Ada dongeng unik dan mengesankan dari Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Priyo Anggoro BR, .H., M.Si. Beliau menceritakan perihal usahanya sebagai pucuk pimpinan dinas yang mengurusi arsip dan perpustakaan dikala terjadi banjir rob di Pekalongan. Penulis memperkirakan banjir rob di Pekalongan terjadi tahun 2018 yang lalu.
Priyo Anggoro bercerita bahwa dikala banjir rob di Pekalongan abad itu banyak yang memberi proteksi kepada para korban banjir. Bantuan yang tiba banyak berupa materi kebutuhan pokok, dapat berupa mie goreng, baju, atau kebutuhan lain. Umumnya proteksi mengalir dari banyak sekali forum sosial dan pihak lain yang turut menyumbang.
Tak disangka-sangka, laki-laki yang sering dipanggil Pak Anggoro ini memerintahkan bawahannya di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah untuk mengirim kendaraan beroda empat perpustakaan keliling. Perintah ini tergolong unik. Karena tidak biasanya kendaraan beroda empat yang berisi buku masuk ke tempat bencana.
Kehadiran kendaraan beroda empat perpustakaan keliling ternyata bermanfaat bagi para korban peristiwa banjir. Pak Anggoro mengaku bahwa banyak korban banjir yang meluangkan diri berkunjung di perpustakaan keliling. Mereka membaca koleksi buku yang ada di kendaraan beroda empat perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling menjadi hiburan tersendiri bagi para korban peristiwa banjir.
Simpulannya, para korban peristiwa ternyata tidak hanya membutuhkan proteksi asupan makanan. Namun juga butuh asupan pengetahuan untuk otaknya. Kebijakan ini ternyata berhasil menghibur para korban bencana. Ini pertanda bahwa perpustakaan melalui buku mempunyai fungsi rekreatif.
*Tulisan ini terinspirasi dari sambutan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Priyo Anggoro BR, .H., M.Si. Ketika membuka Bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan dan TIK Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Star Hotel Semarang, Senin, 29 April 2019.