Showing posts with label Novel. Show all posts
Showing posts with label Novel. Show all posts

Saturday, June 2, 2018

√ Perbedaan Novel Dan Cerpen Lengkap

Perbedaan Novel dan Cerpen Lengkap - Cerpen yaitu salah satu karya sastra yang berbentuk prosa gres berupa kisah naratif. Cerpen atau kisah pendek merupakan kisah yang cenderung padat, mempunyai kesatuan tema dan mengutamakan sebuah problematika yang tengah dihadapi oleh tokoh utama dan bagaimana tokoh utama tersebut menemukan penyelesaian masalahnya dalam kisah tersebut. Dalam penyampaian ceritanya, cerpen lebih pendek dibandingkan dengan karya sastra tertulis lain.

Sementara itu, novel yaitu bentuk prosa usang yang ceritanya sangat luas dan kompleks. Novel menceritakan sebagian besar permasalahan hidup yang di hadapi oleh tokoh utamanya. Novel tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Pada umumnya, novel lebih menitik beratkan pada sisi-sisi yang ganjil atau menarik pada kehidupan tokoh utamanya.

Di bawah ini yaitu perbedaan-perbedaan yang ada pada novel dan cerpen bila dilihat dari unsur-unsur pembangunnya.

1. Alur

Alur yaitu urutan kisah yang dipakai oleh penulis untuk memberikan ceritanya. Ada beberapa macam alur yang sanggup ditemui dalam cerpen dan novel, yaitu alur maju atau disebut juga dengan alur progresif, alur mundur dan yang terakhir yaitu alur campuran.

Pada cerpen, penulis memberikan ceritanya dengan sederhana. Alur pada cerpen lebih gampang diidentifikasi bagian-bagiannya ibarat perkenalan tokoh, pengenalan konflik, pemunculan konflik, puncak konflik atau klimaks, dan antiklimaks atau penyelesaian masalah.

Sedangkan pada Novel, alur yang dipakai sangat kompleks dan membutuhkan perhatian ekstra untuk memahaminya. Alur-alur yang ada pada novel khususnya novel-novel terbaik sangat sulit ditebak alasannya selain alur atau urutan kisah utama, sub-sub alur sering dimunculkan sebagai komplemen kisah pada novel.

2. Konfik

Konflik yaitu permasalahan atau problematika yang dihadapi oleh tokoh utama. Konflik sendiri ada majemuk diantaranya yaitu konflik batin, maupun konflik fisik. Konflik di dalam kisah terjadi antara tokoh antagonis dengan tokoh protagonis, bahkan ada konflik yang terjadi pada tokoh utamanya dengan dirinya sendiri atau disebut dengan konflik batin.

Pada cerpen, penulis hanya meyajikan sebuah konflik di dalam ceritanya. Hal ini alasannya cerpen sangat pendek dan menceritakan sebagian kecil kisah atau permasalahan hidup tokoh utamanya. Konflik tersebut pada alhasil tidak mengubah nasib tokoh utamanya di dalam cerita.

Sedangkan pada Novel, Penulis menyajikan lebih dari satu konflik. Sebenarnya konflik utama pada kisah tersebut hanya satu, tetapi konflik utama tersebut menjadikan konflik-konflik kecil lainnya pada tokoh-tokoh yang ada di dalam novel. Konflik pada novel, pada alhasil menciptakan perubahan nasib tokoh-tokoh di dalam cerita.
Advertisement

3. Penokohan

Penokohan berbeda dengan tokoh. Jika tokoh yaitu huruf yang terlibat di dalam cerita, maka penokohan yaitu cara pengarang memberikan sifat atau budbahasa tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Penokohan di dalam cerpen maupun novel di sampaikan dengan dua cara yaitu secara pribadi dan tidak langsung. Pada penokohan secara langsung, penokohan disampaikan pribadi oleh penulisnya. Sedangkan penokohan tidak langsung, penokohan disampaikan secara tersirat melalui sikap atau sikap tokoh tersebut dengan tokoh lainnya.

Dalam cerpen, penokohan disampaikan dengan cara tidak mendetail dan kebanyakan melalui cara penokohan langsung.

Sedangkan pada novel, penokohan disampaikan dengan sangat mendetail dan kebanyakan memakai cara tak pribadi sehingga pembaca sanggup menilai sendiri budbahasa tokoh-tokoh dalam cerita.

