Wednesday, January 23, 2019

√ Laporan Workshop Menciptakan Materi Berguru Berbasis Tik (Membatik)



1.      Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan
a.      Waktu dan Tempat
1)      Hari                     : Jumat s.d Sabtu
2)      Tanggal                : 24 s.d 25 November 2017
3)      Pembukaan          : Jumat, 24 November 2017 pukul 08.00 WIB
4)      Lama Kegiatan    : 2 hari
5)      Tempat                : Fave Hotel, Jl. Kusumanegara No.91, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah spesial Yogyakarta
                           
b.      Penyelenggara Kegiatan
Workshop Membuat Bahan Belajar Berbasis TIK (Membatik) diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD).

2.      Tujuan dan Alasan Mengikuti Kegiatan
Tujuan yang hendak dicapai dalam acara ini yaitu meningkatkan kompetensi guru semoga bisa dan mau menciptakan materi mencar ilmu berbasis TIK.

3.      Penjelasan Isi Kegiatan
Isi acara Workshop Membuat Bahan Belajar Berbasis TIK (Membatik) ini meliputi:
a.       Kebijakan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD)
b.      Prinsip pembuatan materi belajar

4.      Tindak Lanjut
Guru sesudah mengikuti acara ini telah melaksanakan tindak lanjut berupa:
a.       Menerapkan kebijakan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD)
b.      Menerapkan Prinsip pembuatan materi belajar

5.      Dampak
Dampak yang dicapai melalui Workshop Membuat Bahan Belajar Berbasis TIK (Membatik) yaitu sebagai berikut:
a.       Memahami kebijakan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD)
b.      Siswa lebih tertarik mencar ilmu sesudah memakai materi mencar ilmu berbasis TIK



















LAMPIRAN

1.      Makalah (Materi) yang disajikan dalam acara pertemuan
2.      Matrik ringkasan pelaksanaan pelatihan
3.      Fotocopy Surat Tugas
4.      Foto copy Sertifikat


Makalah (Materi) Yang Disajikan Dalam Kegiatan Pertemuan

Dalam menyebarkan materi didik tentu perlu memperhatikan prinsisp-prinsip pembelajaran.Gafur (1994) menjelaskan bahwa beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan materi didik atau materi pembelajaran diantaranya meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Ketiga penerapan prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut:
1.      Relevansi: keterkaitan, ada kaitan;
Artinya ada kaitan, hubungan, atau bahkan ada jaminan bahwa materi didik yang dipilih itu menunjang tercapainya kompetensi yang dibelajarkan (KD, SK). Cara termudah ialah dengan mengajukan pertanyaan perihal kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Dengan prinsip dasar ini, guru akan mengetahui apakah materi yang hendak diajarkan tersebut materi fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek perilaku atau aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya guru terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan pencapaian SK dan KD.
Contoh:
KD 1.1 Sekolah Menengah Pertama Kelas IX Mengidentifikasi bangun-bangun yang sama dan sebangun (kongruen), maka pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya “Syarat dua berdiri yang sama dan sebangun (kongruen), foto dan model berskala, syarat dua berdiri yang sebangun, dan panjang sisi pada dua berdiri yang sama dan sebangun (kongruen).

2.      Konsistensi: keajegan;
Artinya ada kesesuaian (jumlah/banyaknya) antara kompetensi dan materi ajar; jikalau kompetensi dasar yang ingin dibelajarkan meliputi keempat keterampilan berbahasa, materi yang dipilih/dikembangkan juga meliputi keempat hal itu.
Contoh:
KD  5.1 Sekolah Menengah Pertama Kelas IX, Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar, maka kompetensi yang harus dimiliki siswa yaitu kemampuan mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar, misalkan membedakan bilangan berpangkat dan bentuk akar, serta membedakan sifat-sifat  keduanya.

3.      Kecukupan: memadai keluasannya, ketercukupannya;
Artinya materi didik yang dipilih/ dikembangkan ada jaminan memadai/ mencukupi untuk mencapai kompetensi yang dibelajarkan; tidak terlalu sedikit sehingga kurang menjamin tercapainya KD/SK. Materi dilarang terlalu sedikit, dan dilarang terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jikalau terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.


