Showing posts with label Legenda. Show all posts
Showing posts with label Legenda. Show all posts

Thursday, May 31, 2018

√ Dongeng Legenda Rawa Pening Singkat

Cerita Legenda Rawa Pening Singkat - Berikut ini, Anda akan membaca rujukan rewrite dari dongeng rawa pening. 

Rawa Pening

Pada zaman dahulu kala, hiduplah sepasang suami istri. Mereka hidup berdua dengan sederhana, tetapi mereka sangat duka alasannya ialah hingga hari ini mereka belum dikaruniai oleh seorang anak pun. Hari demi hari mereka menunggu dengan sabar, tetapi belum juga dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Karena tak kuasa melihat istrinya terus bersedih, sang suami kesannya memutuskan untuk pergi bertapa di Gunung Telomoyo untuk memohon biar dikarunia anak.

Setelah beberapa usang sang suami bertapa di lereng gunung, sang istri yang berjulukan Nyai Selakanta hamil. Perut Nyai Selakanta pun semakin hari semakin membesar hingga kesannya ia pun melahirkan seorang anak. Namun betapa terkejutnya Nyai Selakanta bahwa yang dilahirkan olehnya ialah seekor naga. Ajaibnya naga tersebut sanggup berbicara layaknya manusia. Nyai Selakanta pun menamainya Baru Khlinting. Sebenarnya Nyai merasa malu melahirkan seekor naga, tetapi meskipun begitu Nyai tetap merawatnya layaknya seorang manusia.

Hari demi hari Baru Khlinting semakin membesar. Hingga pada suatu hari ia betanya kepada ibunya, “Ibu di manakah keberadaan ayahku?”. Nyai Selakanta pun memberitahukannya bahwa ayahnya sedang berada di lereng Gunung Telomoyo. Baru Khlinting pun pergi ke gunung demi menemui ayahnya yang sedang bertapa di sana. Setelah hingga di daerah ayahnya, Baru Khlinting bertemu seorang laki-laki bau tanah yang merupakan ayahnya. Dia memperkenalkan dirinya, tetapi ayahnya tidak mempercayainya. Ayahnya kemudian meminta Baru Khlinting untuk membuktikannya. “Jika kau memang anakku, coba lingkari gunung ini dengan tubuhmu,” pinta ayahnya.

Baru Khlinting pun melaksanakannya dan berhasil. Tetapi ayahnya masih belum mempercayainya. Dia kemudian memintanya untuk bertapa di Bukit Tugur untuk menjadi seorang manusia. Akhirnya pergilah Baru Khlinting melaksanakan perintah ayahnya. Selama dirinya melaksanakan pertapaan di sana, penduduk desa yang berada di bawah bukit sedang melaksanakan upacara adat. Mereka pergi berburu untuk mendapat makanan. Saat mereka tiba di Bukit Tugur, penduduk desa menemukan Baru Khlinting yang sedang bertapa. Kemudian mereka memotong tubuhnya dan dan membawa dagingnya ke pesta adat.
Advertisement

Ketika para penduduk desa sedang menikmati makan besar bersama, datanglah seorang anak kecil yang kumel dan amis yang ternyata merupakan penjelmaan Baru Khlinting. Anak itu mendekati pesta itu dan berharap untuk diberikan makanan. Namun penduduk desa menolaknya, “Pergilah kau dasar pengemis! Tubuhmu kotor dan bau!”.  Melihat insiden itu seorang perempuan bau tanah yang berjulukan Nyai Latung merasa kasihan kepadanya. “Nak ikutlah pergi ke rumah nenek!” perintah nenek itu. Anak itu pun pergi mengikuti nenek ke rumahnya.

Setelah tiba di rumah nenek itu, ia diberi makan yang banyak. Baru Khlinting pun sangat bahagia hingga menghabiskan semua kuliner yang dihidangkan itu. “Terimakasih Nek, kau sangat baik kepadaku tidak menyerupai warga kampung itu!” kata anak itu. Sebelum pergi anak itu berpesan kepada nenek itu bahwa kalau dirinya mendengar bunyi gemuruh hendak mencari sebuah lesung dan menaikinya. Kemudian anak tersebut kembali lagi menuju pesta meriah tersebut.

Sesampainya di pesta tersebut, Dia kembali meminta kuliner kepada warga di sana. Akan tetapi ia diusir dan di lempar hingga terjatuh. Dengan amarahnya anak itu bangun dari tanah dan mengeluarkan sebuah lidi. Kemudian lidi itu ditancapkannya di dalam tanah. Anak kecil itu pun menantang seluruh warga desa, “Siapa yang sanggup mencabut lidi ini dari tanah, dialah orang yang kuat. Mendapat penghinaan tersebut seluruh warga desa di sana mencoba untuk mencabut lidi itu namun gagal.

“Payah kalian sangat payah bahkan tidak sanggup mencabut lidi kecil itu,” ejek anak itu. Semakin usang warga desa itu berkumpul di lapangan dan mencoba untuk mencabut lidi itu. Tetapi tak ada satu pun yang berhasil. Akhirnya anak itu mencabut lidi yang ditancapkanya ke dalam tanah. Tak usang sehabis itu, tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh yang sangat besar dan tanah bekas tancapan lidi tersebut mengeluarkan air yang semakin usang semakin deras. Air tersebut berkembang menjadi banjir yang besar dan menenggelamkan seluruh penduduk desa yang arogan tersebut. Baru Khlinting pun menghukum mereka hingga tak ada satu pun yang selamat kecuali seorang nenek bau tanah yang berhasil selamat alasannya ialah berada di atas lesung. Hingga ketika ini rendaman air itu masih ada dan desa tersebut telah berkembang menjadi rawa yang dikenal sebagai Rawa Pening. 

Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Dongeng Legenda Nyi Roro Kidul Secara Singkat Dan Jelas

Kisah Legenda Nyi Roro Kidul Secara Singkat dan Jelas - Nyi Roro Kidul ialah sebuah legenda yang begitu populer dan terus diceritakan hingga ketika ini. Yuk kita baca kisah berikut ini. :)

Nyi Roro Kidul

Alkisah pada zaman dahulu, ada seorang putri yang sangat bagus jelita laksana bidadari dari khayangan yang berjulukan Dewi Kadita. Dia merupakan putri kesayangan dari Raja Padjajaran, Munding Wangi. Selain mempunyai paras yang sangat cantik, Dewi Kadita juga sangatlah baik. Dia sangat baik dan ramah kepada semua orang. Kecantikan paras dan keelokan tubuhnya pun telah tersebar ke seluruh penjuru negeri.

Meskipun sang raja mempunyai putri yang sangat cantik, beliau tidak merasa senang. Raja duka alasannya ialah hingga ketika ini belum dikaruniai oleh anak pria sebagai putra mahkota sebagai penerus tahtanya. Akhirnya sang raja tetapkan untuk menikahi lagi dengan Dewi Mutiara supaya mendapat anak pria yang gagah perkasa sebagai penerus tahta.

