AsikBelajar.Com | Ada beberapa sebutan yang mempunyai arti sama wacana hubungan tata jenjang seperti: dalam istilah bahasa Inggris rank difference correlation atau rank-order correlation dan Spearman Rank. Inilah uraian dari Prof. Anas Sudijono wacana hubungan tata jenjang sbb:
1. Pengertiannya
Teknik Korelasi Tata Jenjang dalam dunia statistik dikenal sebagai Teknik Analisis Korelasional yang paling sederhana kalau dibandingkan dengan Teknik Analisis Korelasional lainnya.
Pada Teknik Korelasi Tata Jenjang ini, besar-kecil atau kuat-lemahnya hubungan antara variabel yang sedang kita selidiki korelasinya, kita ukur menurut perbedaan urutan kedudukan skornya (rank of difference); jadi bukan didasarkan pada skor hasil pengukuran yang sebenarnya.
Dengan kata lain, datanya yakni data ordinal atau data berjenjang atau data urutan. Misalnya: Siswa yang IQ-nya menempati jenjang (ranking) paling tinggi, juga menempati jenjang paling tinggi dalam hal prestasi berguru Matematika; siswa yang IQ-nya paling rendah, prestasi berguru Matematikanya juga menempati jenjang yang paling rendah.
2. Penggunaannya
Teknik Analisis Korelasional Tata Jenjang ini sanggup efektif dipakai apabila subjek yang djadikan sampel dalam penelitian
lebih dari sembilan tetapi kurang dari tigapuluh; dengan kata lain: N antara 10-29. Karena itu apabila N sama dengan atau lebih dari 30, sebaiknya jangan dipakai teknik hubungan ini.
3 . Lambangnya
Pada Teknik Korelasi Tata Jenjang ini angka indeks korelasinya dilambangkan dengan abjad ρ (baca: Rho). Seperti halnya rxy maka angka indeks hubungan ρ ini besarnya berkisar antara 0,00 hingga dengan ± 1,00.
4. Rumusnya
Untuk mencari (menghitung) ρ dipergunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
ρ = index hubungan tata jenjang.
6 & 1 = bilangan konstan (tak boleh diubah-ubah)
D =difference, yaitu perbedaan antara urutan skor pada variabel pertama (R1) dan uruan pada variabek kedua (R2); jadi D = R1 – R2.
N = number of cases, dalam hal ini adalah, banyaknya pasangan yang sedang dicari korelasinya.
5 . Cara Memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi Tata jenjang
Untuk memperlihatkan interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi Tata Jenjang, terlebih dahulu kita rumuskan Hipotesis alternatif dan Hipotesis Nol-nya:
Ha : Ada hubungan konkret yang signifikan antara Variabel I dan Variabel II.
Ho : Tldak ada hubungan konkret yang signifikan antara Variabel I dan Variabel II.
Setelah diperoleh Angka Indeks Korelasi Tata ]enjangnya (yaitu: Rho), kemudian kita berikan interpretasi dengan memakai Tabel Nilai ρ dengan df = N, baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Jika ρ yang kita peroleh dalam perhitungan (yaitu: ρo) sama dengan atau lebih besar daripada harga ρ yang tercantum dalam Tabel (yaitu: ρt), maka Hipotesis Nol ditolak; sebaliknya Hipotesis alternatif disetujui apabila ρo lebih kecil daripada ρt, maka Hipotesis Nol disetujui; sebaliknya Hipotesis alternatif ditolak
6. Contoh Cara Mencari (menghitung) dan memperlihatkan interprestasi terhadap angka indeks hubungan tata jenjang
Ada tiga macam cara mencari (menghitung) Rho, yaitu:
a) Dalam keadaan tidak terdapat urutan yang kembar [Klik Disini]
b) Dalam keadaan terdapat urutan yang kembar dua [Klik Disini]
c) Dalam keadaan terdapat urutan yang kembar tiga atau lebih [Klik Disini]
Sumber:
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Hal. 231-233.
Sumber https://www.asikbelajar.com