Thursday, July 20, 2017

√ Cara Menyajikan Data

Gerakan #CintaData, sumber foto: dokpri.

Penyajian data merupakan tahap selesai dari rangkaian acara statistik. Data apa yang disajikan tentu tergantung dari tujuan acara statistik. Sebagai sebuah tahapan akhir, berkhasiat atau tidaknya isu statistik ditentukan oleh bagaimana cara kita menyajikan data.

Soal menyajikan data ini penting untuk ditekankan, mengingat banyak acara statistik, justru kurang menarik penyajian datanya. Mengapa harus menarik? Ini menjadi tuntutan pengguna data itu sendiri. Sajian data yang kurang menarik tentu berakibat pada bingungnya pengguna data, celakanya juga malah berdampak pada kesimpulan pengguna data yang salah.

Zaman yang sudah modern mendorong banyak sekali revolusi penyajian data. Dimulai dari data yang sederhana, sampai penyajian data yang kompleks. Ini juga sebagai urgensi tersendiri desainer-desainer data meningkatkan kemampuannya.

Berkaitan dengan hal itu, untuk menuju modernisasi penyajian data, kita tentu perlu mengetahui dan memahami bentuk-bentuk dasar dalam menyajikan data. Sehingga isu yang terkandung di dalamnya secara sederhana sanggup "ditangkap" sekaligus memperkaya pengetahuan pengguna data. Menu sajian data terdiri atas beberapa jenis, yaitu tabel, grafik, Scatter Plot, Box-Plot, Steam-Leaf, Spider Plot dan Matriks Plot.

Tabel

Tabel sederhananya merupakan tampilan isu (data) dalam baris dan kolom dengan identitas tertentu, judul tertentu serta memuat karakteristik baik simbol maupun nilai-nilai tertentu.
Contoh tabel, sumber foto: rezahidayat76.blogspot com

Tabel yang baik ialah tabel yang disajikan secara sederhana, gampang dibaca, gampang dipahami serta memuat keterangan bila terdapat hal yang perlu dijelaskan. Judul tabel secara umum berada di atas, bukan di bawah. Selain itu, tabel yang baik juga memuat preferensi waktu data yang dimuat dalam tabel.

Baik data tunggal maupun data berkelompok bisa disajikan dalam bentuk tabel. Tetapi, ada kecenderungan tabel lebih cocok dipakai pada data berkelompok. Data tunggal tidak cocok ditabelkan lantaran tidak ada frekuensi untuk masing-masing unit data. Jika ada data, lantas dalam data tersebut terdapat banyak data yang sama, maka tabel merupakan salah satu hidangan utama dalam penyajiannya.

Grafik

Grafik merupakan salah satu hidangan penyajian data yang banyak digunakan. Grafik dalam pengertiannya ialah deskripsi isu atau data mengenai fluktuasi atau dinamika data serta besar kecilnya persentase data, baik pada periode tertentu atau selama rentan waktu tertentu.

Menu penyajian data dalam bentuk grafik dibagi menjadi tiga submenu, yaitu grafik batang, grafik lingkaran dan grafik garis.

Grafik batang ialah submenu grafik yang dalam penyajiannya memakai segi empat, baik secara vertikal maupun secara horizontal, baik terdapat jarak antar batang maupun berhimpit. Setiap batangnya mengatakan nilai unit data pada satu titik waktu tertentu.

Contoh grafik batang, sumber foto: restuwahyuniarsi2.blogspot.com

Data yang cocok memakai grafik batang ialah data yang tidak terlalu banyak unit datanya, data terkait jumlah, misal jumlah tenaga kerja, jumlah pasien per bulan, dan sejenisnya. Mengapa harus jumlah unit datanya tak terlalu banyak? Supaya gampang dibaca dan dianalisis dengan jelas.

Kemudian grafik lingkaran. Grafik lingkaran atau nama lainnya Pie Chart merupakan penyajian data dalam bentuk gambar lingkaran yang di dalamnya memuat isu persentase, nilai atau jumlah yang dipersentasekan dan dibedakan berdasarkan gradasi warna untuk setiap identitas unit datanya.

Contoh grafik lingkaran, sumber foto: dokpri.

Data yang relevan disajikan dengan submenu ini ialah data-data perihal persentase, proporsi serta data nilai atau jumlah yang dipersentasekan terhadap totalnya. Grafik lingkaran kurang cocok jikalau data yang tersedia ialah data yang bersifat fluktuatif, contohnya data inflasi, data pertumbuhan ekonomi, data tinggi tanaman, data harga cabe per bulan.

