Friday, October 19, 2018

√ Cerdaskah Kita?

Ciri Anak Cerdas

Setiap orangtua mungkin selalu bertanya-tanya, apakah mereka mempunyai anak yang cerdas?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus tahu terlebih dahulu ciri-ciri anak yang cerdas. Beberapa ciri anak cerdas, berdasarkan American Association of Gifted Children at Duke University, berikut dapat dijadikan tolok ukur.



  • memiliki energi aktifitas yang besar.

  • cepat berguru dan punya daya ingat yang kuat.

  • suka mempertanyakan otoritas.

  • perasaanya peka.

  • menyukai teka-teki, tantangan, dan angka-angka.

  • tampak lebih matang daripada usianya.

  • memiliki rasa kasih sayang terhadap orang lain atau binatang.

  • senang mencoba cara-cara gres untuk memecahkan masalah.

  • lebih suka bergaul dengan orang lain yang lebih dewasa.

  • mudah merasa bosan.

  • menunjukkan rasa keingintahuan intelektual yang besar.

  • memiliki perbendaharaan kata yang banyak, menawarkan rasa ketertarikan yang besar terhadap kata-kata, atau sudah dapat membaca sendiri tanpa harus disuruh.


keduabelas ciri itu merupakan satu kesatuan yang utuh. Artinya, ciri-ciri itu tidak dapat dipisah-pisahkan atau dianggap dapat bangkit sendiri. Seorang anak yang cerdas niscaya mempunyai keduabelas ciri diatas secara lengkap.


Meskipun American Association of Gifted Children at Duke University menyatakan bahwa ciri-ciri diatas merupakan gejala awal dari seorang anak cerdas usia prasekolah, tetapi bersama-sama ciri-ciri diatas dapat diperluas jangkauanya sampai mencakup bawah umur usia sekolah. Hanya sayangnya, menyerupai kata Bertrand Russell, “Manusia terlahir dalam keadaan tidak tahu, bukan bodoh. Mereka menjadi kurang arif jawaban bersekolah.”


Pada ketika anak menjalani persekolahannya, satu demi satu ciri-ciri diatas biasanya justru semakin rontok. Semakin tinggi tingkat pembelajaran di sekolah, malah semakin banyak ciri kecerdasan tersebut lenyap. Orang bau tanah lantas menyimpulkan bahwa anaknya tidak termasuk anak yang cerdas, bahkan lantas mengeluh, “Kamu tidak secerdas ketika kau kecil dulu!”. Mengapa dapat demikian?


Dikutip dari : Ir Bekti Hermawan H (Praktisi dan penulis buku)



Sumber aciknadzirah.blogspot.com