4. Tema

Tema yaitu isi atau jiwa keseluruhan dari sebuah karya sastra. Tema itulah yang akan memilih isi dari kisah tersebut secara keseluruhan.

Tema-tema yang ada pada novel, kebanyakan mengambil tema-tema yang sederhana dan tidak terlalu kompleks ibarat perihal cinta, persahabatan, dan lain-lain.

Sementara itu, tema pada novel lebih luas dan kompleks. Bahkan pada beberapa novel ditemuakan 2 tema atau penggabungan dari satu tema. Tema pada novel, contohnya permasalan di masyarakat, konflik, dan lain-lain.

5. Tokoh

Tokoh yaitu orang-orang yang terlibat di dalam kisah pada novel atau cerpen. Dalam kisah ada 3 jenis tokoh yaitu antagonis sering disebut dengan tokoh jahat, protagonis disebut dengan tokoh baik, dan tritagonis yaitu tokoh yang muncul sebagai penengah.

Novel mempunyai tokoh yang lebih sedikit sekitar 4 atau 5 pelaku dan jarang ditemukan lebih dari 6 pelaku. Sedangkan pada novel, tokohnya lebih banyk daripada cerpen. Ada lebih dari 6 tokoh bahkan ada novel yang mempunyai belasan tokoh di dalamnya.

6. Latar

Latar yaitu situasi atau keadaan daerah atau terjadinya cerita. Ada beberapa latar diantaranya, latar waktu, tempat, dan suasana.

Cerpen mempunyai latar yang lebih sempit jikalau dibandingkan dengan latar pada novel yang mempunyai latar yang bervariasi.

Berdasarkan klarifikasi di atas, sanggup disimpulkan bahwa perbedaan antara ke dua prosa gres ini antara lain.



Perbedaan
Alur
Konflik
Penokohan
Tokoh
Tema
Latar
Novel
Komplek
1 Konflik
Tidak detail
Sedikit
Sempit
Sedikit
Cerpen
Sederhana
Banyak konflik
Detail
Banyak
Luas
Variatif
 

Sumber http://www.kelasindonesia.com

Thursday, April 19, 2018

√ Pengertian Resensi Dan Klarifikasi Lengkap

Pengertian Resensi dan Penjelasan Lengkap - Resensi merupakan kata yang berasal dari bahasa Belanda yaitu “resentie” dan juga bahasa Latin recensio yang berarti mengulas kembali. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi ialah mempertimbangkan, pengulasan, evaluasi sebuah buku. Seorang hebat bahasa, Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai goresan pena yang berisi wacana ulasan atau evaluasi terhadap suatu karya tulis atau buku Oleh alasannya ialah itu, resensi lebih dikenal dengan istilah ulasan atau bedah buku. Hal ini alasannya ialah memang dalam resensi senantiasa mengulas sebuah buku baik buku fiksi atau nonfiksi, dari sudut pandang penilai (pembuat resensi) dengan banyak sekali norma-norma atau nilai – nilai yang ada. Resensi termasuk goresan pena ilmiah yang memaparkan baik (keunggulan) dan jelek (kelemahan) suatu buku. Melalui resensi para pembaca sanggup mengetahui isi suatu buku secara umum. Sehingga sanggup dijadikan materi pertimbangan bagi pembaca untuk mengacu bacaan. Penulisan resensi dilakukan oleh orang yang mengerti wacana hal-hal yang terkait dengan isi buku tersebut serta paham dengan nilai- nilai atau norma- norma kebenaran yang ada. 

Seperti halnya menulis karya tulis, menulis resensi mempunyai tujuan, manfaat, dan aturan- aturan. Berikut uraiannya.

