√ Diam-Diam Lulus Pembelajaran Daring Ppg Dalam Jabatan

 Tanda Centang pada Brightspace 

Pembelajaran daring PPG Dalam Jabatan walau telah usai ternyata meninggalkan kisah misteri. Cerita ini wacana kelulusan pembelajaran daring PPG dalam jabatan. Pembelajaran daring PPG dalam jabatan yang berlangsung selama berbulan-bulan melalui aplikasi brightspace ini meninggalkan pertanyaan besar, yaitu wacana apa saja hal yang mempengaruhi lulus atau tidaknya penerima PPG Dalam Jabatan moda daring?

Pertanyaan ini muncul di pikiran saya alasannya ada seorang penerima PPG dalam jabatan mempertanyakan nilai kiprah pembelajaran daring masih banyak yang kosong namun dirinya kini lulus. Dari banyak sekali sumber, kosongnya nilai kiprah ini bukan alasannya belum dinilai oleh dosen selaku instruktur. Nilai dari pelatih sudah diupload, hanya saja belum dipublikasikan. Ada satu sajian di brightspace yang terlewatkan. Inilah yang menjadikan nilai tidak muncul di rapor penerima namun muncul di sajian fasilitator dan instruktur.
Namun ada saja orang yang tidak puas dengan klarifikasi di atas. Masih saja ingin tau kenapa dirinya dapat lulus padahal kiprah diskusi tidak ada dan banyak nilai yang belum muncul. Bertanya kesana kemari. Akhirnya terjawab juga.

Salah satu sumber terpercaya menyampaikan bila hanya mengandalkan nilai kiprah PPG, dapat diprediksi semua mahasiswa PPG moda daring dari seluruh LPTK di Indonesia tidak lulus. Kelulusan moda daring ditentukan dari keaktifan membuka spada, centang tugas, lamanya online, diskusi, dll. Semua penugasan itu ada bobot persentasenya masing-masing. Kaprikornus tidak hanya tergantung pada diskusi.

Bahkan apabila mengupload pdf tanpa isi pun kesudahannya dapat centang alias dianggap sudah mengumpulkan tugas. Karena sistem brightspace hanya mengenali format file tanpa menganalisis isi dalam file tersebut. Hal ini juga pernah dialami oleh sahabat PPG yang lain. Salah satu sahabat yang banyak membantu saya ini saat modul profesional pernah sengaja mengumpulkan kembali kiprah yang sama di aktivitas mencar ilmu yang lain. Hasilnya yaitu diterima oleh sistem dan tetap memperoleh nilai. Padahal kiprah yang dikumpulkan tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam brightspace.

Berdasarkan uraian di atas, penulis memprediksi bahwa indikator kelulusan  cenderung ditentukan oleh persentase keaktifan penerima dalam membuka brightspace. Persentase tersebut dikonkretkan dalam jumlah kiprah yang telah centang dibanding keseluruhan tugas. Kaprikornus tipsnya bagi teman-teman guru yang belum, carilah "centang" sebanyak-banyaknya.

Borobudur, 27 September 2018
Sumber http://rahmahuda.blogspot.com