Pada awalnya, Dewi Mutiara sangat baik kepada Dewi Kadita untuk mendapat cinta ayahnya. Namun sesudah menikah, Dewi Mutiara pertanda sifat aslinya. Terlebih lagi ketika Dewi Mutiara dikaruniai oleh seorang anak laki-laki. Dewi Mutiara pun semakin jahat kepada Dewi Kadita. Dia takut kalau Dewi Kadita akan menjadi penghalang bagi anaknya untuk menjadi penerus tahta. Hari demi hari Dewi Mutiara semakin khawatir, bahkan beliau mulai berani meminta eksklusif kepada raja untuk mengasingkan Dewi Kadita dari istana. “Tuanku, saya ingin kamu mengasingkan Dewi Kadita dari istana ini,” pinta istrinya. Mendengar ajakan itu, Raja Munding Wangi menjadi marah. Dia menolak dan memarahi istrinya tersebut.

Dewi Mutiara pun semakin dendam kepada anak tirinya tersebut. Dia terus memutar otak untuk mengusir Dewi Kadita. Hingga pada akhirnya, beliau tetapkan untuk pergi menemui seorang dukun untuk mencelakai Dewi Kadita. “Aku ingin kamu mencelakai Dewi Kadita hingga beliau terusir dari istana ini,” perintah Dewi Mutiara. Sang dukun pun menyanggupi ajakan dirinya. Kemudian dukun itu menyanggupinya alasannya ialah dirinya dijanjikan  untuk diberikan hadiah jikalau berhasil.
Advertisement

Setelah beberapa hari, dukun itu mulai menjalankan aksinya. Dia mulai mengguna-guna Dewi Kadita dengan mengirimkan sebuah angin yang telah diberi mantra olehnya. Ketika Dewi Kadita sedang tertidur, angin itu masuk dan mengenai tubuhnya. Keesokan paginya ketika beliau terbangun, betapa terkejutnya beliau melihat dirinya di cermin. Semua tubuhnya dipenuhi oleh koreng dan nanah yang berbau busuk. Sudah berapa banyak tabib istana yang tiba untuk mengobatinya, namun tetap juga gagal. Mereka menyampaikan bahwa penyakit itu bukanlah penyakit biasa melainkan sebuah guna-guna.

Hari demi hari penyakit Dewi Kadita semakin parah dan mulai mengeluarkan anyir busuk. Dia pun sudah mulai frustasi dengan keadaan dirinya. Setelah melihat kesempatan ini, Dewi Mutiara merasa senang. Dia mulai menghasut raja untuk mengasingkan anak kesayangannya itu dari istana. Dia menyampaikan bahwa penyakit tersebut akan mengakibatkan imbas jelek terhadap anak pria mereka dan kerajaan.

Pada awalnya sang raja tetap menolaknya, namun sesudah didesak oleh istrinya tersebut sang raja pun luluh juga. Dewi Kadita yang mengetahui tersebut merasa sangat duka dan beliau pun pergi meninggalkan istana dengan sendirinya. Dia pergi dari kerajaan itu dan terus berjalan sangat jauh. Mengetahui anak tirinya telah pergi dari istana, Dewi Mutiara bahagia bukan kepalang. Dia pun merasa lega alasannya ialah rencananya akan berjalan dengan mulus. Namun, sang raja tetap merasa duka alasannya ialah kehilangan putri kesayangannya itu.

Siang malam Dewi Kadita berjalan di seluruh negeri. Kecantikan paras dan keelokan tubuhnya telah mengilang. Tak jarang beliau selalu mendapat penolakan dan hinaan selama perjalanannya. Semakin jauh beliau berjalan, hingga balasannya beliau hingga di sebuh tebing yang berbatasan eksklusif dengan lautan. Dewi Kadita pun melamun memandangi lautan yang luas itu. Setelah beberapa saat, Dewi Kadita mendengar bisikan bunyi yang menyuruhnya untuk terjun ke laut. Karena merasa putus asa, Dewi Kadita pun melompat ke arah lautan.

Setelah melompat, keajaiban pun terjadi tubuhnya yang penuh koreng dan nanah kembali menjadi higienis dan cantik. Hingga balasannya Dewi Kadita berubah wujud menjadi penguasa lautan itu. Dia pun menguasai seluruh Laut Selatan dan mendirikan kerajaan ghaib di sana. Hingga sekarang kerajaan tersebut dipercayai masih ada dan Dewi Kadita itu pun dikenal sebagai Ratu Kidul atau Ratu Pantai Selatan.

***

Kisah Nyi Roro Kidul ini termasuk ke dalam kisah legenda dan masih dipercayai oleh sebagian masyarakat Indonesia. Bahkan ada beberapa versi yang menceritakan perihal asal-usul Nyi Roro Kidul. Cerita-cerita tersebut ada yang berupa versi jawa, versi sunda dan bahkan versi batak. Dongeng di atas ialah salah satu kisah Nyi Roro Kidul versi Sunda sebagai materi tumpuan Anda.

Sumber http://www.kelasindonesia.com

Wednesday, May 30, 2018

√ Naskah Kisah Legenda Gunung Semeru Terbaru

Naskah Cerita Legenda Gunung Semeru Terbaru - Mau baca dongeng gunung semeru? Yuk kita baca dongeng berikut. 

Cerita Legenda Gunung Semeru

Alkisah pada zaman dahulu Dewa Syiwa mendatangi sebuah daerah yang dipenuhi dengan pohon jawawut, sehingga daerah tersebut kesudahannya disebut dengan pulau jawa. Pada waktu itu pulau jawa berada di atas lautan luas dan terombang-ambing oleh ombak alasannya tidak ada penindihnya. Melihat keadan pulau itu, seluruh tuhan merasa khawatir sehingga mereka berbondong-bondong pergi menghadap Bhatara Guru untuk meminta solusinya.

Mereka semua sembah sujud di hadapan Bhtara Guru. “Pulau jawa kini telah banyak insan yang menghuninya tetapi pulau itu masih terus bergoyang. Oleh alasannya itu, mohon tuan memikirkannya,” kata Dewa Wisnu. Bhtara Guru yang telah mengetahui cara untuk mengatasinya meminta para tuhan untuk menaman sebuah pasak di Pulau Jawa biar tidak goyah lagi.

“Pergilah kalian ke Jambudwipa (India)! kemudian potonglah Gunung Mandara separuhnya dan bawalah puncak mahameru ke Pulau Jawa dan tanamlah!” perintah Bhatara Guru.

“Mohon ampun Tuanku, Gunung mandara sangat tinggi sekali hingga menyentuh langit, jadi meskipun Puncak Mahameru tersebut dipotong, potongan itu akan tetap besar dan berat,” kata Bhatara Bayu. “Oleh alasannya itu pergilah kalian semua dan bekerjasamalah untuk memindahkan Mahameru alasannya dengan bergotong royong semua pekerjaan akan gampang dilakukan,” nasehat Bhatara Guru.