Pengembangan materi didik hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran. Di antara prinsip pembelajaran tersebut adalah:

1.      Mulai dari yang gampang untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak,
Siswa akan lebih gampang memahami suatu konsep tertentu apabila klarifikasi dimulai dari yang gampang atau sesuatu yang kongkret, sesuatu yang faktual ada di lingkungan mereka. Misalnya untuk menjelaskan konsep pasar, maka mulailah siswa diajak untuk berbicara perihal pasar yang terdapat di daerah mereka tinggal. Setelah itu, kita bisa membawa mereka untuk berbicara perihal banyak sekali jenis pasar lainnya.

2.      Pengulangan akan memperkuat pemahaman
Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diharapkan semoga siswa lebih memahami suatu konsep. Dalam prinsip ini kita sering mendengar pepatah yang menyampaikan bahwa 5 x 2 lebih baik daripada 2 x 5. Artinya, walaupun maksudnya sama, sesuatu informasi yang diulang-ulang, akan lebih berbekas pada ingatan siswa. Namun pengulangan dalam penulisan materi mencar ilmu harus disajikan secara sempurna dan bervariasi sehingga tidak membosankan.

3.      Umpan balik positif akan memperlihatkan penguatan terhadap pemahaman siswa
Seringkali kita menganggap enteng dengan memperlihatkan respond yang sekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang diberikan oleh guru terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan seorang guru mirip ’ya benar’ atau ‚’ya kau pintar’ atau,’itu benar, namun akan lebih baik kalau begini...’ akan mengakibatkan kepercayaan diri pada siswa bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar. Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu, jangan lupa berikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja siswa.

4.      Motivasi mencar ilmu yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
Seorang siswa yang mempunyai motivasi mencar ilmu tinggi akan lebih berhasil dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu kiprah guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu memperlihatkan dorongan (motivasi) semoga siswa mau belajar. Banyak cara untuk memperlihatkan motivasi, antara lain dengan memperlihatkan pujian, memperlihatkan harapan, menjelas tujuan dan manfaat, memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang menciptakan siswa bahagia belajar, dll.

5.      Mencapai tujuan menyerupai naik tangga, setahap demi setahap, karenanya akan mencapai ketinggian tertentu.
Pembelajaran yaitu suatu proses yang sedikit demi sedikit dan berkelanjutan. Untuk mencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan-tujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin sulit kita melangkah, namun juga anak tangga yang terlalu kecil terlampau gampang melewatinya. Untuk itu, maka guru perlu menyusun anak tangga tujuan pembelajaran secara pas, sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam materi ajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator kompetensi.

6.      Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan
Ibarat menempuh perjalanan jauh, untuk mencapai kota yang dituju, sepanjang perjalanan kita akan melewati kota-kota lain. Kita akan bahagia apabila pemandu perjalanan kita memberitahukan setiap kota yang dilewati, sehingga kita menjadi tahu sudah hingga di mana dan berapa jauh lagi kita akan berjalan. Demikian pula dalam proses pembelajaran, guru menyerupai pemandu perjalanan. Pemandu perjalanan yang baik, akan memberitahukan kota tujuan simpulan yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, kota-kota apa saja yang akan dilewati, dan memberitahukan pula sudah hingga di mana dan berapa jauh lagi perjalanan. Dengan demikian, semua penerima sanggup mencapai kota tujuan dengan selamat. Dalam pembelajaran, setiap anak akan mencapai tujuan tersebut dengan kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan hingga kepada tujuan meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari prinsip mencar ilmu tuntas.



MATRIK RINGKASAN PELAKSANAAN DIKLAT

Nama Kegiatan
Tanggal/ waktu pelaksanaan
Institusi Penyelenggara
Tempat Kegiatan
Nama-Nama Fasilitator/ Pemakalah/ Pembahas
Dampak
Workshop Membuat Bahan Belajar Berbasis TIK (Membatik)
24 s.d 25 November 2017
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD)
Fave Hotel, Jl. Kusumanegara No.91, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah spesial Yogyakarta
-          Gogot Suharwoto, Kepala Pustekkom Kemendikbud
-          Juara Ki Hajar 2016
-          Memahami kebijakan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD)
-          Siswa lebih tertarik mencar ilmu sesudah memakai materi mencar ilmu berbasis TIK


Sumber http://rahmahuda.blogspot.com