Sebaliknya, beberapa data yang pas disajikan dengan hidangan grafik lingkaran contohnya data share PDB berdasarkan lapangan perjuangan terhadap total PDB, persentase luas kabupaten terhadap luas provinsi, persentase siswa Sekolah Menengan Atas perokok terhadap total siswa Sekolah Menengan Atas dan sejenisnya.

Lalu penyajian data dengan submenu grafik garis (line graph). Grafik garis ialah deskripsi data berupa titik-titik nilai data yang dihubungkan dengan garis sedemikian rupa sehingga mengatakan fluktuasi data (naik-turun) dalam selang waktu tertentu.

Contoh grafik garis, sumber foto: krisbandi.blogspot.co.id

Beberapa data yang tidak relevan ditampilkan dalam bentuk grafik garis ialah data rasio Gini berdasarkan provinsi, data Indeks Pembangunan Manusia berdasarkan provinsi, data jumlah penduduk berdasarkan kecamatan dan sejenisnya.

Sebaliknya, beberapa data sangat relevan jikalau disajikan dalam bentuk grafik garis, yaitu data inflasi bulanan, data pertumbuhan ekonomi, data kecepatan gerak benda, data pertumbuhan penduduk, data pertumbuhan tumbuhan dan sejenisnya.

Scatter Plot

Scatter Plot ialah hidangan menyajikan data dalam bentuk simbol-simbol titik atau bulatan-bulatan kecil. Scatter Plot banyak dipakai untuk melihat contoh data, kekerabatan dua data, tingkat penyebaran data dan sebagai penditeksi dini adanya pencilan (outlier) di dalam data.

Contoh Scatter Plot, sumber foto: mathisfun.com

Dalam hal melihat contoh data, Scatter Plot bisa mengatakan pada kita apakah data berpola linier, non-linier, naik, turun, stasioner, dipengaruhi waktu, atau tidak beraturan (tersebar merata).

Scatter Plot sekaligus mengatakan seberapa menyebar suatu data, apakah mengumpul di salah satu titik atau nilai, terkumpul pada nilai kecil, terkumpul pada nilai besar atau stasioner saja lantaran nilai datanya sama.

Box Plot

Box Plot merupakan bentuk lain dari Scatter Plot, hanya saja ia disajikan dalam bentuk kotak (box) dan di dalamnya memuat garis tengah sebagai penanda posisi rata-rata data (mean), nilai minimal data, nilai maksimal data, serta contoh sebaran data, apakah mengumpul pada nilai besar ataukah nilai kecil.

Contoh Box Plot, sumber foto: mathworks.com

Berdasarkan Box Plot pula, kita sanggup memilih ada tidaknya pencilan di dalam data. Menu Box Plot menyediakan fasilitas eksplorasi terhadap unit data atau amatan yang sanggup merusak data.

Stem-Leaf

Stem-Leaf ialah deskripsi data dengan memakai satuan terbesar sebagai batang unit atau amatan data (stem) dan digit yang lebih kecil sebagai daunnya (leaf). Menu penyajian data ini berkhasiat dikala kita ingin mensorting data secara manual, baik dari yang paling besar ke kecil atau sebaliknya.

Contoh Stem-Leaf, sumber foto: https://www.slideshare.net/mobile/Kim199/finding-the-mean-from-stem-leaf-plot

Stem-Leaf ini nantinya bermanfaat dikala kita ingin mencari kuartil, persentil, median, atau desil data, lantaran dalam perhitungan estimator titik itu, terlebih dahulu kita perlu mengurutkan data dari yang paling kecil ke paling besar.

Spider Plot

Spider Plot merupakan hidangan menyajikan data dengan garis-garis yang menghubungkan nilai-nilai data secara melingkar sedemikian rupa sehingga ibarat jaring-jaring laba-laba.

Contoh spider plot, sumber foto: linkedin.com

Spider Plot mempunyai kegunaan untuk melihat sejauh mana amatan atau nilai data terhadap rata-ratanya (mean). Selain itu, Spider Plot sanggup dijadikan materi penilaian terhadap dimensi-dimensi data yang tidak normal atau jauh dari impian serta rata-rata (mean).

Matriks Plot

Matriks Plot merupakan deskripsi data hasil pengembangan Scatter Plot. Matriks Plot merupakan Scatter Plot yang mengatakan kekerabatan dua variabel atau data tertentu dalam bentuk matriks, terdiri atas Scatter Plot membaris dan Scatter Plot kolom.

Contoh matriks plot, sumber foto: support.sas.com

Matriks Plot menggambarkan kekerabatan multivariabel secara simultan. Dengan demikian pun, cara mengintrepetasikannya juga lebih kompleks.(*)

Sumber http://www.ngobrolstatistik.com/