Monday, May 22, 2017

√ Keragaman Data Selalu Muncul? Inilah Penyebabnya

 Sekumpulan data mempunyai sifat atau huruf sendiri √ Keragaman Data Selalu Muncul? Inilah Penyebabnya
Munculnya keragaman data, dokpri.

Sekumpulan data mempunyai sifat atau huruf sendiri. Saat kita dihadapkan pada populasi dengan ukuran tertentu, terdapat banyak hal yang harus kita potret. Tujuannya, mendapat citra utuh mengenai kondisi populasi tersebut. Namun, adanya hambatan waktu, tenaga, dan biaya mengakibatkan kita harus mengambil sebagian populasi yang menjadi target.

Mengambil sebagian atau teladan dari sebuah populasi menjadi penting, alasannya yaitu kalau mendata seluruh elemen dari populasi, ujung-ujungnya yaitu pemborosan. Ya, pemborosan waktu, biaya, dan tenaga tentunya. Bila hanya dengan mengambil sebagian, kita telah mendapat kesimpulan mengenai kondisi populasi, mengapa kita harus bersusah payah melaksanakan pendataan populasi secara lengkap?

Setelah data diambil dari populasi, langkah selanjutnya yaitu menghitung ukuran pemusatan terhadap data sebagai dasar kesimpulan seluruh populasi. Pada posisi inilah keragaman dalam sebuah data itu muncul. Kita mendapat data dari unit observasi kita di lapangan, sedikit banyak pastilah ada keinginan dalam benak kita, bahwa pemusatan data terletak pada satu nilai. Inilah yang kemudian kita sebut sebagai rata-rata data.

Kendati demikian, keinginan itu tak persis dengan kenyataan. Sekumpulan data teladan kita perkirakan mempunyai rata-rata sebesar 5, misalnya, tetapi kenyataannya ada saja nilai data (amatan) yang lebih kecil atau lebih besar dari 5. Kita telah memperkiraan sentra data sebesar 5, tentu dengan nilai peluang tertentu dan tingkat keyakinan tertentu pula.

Dengan adanya nilai amatan yang "meleset" dari sentra data, justru kemudian mengakibatkan sebuah ketidakpastian. Ketidakpastian membentuk sebuah selisih atau jarak antara sentra data dengan kenyataan nilai amatan. Ketidakpastian inilah yang kemudian dipandang sebagai keragaman itu.

Sekumpulan data yang mempunyai keragaman besar dinamakan data yang heterogen. Artinya, nilai amatan data terhadap sentra data begitu timpang, ketidakpastiannya pun juga lebih besar. Ketidakpastian ini berdampak kekurangakuratan kita dalam menyakini di mana letak sentra data sebenarnya.

Kita ambil teladan saja, sentra data asumsi kita sebesar 5, namun nilai amatan sangat menyebar, bahkan terdapat nilai amatan sebesar 0,5 dan 20. Sangat jauh menyimpang dari angka 5. Hal ini mengakibatkan kita ragu untuk menyakini bahwa sentra data--rata-ratanya--itu sebesar 5. Oleh lantaran itu, kita harus memperbesar selang iman kita sebagai materi proteksi bahwa sentra data sebesar 5.(*)

Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/