Akhirnya pergilah semua tuhan ke Jambudwipa untuk melaksanakan titah Bhatara Guru. Mereka bekerja sama memotong Gunung Mandara menjadi dua bab dan mengambil Puncak Mahameru. Setelah puncak itu didapatkan, para tuhan bekerja sama untuk memindahkan Mahameru. Mula-mula Bhatara Brahma mengubah dirinya menjadi kura-kura yang sangat besar kemudian seluruh tuhan mengangkat Mahameru dan meletakannya di atas tempurung kura-kura. Setelah itu Bhatara Siwa merubah dirinya menjadi naga yang sangat panjang dan melilitkan tubuhnya di Mahameru biar tidak jatuh.
Advertisement

Saat dalam perjalanan, para tuhan lelah akhir Mahameru yang sangat besar. Lalu mereka melihat Puncak Mahameru mengeluarkan air hingga kesudahannya para tuhan meminumnya. Tanpa disadari, ternyata air tersebut yaitu racun kalakuta hingga kesudahannya mereka semua mati. Tidak berapa usang sesudah itu, Bhatara Guru mendatangi mereka untuk melihat pekerjaan anak-anaknya.

Namun betapa terkejutnya Bhatara Guru ketika melihat mereka telah terbujur kaku, Bhatara Guru pun merubah air racun kalkuta itu menjadi sumber air suci Tirta Khamandalu. Lalu ia membasahi badan dewa-dewa yang telah mati tersebut hingga kesudahannya mereka hidup kembali.

“Wahai anak-anakku! Lanjutkanlah kembali perjalanan kalian untuk membawa Mahameru ke Pulau Jawa,” perintah Bhatara Guru. Kemudian Bhatara Guru mengerahkan para raksasa untuk membantu para tuhan mengangkat Mahameru menuju Pulau Jawa. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, tibalah mereka di bab barat Pulau Jawa. Kemudian mereka menancapkan Mahameru di sana, akan tetapi bab timur Pulau Jawa terangkat. Para tuhan pun kembali memindahkan Mahameru menuju bab timur. Ketika mereka memindahkannya, bagian-bagian Mahameru berjatuhan dikala dalam perjalanan sehingga bagian-bagian tersebut menjadi gunung-gunung yang berjajar sepanjang pulau, diantaranya yaitu Gunung Katong (Lawu), Wilis, Kampud (Kelud), Kawi, Arjuna (Arjuno), dan Gunung Kemukus (Welirang).

Setelah hingga di bab barat Pulau Jawa, Mahameru yang telah runtuh sebagian menjadi miring kemudian mereka meletakan Mahameru dengan disenderkan pada Gunung Brahma. Tetapi tetap saja Pulau Jawa menjadi miring. Para tuhan kesudahannya kembali memotong Mahameru menjadi dua bagian. Bagian pertama menjadi sebuah gunung yang disebut dengan Gunung Semeru dan bab lainnya kembali di bawa ke bab barat Pulau Jawa dan ditancapkan di sana biar Pulau Jawa menjadi imbang dan tidak akan goyah lagi. Bagian Mahameru yang ditancapkan di bab barat menjadi sebuah gunung yang berjulukan Gunung Pawitra atau Penanggungan.

Sejak dikala itu, Pulau Jawa menjadi kokoh dan tidak terombang-ambing lagi oleh ombak dikarenakan telah dipasak di kedua sisinya. Dalam agama Hindu Gunung Semeru dianggap sebagai rumah para tuhan di gunung inilah mereka semua bersemayam. Hingga kini orang-orang Bali menganggap Gunung Semeru sebagai bapak Gunung Agung. Mereka selalu melaksanakan ritual setiap 8-12 tahun sekali dengan memperlihatkan seserahan berupa sesajen. Selain memberi sesajen, mereka juga sering mengujungi Gua Widodaren untuk menerima Tirta suci yang dibentuk oleh Bhatara Guru.

Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Dongeng Legenda Kerikil Menangis Lengkap

Cerita Legenda Batu Menangis Lengkap - Ingin baca kembali dongeng legenda kerikil menangis yang sangat terkenal? Anda dapat membacanya lewat teks berikut ini.  

Cerita Legenda Batu Menangis

Di sebuah desa yang jauh di pedalaman Kalimantan, hiduplah seorang perempuan renta dan seorang putrinya. Mereka hanya hidup berdua alasannya yakni ayahnya telah meninggal sehingga perempuan renta itulah yang harus bekerja untuk membaiayai hidup mereka.

Putri perempuan renta itu berparas sangat bagus nan jelita, sayang ia mempunyai sifat yang sangat buruk. Gadis itu sangat manja dan pemalas. Dia lebih suka berdandan dan bersolek ria daripada membantu ibunya bekerja. Padahal ibunya telah renta dan renta tetapi gadis itu tidak pernah mengindahkannya. Meskipun begitu ibunya tetap sayang kepada dirinya sehingga membuatnya menjadi anak yang manja. Dia selalu menuntut ibunya untuk dibelikan apapun dan bila tidak dituruti ia akan menangis.

Pada suatu hari, gadis itu meminta ibunya untuk dibelikan baju baru. Tetapi ibunya menolak alasannya yakni ia tidak mempunyai uang. “Hari ini ibu tidak ada uang, lain kali saja,” ibunya berkata. Mendengar penolakan tersebut, anak itu menangis dan memarahi ibunnya. “Ibu harus membelikan saya baju gres sekarang,” hardik gadis itu kepada ibunya. Karena merasa kasihan ibunya pun menuruti seruan anak gadisnya tersebut. Dia berusaha sekuat tenaga mecari uang untuk menuruti seruan anaknya.
Advertisement

Setelah membanting tulang, jadinya ibunya mempunyai cukup uang untuk membelikan anak gadisnya baju gres menyerupai yang ia inginkan. Dia pun mengajak anaknya ke pasar yang berada cukup jauh dari desanya. “Ibu tunggu sebentar, saya harus dandan dulu supaya saya terlihat cantik,” kata gadis itu. Setelah menunggu cukup lama, gadis itu pun siap untuk pergi ke pasar. Dia memakia pakaian yang paling bagus dan berdandan dengan sangat cantik, berbeda dengan ibunya yang kumuh dan menggunakan pakaian yang buruk dan sobek. “Kenapa kamu menggunakan pakaian menyerupai itu Nak?” tanya ibunya. Dengan ketus gadis itu menjawab, “Ibu jangan ikut campur dengan urusanku” Ibunya tidak dapat berkata apa-apa lagi dan hanya menuruti seruan anaknya.

Akhirnya mereka berdua pergi ke pasar bersama. Tidak menyerupai selayaknya seorang ibu dan anaknya, gadis itu menentukan untuk berjalan dengan meninggalkan ibunya sendiri di belakangnya. Dia aib akan keadaan ibunya yang sangat kumuh dan kotor dan ia takut bila seluruh orang mengetahuinya bila perempuan renta itu yakni ibu kandungnya.

