A. PENGERTIAN AMFIBI
Amfibi yakni binatang bertulang belakang yang sanggup hidup di dua alam. Kata amfibi berasalah dari dua kata bahasa Yunani yaitu “Amphi” yang artinya dua, dan “bios” yang artinya hidup. Kebanyakan anggotak kelompok amfibi ini merupakan binatang bertulang belakang (vertebrata), berdarah hambar (poikiloterm), dan berkaki empat (tetrapoda). Amfibi merupakan binatang yang mempunyai proses metamorfosis sempurna. Kelompok binatang ini sanggup hidup di air maupun di daratan, umumnya ketika di air mereka bernapas dengan memakai insang, dan ketika di darat bernapas memakai paru-paru. Kulit amfibi merupakan struktur yang lembab dengan banyak pembuluh darah yang mempunyai kegunaan untuk pembiasaan kawasan hidupnya. Terdapat sekitar 5000 spesies amfibi yang telah diketahui.
Artikel Penunjang : Klasifikasi Makhluk Hidup
B. CIRI DAN STRUKTUR TUBUH AMFIBI
- Anggota tubuhnya terdiri atas kepala dan tubuh (contoh katak) atau kepala, tubuh dan ekor (contoh salamander).
- Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis sempurna. Artinya amfibi mempunyai bentuk remaja yang sangat berbeda dibandingkan bentuknya dikala gres lahir dan mereka mengalami fase larva.
- Amfibi juga mempunyai hati, pankreas, dan kelenjar adrenal.
- Amfibi yakni binatang berdarah dingin, artinya pengaturan suhu tubuh dilakukan secara eksternal (di luar tubuh).
- Memiliki 4 kaki (2 pasang) dan terdapat selaput antar jari-jarinya, kecuali pada ordo Caecilia (tidak mempunyai kaki).
- Kulit halus, tipis, berpori, berlendir, biasanya beracun dan selalu berada dalam keadaan lembab.
- Sistem Pernapasan, utamanya dikala masa larva memakai insang sedangkan ketika remaja memakai paru-paru.
- Sistem Sirkulasi, Jantungnya mempunyai 3 ruangan, yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel. Peredaran darahnya merupakan peredaran darah tertutup ganda, artinya akan melewati jantung dua kali dalam satu proses peredaran darah.
- Sistem pencernaan lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus dan rektum yang bekerjasama pribadi dengan koakla (satu-satunya lubang untuk kanal pencernaan, urin dan genital). Amfibi mempunyai lisan yang lebar, gigi-gigi kecil dan pengecap yang bercabang menjadi dua pada ujungnya. Permukaan lidahnya mengandung zat perekat yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
- Sistem Eksresi, Amfibi mempunyai ginjal dan kanal kemih yang mengatur proses eksresi padanya. Akhir dari kanal kemih tersebut juga sama dengan kanal pencernaan, yaitu koakla (satu-satunya lubang untuk kanal pencernaan, urin dan genital).
- Sistem Saraf terdiri dari sistem saraf sentra dan sistem saraf perifer.
- Sistem indera berupa mata, hidung dan telinga. Kepala amfibi berbentuk segitiga mirip kerucut yang terdiri dari sepasang mata dan pada masing-masing mata ini terdapat kelopak mata atas dan bawah. Pada kelopa mata bawah terdapat membran tipis yang disebut membran niktitans. Membran ini berfungsi untuk melindungi mata dari ukiran dengan air. Lubang hidung pada amfibi bekerjasama pribadi dengan rongga mulutnya. Telinga amfibi terdiri dari indera pendengaran tengah dan indera pendengaran dalam, mereka tidak mempunyai indera pendengaran luar. Pada telinganya juga terdapat salurang yang bekerjasama dengan faring yang disebut tuba eustachius, kanal ini berfungsi untuk menyesuaikan tekanan udara pada lingkungan luar tubuh dengan lingkungan dalam tubuh. Katak juga mempunyai gendang teling (membran timpani), sedangkan salamander tidak memilikinya, oleh alasannya itu mereka mendeteksi getaran bunyi dengan kakinya.
