Wednesday, January 2, 2019

Astagfirullah, Inilah Alasan Yang Menciptakan Insan Tidak Pernah Merasa Cukup

 Inilah Alasan Yang Membuat Manusia Tidak Pernah Merasa Cukup Astagfirullah, Inilah Alasan Yang Membuat Manusia Tidak Pernah Merasa Cukup

- Astagfirullah, Inilah Alasan Yang Membuat Manusia Tidak Pernah Merasa Cukup. Sebagai manusia, kau memiliki nalar untuk berpikir, tapi nyatanya justru ini yang menciptakan kau tidak pernah merasa cukup.

Hal ini terjadi dari beberapa sisi, baik itu mengenai barang-barang tersier, dimana kau rutin mengharapkan barang gres meskipun kau telah memiliki banyak hal, maupun di segi kehidupan dimana kau rutin mencoba untuk memperoleh apa yang susah kau miliki.

Alasan Ini yang Membuat Manusia Tidak Pernah Merasa Cukup

Ketika kau kecil, kau sering dihentikan untuk meperbuat ini itu tapi kau malah terus ingin meperbuat hal tersebut. Hal tadi sanggup dianggap sebagai kau tidak merasa tidak mengecewakan dengan apa yang kau miliki sekarang, serta merasa bahwa dengan melanggar larangan tadi kau bakal tidak banyak merasa terpuaskan, tapi hal tersebut malah berlanjut hingga dewasa.

Mengapa insan tidak pernah merasa puas? Hal ini sanggup dijelaskan dengan cara pendek dengan pandangan gres bahwa kau ada dalam delusi "kita tidak cukup". Kamu merasa bahwa ada cuilan puzzle yang hilang, serta kau merasa dengan meperbuat hal baru, berjumpa orang-orang baru, serta melihat benda-benda gres bakal sanggup mengisi kekosongan tersebut, tapi nyatanya tidak alasannya yaitu kekosongan tadi bukanlah hal yang nyata. Ilusi bakal kekosongan ini yang menciptakan kau tidak pernah merasa cukup.

Yang bakal menjadi dilema besar ialah keberminatan pada kekosongan ini sendiri yang ada pada manusia. Ketika kau telah memenuhi suatu  "keperluan", kau bakal segera mencari hal gres alasannya yaitu kau ingin mencicipi ketegangan yang kau bisakan ketika kau mengincar hal gres tersebut.

Contoh yang paling gampang ialah ketika kau berlangganan TV kabel serta menerima beberapa kanal dasar, tapi kau merasa itu tidak tidak mengecewakan serta ingin membeli lebih. Ketika kau memiliki banyak saluran, kau masih merasa bahwa hal itu belum cukup.

Ini bakal memunculkan pertanyaan baru, kapan insan merasa cukup? Jawabannya mungkin tidak bakal pernah, alasannya yaitu hal ini kau sebut nafsu serta nafsu bakal rutin timbul bahkan di kala dimana kau pikir kau telah sukses menaklukannya.

Cara Menanggulangi Rasa Tidak Pernah Merasa Cukup

Di kebudayaan barat terbukti ada aliran bahwa langkah pertama untuk memiliki ialah mengharapkan, serta mungkin aliran ini juga yang melahirkan aliran mengenai mengapa insan tidak pernah merasa tidak mengecewakan efek konsumerisme yang amat tinggi. Hal sebaliknya berlaku di kebudayaan timur, alias apabila mau lebih spesifik ialah tradisi Buddha.

Menurut tradisi tersebut, memfokuskan diri dengan apapun yang mungkin kau bakal bisakan malah menghentikan diri kau untuk hidup di masa ketika ini jadi menciptakan kau terlepas dari diri kau sendiri. Bahkan Nirvana sendiri artinya mematikan api keinginan.

Tapi nyatanya Sigmund Freud memiliki analisa yang tidak sama mengenai nirvana yang digembar-gemborkan. Menurut Freud, kondisi yang dihasilkan ketika kau mematikan api impian bakal sama dengan kondisi inertia, yaitu titik dimana kau kebal bakal perubahan alias bahkan maut itu sendiri.

Freud juga mengemukakan pendapat bahwa nafsu yang mendorong kau untuk mengharapkan sesuatu memiliki suatu  motif yang jauh lebih dalam, serta hal tersebut sanggup disetarakan dengan kedamaian yang dicapai dalam konsep nirvana.

Freud dalam hal ini menganggap bahwa lebih baik kau memperoleh apa yang kau inginkan daripada terus menerus merasa ingin kepada sesuatu, alasannya yaitu kau bakal menuntaskan impian kau serta menciptakan kau merasa tidak banyak lebih damai. Hal ini disimpulkan alasannya yaitu terbukti impian ini yang menciptakan kau tidak pernah merasa cukup.

Baca Juga : Inilah alasan Islam melarang pria menggunakan komplemen emas
Sumber http://www.faktakah.com