Ketika mereka memasuki pasar, semua mata memandang ke arah gadis itu. Mereka mengagumi kecantikan anak gadis janda tersebut. Dia pun menyadari bahwa dirinya menjadi sentra perhatian di pasar itu sehingga ia mempercepat langkah kakinya. Ibunya pun mencoba untuk menyusul anak gadisnya di depan. Ketika mereka melewati sekumpulan orang-orang, salah seorang cowok menyapanya dan bertanya, ”Hey gadis manis apakah wanitu renta itu yakni ibumu?” alasannya yakni aib gadis itu pun berkata, “Bukan! ia bukan ibuku ia yakni pembaantuku,”

Ibunya yang mendengar tanggapan anak itu mencoba untuk bersabar dan tidak mengindahkan perkataan anaknya. Semakin jauh mereka berjalan, orang-orang semakin terkagum-kagum akan kecantikan dirinya. Sepanjang jalan orang-orang yang merasa heran bertanya kepada gadis itu. “Apakah perempuan renta yang ada di belakang yakni ibu nyonya?” tanya seorang pemuda.

Namun, lagi-lagi gadis itu tetap tidak mengakuinya. “Bukan! Bukan! Dia yakni pelayanku,” jawab gadis itu. Sepanjang perjalanan gadis itu tetap menyampaikan bahwa ibunya yakni pelayan dirinya. Lama kelamaan ibunya pun bersedih. Dia sangat murung akan sikap anak gadisnya tersebut. Hingga jadinya perempuan renta itu tidak tahan lagi dengan kelakuan anaknya itu.

Karena kesal ibunya berdoa, “Ya yang kuasa hamba tidak besar lengan berkuasa lagi dengan hinaan ini. Begitu tega anak kandungku menyampaikan bila saya yakni budaknya. Ya yang kuasa hukumlah anak durhaka ini!”

Setelah itu tiba-tiba gadis itu tidak dapat bergerak dan seluruh tubuhnya perlahan-lahan menjadi kerikil dari kaki sampai ke kepalanya. Gadis itu pun menangis dan berteriak meminta ampun kepada ibunya. “Ibu maafkan aku! Ampunilah aku…….” tangis gadis itu. Akan tetapi semua itu telah terlambat atas kekuasaan yang kuasa gadis itu menjadi kerikil seutuhnya. Meskipun menjadai batu, air mata anak itu terus mengalir sampai sekarang. Oleh alasannya yakni itu, sampai kini kerikil itu dinamakan kerikil menangis oleh orang-orang sekitar dan menjadikannya sebagai pelajaraan bagi mereka untuk tidak durhaka kepada ibunya.

Sumber http://www.kelasindonesia.com

Tuesday, May 1, 2018

√ Dongeng Dongeng Malin Kundang Dalam Bahasa Indonesia

Cerita Dongeng Malin Kundang dalam Bahasa Indonesia - Kisah Malin Kundang si anak durhaka yang melegenda telah banyak diulas dan diceritakan kembali dari masa ke masa dengan banyak sekali bentuk, cerpen dan juga film. Sampai ketika ini dongeng Malin Kundang yang berasal dari Sumeta Barat ini diyakini kebenarannya oleh masyarakat umum yang mana didukung dengan beberapa bukti peninggalan kerikil yang diyakini ialah perwujudan si Malin Kundang  yang telah dikutuk oleh ibunya sendiri di pesisir Pantai Air Manis, Padang. Dogeng si Malin Kundang mengandung banyak nilai moral yang sanggup diambil untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kesempatan ini, Kelas Indonesia akan mengulas kembali dongeng wacana Malin Kundang, semoga terhibur.

MALIN KUNDANG SI ANAK DURHAKA

Dahulu kala hiduplah keluarga nelayan miskin yang mempunyai satu orang anak lelaki berjulukan Malin Kundang. Kondisi perekonomian menciptakan kehidupan keluarga semakin memprihatinkan. Sehinga Ayah Malin memutuskan untuk merantau dengan keinginan akan sukses  sehingga bisa mengubah kehidupan keluarga dari kemiskinan. Pergilah si Ayah Malin ke negeri seberang untuk mengais rezeki demi kehidupan keluarga yang lebih baik. Dengan berat hati Ibu Malin melepas kepergian suami tercintanya.

Hari berganti minggu, ahad berganti bulan, bulan berganti tahun, ibu dan malin senantiasa menunggu ayah kembali. Namun, sepertiya ayah tak akan pernah kembali. Tak ada satupun kabar yang tiba mengenai ayah. Ibu dan malin sangat sedih, disisi lain kehidupan semakin sulit. Hal tersebut menciptakan Ibu Malin menjadi berpengaruh dan bangun bertekad untuk melanjutkan hidupnya demi Malin. Ibu membesarkan malin seorang diri tanpa suami disisinya yang sanggup menjadi sandaran ketika ia sedang sedih.

Menjadi orang renta tunggal ialah tidak mudah, di satu sisi ia bertugas sebagai seorang ayah mencari nafkah demi kehidupannya dan anaknya, disisi lain ia ialah seorang Ibu yang mengurus dan membesarkan anaknya dengan baik. Malin tumbuh membesar menjadi anak yang cerdas, dan sayang dengan Ibunya. Malin senang sekali bermain di alam bersama teman-temannya. Suatu hari, Malin berlari mengejar seekor ayam, namun ia jatuh tersandung kerikil besar. Sehingga Malin mengalami luka yang cukup parah di lengannya. Luka tersebut sembuh naun meninggalkan bekas yang menetap di lengannya.

Malin sekarang beranjak dewasa. Melihat kehidupan yang sulit di kampung, ia bertekad untuk membantu Ibunya keluar dari kemiskinan dengan merantau ke negeri seberang. Malin membicarakan keinginannya tersebut kepada Ibunya, namun Ibunya menolak. Ibu Malin takut hal yang sama pada ayahnya akan menimpa Malin. Ibu Malin sangat takut kehilangan Malin. Namun, Malin bersikeras membujuk Ibunya supaya mengijinkannya pergi. Keinginan Malin semakin berpengaruh dengan datangnya usulan seorang nahkda yang tadinya miskin namun sekarang hidupnya menjadi kaya raya sehabis merantau. Malin kian membujuk Ibunya supaya memberi ijin untuk pergi.

Malin kian mendesak ibunya. Akhirnya, dengan berat hati, Ibunya pun memberi ijin kepada Malin. Malin amat senang, ia berjanji bahwa ia akan kembali dan menjadi orang kaya. Ibu Malin mempersiapkan segala bekal yang diharapkan untuk perjalanan Malin. Ibu menngantar kepergian Malin hingga di dermaga. Ibu Malin berpesan padanya, meminta supaya malin tidak melupakannya dan kampung halaman sehabis sukses di negeri seberang. Sambil berlinangan air mata Ibu melepas kepergian Malin. Malin mencium tangan dan kening serta memeluk Ibunya sebelum berangkat. Malin berjanji ia tak akan melupakan pesan Ibunya tersebut.