- Berkembangbiak dengan bertelur dan telur diletakkan dalam air atau kawasan yang lembab, fertilisasi (pertemuan sel sperma dengan sel ovum) berlangsung secara eksternal (di luar tubuh), kecuali pada ordo Gymnophiona (Apoda) yang fertilisasinya terjadi secara internal (di dalam tubuh).
Artikel Penunjang : Kingdom Animalia : Pengertian, Ciri, Klasifikasi
C. KLASIFIKASI AMFIBI
Anggota amfibi yang paling kita kenali yakni katak atau kodok, bahwasanya kelas amfibi tidaklah terbatas pada binatang ini saja. Banyak binatang lain yang masuk ke dalam kelompok ini. Amfibi dibagi menjadi tiga ordo yaitu :
1. Ordo Anura
Ordo Anura merupakan anggota kelompok amfibi yang ciri khasnya yakni “tidak mempunyai ekor”, salah satu anggota ordo anura yakni yang secara umum kita sebut kodok atau katak, terdapat sekitar 4000 spesies yang telah dikenali dalam ordo ini. Tubuh ordo anura terdiri atas 3 cuilan utama, yaitu kepala, tubuh dan anggota gerak berupa kaki. Kepalanya berbentuk mirip segitiga pipih, mereka mempunyai lisan lebar dan pengecap yang lengket. Giginya disebut gigi veormer yang terletak di langit-langit mulut. Memiliki dua buah mata masing masing di kiri dan kanan kepalanya, setiap mata mempunyai kelopak atas dan bawah. Pada kelopak mata bawah terdapat selaput niktitans (selaput tidur) yang berfungsi untuk melindungi mata dari ukiran ketika berada di dalam air.
Anura mempunyai lubang hidung yang akan menutup ketika menyelam. Anura juga mempunyai membran timpani untuk mendeteksi getaran suara. Anggota geraknya merupakan 2 pasang kaki (2 kaki depan dan 2 kaki belakang), kaki depan umumnya lebih kecil dan pendek dibandingkan kaki belakangnya. Ordo Anura mempunyai 4 buah jari kaki depan dan 5 buah jari kaki belakang, pada sela-sela jari kakinya terdapat selaput kaki yang sanggup membantu ketika berenang. Anggota gerak ini dipakai untuk berjalan, berenang dan melompat.
Sistem Organ pada ordo anura antara lain yakni :
- Sistem reproduksi nya diatur oleh organ – organ reproduksi jantan dan betina, berkembang biak dengan cara bertelur dan kebanyakan fertilisasi (pertemuan sel jantan dan betina) terjadi di luar tubuh.
- Sistem Pencernaan diatur oleh organ mulut, faring, esofagus, lambung, usus, rektum dan kloaka, makanan masuk melalui lisan dan keluar melalui kloaka.
- Sistem eksresi diatur oleh ginjal dan kandung kemih.
- Sistem pernapasan pada katak sehabis menetas dari telur (larva) yakni dengan memakai insang, sedangkan sehabis mengalami metamorfosis tepat dan menjadi individu remaja mereka bernapas dengan memakai paru – paru. Kulit juga sanggup berfungsi dalam sistem pernapasan alasannya mempunyai pori-pori dan banyak pembuluh darah.
- Sistem sarafnya terdiri dari sistem saraf sentra dan perifer.
- Secara umum ciri – ciri ordo anura ini telah kami jelaskan pada klarifikasi Ciri dan Struktur amfibi di atas.
Ordo Anura terdiri atas beberapa ordo dan familia, antara lain yakni sebagai berikut :
- Subordo Archaeobactrachia : Familia Discoglossidae, Familia Ascaphidae, Familia Leiopelmatidae.
- Subordo Mesobatrachia Familia Pipidae, Familia Rhinophrydae, Familia Pelobatidae, Familia Pelodytidae.
- Subordo : Neobactrachia : Familia Bufonidae, Familia Microhylidae, Familia Ranidae, Familia Pelobatidae (Megophrydae), Familia Rhacophoridae, Familia Dendrobatidae, Familia Hylidae, Familia Pelodryadidae, Familia Myobatrachidae, Familia Sooglossidae, Familia Psedidae.
