Otak ©2016 |
Peminat niscaya saja sempat mengalami momen yang namanya jatuh bukan? Sebutlah itu jatuh cinta, jatuh hati, jatuh bangun, atau bahkan jatuh dari tangga. Tetapi tipe “jatuh” yang akan dibahas disini yakni jatuh dalam artian yang sesungguhnya ialah disaat satu orang sedang sedang melaksanakan sesuatu, dulu tiba-tiba saja terantuk kerikil atau meja hingga terjatuh.
Kejadian ini rasanya telah amat biasa dialami oleh banyak orang hingga banyak orang yang tak memikirkan asal undangan dari jatuh sendiri itu menyerupai apa. sanggup memaparkan mengenai misteri jatuh ini : D.
Jangan Sampai berpikir bahwa jatuh ini akan jadi misteri ya, karena faktor ini telah diteliti oleh bapak-bapak & ibu-ibu peneliti dari University of Michigan. Dasarnya, insiden jatuh berjalan karena adanya 'ketidaksengajaan' sanggup hilangnya keseimbangan yang berlangsung terhadap manusia.
Penelitian Tentang Jatuh
Menurut Daniel Ferris sebagai professor kinesiologi, menyerupai yang dilansir oleh Huffington Post, Senin (19/8/2013), dirinya & timnya memanfaatkan EEG buat melihat apa yang berjalan di dalam otak. EEG ini tidak mengecewakan menolong penelitian mereka buat bisa menyaksikan bab mana saja didalam otak yang pertama kali bereaksi disaat insan kehilangan keseimbangannya.Hasil penelitian ini selanjutnya dipublikasikan dalam Journal of Neurophysiology yakni satu buah penelitian dilakukan terhadap 26 responden dengan menggunakan elektroda. Para responden terjadi dibalok keseimbangan. Balok keseimbangan ini merupakan balok yang mengakses dengan treadmill maka jidisaatu ada responden yang kehilangan keseimbangan, mereka 'jatuh' ke lokasi yang lebih aman. Mereka tak bakal terluka dan sanggup lanjut terjadi di treadmill.
Akhirnya yaitu disaat responden bakal jatuh, ada semacam jeda yang berlangsung antara otak & otot. Simpulan ini didapatkan lewat analisis yang dilakukan menurut kepada respon listrik yang berada didalam otak lewat suatu akomodasi ialah electroencephalogram (EEG). Sesudah berlangsung proses jatuh tersebut para peneliti menyaksikan dan mengecek adanya respons berupa respons listrik yang berada didalam otak.
Dari sanalah tampak bahwa otak menyadari bahwa ada reaksi yang muncul dikarenakan adanya kehilangan keseimbangan sebelum terhadap akhirnya responden terjatuh.
Diliat seseorang yang bisa menyadari adanya tanda berupa “kehilangan keseimbangan” tersebut dengan lebih teliti, sehingga seorang tak mau terjatuh. Jatuh tanggapan tersandung sanggup dicegah & diatasi, salah satunya yakni dengan membiasakan diri untuk merespon tanda relfeks dari tubuh dengan cara otomatis.
Baca juga : Misteri Otak yang Perlu Kita Ketahui
Jatuh cinta
Masalah menyangkut jatuh bukan cuma problem jatuh dalam konteks yang sesungguhnya. Jatuh cinta pula yaitu salah satu aspek yang lumrah dialami oleh seluruh manusia. Siapa pula yang bisa mengelak seandainya nyata-nyatanya seorang sedang mengalami jatuh hati?Hal ini nampaknya menarik untuk diselidiki, karena sesungguhnya kasmaran bukanlah suatu misteri, sebuah bukti dari jatuh hati akan dirasakan pun oleh orang yang lapang dada mencintainya dari lubuk hati yang paling dalam (loh mengapa menjadi curhat ya? : D) Silakan disimak saja, apa sih yang terjadi didalam otak diwaktu seseorang orang sedang mengalami jatuh cinta?
Banyak hal-hal tak masuk nalar yang berjalan disaat seorang jatuh cinta, entah ada perasaan yang tak sanggup disampaikan atau rela jalankan sesuatu yang berlangsung di luar nalar sehat. Salah satu faktor yang terjadi di luar nalar sehat itu merupakan disaat seorang rela meninggalkan harta ataupun karirnya cuma untuk cinta.
Lama-kelamaan hal-hal tersebut yang bahu-membahu tak masuk nalar tersebut bahu-membahu bukan lagi suatu misteri. Ada klarifikasi ilmiah kenapa hal tersebut sanggup terjadi & kenapa serta orang yang sedang jatuh cinta sangat sering bertindak dengan cara tak rasional menyerupai tidak jarang merasa galau, kesepian, bahkan sering jalankan hal-hal yang konyol karenanya.
Dilansir dari Daily Mail, adanya perkembangan dari sebuah teknologi sukses memaparkan bahwa reaksi saraf otak yang muncul disaat seorang sedang mengalami jatuh cinta. Para peneliti dulu memetakan menyerupai apa perubahan kimia yang berlangsung & sektor otak mana saja yang aktif atau bahkan mati waktu seorang sedang mengalami tanda-tanda jatuh hati.
Korteks frontal merupakan bab didalam otak yang bereaksi disaat seorang membuat ketentuan dan menghakimi sesuatu. Hal yang menarik disini berlangsung ketika seorang jatuh cinta, sehingga fungsi dari korteks frontal “dimatikan”.
Hasil ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Semir Zeki dari University College London. Tidak Cuma korteks frontal, bidang otak yang berfungsi buat mengontrol rasa takut & emosi negatif pun bakal mati maka jatuh cinta membuat seorang merasa menyukai. Itulah jawaban dari pertanyaan mengenai apa yang berjalan terhadap otak didisaat kita jatuh?
Baca juga : 7 Keajaiban otak kiri dan kanan Sumber http://www.faktakah.com