Semakin lama, kapal yang ditumpangi oleh Malin menjauh dari pandangan Ibunya. Diperjalanan, kapal yang ditumpangi malin diserang bajak laut, semua penumpang yang ada dibunuh. Namun malin berhasil selamat, ia bersembunyi di dalam ruangan kecil. Berhari, hari, main terombang-ambing di lautan. Hingga pada balasannya ia menemukan sebuah darata. Malin sangat bersemangat, dengan sedikit tenaga yang dimilikinya, ia mendorong kayu yang ditumpanginya untuk menepi. Malin berhasil mendarat di sebuah puau yang subur. Ia segera ditolong oleh warga sekitar, malin menceritakan apa yang terjadi padanya ketika diperjalanan. Hingga ada seorang penduduk yang mempersilahkan ia untuk bekerja dengannya.
Advertisement

Kehidupan malin di pulau itu sangat sukses. Malin berhasil mengubah hidupnya, sekarang ia menjadi saudagar kaya berkat kegigihannya. Ia mempunyai banyak kapal dengan lebih dari 100 awak kapal. Kapal yang ia miliki mengirim barang ke banyak tempat. Hingga pada balasannya malin bertemu dengan seorang gadis dari keluarga yang kaya. Akhirnya mereka pun menikah.

Suatu hari Malin dan istriya mengadakan pelayaran. Kesuksesan Malin di negeri seberang terdengar di indera pendengaran Ibu Malin. Ia sangat besar hati dan bahagia, setiap hari ia pergi menuju dermaga berharap Malin kembali pulang. Pada ketika itu, Malin dan istrinya turun di dermaga kampung halamannya. Malin sedang menceritakan kisah masa lalunya dengan istrinya, Ibunya melihat dari kejauhan berharap itu Malin. Ibunya makin mendekati dua orang saudagar kaya yang dikawal dengan beberapa awak kapal. Setelah makin mendekat, Ibunya sadar kalu itu ialah malin. Seketika saja ibunya memeluk malin.

Ibu: “Malin??? Anakku, balasannya kamu kembali nak. Ibu sudah sangat merindukanmu (sambil memeluk Malin)”

Malin sadar jikalau itu ibunya.

Istri malin: perempuan renta ini Ibumu???

Karena aib dengan istrinya malin pun mendorong Ibunya supaya melepas pelukannya.

Malin: siapa kau??? Enak saja mengaku-ngaku Ibuku. Wanita renta ini mustahil Ibuku. Ibuku sudah meninggal. Wanita renta ini hanyalah pengemis yang mengingkan uangku.

Perih sangat hati Ibu malin mendengar ucapan Malin, sambil menangis ibunya berkata

Ibu: malin, sadar nak, istigfar,aku ini Ibumu. Jangan kamu jadi anak durhaka nak, malin, anakku.. (ibunya terus menangis)

Malin: Ibuku sudah meninggal, tau apa kamu wacana aku??

Ibu: kamu punya luka dilengan ketika kamu jath bermain, itu masih tertinggal ditanganmu. Malin, anakku, istigfar nak.

Istri malin: kanda, ada apa sebenarnya??? Betulkan perempuan ini ialah Ibumu???

Malin: Tidak dinda, saya tak kenal dengan perempuan renta ini. Mari kita segera pergi sebelum perempuan renta ini makin gila.

Malin dan istrinya pun berbalik, sementara ibu Malin kian menangis, dan memanggil-manggil nama malin hingga emosinya pun memuncak.

Ibu: Malin! Malin! Malin! Anak durhaka Kau. (hati Ibunya sangat perih, tanpa disadari ia mengucap doa untuk Malin), Ya Allah, benarkan itu Malin?? Malin anakku telah durhaka. Jika benar ia Malin anakku, maka ku kutuk kamu jadi batu.

Seketika itu, angin kencang petir bergemuruh, bagai angin ribut yang menerjang tiba memporakporandakan dermaga serta merta kapal malin berantakan. Dan tanpa disadari, si Malin pun menjelma batu. Ibunya sangat ketakuakan dan juga menyesal akan apa yang telah dilakukan. Seraya berdoa meminta kepada Tuhan untuk mencabut kutukan. Ibunya hanya menganis sepanjang jalan, atas pengalaman yang tak terlupakan.

Nilai moral yang sanggup diambil dari dongeng malin kundang ialah sebagai panutan atau rujukan bagi seorang anak supaya tidak melupakan orangtua, tidak menghardik orang tua. Karena . kita ada di dunia ini berkat orang tua, Ibu,Ibu, Ibu, dan Ayah, senantiasa merawat dan menjaga kita setulus hati tanpa pamrih, pengorbanan mereka tak akan terbayar. Cinta orang renta ialah cinta yang abadi, oleh sebab itu, sayangi kedua orang tua. Mereka tak akan pernah tergantikan

Sumber http://www.kelasindonesia.com

Monday, April 23, 2018

√ Pola Dongeng Fabel Untuk Belum Dewasa Terbaru

Contoh Cerita Fabel untuk Anak-Anak - Fabel merupakan seni drama yang menceritakan kisah kehidupan hewan- binatang yang menggambarkan kisah kehidupan manusia. sanggup dikatakan bahwa fabel merupkan seni drama yang memakai lakon hewan. Penyampaian pesan- pesan yang akan diungkapkan terkandung dalam setiap lakon yang dibawakan oleh tokoh- tokoh hewan. Hewan- binatang yang ditampilkan dalam dongeng fabel biasanya ialah penggambaran tokoh atau sifat manusia. sehingga dalam hal ini sifat- sifat insan digambarkan dalam bentuk hewan. Dalam dongeng fabel mengandung pesan- pesan yang ingin disampaikan melalui lakon yang diperankan oleh hewan- binatang tersebut. Biasanya, hewan- binatang yang dipakai ialah binatang –hewan yang familiar dengan orang awam, biar lebih gampang dalam menyampaiakn pesan moral. Dengan fabel, nasihat- hikmah yang ingin disampaikan lebih menarik sebab memakai binatang – hewan. Meski demikian, fabel sering memasukkan tokoh insan ke dalamnya namun pernananya sangat minim. Cerita fabe merupakan dongeng fiksi atau imajinasi penulis saja dengan maksud untuk memberikan pesan biar terlihat menarik. Sering kita melihat ditelevisi atau membaca dalam buku cerita, bentuk – bentuk fabel yang disajikan dengan dongeng yang apik. Dalam artikel ini akan diberikan satu pola fabel untuk anak- anak. Semga menghibur.

