu yang belum pernah menginjakkan kaki ke Tana Toraja, berikut ini 6 alasan mengapa Kamu harus ke Tana Toraja.
1. Melihat Rumah Tongkonan warisan dunia UNESCO
Rumah susila Tana Toraja. CC Flickr 2.0 Sergey
Tongkonan ialah rumah susila Suku Toraja yang mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat, mulai dari status soial sampai arti hidup. Atapnya sengaja dibuat ibarat bahtera terbalik sebagai pengingat bahwa leluhur mencapai Pulau Sulawesi memakai perahu.
Di sini juga terdapat Taman Seratus Menhir, bangunan megalitikum berupa tugu kerikil tunggal yang dipakai untuk upacara adat. Jumlahnya 102 menhir yang berdiri megah dengan ukuran berbeda-beda.
Karena keindahan dan keunikannya bahkan tempat ini sudah ditetapkan sebagai warisa dunia atau World Heritage Site oleh UNESCO.
Baca juga: Fakta Tongkonan, Rumah Adat Tana Toraja
2. Mengunjungi makam bayi yang ditanam dalam batang Pohon Tara
Makam bayi di Tana Toraja. Foto/budayaindonesia.com
Keunikan lain yang dimilik Tana Toraja selain rumah adatnya ialah cara pemakamannya. Di sini terdapat maka bayi yang ditanam di dalam batang Pohon Tara.
Menurut tradisi, pemakaman semacam ini dilakukan semoga bayi yang telah meninggah meminum getah Pohon Tara sebagai pengganti ASI.
Bentuk pemakamannya berbentuk kotak-kotak yang tertutup ijuk pada bab batangnya.
3. Menyaksikan upacara mayit berjalan Ma’nene
Upacara ma’nene. CC Flickr 2.0 Muslianshahmasrie
Ini merupakan upacara ajal paling terkenal di dunia alasannya upacara mayit berjalan ini hanya dilakukan setahun sampai tiga tahun sekali.
Upacara ini dilakukan secara rutin untuk mengganti pakaian mayit leluhur yang telah meninggal dunia.
Menurut iman upacara ini dilakukan agat ladang dan sawah mereka subur, tidak mengalami kerusakan sampai gagal panen.
Baca juga: Turis Asing Tampak Antusias Ikuti Ritual Manene di Toraja
4. Menyaksikan upacara susila Rambu Solo’
Meriahnya Upacara Rambu Solo’. Foto/IndonesiaKaya.com
Rambu Solo merupakan upacara pemakaman Toraja yang biasanya membutuhkan waktu bernulan-bulan alasannya memerlukan biaya yang besar. Untuk menunggu upaca pemakaman jasad orang meninggal dibungkus dengan kain dan disimpan di dalam Rumah Tongkonan.
Biasanya upacara Rambu Solo berlangsung di bulan Juli sampai Agustus. Pada waktu itu orang-orang Toraja akan menghadiri upacara ini. Biasanya diadakan meriah dengan mengorbankan sapi senilai ratusan sampai miliaran rupiah.
5. Melihat Kerbau Tedong Saleko seharga 1 Miliar
Kerbau di Tana Toraja yang harganya selangit. CC Flicr Vampirogordo
Dalam iman masyarakat Suku Toraja, kerbau merupakan kendaraan arwah nenek moyang yang telah meninggal. Kerbau mempunyai kedudukan penting bagi masyarakat Toraja sehingga merekapun menentukan Kerbau Tedong Saleko.
Kerbau jenis ini susah didapatkan dan dihargai mahal, bahkan ada yang harganya mencapai Rp1 miliar per ekornya.
6. Festival Lovely December Toraja
Tari Kopi. Foto/Visit Toraja
Setiap tahun Toraja memiiki pekan raya di bulan Desember. Ini merupakan pekan raya seni dan budaya. Namun tahun 2018 ini diganti dengan Toraja Trail alasannya pemerintah setempat sedang melaksanakan perbaikan infrastruktur Toraja.
Semoga tahun depan sanggup dilaksanakan lagi sehingga Kamu sanggup mencicipi pekan raya ini dan membaur dengan masyarakat setempat.
***
Banyak banget kan yang sanggup Kamu nikmati di Toraja? Itulah alasan mengapa Kamu harus ke Tana Toraja sebelum mati!
Sumber https://phinemo.com