Masalah Pencernaan ©2016 keepo.me |
6 Masalah Pencernaan Saat Puasa dan Cara Mencegahnya - Ketika seseorang menjalani puasa, contoh makan pun berubah dari biasanya. Tak heran kalau problem pencernaan dapat muncul suatu saat.
Dokter seorang jago penyakit dalam Epistel Simatupang mengungkapkan, ada beberapa problem pencernaan yang dapat terjadi. Umumnya lantaran asupan kuliner yang kurang sempurna dan kebiasaan makan yang kurang baik ketika sahur dan berbuka.
6 Masalah Pencernaan Saat Puasa dan Pencegahannya
Berikut 6 masalah pencernaan dan cara mencegahnya menyerupai dipaparkan Epistel dalam diskusi di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta. Bagaimanakah gangguan pencernaan ketika puasa ? yuk disimak...
1. Mual dan muntah
Menurut Epistel, mual dan muntah umumnya terjadi pada hari pertama puasa. Sebab, ketika itu sistem pencernaan ikut beradaptasi.
Penyebabnya antara lain, makan terlalu banyak ketika buka puasa, kemudian eksklusif tidur malam. Makan sahur pun karenanya dilewatkan lantaran masih merasa kenyang.
“Kalau malam kan metabolisme kita melambat. Kaprikornus ketika sahur perut masih terasa penuh dan karenanya enggak makan sahur,” ujar Epitsel.
Cara mencegahnya, jangan makan malam berlebihan,hindari kuliner pedas dan asam.selain itu, selalu manfaatkan waktu untuk makan sahur. Pilihlah kuliner berserat tinggi yang menciptakan rasa kenyang lebih tahan lama.
2. Diare
Diare juga menjadi problem gangguan pencernaan paling umum ketika menjalani ibadah puasa. Selain lantaran konsumsi kuliner tercemar, diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi kuliner berlemak terlalu banyak.
“lambung terkejut dan lemak memang lebih sulit dicerna. Kalau berlebihan lemak dapat diare,” lanjut Epistel.
Diare dapat dicegah dengan menjaga contoh makan bergizi seimbang.
3. Kembung
Terlalu banyak makan dan minum juga dapat meyebabkan perut kembung. Banyaknya cairan akan diserap dan lambung mengeluarkan asam. Jika perut terus diisi kuliner dan minuman secara berlebihan, sistem pencernaan akan melambat.
Untuk mencegah perut kembung, makanlah secukupnya dan pilihlah jenis kuliner yang tinggi serat.
Baca Juga : 6 Kebiasaan Yang Menjadi Penyebab Perut Buncit
4. Konstipasi
Konstipasi atau susah buang air besar, lanjut Epistel, disebabkan oleh kurangnya konsumsi kuliner berserat dan kurang minum. Untuk itu, sangat penting perhatian asupan kuliner ketika sahur dan berbuka.
“Mulai dari buka puasa hingga sahur minum 8 gelas per hari,” terperinci Epistel.
5. Nyeri maag
Gangguan pencernaan ketika puasa Menurut epitsel, nyeri maag pada perut ini dapat disebabkan makan terlalu banyak dan cepat ketika buka puasa, makan pedas, dan tidak makan ketika sahur.
Masalah maag juga paling sering terjadi lantaran sistem pencernaan belum dapat menyesuaikan diri dengan kondisi perut kosong dalam waktu lama. Meski demikian, problem ini dapat dicegah dengan makan tinggi serat ketika sahur semoga kenyang lebih lama.
6. Asam lambung naik
Naiknya asam lambung atau GERD juga dapat kambuh ketika menjalani ibadah puasa. Naiknya asam lambung, dapat terjadi kalau sehabis makan sahur maupun berbuka eksklusif tidur.
Kondisi tidur atau berbaring akan memudahkan makanan, termasuk asam dari lambung naik ke tenggorokan.
Untuk itu, hindari makan terlalu banyak sebelum tidur. Idealnya, makan terakhir yaitu 2-3 jam sebelum tidur. Hindari juga terlalu banyak kopi yang dapat merangsang produksi asam.
Semoga Informasi ini bermanfaat untuk kita semua tolong bantu share bila anda peduli sahabat yang lain.