Hewan dan Pemburu

Alkisah hiduplah sekawanan binatang di padang rumput Afrika yang penuh kedamaian. Hingga pada suatu hari, datanglah sekelompok singa yang memasuki kawasan tersebut. Kelompok itu dimpin oleh Romi, si singa jantan yang membawa empat betinanya. Sejak ketika itulah, warga parum tak pernah nyenyak tidur, mereka gelisa sepanjang waktu mengkhawatirkan kelangsungan hidupnya.

Sebagai pemimpin kelompok, Romi populer dengan kejam dan pemalas. Romi selalu mengandalkan empat istrinya untuk menangkap mangsa, sesudah itu ia akan menguasainya. Namun, hal ini merupakan ialah suatu konsekuensi bagi mereka. Karena Romi akan menjaga anak- anak serta keamanan mereka dari serangan singa atau binatang lain.

Setiap harinya, singa – singa jantan itu memburu siapa yang lemah, sehingga menjadikan momok bagi hewan- binatang lain terutama kelompok anak- anak. Pada suatu hari, anak – anak romi pergi bermain di sekitar wilayahnya.

“ ayah, bolehkan kami keluar bermain??? Kami sangat bosan di sini menunggu ibu pulang”, ujar sulung, anak pertama Romi.

“ Tidak!!! Kau dihentikan kemana- mana sampa Ibu-Ibumu pulang!!!”, tangkas Romi.

“ o. O..ohh, ayolah Ayah, biarkan kami main sebentar saja. Hanya di sekitar sini kok Ayah. Kami ini kan anak penguasa wilayah masa kami harus takut”, Rayu Tio, anak bungsu Romi.

“Kau benar, kalian ini ialah anak- anak ku, saya dihentikan takut akan apapun. Karena semua takut padaku. Hahahaha “, ungkap Romi bangga.

“jadi kami boleh main Ayah??”, tegas Dayu, anak gadis Romi.

“Ya tentu, kalian tidak perlu takut, pergilah!!! Dan jangan terlalu jauh Oke. Aku harus mengawasi kalian”, jawab Romi.
‘ yeee.. asikk akhirnya kita bermain di luar. Terima kasih Ayah”, ucap bawah umur Romi.

Walhasil, pergilah ketiga ana – anak Romi bermain di padang rumput yang luas. Ketika mereka sedang asik bermain, mereka melihat sekelompok anak rusa, jerapah, dan juga kelinci yang sedang asik bermain petak umpet. Ketiga anak singa itu tertarik ingin ikut bermain bersama mereka, dan akhirnya mereka tetapkan untuk menghampiri sekelompokan anak- anak binatang yang sedang bermain.

“ Haii,, apakah kami boleh ikutan bermain???”, sapa Tio si bungsu.

“Heii, kamu singa.. Kami tidak ingin ada singa di sini. Pergi kau!!!” sambut Rori si anak rusa.

“iya, kami tidak ingin ada singa di sini. Pergi!!”. Tambah Dio si kelinci.

“ Tapi kenapa kalau saya singa??? Kau tidak tau ayahku ialah penguasa di sini??? Makara biarkan kami bermain dengan kalian”, tanya Dayu.

“ ayahmu bukanlah penguasa disini. Dulu tempat ini damai. Tapi kedatangan kalian merusak segalanya. Kalian ialah perampok negeri kami. Pergi!!!”, jawab kelinci

“ itu tidak benar, Ayahku menjaga keamanan wilayah ini demi kalian”, jawab Tio.

“ Apa??? Menjaga keamanan??? Hahaha, yang benar saja! Ayahmu hanya peduli dengan keserakahan. Apakah pernah kamu tau apa yang dilakukan ibu-ibumu setiap hari??”, sahut jerapah.

“tentu, Ibu-ibuku setiap hari bekerja, sedangkan ayah menjaga keamanan wilayah. Pekerjaan yang sangat hebat bukan???”, terperinci Dayu.

“Ibumu setiap hari memburu, membunuh, dan memakan kami. Itukah yang kamu bilang hebat??? Penguasa macam apa keamanan menyerupai apa yang ayahmu cipatakan. Jelaskan padamu. Keamanan macam apa, kalau setiap harinya merasa tidak tenang. Coba kamu jelaskan!!!”, ungkap serli sambil menangis, si anak rusa yang semenjak dari tadi terdiam.

“Hei, hati- hati bicaramu, kalau kamu ingin selamat”, tangkas sulung.

“kakak, jangan menakuti mereka. Kita ingin berteman bukan mencari musuh”, ucap Dayu kepada sulung.

“kau siapa, kenapa kamu berbicara menyerupai itu”, tanya serli kepada anak rusa dengan lembut.

“aku serli, saya anak rusa. Ketika ibuku pergi mencari makan untukku, ia tak pernah kembali. Aku mencarinya sepanjang hari tapi saya tak pernah menemukannya. Sampai pada suatu hari, terdengar kabar bahwa ibu telah ditemukan, namun ketika saya kesana, saya hanya melihat jasad ibuku yang tak berdaya. Tubuhnya penuh luka bahkan tanduknya mengilang. Para tetua bilang bahkan itu ialah ulah singa. Itu ulah keluargamu. Apa kamu dengar?? Jelas serli kepada anak- anak singa.

“ kamu niscaya salah paham, kami tidak memburu kalian. Kalian ialah teman. Percayalah”, jawab Tio.

“Kau bohong, kemudian apa yang terjadi dengan Ibuku dan saudara- saudaraku yang lain??? Kau tidak tau apa yang saya rasakan. Setiap hari saya ketakukan. Pergi kamu dasar anak singa”, ucap serli kesal.

Seketika itupun serli dan kawan- mitra pergi meninggalkan anak- anak singa.

“hei, hei, tunggu, mau kemana kalian??? Bukankah kita akan bermain??? Hei!!!”, panggil Dayu.

“sudahlah,biarkan mereka pergi. Ayo kita pulang saja”, pinta Sulung.

Ketiga anak singa pun akhirnya kembali pulang, sepanjang perjalanan mereka bercakap-cakap kisah yang dialami oleh Ibu serli.

“kakak, apakah benar Ibu membunuh Ibu serli???”, tanya Dayu

“aku tidak yakin. Tpi kurasa itu bukan ulah Ibu. Kau ingatkan kalau Ibu bilang ia tidak berburu, tapi mencari hewan- binatang yang telah mati untuk kita makan”, ungkap Sulung meyakinkan adik-adiknya.

“kau benar kakak, mereka niscaya telah salah sangka.” Ujar Tio percaya.
Advertisement

Percakapan cukup panjang antara anak- anak singa itu. Ketika di tengah perjalanan, ketiga anak singa menemukan Rusa dengan luka di sekujur tubuhnya serta kepalanya berdarah sebab kehilangan tanduk. Anak- anak singa itu pun menghampiri Rusa yang tengah di ujung maut.

“bibi, bibi, bibi, kamu kenapa? Kau baik- baik saja???” tanya Dayu.

“Sulung dan Tio berlarian mencari pertolongan, “tolong...tolong...tolong...”

