Tuesday, October 30, 2018

√ Inilah Tip Kondusif Pendakian Kawah Ijen Di Banyuwangi

Pendakian Kawah Ijen merupakan salah satu acara favorit dan selalu mengada dalam daftar atau bucket list tujuan para traveler.


Pasalnya, Gunung Ijen memanglah merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia yang menunjukkan sejuta pesona dan keunikan yang tak dimiliki oleh kawah atau daerah pegunungan lain di Indonesia, dan bahkan dunia.


Kawah Ijen sendiri merupakan sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen. Memiliki tinggi 2.443 meter di atas permukaan maritim dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5.466 hektare.


Baca Juga: Tak Lekang oleh Zaman, Inilah Pesona Blue Fire Kawah Ijen Banyuwangi


Berada di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, Kawah Ijen diketahui berada di gunung vulkanik aktif dan mempunyai potensi udara beracun dari adanya penambangan belerang.


Hal inilah yang kemudian perlu diperhatikan oleh para traveler ketika hendak melaksanakan pendakian Gunung Ijen ibarat waktu dan ekspresi dominan mendaki, menjadi penting untuk diperhatikan.


Tip pendakian Kawah Ijen


Pendakian Kawah Ijen merupakan salah satu acara favorit dan selalu mengada dalam dafta √ Inilah Tip Aman Pendakian Kawah Ijen di Banyuwangi

Gunung Ijen diterangi milkyway ketika malam menjelang (Foto dari @volcanoijen_tour)


Perwakilan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) cabang Banyuwangi, Kisma Donna Wijaya, menyampaikan kalau waktu terbaik untuk melaksanakan pendakian adalah sepanjang bulan Juli hingga September.


Selain waktu terbaik, musim terbaik untuk melaksanakan pendakian Kawah Ijen adalah pada ekspresi dominan kemarau yang bersuhu kering sehingga medan pendakian lebih aman.


Durasi naik turun gunung sekitar empat jam, sehingga jikalau ingin melihat Blue Fire atau matahari terbit, harus berangkat lebih pagi. Pukul 5 pagi menjadi waktu favorit turis mendaki ke sana.


Selain pemandangannya lebih indah, waktu pendakian di pagi hari juga terbilang lebih kondusif alasannya belum ada gas yang meletup dari kawah.


Persiapan yang mesti dilakukan ketika hendak melaksanakan pendakian tentu saja makan dan istirahat yang cukup, jangan begadang atau tidur larut malam.


Kenakan busana serba tebal untuk antisipasi suhu dingin, terutama ketika melaksanakan pendakian tengah malam untuk melihat Blue Fire.


Pendakian Kawah Ijen merupakan salah satu acara favorit dan selalu mengada dalam dafta √ Inilah Tip Aman Pendakian Kawah Ijen di Banyuwangi

potret kawah ijen di banyuwangi, jawa timur (Instagram/paulinawierzgacz)


Kenakan sepatu olahraga dengan ganjal kaki yang tidak licin. Kenakan pula epilog kepala, sarung tangan, dan terutama masker lisan untuk antisipasi mengirup asap belerang.


Ada pun barang-barang yang perlu Kamu bawa ketika hendak mendaki Gunung Ijen ibarat jas hujan, senter kecil, oksigen kaleng atau obat bagi penderita asma.


Baca Juga: Kumpulan Foto Instagram Kawah Wurung Bondowoso yang Tak Kalah Menarik Dari Kawah Ijen


Setelah memulai pendakian, berjalan dengan ritme perlahan hingga ritme sedang. Disarankan rehat sejenak 1 hingga 2 kali di tengah pendakian.


Jangan lupakan pula untuk minum air, meminum air bening sanggup mengurangi rasa haus dan kering tenggorokan alasannya efek asap sulfur Kawah Ijen.



Sumber https://phinemo.com