1. Tujuan Menulis Resensi


Menurut Gorys Keraf, penulisan resensi bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai suatu karya tulis ditinjau dari segi keunggulan serta kelemahan. 
Dengan demikian masyarakat (pembaca) akan mengetahui isi buku tersebut dan akan mengambil keputusan untuk mengapresiasikannya atau tidak. Sedangkan berdasarkan Daniel Samad, menulis resensi bertujuan untuk:

a. Mengungkapkan gosip mengenai isi buku
b. Mengajak masyarakat (pembaca) untuk terlibat dalam menilai, merenungkan, memikirkan problematika yang ada di dalam buku
c. Memberikan pandangan kepada pembaca mengenai isi buku sehingga sanggup dijadikan materi pertimbangan dan sanggup menjawab pertanyaan – pertanyaan yang muncul mengenai buku tersebut

2. Manfaat Penulisan Resensi


Menulis resensi dapatmemberikan banyak manfaat terutama bagi pembaca. Manfaat yang sanggup diberikan antara lain:

a. Menjadi materi pertimbangan para pembaca yang sedang membutuhkanbuku tersebut
b. Bagi penulis resensi sanggup menjadi komplemen nilai ekonomi alasannya ialah biasanya yang diminta untuk menciptakan resensi buku bukan sembarang orang, dan tentunya akan menerima imbalan yang sesuai.
c. Bagi penulis buku, resensi sanggup menjadi sarana promosi buku tersebut serta menjadi sarana  pengembang kreativitas penulis untuk menghasilkan karya –karya yang lebih baik lagi. 

Resensi dibentuk untuk mengulas sebuah buku baik fiksi ataupun nonfiksi. Melalui resensi maka kita sanggup mengetahui apakah buku tersebut layak atau tidak menerima sambutan bagi pembaca. Selain itu, resensi sanggup dijadikan ajang memperkenalkan buku atau karya tulis yang gres diterbitkan. Hanya orang tertentu saja yang sanggup melaksanakan ulasan sebuah buku. Brotowijoyo menungkapkan bahwa terdapat tiga syarat utama bagi seseorang yang sanggup mengulas resensi, antara lain:

1. Memiliki pengetahuan dari sudut bidang buku yang di tulis

Seorang yang diminta meresensi buku ialah ia yang hebat dibidangnya. Misal, seorang diminta untuk merensi buku biologi terbaru maka hebat biologilah yang harusnya mengulas buku tersebut. Begitu juga apabila seseorang diminta untuk mengulas buku fiksi menyerupai novel, maka ia mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidang sastra. Resensi merupakan ulasan mengenai suatu karya, oleh alasannya ialah itu harus dibentuk oleh orang – orang yang mengerti di bidangnya. 

Advertisement
2. Memiliki kemampuan analisis

Kemampuan analisis juga perlu dimiliki oleh peresensi buku. Pengulasan unsur- unsur yang terdapat pada karya fiksi dinilai patut atau tidak untuk dibaca, apa yang terkandung di dalamnya dan lain- lain. 

3. Mengetahui karya sejenis

Seorang yang memang dikenal mahir dalam bidangnya tentu mengetahui perkembangan karya tulis. Sehingga dikala diminta menjadi untuk meresensi buku akan dnegan mudahnya mengulas buku tersebt dan membandingkan dengan karya- karya terdahuu yang sejenis. 

Karena resensi ialah goresan pena ilmiah, maka terdapat beberapa aturan/ sistematika penulisan yang mana mempunyai unsur- unsur berikut:

1. Judul resensi 

Menggambarkan isi ulasan buku secara umum. Pemberian judul cukup dengan kata atau kalimat yang lugas, singkat, dan tidak menimbulkan makna ganda yang memicu salah penafsiran.

2. Identitas buku, 

Pada penggalan mengungkapkan identitas buku, mencakup judul buku, penulis, penerbit, edisi, ketebalan, dan lainnya. 

3. Ikhtisar buku

Menguraikan peride pokok pada tiap-tiap penggalan secara umum. Dapat diartikan bahwa penggalan ini merupakan penggalan ringkasan buku.

4. Kepengarangan

Bagian ini mengungkapkan wacana si pengarang atau penulis, mulai dari karya apa saja yang telah dibuat, prestasi dan lain –lain.

5. Kelemahan dan keunggulan

Di ending goresan pena resensi mengungkapkan keungulan dan kelemahan buku dilihat dari banyak sekali aspek menyerupai kontent, missconseption, unsur – unsur instrinsik –ekstrinsik (buku fiksi ) dan lainnya. Dibagian ini merupakan penggalan penting, alasannya ialah penulis akan menciptakan keputusan yang sanggup dijdikn pola mengenai buku tersebut layak atau tidak menerima sambutan para pembaca. 

Sumber http://www.kelasindonesia.com