Dan segerombolan binatang – binatang pun datang.

“hey, anak- anak singa. Apa yang kamu lakukan?? Apakah ini perintah ayahmu??? Kau membunuh rusa yang tidak bersalah”, tuduh kiro si gajah.

“bukan paman, kamu salah paham. Aku menemukan bibi ini sudah menyerupai ini. Lihat ini paman. Bibi masih hidup. Tanyakan padanya kalau kamu tidak percaya”, terperinci Dayu.

“Rubi, apa yang terjadi padamu??? Katakan???”, Tanya Kiro kepada rusa yang terluka itu.

“Dia benar kiro. Anak- anak singa ini tidak bersalah. Pemburu- pemburu itu yang melaksanakan ini padaku. Untung saja Raja singa itu segera datang. Kalau tidak saya sudah mati. Aku cukup terluka dengan peluru- peluru mereka”, terperinci Rubi.

“oke, kamu diamlah. Aku akan membawamu ke tabib Sukui si jerapah yang populer ampuh. Ayo semuanya bubar”, jawab Kiro.

Setelah menolong Rubi yang terluka, penghuni padang rumput berbondong-bondong menuju singgasana Raja singa. Mereka mendiskusikan duduk kasus yang terjadi.

“ada duduk kasus apa kalian ramai-ramai ke mari???” tanya Romi si Raja Singa

“Wahai Raja Singa, kenapa kamu tak bilang kalau ada pemburu di wilayah kita??? Tiga warga telah terbunuh. Kami kira itu ialah ulahmu. “, ungkap Kiro

“Benar, Sudah satu pekan ini wilayah kita dimasuki pemburu. Aku tidak mengatakannya sebab saya tidak ingin kalian risau. Aku dan istri – istriku telah berjanji menjaga kalian. Namun, pemburu-pemburu itu tetap saja tiba dengan peralatan-peralatan yang makin canggih.”, terperinci Romi.

“kalau begitu, kami akan membantumu untuk menangkap pemburu- pemburu itu, terperinci Kiro.

“Ya benar, kami akan membantumu”, sahut hewan-hewan lain.

“aku tidak ingin melibatkan kalian. Keamanan wilayah ini ialah tanggung jawabku”, ungkap Romi dengan gagah

“tapi Ayah, mereka benar. Jika kita bersama-sama kita akan menangkap pemburu-pemburu itu dan menciptakan mereka jera”, ungkap Sulung.

“dengarlah Raja Singa. Anakmu benar”, ungkap Kiro

“baiklah kalau begitu, mari kita atur strategi”, Romi menyetujui.

Dan akhirnnya mereka mengatur taktik untuk menangkap para pemburu itu.

Suatu hari, kelompok pemburu-pemburu itu datang. Kedatangan mereka diketahui pertama kali oleh jerapah, sesuai dengan strategi, jerapa menciptakan suara-suara yang merupakan sinyal bagi yang lainnya. Hewan- binatang yang lain saling bersiap. Kali ini Kiro yang akan menjadi umpan. Para binatang yakin pemburu-pemburu itu akan mengambil gading yang dimiliki kiro.

Pemburu1: hey, hey, lihat ada gajah.

Pemburu2: wah, hari ini benar-benar keberuntngan bagi kita. Kita akan mengambil gadingnya buka??? Kolektur itu niscaya akan membayar mahal.

Pemburu1: iya kamu benar, dan saya akan berlibur ke Dubai sesudah pembayaran lunas.

Pemburu2: sudah jangan berisik. Nanti gajah kita kabur. Ayo fokus bekerja.

Para pemburu itu tidak sadar kalau bahu-membahu yang sedang diintai ialah dirinya. Para binatang telah bersiap dengan jaringnya. Ketika para pemburu itu makin erat dengan si Kiro, dan haaap, jaringpun dilepaskan. Para pemburu itu panik apa yang terjadi dengan mereka.

Pemburu1: hey apa ini. Kenapa kita tersangkut jaring???

Pemburu2: saya juga tidak tahu. Apa mungin ada pemburu lain yang akan menangkap binatang – binatang ini???

Tiba-tiba, terdengar auman singa. Singa dan gerombolan binatang mengelilingi pemburu yang tersangku jaring. Para pemburu itu bergetar ketakutan.

Raja Singa: aaauuummm,, hey manusia. mengapa kamu membunuh saudara-sauadaraku???

Pemburu1: a..a..aku hanya ingin mengambil tanduknya saja.

Raja singa: auuumm,dasar kamu insan tidak mempunyai rasa belas kasihan. Kami juga punya hak untuk hidup. Keserakahanmu membuatmu buta. Kau tidak memperhatikan nasib kami. Apa kamu ingin menjadi makananku??

Pemburu2: ti..ti. tidak Raja Singa. Kami hanya disuruh, sungguh maafkan kami. Daging kami tidak enak, kami telah banyak membunuh saudara-saudaramu terbunuh, maafkan kami.

Raja Singa: Kau ini insan yang mempunyai akal, seharusnya kamu ini ikut melestarikan kami. Katakan pada atasanmu dan manusia-manusia lain untuk tidak mengambil secara paksa, gading, tanduk dari saudara-saudara kami. Biarkan kami hidup bebas.

Pemburu1: baik kami janji

Raja singa: apa kamu bisa memegang janjimu?

Pemburu2: te..tentuuu

Raja singa: aaaaummm, lepaskan dia.

Kiro: tapi Raja, bagaimana kalau mereka berbohong

Raja Singa: mereka akan menanggung akibatnya.

Akhirya para pemburu itu dilepaskan oleh kawanan hewan. Pemburu-pemburu itu lari terbirit-birit.

Waktu telah berlalu, meski tidak ada lagi pemburu, para binatang tetap saling kompak berjaga menjaga keamanan wilayah mereka, dan akhirnya mereka hidup hening tanpa pemburu.

Pesan moral yang ingin disampaikan. Dengan kebersamaan dan rasa saling percaya maka kita bisa mengusir orang-orang yang ingin mengambil kekayaan wilayah. Saling tolong menlong dan salinng pundak membahu menjaga keamanan wilayah ialah kiprah bersama.

Sumber http://www.kelasindonesia.com

√ Ringkasan Dongeng Legenda Danau Toba - Dongeng Rakyat Indonesia

Ringkasan Cerita Legenda Danau Toba - Kelasindonesia.com kali ini akan menyajikan ringkasan dongeng rakyat asal-muasal terbentuknya Danau Toba yang merupakan dongeng rakyat yang berasal dari kawasan Sumatera Utara.

Asal Mula Terbentuknya Danau Toba

Dahulu kala, hiduplah seorang perjaka sebatang kara disebuat pulau. Pemuda itu berjulukan Toba. Ia sangat rajin,  ia yaitu seorang patani. Tanah yang kering berhasil disulapnya menjadi sawah padi yang subur oleh karennya ia tak pernah kekurangan. Toba hidup sebatang kara, ia melaksanakan semuanya sendiri, dan ia suka kali memancing. Pada suatu hari, Toba pergi memancing di sungai bersahabat rumahnya. Toba berdoa kepada Tuhan semoga kali ini ia menerima ikan yang banyak untuk dimasak.