2. Ordo Caudata (Urodela)
Ordo Caudata merupakan kelompok amfibi yang ciri khasnya yakni mempunyai ekor. Kata Cauda berasal dari bahasa lati yang artinya ekor. Tubuh ordo ini terdiri atas cuilan kepala, badan, ekor dan anggota gerak. Anggota dari ordo ini sanggup mempunyai ukuran tubuh bervariasi dan ekornya mempunyai panjang yang hampir sama dengan tubuhnya, bahkan ada yang lebih panjang dari tubuhnya. Beberapa spesies mempunyai insang, sedangkan beberapa lainnya bernapas dengan memakai paru – paru. Ordo ini sanggup hidup di darat, namun tidak sanggup lepas dari air dalam waktu yang lama. Mereka tidak mempunyai membran timpani, sehingga mereka mencicipi gerakan bunyi dengan memakai kakinya. Caudata mempunyai 4 kaki (satu pasang kaki depan dan satu pasang kaki belakang) yang dipakai untuk berjalan, kaki mereka tidak sanggup dipakai untuk melompat mirip pada katak. Ekor yang berkembang dengan baik yang dimilikinya juga sanggup dipakai sebagai alat bantu untuk berenang. Meskipun mempunyai metamorfosis sempurna, namun fase larvanya sudah tidak mengecewakan mirip dengan bentuk dewasa. Terdapat sekitar 500 spesies yang masuk ke dalam anggota ordo ini.
ORDO CAUDATA |
Salah satu anggota ordo caudata yang sangat populer yakni salamander. Mereka mempunyai 2 ciri menonjol sehabis mengalami metamorfosis, yaitu hilang atau mereduksinya paru – paru dan bentuk dewasanya masih mempunyai karakterisktik larva. Kulit yang sanggup menjadi organ pertukaran gas pada salamander menjadi alasan mereka sanggup bertahan hidup di darat tanpa mempunyai paru-paru. Sistem tubuh lainnya sejenis dengan yang telah kami jelaskan pada cuilan ciri dan struktur tubuh amfibi di atas.
Ordo Caudata terdiri atas beberapa ordo dan familia, antara lain yakni sebagai berikut :
- Subordo Cryptobranchoidea : Familia Cryptobranchidae, Familia Hynobiidae
- Subordo Salamdroidea : Familia Salamandridae, Familia Proteidae, Familia Ambystomatidae, Familia Amphiumidae, Familia Dicamtodontidae, Familia Plethodontidae
- Subordo Meantes : Familia Sirenidae
3. Ordo Gymnophiona / Caecilia (Apoda)
Ordo Gymnophiona atau apoda yakni kelompok amfibi yang ciri kasnya “Tidak mempunyai Kaki”. Artinya tubuhnya tersusun atas kepala, tubuh dan ekor. Ordo mempunyai bentuk tubuh memanjang yang mirip bentuk cacing atau belut dengan kulit dan tulang yang kompak. Kepalanya disusun oleh tengkorak yang kuat, yang mempunyai kegunaan untk menggali tanah alasannya mereka tinggal jauh ke dalam tanah. Pada dikala dalam keadaan larva, biasanya caecilia tinggal di air dan bernapas dengan memakai insang, sedangkan dikala remaja insang yang dimilikinya mulai menyusut atau hilang dan biasanya ditemukan di dalam tanah. Beberapa spesies mempunyai tentakel yang berfungsi sebagai organ sensorik. Fertilitasasi (pertemuan sel jantan dan betina) umumnya terjadi di dalam tubuh (internal). Kebanyakan individu remaja mempunyai mata yang tereduksi sehingga mempunyai sangat sedikit fungsi, bentuk matanya terlihat sangat kecil, hanya mirip titik jikalau dibandingkan dengan panjang tubuhnya.
Ordo Gymnophiona terdiri atas beberapa familia, antara lain yakni sebagai berikut :
- Familia Ichtyopidae, Familia Caecilidae, Familia Rhinatrematidae, Familia Scoleocomorphidae, Familia Uracotyohlidae, Familia Typhlonectida.