Wednesday, June 28, 2017

√ Kekeliruan Dalam Menguji Instrumen Penelitian Berdasarkan Arikunto

AsikBelajar.Com | Tidak sedikit mahasiswa yang keliru menguji keterandalan instrumen. Kekeliruannya berpangkal dari kesalahan menyamakan instrumen angket dengan berprestasi belajar. Dalam menguji keterandalan soal tes, peneliti menghitung taraf kesukaran dan daya pembeda. Kedua perhitungan tersebut didasarkan atas perkiraan bahwa kemampuan intelektual responden tergambar dalam kurva normal.


Bertitik tolak dari perkiraan kurva normal tersebut, maka kalau sebuah tes yang dipakai untuk mengukurnya baik, tentu hasil pengukurannya juga tergambar dalam kurva normal, atau setidak-tidaknya terdapat variabilitas jawaban. Antara balasan yang berbeda itulah diperoleh indeks taraf kesukaran dan daya pembeda.


Angket ialah instrumen untuk mengetahui pendapat atau fakta, bukan pengukur kemampuan. Oleh sebab itu balasan yang diberikan oleh responden tidak harus bervariasi. Tidak buruk instrumennya kalau balasan responden 4 semua, atau 3 semua, dan seterusnya.


Contoh 1

Bagaimanakah tingkat kesenangan Anda terhadap musik berirama dangdut?


Jawab:

4 sangat senang

3 senang

2 cukup

1 kurang senang

0 tidak senang


Jika kebetulan seluruh penduduk di suatu desa sangat bahagia terhadap musik berirama dangdut, apakah mereka dihentikan menentukan angka 4 (sangat senang)?


Contoh 2

Berapa banyakkah rata-rata pemilikan buku paket siswa di suatu sekolah?


a. 5 kalau Iebih dari 10 buah

b. 4 kalau 8 s.d. 10

c. 3 kalau 5 s.d. 7

d. 2 kalau 2 s.d. 4

e. 1 jika1 atau 0


Jika kebetulan semua sekolah di tempat tersebut termasuk kategori baik, dan semua menentukan pilihan a, apa salah? Justru apabila jawabannya bervariasi balasan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.


Sumber:

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.


Keyword terkait:

Instrumen penelitian, Suharsimi Arikunto, Cara mengetahui instrumen yang baik



Sumber https://www.asikbelajar.com