Pergilah Toba ke sungai dengan alat pemancingnya. Hampir seharian namun Toba belum juga mendapatkan seekor ikan pun. Hari mulai petang, Toba pun kesannya putus asa. Ia tetapkan untuk pulang ke rumah. Namun saat ia sedang bergegas, pancingnya bergerak-gerak, sehingga ia menarik kailnya itu. Sepertinya Toba menerima ikan yang amat besar, Toba hampir saja hanyut gerakan yang tersangkut di kailnya itu. Walhasil benar saja, Toba mendapatkan ikan yang sangat besar. Ikan itu sangat besar tidak menyerupai ikan biasanya, dan sisiknya pun berkilauan, sangat cantik. Toba pulang dengan perasaan yang gembira, ia membawa ikan yang berhasil ditangkap untuk disantap.

Sesampainya di rumah Toba hendak memasak ikan itu, ia menghidupkan air dan mengambil air untuk merebus ikan tersebut. Namun, saat hendak memasukkan ikan tersebut, Toba berubah pikiran sehabis melihat ikan tersebut. Toba mengurungkan niatnya untuk memasak ikan tersebut. Kemilauan sisik ikan tersebut yang menciptakan Toba berubah pikiran. “Ikan ini begitu elok bagaimana saya tega memakannya”, gumam Toba. Ia pun kesannya menciptakan wadah yang besar untuk ikan tersebut. Toba merawatnya dan memberi ikan tersebut makan.

Seperti biasanya, Toba pergi ke ladang untuk bertani setiap pagi. Sepulang dari ladang, ia hendak memasak untuk makan hari itu. Naun, alangkah terkejutnya saat ia melihat beraneka macam kuliner telah tersaji di meja makannya. Ia hearn, siapakah yang telah mengirimkan kuliner ini. Rasa penasarannya digusur dengan rasa laparnya, ia tetapkan untuk makan terlebih dahulu sehabis itu memikirkan hal tersbut. Kejadian yang sama terulang kembali esok hari, saat ia hendak masak tapi kuliner sudah tersaji di mejanya. Hingga kali ini ia tidak sanggup menghilangkan rasa penasarannya itu. Dan kesannya Toba memikirkan suatu siasat untuk sanggup mengetahui siapakah yang mengirimkan kuliner untuknya.

Esok harinya, semoga berjalan sesuai rencana, Toba akal-akalan pergi ke ladang, namun ia bahwasanya bersembunnyi di balik pohon bersahabat rumahnya. Hampir seharian ia menunggu, naun tak kunjung satupun orang terlihat mendatangi rumahnya. Hingga kesannya menjelang sore hari, ia melihat asap yang tiba dari rumahnya. Toba merasa penasaran, alasannya diumahnya tak ada seorang pun. Toba merasa ingin tau dan khawatir, oleh karenanya Toba tetapkan untuk kembali ke rumah dan melihat apa yang bahwasanya terjadi.
Advertisement

Sesampainya di rumah, alangkah terkejutnya Toba melihat sesosok perempuan elok yang sedang memasak di dapurnya. Toba pun menanyainya, “Si.. Siapa Kau???” perempuan itu terkejut dan menjawab, “ a.. saya yaitu putri jelmaan ikan yang kamu tangkap itu Tuan”. “jangan bohong, siapa kamu sebenarnnya??? Apa yang kamu lakukan di rumahku???”, lanjut Toba. Puteri ikan meyakinkan Toba, “benar Tuan, saya tidak berbohong kepadamu. Aku sangat berterima kasih kepadamu alasannya kamu tidak memakanku dan kamu memberiku makan. Oleh alasannya itu, sebagai imbalan saya ingin menyebarkan kuliner untukmusetiap hari. Lihatlah keping uang ini!!! Ini yaitu jelmaan sisikku”. Akhirnya Toba pun menentukan untuk percaya meski pun itu sangat sulit.

Setiap hari Putri Ikan itu memasakkan masakan yummy untuknya. Toba pun jatuh cinta pada Putri Ikan itu, hingga pada suatu hari Toba memberanikan diri untuk meminang Putri ikan menjadi isterinya. Begitu senangnya Toba mengetahui bahwa sang Putri mendapatkan lamarannya dengan satu syarat, bahwa kelak Toba dihentikan memberitahu asal-muasal Putri Ikan tersebut kepada siapapun. Toba pun mengiyakan persyaratan yang diajukan sang Putri.

Toba dan sang Putri pun kesannya menikah. Warga desa sangat takjub dengan kecantikan Puteri Ikan itu dan merasa iri dengan Toba alasannya sangat beruntung menerima ister yang cantik. Setahun kemudian, Toba dan Putri Ikan dikaruniai seorang anak lelaki yang diberi nama Samosir. Samosir mempunyai nafsu makan yang cukup besar.

Suatu hari, Samosir diminta Ibunya untuk menghantarkan bekal makan untuk ayahnya. Sesampainya di ladang, Samosir memperlihatkan pesanan Ibunya untuk ayahnya. Namun, alangkah terkejutnya Toba saat membuka bekal, “astaga, apa ini???? Kenapa Cuma sisaan nasi saja?”, tanya Toba kepada Samosir. “Maaf ayah, perjalanan ke ladang cukup jauh, saya merasa lapar jadi saya makan sebagian bekal untuk Ayah di jalan”, jawab Samosir. Merah padam muka Toba, ia sangat kesal, sehingga ia berada di luar kendali. Toba mengumpat Samosir sejadi-jadi, “dasar kamu ini tak tau diuntung, dasar anak ikan”. Tanpa sengaja Toba menyebutkan asal muasal Ibunya. Samosir menangis dan mengadu kepada Ibunya apa yang dikatakan oleh Ayahnya.” Ibu, Ayah murka kepadaku alasannya saya memakan bekalnya dan ia menyampaikan kalau saya ini anak ikan”’ terang Samosir kepada Ibunya. Bagai tersambar petir, Ibu Samosir tak kuasa menahan air mata yang jatuh membasahi bumi. “Nak, pergilah kamu ke puncak bukit, dan jangan pernah kembali”, terang Ibunya. Mereka pun pergi, Samosir menuruti perintah Ibunya. Seketika itu, Ibunya masuk ke dalam sungai dan menghilanng seketika. Badai hujan menerjang tiba menenggelamkan pulau itu, bahkan Toba yang menyesal akan yang telah diperbuatnya ikut tenggelam. Sejak dari itu terbentuklah danau Toba yang mengelilingi bukit yang didaki Samosir, dikenal dengan pulau Samosir.
Sekian.

Sumber http://www.kelasindonesia.com